• Tidak ada hasil yang ditemukan

CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Pengukuran kinerja adalah kegiatan membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana, atau target melalui indikator kinerja yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja ini diperlukan untuk mengetahui sampai sejauh mana realisasi atau capaian kinerja yang dilakukan oleh KKP Kelas I Tanjung Priok dalam kurun waktu Januari – Desember 2020. Tahun 2020 merupakan tahun awal pelaksanaan dari RAK KKP Kelas I Tanjung Priok Tahun 2020– 2024. Adapun pengukuran kinerja yang dilakukan adalah dengan membandingkan realisasi capaian dengan rencana tingkat capaian (target) pada setiap indikator, sehingga diperoleh gambaran tingkat keberhasilan pencapaian masing-masing indikator. Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut diperoleh informasi menyangkut masing-masing indikator, sehingga dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan kegiatan di masa yang akan datang agar setiap kegiatan yang direncanakan dapat lebih berhasil guna dan berdaya guna. Manfaat pengukuran Capaian kinerja antara lain untuk memberikan gambaran kepada pihak-pihak internal dan eksternal tentang pelaksanaan tupoksi organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen Rencana Aksi Kegiatan dan Penetapan Kinerja. Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh KKP Kelas I Tanjung Priok dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu 1 (satu) tahun. Dalam rangka mencapai sasaran, perlu ditinjau indikator-indikator KKP Kelas I Tanjung Priok yang telah ditetapkan. Sesuai dengan dokumen Perjanjian KKP Kelas I Tanjung Priok Tahun 2020, terdapat 7 indikator kinerja dengan target dan capaian sebagai berikut:

Tabel 3. 1 Pengukuran Kinerja KKP Kelas I Tanjung Priok Tahun 2020

SASARAN NO INDIKATOR TARGET REALISASI %CAPAIAN

Meningkatnya Pelayanan Kekarantinaan di Pintu Masuk Negara dan Wilayah 1 Jumlah pemeriksaan orang, alat angkut, barang dan lingkungan sesuai standar kekarantinaan kesehatan 401,453 824.047 205.27% 2 Persentase faktor risiko penyakit dipintu masuk yang dikendalikan pada orang, alat angkut, barang dan lingkungan 90% 100% 111,11% 3 Indeks Pengendalian Faktor Risiko di

pintu masuk negara 85% 100% 108,92%

4 Nilai kinerja anggaran 80 88,96 111.20% 5 Persentase tingkat kepatuhan penyampaian laporan keuangan 80% 95,71% 119,64% 6 Kinerja implementasi WBK satker 75 75,73 100,97% 7 Persentase Peningkatan kapasitas ASN sebanyak 20 JPL 45% 67,26% 149,46%

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sebagaimana telah disajikan pada tabel 3.1, KKP Kelas I Tanjung Priok telah berhasil mencapai target 7 indikator tahun 2020 dengan rata-rata capaian sebesar 129,51% dimana ke tujuh indikator tersebut memiliki capaian kinerja lebih dari 100%.

1. Definisi Operasional

Definisi Operasional ini yaitu Jumlah pemeriksaan penafisan orang, alat angkut, barang dan lingkungan yang dilakukan dalam satu tahun. Outcome dari indikator ini yaitu meningkatnya jumlah orang, barang, alat angkut, dan lingkungan yang dilakukan pemeriksaan oleh KKP Kelas Tanjung Priok .

2. Cara Perhitungannya

Akumulasi jumlah pemeriksaan penapisan orang, pemeriksaan alat angkut sesuai standar karantina, pemeriksaan barang dan pemeriksaan lingkungan (TTU, TPM, air dan udara).

