• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V LAPORAN AKSI PERUBAHAN

B. Deskripsi Hasil Kepemimpinan

1. Capaian Dalam Perbaikan Kinerja Organisasi

Aksi perubahan yang dilaksanakan dalam jangka pendek bulan Mei 2021 sampai pada bulan Juni 2021, adapun hasil yang dicapai dari aksi perubahan ini adalah pada proses persiapan dan pelaksanaan adalah telah terjadi perubahan perbaikan peningkatan kualitas data digital pada Kantah Kota Palopo terkhusu telah terdapat 4 (empat) kelurahan lengkap pada kualitas data handal diatas 90 % dengan tahapan aksi perubahan dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Persiapan dan Pembentukan Tim Efektif;

Pada tahapan persiapan dalam rangka dilaksanakan aksi perubahan ini telah dilakukan seminar/ekspose kepada stakeholder untuk mendapatkan dukungan penuh dalam percepatan perbaikan data pertanahana. Sosialisasi rancangan aksi di dilaksanakan dihadapan para pejabat struktural dan fungsional di lingkungan Kantah Kota Palopo dan para camat dan lurah di lingkungan Pemerintah Kota Palopo.

Gambar 9. Sosialisasi Rancangan Aksi Perubahan Dengan Para Stakeholder

Dari rancangan perubahan yang telah disosialisasikan menjadi fokus utama penyelesaian utama adalah penyelesaian identifikasi sertifikat yang belum terpetakan yang biasa disebut data kategori 4(K4). Sehingga dalam rangka memudahkan identifikasi penyelesaian data K4 diperlukan kolaborasi dengan seluruh aparat pemerintah kota Palopo dalam hal ini Walikota, Camat, Lurah dan para Ketua RT/RW. Sebagai tindak lanjut telah dilakukan pertemuan Forum Group Discussion(FGD) melibatakan langsung Walikota Palopo dan jajaran, para Camat dan Lurah se-Kota Palopo.

Hasil Rapat disepakati uraian struktur keanggotaan dan tugas masing bagian tim dengan melibatakan stakeholder dari internal dan eksternal. Kegiatan rapat pembentukan tim efektif dapat dilihat pada gambar berikut

Gambar 11. Pembentukan Tim Efektif Peningkatan Kualitas Data Digital Adapun uraian keanggotaan dan tugas tim efektif dapat dijelaskan sebagaimana berikut

Tabel 6. Keanggotaan dan Uraian Tugas Tim Efektif Keanggotaan dan Uraian Tugas Tim Efektif

Keanggotaan Uraian Tugas

1. Mentor :

Kepala Kantor Wilayah BPN Bambang Priono, S.H., M.H.

Membantu dan mengarahkan pelaksanaan Aksi Perubahan.

2. Coach :

Widaiswara PPSDM,

Ir. Hadi Arnowo, M.App. Sc.

Membimbing Project Leader dalam pelaksanaan Aksi Perubahan.

3. Project Leader :

Kepala Kantor Pertanahan Kota Palopo

Didik Purnomo, S.S.T., M.Si.

a. Menyusun jadual pelaksanaan proyek perubahan;

b. Mengkoordinasikan pelaksanaan proyek perubahan dengan anggota Tim Efektif; dan

c. Melaporkan pelaksanaan proyek perubahan yang telah dilakukan kepada Tim Pengarah setiap 1 (satu) minggu, atau setiap dibutuhkan.

d. Bertanggungjawab dalam penyusunan, pelaksanaan, dan koordinasi pelaksanaan aksi perubahan.

4. Tim Inventarisasi dan Dokumentasi

• Abdul Jihad.

• Hartono, S.Si.

Tim Inventarisasi dan dokumentasi, bertugas melakukan inventarisasi data digital existing dan mendokumentasi semua proses pelaksanaan tiap aksi.

1. Tim Data Spasial Pengukuran dan

Pemetaan

Tim Data Spasial, memiliki tugas untuk melakukan pengolahan dan pengelolaan data spasial digital, alih media/Scan Dan Unggah Bidang Persil serta melakukan Validasi data spasial.

h. Saing Mais

7. Tim Monitoring dan Evaluasi a. Kepala Bidang I Pusdatin

Farid Hidayat, S.T., M.T.

b. Kepala Bidang SP Kanwil Ir. Zahirullah

Tim Monitoring dan Evaluasi, merupakan tim yang melakukan pemantauan dan memberikan masukan dari setiap tahapan apakah sudah berjalan sesuai dengan yang direncanakan.