Capaian indikator pemeriksaan orang, alat angkut, barang, dan lingkungan sesuai standar kekarantinaan kesehatan

=

Jumlah pemeriksaan orang, alat angkut, barang, dan lingkungan

Target yang ditetapkan

x 100%

3. Perbandingan Target dan Capaian Kinerja Tahun 2020

Grafik 3. 1 Target dan Pencapaian Indikator Kinerja Jumlah pemeriksaan orang, alat angkut, barang dan lingkungan sesuai standar kekarantinaan

kesehatan Tahun 2020 401.453 824.047 100.000 200.000 300.000 400.000 500.000 600.000 700.000 800.000 900.000 Target Realisasi Indikator kesatu

Jumlah pemeriksaan orang, alat angkut, barang dan lingkungan sesuai standar kekarantinaan kesehatan

Tabel 3. 2 JumlahPemeriksaanOrang, Barang, Alat Angkut, dan Lingkungan

Dari grafik 3.1 pencapaian kinerja Indikator Indikator Kinerja Jumlah pemeriksaan orang, alat angkut, barang dan lingkungan sesuai standar kekarantinaan kesehatan sebesar 824.047 (205,27%).

4. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Tahun Sebelumnya

Grafik 3. 2 Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Tahun Sebelumnya

0 500.000 1.000.000 1.500.000 2.000.000 2018 2019 2020

Jumlah Pemeriksaan Orang

40000 42000 44000 46000 48000 2018 2019 2020

Jumlah Pemeriksaan Alat

angkut

No Item Jumlah

I Jumlah Pemeriksaan Orang, Barang, Alat Angkut, dan Lingkungan

824,047

A Pemeriksaan penapisan orang 779,543

1 a. Jumlah penerbitan ICV 8,337

b. Jumlah sertifikat pengujian Kesehatan / KIR 1,436

c. Jumlah pemeriksaan ABK luar negeri 63,168

d. Jumlah pemeriksaan ABK dalam negeri 407,460

e. Jumlah pengawasan penumpang datang dalam negeri 139,993 f. Jumlah pengawasan penumpang berangkat dalam negeri 159,149 2 Pemeriksaan alat angkut sesuai standar karantina 42,380

3 Pemeriksaan barang 1,656

4 Pemeriksaan Lingkungan 468

a. TPP 390

Pada grafik diatas diketahui sebagai berikut:

- Jumlah pemeriksaan orang pada tahun 2020 lebih rendah dari tahun 2018 dan 2019, dikarenakan kebijakan karantina wilayah (lockdown) baik di tingkat nasional maupun di tingkat daerah adalah kebijakan pemerintah pusat. Kedua menerapkan pembatasan sosial (social distancing), yaitu dengan mengurangi mobilitas orang dari satu tempat ke tempat lain, menjaga jarak, dan mengurangi kerumuman orang yang membawa risiko besar kepada penyebaran Covid-19. Beban kerja pada tahun 2020 jauh lebih tinggi dari tahun sebelumnya, dimana pada masa pandemi Covid-19 jumlah penumpang dari dan ke wilayah terjangkit yang dilakukan pemeriksaan kesehatan tambahan (pemeriksaan suhu tubuh, saturasi bagi penumpang dan RDT bagi penumpang, dan pemeriksaan dokumen kesehatan bagi setiap pelaku perjalanan) jauh lebih banyak.

- Jumlah pemeriksaan alat angkut pada tahun 2020 lebih rendah dari tahun 2018 dan 2019 dikarenakan pada tahun 2020 hampir seluruh daerah, dan negara lain karena adanya pembatasan perjalanan baik internasional maupun domestik. Dalam situasi pandemi Covid19 ini dilakukan tindakan kekarantinaan pada alat angkut yang berisiko menjadi sumber penularan penyakit Kedaruratan Kesehatan Masyarakat (KKM).

- Jumlah pemeriksaan barang pada tahun 2020 melebihi jumlah pemeriksaan pada tahun sebelumnya

- Jumlah pemeriksaan lingkungan pada tahun 2019 sebanyak 594 TTU dan 0 200 400 600 800 1000 2019 2020

Jumlah Pemeriksaan

Lingkungan

0 500 1000 1500 2000 2018 2019 2020

Jumlah pemeriksaan

Barang

TPP Jumlah Pemeriksaan tahun 2019 lebih banyak dikarenakan pada tahun 2019 jumlah TPP dan TTU yang diperiksa 6 kali. Ditahun 2020 TTU dan TPP yang diperiksa sebanyak 2 kali dikarena situasi pandemi jadi yang di laksanakan hanya 2 kali

5. Perbandingan Capaian Kinerja tahun ini dengan Target Jangka Menegah Grafik 3. 3 Perbandingan Capaian Kinerja tahun ini dengan

target Jangka menengah

Realisasi indikator pemeriksaan orang, barang, alat angkut, dan lingkungan sesuai standar kekarantinaan pada tahun 2020 yaitu 824.047dan telah melebihi target RAK tahun 2024 yaitu 687.468

6. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Standar Nasional

Pada Renstra Kemenkes dan RAP Ditjen P2P Tahun 2020-2024 tidak terdapat indikator pemeriksaan orang, barang, alat angkut, dan lingkungan sesuai standar kekarantinaan, namun indikator ini mendukung pencapaian target indikator persentase faktor risiko penyakit di pintu masuk yang dikendalikan sebesar 86%.

824.047

687.468

5.

7. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Oraganisasi Sejenis/Setara Grafik 3. 4 Perbandingan Persentase Capaian Kinerja KKP Kelas I Tanjung

Priok dengan KKP Kelas I Batam

Dari grafik diatas terlihat bahwa jumlah pemeriksaan orang, barang, alat angkut, dan lingkungan yang dilakukan oleh KKP Kelas I KKP Kelas I Tanjung Priok lebih tinggi dibandingkan dengan KKP Kelas I Batam.

8. Analisis Penyebab Keberhasilan:

a) Penyebab keberhasilan indikator ini disebabkan karena :

(1) Dana yang mencukupi untuk melaksanakan kegiatan ini dianggarkan dalam DIPA KKP Kelas I Tanjung Priok.

(2) Adanya dukungan dari Pimpinan, Stake Holder di Pelabuhan Tanjung Priok dan dukungan masyarakat pelabuhan yang telah mau berperan dalam mendukung capaian indikator ini.

(3) Adanya SDM yang Memadai baik dari segi kualitas maupun Kuantitas b) Perbaikan untuk tahun berikutnya dapat dilakukan melalui Peningkatan

kemampuan SDM dan penambahan jumlah SDM untuk membentuk Tim yang berkualitas dalam melakukan deteksi dini terhadap kapal yang datang dari luar negeri dengan mengadakan pelatihan kekarantinaan kesehatan dan pengadaan sarana pemeriksaan kapal di pelabuhan.

c) Adanya konsultasi teknis ke pusat, pembinaan dari induk ke wilayah kerja, monitoring evaluasi induk dan wilayah kerja dan peningkatan kemampuan

2 0 5 ,2 7 % 1 1 1 ,8 0 % R E A L I S A S I K K P T A N J U N G P R I O K R E A L I S A S I K K P B A T A M

dan keterampilan petugas dengan cara pelatihan serta adanya pertemuan sosialisasi, rapat koordinasi lintas sektor dan upaya kesepakatan bersama demi mewujudkan pelabuhan sehat.

9. Masalah yang dihadapi

a. Penanggung jawab TTU/TPP tidak ada di tempat sehingga pengawasan ditunda sampai siapnya penanggung jawab TTU/TPP

b. Adanya TTU/TPP berganti (tutup dan atau buka baru) menyebabkan pengawasan tidak dapat dilakukan secara maksimal

10. Usul Pemecahan masalah

a. Perlunya koordinasi tentang jadwal pengawasan

b. Menyarankan kepada otoritas dan pengelola pelabuhan agar memberikan sosialisasi kepada pemilik agar segera mendaftarkan usahanya kepada KKP paling lambat 3 bulan setelah beroperasional