8. Tim Eksternal dari Pemerintah Kota Palopo

a. Para Lurah dan Jajaran b. Para RT/RW

Mengkoordinasikan dan melakukan identifikasi dan sinkronisasi data lokasi dan pemilikan bidang tanah di Lapangan

Hasil persiapan pembentukan tim efektif ditindaklanjuti dengan Penerbitan SK Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kota Palopo Tentang Penunjukan Pelaksana Peningkatan Kualitas Data Digital Pertanahan Pada Kantor Pertanahan Kota Palopo Nomor 76/SK-73.73.UP.02.01/IV/2021 Tanggal 27 April 2021.

Lampiran 1. Surat Walikota Palopo Terkait Percepatan Pendataan PTSL 2021 Tim efektif ini disampin bekerja secara teknis, dalam krun waktu terbatas harus mampu menyelesaikan target dan permasalahan dalam pelaksanaan PTSL menuju Kota Palopo Lengkap tahun 2021. Salah satu mile stone yang di dapatkan dari kerja kolaborasi baik tim efektif secara internal maupun pihak eksternal secara masif memberikan kontribusi real diantaranya adalah dalam menumbuhkan angka partisipasi masyakat Palopo sebagai peserta PTSL baik pada pendaftaran tanah pertama kali maupun pengolahan perbaikan data pemerintah Kota palopo telah memberikan fasilitas reklame layanan masyarakat untuk PTSL melalui pemasangan Bilboard dan Videotron di area publik dengan pembiayaan ditanggung oleh Pemerintah Kota Palopo.

Gambar 12. Billboard dan Videotron Reklame Layanan PSTSL

b. Pembuatan Standar Operasional Prosedur

Memperhatikan isu utama pada rakernas Kementerian ATR/BPN pada awal Tahun 2021 yaitu pelaksanaan transformasi digital dalam memberikan pelayanan pertanahan yang modern dan berstandar dunia pada tahun 2025. Hal ini sangat terkait dengan kondisi saat ini yang menunjukan kualitas data digital pertanahan masih rendah sehingga bahasan masalah ini harus terlebih dahulu mampu dijawab dengan mengacu pada road map berikut

digitalisasi dan validasi dokumen pertanahan dengan mengacu pada pembangunan lokasi kelurahan lengkap pada kegiatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) tahun 2021. Memperhatikan aksi perubahan dalam waktu jangka pendek akan dilaksankan di 4(empat) kelurahan dengan target saasran tercapainya kualitas

>90% . adapun keluran dimaksud yaitu Kelurahan Dangerakko, Kelurahan Penggoli Kelurahan Salotellue dan Kelurahan Jaya.

Adapun tahapan dan alur proses kegiatan peningkatan kualitas data digital pertanahan berupa digitalisasi/alih media dan validasi dapat dijelaskan seperti gambar dibawah ini

Gambar 14. Tahapan Peningkatan Kualitas Data Digital Pertanahan

Dari tahapan diatas pada proses kegiatan secara bertahap harus dilakukan dengan melaksanakan Quality Control dan Validasi yang dituangan dalam dokumen digital berupa TTE/digital stamp sebagaimana alur proses alih media dan vaidasi dokumen digital di bawah

Gambar 15. Alur Proses Alih Media dan Validasi Dokumen Pertanahan

1) Pendataan dan Penataan a) Persiapan

Sebelum melakukan digitalisasi dokumen pertanahan perlu dilakukan persiapan dan penelitian dari berbagai aspek atas arsip yang akan dilakukan digitalisasi, khususnya pada kegiatan ini yang meliputi:

• Menentukan dan mempersiapkan dokumen Buku Tanah, Surat Ukur dan Warkah Pendaftaran Pertama Kali (DI208) yang akan discan;

• Menentukan form, media dan peralatan yang akan digunakan untuk pekerjaan digitalisasi. Form pada kegiatan ini adalah Form Hasil Inventarisasi untuk masing-masing jenis dokumen pertanahan.