11. Analisa Kegiatan Penunjang Keberhasilan Pencapaian Target

Terdapat dukungan anggaran untuk pelaksanaan aktivitas yang menunjang kegiatan tersebut diantaranya:

a. Pemeriksaan Faktor Risiko Kesehatan Terhadap Barang (Pengawasan Obat, Makanan, Kosmetika, Alat Kesehatan, Dan Bahan Adiktif Eksport Impor) dalam rangka penerbitan Health Certificate (HC) sebanyak 1656 sertifikat. Kegiatan ini bersumber dana pada RKAKL 2020 yang merujuk pada standar biaya masukan

b. Layanan kekarantinaan kesehatan dalam rangka penerbitan COP sebanyak 2.905 sertifikat

c. Penambah daya tahan tubuh petugas pengawasan covid 19 di pelayanan dokumen kapal sebanyak 14 orang

d. Koordinasi lintas sektor dan lintas program terkait covid 19 sebanyak 75 kali

e. Pelatihan Basic Sea Survival dan Keselamatan Lepas Pantai Bagi Petugas KKP sebanyak 1 kali

f. Refreshing Tim TGC Dalam Pengendalian Dan Penanggulangan Penyakit Berpotensi KKM sebanyak 1 kali

g. Bahan Pendukung Penerbitan Dokumen Karantina Kesehatan Kapal Secara Online sebanyak 4 paket

h. Pengadaan Alat Pelindung Diri Pengawasan kapal sebanyak 4 paket

i. Layanan Kekarantinaan Kesehatan dalam Rangka Penerbitan COP (certificate of pratique) sebanyak 2.907 sertifikat

j. Penanganan Kesehatan Pada Situasi Khusus Hari Raya Idul Fitri 1441 H, Hari Raya Natal dan Tahun Baru

k. Penangan Kesehatan pada situasi khusus penanganan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan lain –lain

l. Pengendalian dan Pengawasan Covid-1 m. Pemeriksaan RDT dan PCR Covid-19 n. Pemeriksaan RDT dan PCR Covid-19

o. Koordinasi dan Evaluasi Pelaksanan Pelayanan Kesehatan

1. Definisi Operasional

Definisi Operasional ini yaitu Faktor risiko yang dikendalikan berdasarkan temuan pada pemeriksaan orang, alat angkut, barang dan lingkungan dalam satu tahun (pada indikator no.1) Outcome dari indikator ini yaitu meningkatnya faktor risiko yang dikendalikan pada orang, barang, alat angkut, dan lingkungan sehingga faktor risiko tidak menimbulkan gangguan kesehatan

2. Cara Perhitungan

Jumlah faktor risiko yang dikendalikan pada orang, alat angkut, barang dan lingkungan dibagi dengan jumlah faktor risiko yang ditemukan pada pemeriksaan orang, alat angkut, barang dan lingkungan dikali 100%

Indikator Kedua

Persentase faktor risiko penyakit dipintu masuk yang dikendalikan pada orang, alat angkut, barang dan lingkungan

Persentase faktor risiko penyakit di pintu masuk yang dikendalikan pada orang, alat angkut, barang dan lingkungan

=

Jumlah faktor risiko yang dikendalikan

Jumlah faktor risiko yang x 100% ditemukan

3. Capaian Kinerja

Grafik 3. 5 Perbandingan Target dan Capaian Kinerja Tahun 2020 Persentase faktor risiko penyakit dipintu masuk yang dikendalikan

pada orang, alat angkut, barang dan lingkungan

Dari tabel diatas diketahui bahwa pada tahun 2020 jumlah faktor risiko penyakit yang ditemukan sebanyak 587 faktor risiko dan yang dilakukan pengendalian sebanyak 587 faktor risiko, maka 100%.

Dari grafik diatas diketahui realisasi tahun 2020 sebesar 100% dan telah mencapai target yang ditetapkan yaitu 90% sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 111,1%.

Tabel 3. 3 Faktor Risiko Orang, Barang, Alat Angkut, dan Lingkungan yang Ditemukan dan Dikendalikan Tahun 2020

No Faktor Risiko Jumlah FR yang ditemukan Jumlah FR yang dikendalikan

A Faktor Risiko Orang 10 10

B Faktor Risiko Alat Angkut

1 Jumlah alat angkut yang berisiko kesehatan 109 109 C Faktor Risiko Barang

90%

100%

No Faktor Risiko Jumlah FR yang ditemukan Jumlah FR yang dikendalikan

1 Jumlah barang yang berisiko kesehatan 0 0

D Faktor Risiko Lingkungan 468 468

1 Jumlah TTU yang TMS 390 390

2 Jumlah TPM yang TMS 78 78

4. Perbandingan Target dan Capaian Kinerja Beberapa Tahun terakhir

Grafik 3. 6 Perbandingan Jumlah Faktor Risiko yang Ditemukan dan Dikendalikan Tahun 2018-2020

Pada grafik diatas diketahui bahwa pada tahun 2018 hingga tahun 2020 semua faktor risiko yang yang ditemukan pada kegiatan pemeriksaan orang, alat angkut, barang dan lingkungan telah dikendalikan 100%.

5. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini, dengan RAK

Grafik 3. 7 Capaian Indikator KKP Kelas I Tanjung Priok dengan target RAK Tahun 2024

100 100 100

Diharapkan realisasi indikator persentase faktor risiko penyakit dipintu masuk yang dikendalikan pada orang, alat angkut, barang dan lingkungan meningkat tiap tahunnya. Namun, pencapaian indikator ini sudah tercapai 100% pada tahun selanjutnya. Perbandingan Realisasi dan Capaian Kinerja dengan Standar Nasional

6. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini, dengan standar nasional Grafik 3. 8 Perbandingan Realisasi dan Capaian Kinerja dengan Standar

Nasional

Dari grafik diatas terlihat bahwa capaian KKP Kelas I Tanjung Priok pada indikator faktor risiko penyakit di pintu masuk yang dikendalikan pada orang, alat angkut, barang dan lingkungan pada tahun 2020 telah melebihi target indikator tersebut pada Renstra Kementerian Kesehatan tahun 2020 yaitu 86%.

7. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Organisasi Sejenis/Setara Grafik 3. 9 Perbandingan Realisasi Kinerja dengan KKP Kelas I KKP

Batam 100% 100% 0% 20% 40% 60% 80% 100% 120%

Realisasi Tahun 2020 Target Tahun 2024

75 80 85 90 95 100 105

Realisasi KKP Tanjung Priok Tahun 2020

Dari grafik diatas terlihat bahwa faktor risiko penyakit di pintu masuk yang dikendalikan pada orang, alat angkut, barang dan lingkungan oleh KKP Kelas I Tanjung Priok sama dengan dengan KKP Kelas I Batam yaitu 111.11%.

8. Analisis Penyebab Keberhasilan

Persentase sinyal kewaspadaan dini yang direspons memenuhi target sebesar 100%. Keberhasilan pencapaian kinerja untuk indikator ini karena

a. Target tahun 2020 dapat dicapai karena selalu dilakukan pembinaan dan upaya perbaikan berupa saran dan rekomendasi untuk memperbaiki kondisi sanitasi sarana TTU, TPP yang tidak memenuhi syarat. Upaya tersebut dilakukan melalui pertemuan sosialisasi, rapat koordinasi lintas sektor dan upaya kesepakatan bersama demi mewujudkan pelabuhan sehat.

b. Indikator ini telah mencapai Capaian kinerja yang sudah ditetapkan disebabkan adanya dukungan dari Ditjen P2P, penerapan SOP, dan adanya dukungan dari lintas sektor yang semakin baik. Walaupun tidak ada ketidakpastian dalam persentase faktor risiko yang diketemukan pada alat angkut karena tidak bisa diprediksi

c. Dana yang mencukupi untuk melaksanakan kegiatan ini dianggarkan dalam DIPA KKP Kelas I Tanjung Priok.

d. Adanya SDM yang Memadai baik dari segi kualitas maupun Kuantitas

9. Analisa Kegiatan Penunjang Keberhasilan Pencapaian Target

Terdapat dukungan anggaran untuk pelaksanaan aktivitas yang menunjang kegiatan tersebut diantaranya:

0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00% 100,00% 120,00%

a. Limbah medis

b. Verifikasi dan Visitasi Rumah Sakit/Klinik Pratama Dalam Rangka Penerbitan Buku ICV

c. Evaluasi Pengawasan Penerbitan icv d. Evaluasi Sinkarkes

Persentase indeks

pengendalian faktor risiko di pintu masuk Negara

=

Jumlah capaian indeks pengendalian faktor risiko

Jumlah sub indikator indeks x 100% pengendalian faktor risiko

1. Definisi Operasional

Definisi Operasional ini yaitu Status faktor risiko di pintu masuk negara berdasarkan penilaian surveilans, karantina dan risiko lingkungan dalam satu tahun.

2. Cara Perhitungan

Akumulasi persentase target dan capaian:

a. Kelengkapan data surveilans

b. Sinyal SKD KLB dan Bencana yang direspon kurang dari 24 jam,

c. Penyusunan dokumen renkon yang baru (kumulatif dokumen renkon, tidak termasuk reviu) berdasarkan pintu masuk negara

d. Indeks pinjal ≤ 2 (pelabuhan/bandara)

e. HI perimeter = 0 (pelabuhan/bandara)

f. Tidak ditemukan larva anopheles (pelabuhan/bandara)

g. Kepadatan kecoa rendah < 2 (pelabuhan/bandara)

h. Kepadatan lalat < 2 (pelabuhan/bandara)

i. TTU memenuhi syarat (titik)

j. TPM layak higiene (titik)

k. Kualitas air bersih memenuhi syarat (titik)

Kesebelas persentasi parameter dijumlahkan dan dibagi 10 dikali 100% Indikator ketiga

3. Capaian Kinerja

Grafik 3. 10 Perbandingan Target dan Capaian Kinerja Tahun 2020 Indeks Pengendalian Faktor Risiko di pintu masuk negara

Dari grafik diatas diketahui realisasi tahun 2020 yaitu 92.58% dan telah mencapai target yang ditetapkan yaitu 85% sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 108.92%.

Tabel 3. 4 Target dan Realisasi Indeks Pengendalian Faktor Risiko Tahun 2020

No

Indeks Pengendalian Faktor Risiko

Satuan Target Realisasi Capaian

1 Kelengkapan data surveilans laporan 147 147 100,00% 2 Jumlah sinyal SKD KLB dan Bencana yang direspon kurang dari 24 jam

sinyal 13 13 100,00%

3 Penyusunan rencana

kontigensi dokumen 6 2 33,33%

4 Indeks pinjal ≤ 2 Pelabuhan 6 6 100,00%

5 HI perimeter = 0 Pelabuhan 6 6 100,00%

6 Kepadatan kecoa

rendah < 2 Pelabuhan 6 6 100,00%

7 Kepadatan lalat < 2 Pelabuhan 6 6 100,00% 85%

92,58%

No

Indeks Pengendalian Faktor Risiko

Satuan Target Realisasi Capaian

8 TTU memenuhi

syarat tempat 78 77 98,72%

9 TPM laik hygiene tempat 390 373 95,64%

10

Kualitas air bersih memenuhi syarat kesehatan

sarana 636 624 98,11%

Rata-rata Capaian 92,58%

4. Perbandingan Target dan Capaian Kinerja Beberapa Tahun terakhir

Grafik 3. 11Perbandingan Indeks Pengendalian Faktor Risiko Tahun 2019 dan 2020

Dari grafik diatas dapat dilihat persentase capaian tahun 2020 lebih tinggi dari pada persen capaian tahun 2019.