Lampiran 2. Tabel Inventarisasi Dokumen Pertanahan

Bundel dokumen yang sudah diambil dan dipindahkan ke tempat pemilahan kemudian dicatat atau diinventarisasi. Hasil inventarisasi kemudian dituangkan dalam sebuah daftar yang pada tahapan akhir, daftar tersebut sekaligus menjadi Daftar Pencarian Arsip (DPA). Untuk memudahkan jalannya kegiatan digitalisasi maka dalam setiap berkas dapat dicantumkan Kartu Kendali kegiatan untuk memantau jalannya proses secara administrasi. Selanjutnya Kartu Kendali ini berjalan mengikuti setiap langkah ekskalasi pemrosesan masing-masing dokumen, dan berakhir hingga dokumen bersangkutan kembali ke rak semula. Adapun pencatatan pada kartu kendali ini meliputi: nomor urut, jenis dokumen, nomor bundel dokumen, tahun, asal lokasi rak, jumlah dokumen, tanggal pinjam, tanggal kembali, keterangan serta nama dan paraf para petugas yang dilalui oleh dokumen tersebut.

Gambar 17. Kartu Kendali Dokumen Surat Ukur

c) Pemilahan, Pengelompokan dan Penataan

Pekerjaan pemilahan, pengelompokan dan penataan adalah memilah dokumen yang akan dipindai/discan (sebelum discan) dengan beberapa kondisi yaitu:

• Warkah Pendaftaran Pertama Kali (DI208), dilakukan pemilahan warkah pendaftaran pertama kali dengan kriteria:

✓ Warkah pendaftaran pertama yang buku tanahnya belum ada catatan;

✓ Untuk warkah tertentu yang penyimpanannya dengan dijilid maka harus dilakukan pelepasan jilid, dibersihkan, dirapikan dan diurutkan;

Gambar 18. Penataan Ulang Buku Tanah Dari Bundel/Jilid

• Buku Tanah, dilakukan pemilahan dan pengelompokan serta dilakukan penataan dengan kriteria, Buku Tanah masih aktif/tidak aktif;

• Surat Ukur, dilakukan pemilahan dengan kriteria masih aktif/tidak aktif.

PKA angkatan I tahun 2021 dalam jangka pendek untuk 4 (empat) kelurahan dengan potensi memiliki Nilai Desa Lengkap.

Berkas yang telah diinventarisasi kemudian diserah-terimakan yang ditandai dengan penanda-tanganan Berita Acara Serah Terima Dokumen Pertanahan.

Gambar 19. Daftar Arsip yang Dipindahkan e) Pemindahan Dokumen.

Dokumen dipindahkan dari rak penyimpanan ke ruang atau lokasi pemilahan. Alat angkut yang digunakan bisa berupa lori (trolley) atau baki dengan kondisi yang memungkinkan dokumen tidak tercecer dalam perjalanan. Penyediaan alat angkut ini diperlukan guna tercapainya efisiensi kerja dan pengamanan terhadap fisik dokumen. Tetapi jika lokasinya berdekatan misalnya masih dalam satu ruangan gedung, maka pemindahan arsip cukup dilakukan tanpa alat.

2) Pemindaian (Scanning).

Pemindaian adalah proses perekaman, digitalisasi, atau alih media dari

pemindaian untuk dokumen pada umumnya menggunakan perangkat keras berupa pemindai berkecepatan tinggi (High Speed Scanner) dengan jenis ADF (Automatic Document Feeder). Tetapi dalam keadaan tertentu tidak menutup kemungkinan menggunakan scanner jenis Flatbed atau jenis lain apabila kondisi dokumen yang akan dipindai tersebut dinilai tidak memungkinkan menggunakan jenis ADF. Tingkat kerapatan (resolusi) yang dihasilkan minimum 150dpi (dot per inch) sampai maksimum 300dpi, dengan pertimbangan sebagai berikut:

a) Informasi pada dokumen digital dapat dibaca dan dikenali dengan jelas dan lengkap;

b) Ciri, ukuran, dan hasil cetakan dari dokumen digital masih serupa dengan sumber dokumen fisik aslinya;

c) Jumlah ukuran (size) total file hasil digitalisasi masih sesuai dan sebanding dengan daya tampung data storage;

d) Beban terhadap sistem pemrosesan digitalisasi dan penyajian informasi atau pencarian kembali dokumen digital masih ringan dan dapat dilakukan dengan cepat;

Pada umumnya media kertas pada dokumen yang sudah berusia lebih dari 25 tahun akan mengalami penurunan tingkat kelenturannya sehingga bila dipindai menggunakan scanner jenis ADF, akan merusak fisik dokumen tersebut. Untuk menghindari resiko ini, maka langkah pemindaian harus ditempuh dengan menggunakan scanner jenis Flatbed/ jenis lain, meski butuh waktu pemrosesan yang agak lambat. Ketentuan pada proses scanning ini adalah:

a) Buku Tanah dan Surat Ukur discan dalam format A3 atau dilembarkan, sehingga masing-masing file terdapat 2(dua) halaman.

b) Warkah Pendaftaran Pertama Kali (DI208) dalam format A4.