5. Perbandingan Realisasi dan Capaian Kinerja dengan Target Jangka Menengah (RAK Tahun 2020-2024)

Grafik 3. 1 Realisasi dan Capaian Kinerja dengan Target Jangka Menengah (RAK Tahun 2020-2024) 9 3 ,3 0 % 1 0 8 ,9 2 % 2 0 1 9 2 0 2 0

Realisasi indikator indeks pengendalian faktor risiko di pintu masuk negara pada tahun 2020 yaitu 92.58%, telah melebihi target RAK tahun 2024 yaitu 93%. 6. Perbandingan Realisasi dan Capaian Kinerja dengan Standar Nasional

Pada Renstra Kemenkes dan RAP Ditjen P2P Tahun 2020-2024

Pada Renstra Kemenkes dan RAP Ditjen P2P Tahun 2020-2024 tidak terdapat indikator pemeriksaan orang, barang, alat angkut, dan lingkungan sesuai standar kekarantinaan, namun indikator ini mendukung pencapaian target indikator persentase faktor risiko penyakit di pintu masuk yang dikendalikan sebesar 86%.

7. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Organisasi Sejenis/Setara Grafik 3. 12 Perbandingan Realisasi Kinerja dengan KKP Kelas I Batam

Dari grafik diatas terlihat bahwa realisasi indeks faktor risiko penyakit di pintu masuk negara KKP Kelas I Tanjung Priok lebih besar dari KKP Kelas I Batam 92,58% 93% Realisasi 2020 Target 2024 1 1 9 ,6 4 % 1 1 5 ,1 0 % R E A L I S A S I K K P T A N J U N G P R I O K R E A L I S A S I K K P B A T A M

8. Kendala/Masalah yang Dihadapi

Berikut adalah beberapa kendala/masalah yang dihadapi dalam upaya pencapaian target indikator pelabuhan yang bebas vektor di wilayah perimeter dan buffer area, meliputi :

a. Jumlah kader yang masih sedikit/kurang disbanding dengan luas wilayah yang diawasi.

b. Tingkat kepadatan vektor tertentu di beberapa titik sempat tinggi

c. Terdapat kondisi lingkungan yang sanitasinya kurang, dimungkinkan menjadi tempat perkembangbiakan vektor.

d. Adanya Kondisi bangunan kantin yang semi permanen

9. Pemecahan Masalah

Beberapa kendala/permasalahan tersebut dapat ditindaklanjuti dengan upaya sebagai berikut :

a. Tetap berkomunikasi dan koordinasi dengan kader baik melalui teknologi selular maupun kontak langsung agar meningkatkan keaktifan, kinerja dan disiplinnya

b. Melakukan upaya pengendalian di titik-titik dimana kepadatan vektornya tinggi hingga tingkat kepadatannya menjadi rendah sehingga tidak berpotensi menimbulkan penularan penyakit akibat vektor

c. Berkoordinasi dengan pihak pengelola lingkungan dimaksud serta memberikan rekomendasi intervensi lingkungan yang diperlukan agar tidak menjadi tempat perkembangbiakan vektor. Seluruh kendala/masalah yang ditemukan di lapangan juga dibahas saat pertemuan penguatan jejaring dan koordinasi dengan lintas sektor / lintas program di bandara.

10. Analisis Penyebab Keberhasilan

Target tahun 2020 dapat dicapai karena dilakukan perencanaan kegiatan awal tahun, koordinasi dan kerjasama yang baik dengan lintas sektor dan lintas program baik pemerintah, BUMN maupun swasta di Wilayah Kerja KKP Kelas I Tanjung Priok. Koordinasi dan kerjasama ini seperti dengan memberdayakan

kader dan penguatan program dengan dukungan pembiayaan dari berbagai lintas sektor tersebut. Selain itu dengan adanya alokasi dana untuk kegiatan tersedia dengan cukup. Sumber daya manusia di lingkungan KKP Kelas I Tanjung Priok juga telah mengikuti beberapa pelatihan guna meningkatkan kapasitasnya dalam upaya pencegahan dan pengendalian vektor.

11. Analisa Kegiatan Penunjang Keberhasilan Pencapaian Target

Terdapat dukungan anggaran untuk pelaksanaan aktivitas yang menunjang kegiatan tersebut diantaranya:

a. Surveilans Faktor risiko Penyakit pada Bencana

b. Penyelidikan Epidemiologi Dalam Rangka Pengawasan dan Pengendalian COVID 19

c. Investigasi dan penanggulangan Faktor Risiko PHEIC

d. Sosialisasi Penyusunan Dokumen Rencana Kontijensi Penanggulangan KKM Di Wilayah Kerja

e. Review Dokumen Rencana Kontijensi KKM

f. Table Top Exercise Kedaruratan Kesehatan Masyarakat

g. Refreshing Tim TGC Dalam Pengendalian Dan Penanggulangan Penyakit Berpotensi KKM

h. Pengumpulan Data Sarana Pelayanan Kesehatan Pengawasan Penyediaan Sarana Kualitas Air Bersih/Air Minum di Pelabuhan

i. Lay Pengendalian Vektor DBD j. Layanan Survey vector PES k. Layanan survey vector diare l. Layanan survey vector DBD m. Layanan hiv, TB dan VCT n. Desiminasi Informasi

o. Layanan pencegahan dan Pengendalian Penyakit HIV AIDS p. Layanan Deteksi Dini Terduga TBC di Wilayah Kerja KKP

Indikator ke empat

Nilai kinerja anggaran

Nilai Kinerja Anggaran Capaian indikator nilai kinerja

anggaran

=

Target Nilai Kinerja x 100% 1. Definisi Operasional

Definisi Operasional ini yaitu Capaian keluaran kegiatan diukur dari realisasi Volume Keluaran (RVK) dan realisasi volume keluaran kegiatan (RIKK) dengan menggunakan formula rata geometrik

2. Cara Perhitungan

Capaian keluaran kegiatan diukur dari realisasi Volume Keluaran (RVK) dan realisasi volume keluaran kegiatan (RIKK) dengan menggunakan formula rata geometrik

3. Capaian Kinerja

Grafik 3. 13 Perbandingan Target dan Capaian Kinerja Tahun 2020

Dari Grafik dapat dilihat Realisasi Capaian Kinerja Nilai Kinerja anggaran yang di dapat pada tahun 2020 sebesar 88,96. Nilai Kinerja anggaran didapat dari

80

88,96

data hasil aplikasi SMART DJA yang di input tiap bulan, semester dan tahunan. Jika dilihat dari realisasi volume keluaran dan realisasi indikator kinerja keluaran KKP Kelas I Tanjung Priok dapat merealisasikan volume target capaian di tahun 2020. Nilai kinerja anggaran KKP Kelas I Tanjung Priok pada tahun 2020 yaitu 88.96 dan telah mencapai target yang ditetapkan yaitu 80 sehingga capaian kinerja sebesar 111.20%.

4. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Tahun Sebelumnya

Pada grafik diatas diketahui bahwa pada tahun 2020 nilai kinerja anggaran KKP Kelas I Tanjung Priok lebih tinggi dibandingkan tahun 2019

Grafik 3. 14 Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Tahun Sebelumnya

5. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Target Jangka Menengah (RAK Tahun 2020-2024)

Grafik 3. 15 Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Target Jangka Menengah (RAK Tahun 2020-2024)

100%

86,64% 88,96%

2018 2019 2020

88,96

88

Realisasi indikator nilai kinerja anggaran pada tahun 2020 yaitu 88.96, hal ini telah mencapai target RAK tahun 2024

6. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Standar Nasional

Grafik 3. 16 Perbandingan Capaian Indikator KKP Kelas I Tanjung Priok dengan RAP P2P Tahun 2020

Dari grafik diatas terlihat bahwa nilai kinerja anggaran KKP Kelas I Tanjung Priok pada tahun 2020 sebesar 88.96 dan telah melebihi target nilai kinerja penganggaran Kementerian Kesehatan tahun 2020 yaitu 85.

7. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Organisasi Sejenis/Setara Grafik 3. 17 Perbandingan Realisasi Kinerja dengan KKP Kelas I Batam

Dari grafik diatas terlihat bahwa nilai kinerja anggaran KKP Kelas I Batam lebih tinggi dari KKP Kelas I Tanjung Prio

8 8 ,9 6 85 R E A L I S A S I K K P T A N J U N G P R I O K T A H U N 2 0 2 0 T A R G E T R A P P 2 P 111,20% 123,20%

Dokumen terkait