• Buku Tanah, pada halaman Catatan Pendaftaran/Catatan Peralihan terakhir;

• Surat Ukur, di tempat kosong pada halaman depan/cover;

b) Tercantum kalimat: “Telah Dialihmediakan”/”Telah Discan”;

c) Tercantum Tanggal pelaksanaan kegiatan, yang menyatakan waktu/kapan dokumen tersebut discan dan Nomor Kontrak Kegiatan (jika dilakukan pihak ke3);

d) Tercantum Nama Pelaksana kegiatan, yang menyatakan siapa nama petugas yang melaksanakan kegiatan scanning;

TELAH DIALIHMEDIAKAN 23/05/2021 Muhammad Saing, S.H.

SK Nomor :76/SK-73.73.UP.02.01/IV/2021

Gambar 20. Contoh Stempel Scanning/Alih Media Pada Dokumen

3) File Naming/Indexing

Setelah pemindaian, langkah selanjutnya adalah indexing, yakni

bentuk entry lain yang dibutuhkan untuk menjelaskan isi file image hasil pemindaian. Selanjutnya file dimasukkan ke dalam folder dengan kode atau penamaan yang sesuai dengan kelompok file bersangkutan. Penamaan file hasil Scan diurutkan berdasarkan tipe dokumen, contoh seperti pada tabel sebagai berikut:

Tabel 7. Penamaan File Hasil Alih Media

No Tipe Warkah Penamaan

Penyimpanan file disimpan ke dalam folder Per Wilayah dan Per Tahun

DOKUMEN SURAT UKUR Kecamatan Wara

Kelurahan Dangerakko 2010

3 Warkah pendaftaran (DI208) W_5 digit nomor DI 208_

tahun Contoh : W_00258_2018

Penyimpanan file disimpan dalam folder Per Tahun Contoh :

DOKUMEN WARKAH 208 2018

Penyimpanan file dalam folder per tipe warkah pertanahan, dan per tahun serta apabila terdapat nomor warkah ganda maka menggunakan ketentuan penamaan sebagai berikut

Tabel 8. Penamaan File Ganda Hasil Alih Media

4) Kontrol Kualitas (Quality Control) dan Validasi Hasil Pemindaian

Melakukan kontrol kulitas/Quality Control (QC) untuk memperbaiki image jika ada image yang tidak layak untuk ditampilkan seperti image miring, image tidak terbaca karena hasil scan yang tidak bagus dan melakukan pengecekan metadata/index, file name dan metadata hasil bookmark yang sudah dibuat sampai hasil tersebut disetujui oleh Kementerian ATR/BPN. Pekerjaan quality control atau kontrol kualitas untuk pengendalian mutu hasil baik dari pemindaian ataupun indexing, merupakan pekerjaan validasi dan verifikasi atas kelayakan data dan hasil pemindaian, dan merupakan tahap pekerjaan yang akan menentukan apakah file yang dihasilkan itu dapat dipakai atau tidak. Kontrol kualitas terhadap hasil scan dan indexing ditentukan dari:

a) Pengkodean file, penamaan subjek, pengisian tahun, dan sebagainya sudah lengkap dan sesuai dengan tata laksana dan tuntutan sistem. Ini dapat

No PENAMAAN FILE KASUS

1 W_00100_2000.pdf Normal

2 W_00101A_2000.pdf W_00101B_2000.pdf

3 W_00102-00105_2000.pdf Apabila ada Nomor 208 lebih dari 1 dan loncat 4 W_00106-00109_2000.pdf Apabila ada Nomor 208 dari sampai dengan

apabila ada Nomor 208 double

dilakukan misalnya dengan menghitung jumlah digit pada kode file, koreksi terhadap redaksional pengetikan subjek, dan lain-lain;

b) Tampilan image yang dihasilkan dari proses pemindaian sudah sesuai, baik dari segi jumlah lembar fisik ataupun kualitasnya. Langkah ini dilakukan dengan cara menghitung kembali jumlah halamannya dan membandingkan fisik asli setiap lembar dokumen dengan tampilan image dari file dokumen bersangkutan.

c) Jika jumlah atau isi file sudah benar dan hasilnya indeks sudah sesuai dengan standar yang diharapkan, maka proses alih media/digitalisasi dokumen dapat dilanjutkan ke fase berikutnya. Tetapi jika hasilnya dinilai masih belum memadai, maka langkah yang harus dilakukan adalah:

• Menyerahkan lembar dokumen yang mungkin belum terpindai (terlewat) untuk dilakukan pemindaian ulang, dan selanjutnya disisipkan (inserting) sebagai bagian yang utuh dari halaman dalam file bersangkutan;

• Melakukan revisi redaksional dari hasil indeks (entri data) sebelumnya jika ternyata belum lengkap atau tidak sesuai;

• Melakukan penyesuaian (adjustment) atau koreksi output image hasil pemindaian. Tetapi jika ternyata langkah penyesuaian dan koreksi ini dinilai masih belum juga memenuhi standar pemindaian, maka langkah yang ditempuh adalah menyerahkan kembali lembar fisik dokumen arsip tersebut ke bagian scanning untuk dilakukan pemindaian ulang dengan setting khusus agar image yang dihasilkan benar-benar memenuhi standar dokumentasi digital.

Selain tugas seperti di atas, langkah validasi dan verifikasi dari quality control juga melakukan pemeriksaan terhadap autentikasi pada

Kegiatan autentikasi adalah kegiatan yang bertujuan untuk memberikan autentikasi pada hasil digitalisasi (file .pdf), yang dilakukan oleh petugas QC setelah melakukan kontrol kualitas tehadap file hasil scan dimana autentikasi ini dapat berupa:

a) Berita Acara autentikasi maupun

b) Tanda/Stempel Elektronik yang dilekatkan/dibubuhkan pada hasil digitalisasi, tanda tersebut dapat berupa kode yang secure yang terasosiasi dan terintegrasi serta tersertifikasi sehingga file hasil scan ini dapat digunakan sebagai alat bukti sah pada proses peradilan.

Adapun stempel elektronik yang dimaksudkan harus memenuhi beberapa persyaratan, seperti:

• Stempel Elektronik yang dimaksud adalah stempel elektronik yang dikeluarkan oleh Penyelenggara Sertifikasi Elektronik (PSrE) yang tersertifikasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO). Proses autentifikasi ini untuk menjamin bahwa dokumen elektronik (hasil scan) adalah asli dan sesuai/persis sama dengan aslinya/hardcopynya (digital twin);

• Stempel Elektronik memiliki kemampuan menyimpan informasi private di dalamnya;

• Pembacaan kode harus menggunakan perangkat/tools khusus yang dimiliki oleh BPN;

• Pembacaan kode harus menggunakan aplikasi khusus yang dikeluarkan oleh BPN dan tidak terbaca oleh aplikasi lain;

• Menggunakan stempel elektonik berbentuk QR dimana terdapat gambar atau logo Lembaga/Perusahaan ditengah-tengah stempel dengan rasio minimum mencapai 70% dari keseluruhan kode;

• Stempel Elektronik berbentuk persegi dengan ukuran 1,5 x 1,5 cm;

• Stempel Elektronik dapat memberikan informasi validitas dari suatu dokumen;

• Stempel Elektronik dapat memenuhi prinsip integrity dan non repudiation;

• Menggunakan token yang secure untuk proses pembubuhan seperti:

Biometric Authentication dan Disposable Uniquely Random Code;

• Stempel Elektronik dapat memuat informasi waktu pembubuhan pada dokumen (timestamp);

Sebagai referensi, berikut proses pembubuhan stempel elektronik pada proses autentifikasi dokumen digital atau file hasil digitalisasi.

Gambar 21. Proses Autentifikasi Dokumen Digital

Dokumen pertanahan fisik yang telah dipindai/scan, sebelum dikembalikan pada tempat semula harus diberikan penandaan/stempel pada setiap kesatuan berkas. Lokasi stempel pada area yang diperbolehkan dan tidak mengganggu informasi dokumen, disarankan dilekatkan pada Catatan Buku Tanah yang terakhir, Ini merupakan bukti autentikasi terhadap fisik dokumen pertanahan. Selanjutnya autentikasi pada file hasil scan/softcopy dapat berupa pemberian kode pengaman atau dalam bentuk stempel elektronik dan bentuk lainnya yang terasosiasi dan terintegrasi.

Gambar 22. Contoh Stempel Elektronik untuk file .pdf Hasil Digitalisasi

6) Stempel pada Fisik Dokumen Pertanahan

Setelah dilakukan legalisasi pada file hasil alih media (softcopy) maka langkah selanjutnya adalah memberikan stempel “Dokumen Fisik ini Tidak Berlaku Lagi sejak Dialihmediakan” pada fisik dokumen pertanahan khususnya Buku Tanah dan Surat Ukur. Stempel tersebut menyatakan bahwa:

a) Dokumen fisik tidak berlaku lagi sejak dialihmediakan dan dilakukan validasi data tekstual;

b) Dokumen hasil alih media sudah dinyatakan sesuai dengan aslinya/fisiknya/digital twin

DOKUMEN INI TELAH DIALIHMEDIAKAN DAN DIVALIDASI

23/05/2021 Muhammad Saing, S.H.

SK Nomor : 76/SK-73.73.UP.02.01/IV/2021

Gambar 23. Contoh Stempel pada Fisik Dokumen Pertanahan.

7) Penyimpanan dan Penggandaan File.

Langkah pemrosesan selanjutnya adalah penyimpanan file hasil alih media ke dalam memori komputer atau dimasukkan langsung ke dalam server (data storage) sebagai database. Pekerjaan ini harus tetap dalam pengawasan pengendalian mutu (quality control). Dokumen pertanahan yang sudah dilakukan digitalisasi kemudian dilakukan penyimpanan ke dalam sistem yang sudah tersedia sehingga terintegrasi dengan dokumen digital yang terdapat pada Aplikasi KKP2.

8) Pengelolaan Data Spasial

Integrasi data spasial dilakukan pada platform Peta Pendaftaran Digital yang terintegrasi pada aplikasi GeoKKP. Dalam rangka mewujudkan pengelolaan data spasial yang berkualitas yang mewujudkan kelurahan lengkap

a) Luas Wilayah sama dengan Jumlah Luas Persil maka nilainya = Rata - rata (% Validasi BT, % Validasi Persil, % Scan Warkah);

b) Luas Wilayah tidak sama dengan Jumlah Luas Persil maka nilainya = 0 c) Toleransi selisih Luas Persil dari Luas Wilayah : 99.995% < (Luas Persil /

Luas Wilayah * 100) < 100.005%

d) Toleransi Jumlah KW456 : (Jumlah KW456 / Jumlah BT)*100 <= 5%

e) Toleransi Luas KW456 : (Luas KW456 / Luas Persil * 100) <= 3.5%

f) Tidak terjadi overlapping dan gab bidang tanah;

g) Terpetakan seluruh unsur geografi;

h) Warkah PTSL : Scan Berkas yang Haknya terbit.

Adapun hasil kendali dan monitoring per kelurahan dalam penjaminan mutu dapat dilihat dalam Lampiran

Lampiran 3. Kendali mutu dan Monitoring

Tabel 9. Contoh Kendali Kualitas Data Pertanahan c. Pembuatan Instrumen Pengendalian Kegiatan.

Pembuatan instrumen pengendalian kegiatan terdiri dari beberapa tahapan kegiatan diantaranya adalah identifikasi sasaran mutu kegiatan dan pembuatan pengendalian kegiatan. Instrumen ini digunakan untuk mengendalikan tahapan pelaksanaan aksi perubahan mulai dari awal sampai dengan akhir. Adapun instrumen dimaksud salah satunya adalah detil capaian agenda kegiatan peningkatan kualitas data pertanahan secara periodik pada pelaksanaan aksi perubahan.

Lampiran 4. Hasil Kontrol Kualitas

Tabel 10. Intrumen Pengendali Kegiatan Peningkatan Kualitas Data Spasial

d. Pembuatan Evaluasi dan perbaikan proses

Penerapan managemen proses merupakan integrasi sekuensial dari orang, material, metode, mesin atau peralatan dalam rangka peningkatan kualitas data digital pertanahan sebagai output dalam transformasi digital dalam mewujudkan pelayanan yang modern

Dalam kegiatan aksi perubahan ini dalam rangka untuk mewujudkan aksi perubahan yang baik dan berkualitas serta terukur maka pada setiap agenda aksi senantiasa dilakukan diskusi evaluasi dan perbaikan proses. Kegiatan diskusi dilakukan secara periodik dan apabila ditemukan kekurangan maka akan lebih mudah dan cepat untuk mendapatkan penyelesaiannya.

Gambar 25. Evaluasi dan Diskusi Inventarisasi dan Penataan Dokumen 2. Capaian Dalam Perbaikan Sistem Pelayanan

Aksi perubahan peningkatan kualitas data digital ini secara signifikan mampu menghasilkan perbaikan data digital dari sasaran 48 Kelurahan di Kota palopo telah dilakukan peningkatan kualitas data digital pertanahan sebanyak 25 Kelurahan.

Kegiatan perbaikan data digital ini merupakan bagian dari agenda Program Strategi Nasional Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap(PTSL) tahun 2021 yang memiliki target Peta Bidang Tanah sebanyak 15.000 Bidang, Sertipikat Hak Atas Tanah(SHAT) sebanyak 5000 SHAT dan pengelolaan peningkatan data Ketegori 4(K4) sebanyak 1134 bidang tanah dengan uraian sebagai berikut

Tabel 11. Tabel Peningkatan Kualitas Data

Dari tabel di atas dapat diuraikan dari 25 kelurahan ang telah dilakukan peningkatan kualitas data yang terintegrasi pada kegiatan PTSL menuju Kota Palopo Lengkap telah dihasilkan 1 (satu) Kelurahan dengan kategori dapat dilaksanakan Deklarasi Desa Lengkap yaitu Kelurahan Penggoli, 3 (tiga) Kelurahan telah memiliki Nilai Desa Lengkap yaitu Kelurahan Dangerakko, Kelurahan Salotellue dan Kelurahan Jaya dan 19 (sembilan belas) Kelurahan telah dilakukan pemetaan penuh/fullset dan 2 (dua) kelurahan sementara dalam proses peningkatan kualitas yaitu Kelurahan Benteng dan Kelurahan Sampoddo.

Dalam rangka memberikan perbaikan data yang purna dan berkualitas Kantor Pertanahan Kota Palopo telah menyelesaikan target K4 100% dan mengusulkan salah satu Desa/Kelurahan Lengkap yaitu Kelurahan Penggoli yang validasi buku tanahnya terverifikasi valid ≥ 98% pada Aplikasi Komputerisasi Kegiatan Pertanahan untuk dapat dilaksanakan Deklarasi Desa Lengkap(DDL).

Sebagai upaya menghadirkan optimalisasi NDL lainya maka Kantor Pertanahan Kota Palopo juga telah mengajukan skema optimalisasi anggaran dengan refocusing

Tabel 12. Monitoring Peningkatan Kualitas data Kelurahan Penggoli

Pengusulan DDL Kelurahan Penggoli di atas telah melalui penelitian kembali kesesuaian konten buku tanah pada Aplikasi Komputerisasi Kegiatan Pertanahan dengan buku tanah fisik/analog dan dituangkan dalam Berita Acara Penelitian Validasi Buku Tanah (terlampir) dan hasilnya telah disampaikan ke Direktorat Jenderal Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah (PHPT). Hal ini telah ditindaklanjuti dengan penelitian dan validasi pada tanggal 18 Juni 2021 di Kantor Wilayah BPN Provinsi Sulawesi Selatan dengan hasil kelurahan Penggoli mendapatkan mendapatkan rekomendasi valid dan layak dilasanakan Deklarasi Desa Lengkap.

Gambar 26. Monitoring dan Evaluasi Validasi Dokumen Desa Lengkap

Hasil capaian di atas secara umum mampu memberikan perbaikan pelayanan pertanahan diantaranya:

a. Menghadirkan pemetaan berkualitas di setiap kelurahan sehingga akan menghindarkan dari sengketa batas dan tertibnya penguasaan pemilikan tanah;

a. Menghadirkan pemetaan berkualitas di setiap kelurahan sehingga akan menghindarkan dari sengketa batas dan tertibnya penguasaan pemilikan tanah;

Dokumen terkait