• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA BP-PAUD DAN DIKMAS PROVINSI SULAWESI TENGAH

Sesuai perjanjian kinerja tahun 2020, BP-PAUD dan Dikmas Provinsi Sulawesi Tengahmenetapkan 1 (satu) sasaran dengan 4 (empat) indikator kinerja. Berikut informasi tingkat ketercapaiannya selama tahun 2020.

Sasaran #1.

Meningkatnya penjaminan mutu PAUD dan Dikmas.

Indikator kinerja:

1. Persentase lembaga PAUD dan Dikmas yang telah dipetakan mutu pendidikannya;

2. Persentase lembaga PAUD dan Dikmas yang telah disupervisi mutu pendidikannya;

3. Persentase lembaga PAUD dan Dikmas yang telah difasilitasi mutu pendidikannya berdasarkan SNP;

4. Persentase kab/kota yang data pokok pendidikan anak usia dini akurat, terbarukan dan berkelanjutan.

Sasaran Strategis “Meningkatnya penjaminan mutu PAUD dan Dikmas”, didukung oleh 4 Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan (IKK). Untuk mengetahui sejauhmana tingkat keberhasilan pencapaian target-target dari 4 IKK tersebut dilakukan pengukuran capaian kinerja dengan cara membandingkan antara realisasi dari setiap IKK dengan target yang ditetapkan, baik ketercapaian secara fisik maupun anggaran, dengan tingkat realisasi ketercapaian sasaran strategis BP-PAUD dan Dikmas Provinsi Sulawesi Tengah didukung oleh 4 indikator kinerja sebagai berikut :

IKK #1. Persentase lembaga PAUD dan Dikmas yang telah dipetakan mutu pendidikannya

Tabel 2 Realisasi Persentase lembaga PAUD dan Dikmas yang telah dipetakan mutu pendidikannya

Gambar 4 Perbandingan realisasi dan target capaian kinerja persentase lembaga PAUD dan Dikmas yang telah dipetakan mutu pendidikannya

Ketercapaian indikator kinerja tersebut dilakukan dengan dukungan program/kegiatan sebagai berikut:

a. FGD orientasi pemetaan mutu b. Pelaksanaan pemetaan mutu c. Analisi data hasil

Target tahun 2020 yang tidak teralisasi dengan baik, memiliki beberapa hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam upaya pencapaiannya yaitu:

1. Situasi pandemi covid-19 yang melanda dunia, sehingga terjadi pembatasan ruang gerak publik.

2. Tidak sinkronnya instrumen pemetaan mutu yang digunakan oleh Balai, Dinas Pendidikan dan Lembaga.

35%

33,95%

Perbanding Realisasi dan Target Capaian Kinerja

Target Realisasi

3. Kurangnya kompetensi dari tim pelaksana pemetaan mutu Dinas Pendidikan dalam melaksanakan sosialisasi pelaksanaan pemetaan mutu dan pengisian instrumennya.

Adapun langkah antisipasi yang dilakukan dalam upaya pencapaian target indikator kinerja yaitu:

1. Memperbanyak pertemuan dan koordinasi secara daring untuk meminimalisir pergerakan massa.

2. Pembagian instrumen pemetaan mutu secara manual oleh tim checking dan verifikasi data dari Balai kepada Dinas Pendidikan dan Lembaga.

3. Tim checking dan verifikasi data dari Balai membantu tim pelaksana pemetaan mutu Dinas Pendidikan dalam melaksanakan sosialisasi pelaksanaan pemetaan mutu dan pengisian instrumennya.

Capaian kinerja tahun 2020 yang ditargetkan sebesar 35% atau 1.231 lembaga yang telah dipetakan mutu pendidikannya, ternyata belum mampu terealisasi dengan hanya 1.194 lembaga atau sebesar 33,95%. Capaian ini dapat dikatakan cukup baik, mengingat kondisi pandemi yang masih melanda hingga saat ini.

Kondisi di lapangan berupa tidak sinkronnya instrumen yang digunakan serta kurangnya kompetensi tim pelaksana sehingga berdampak pada capaian hasil indikator kinerja yang tidak maksimal. Hal ini sebenarnya telah diantisipasi oleh tim checking dan verifikasi data dari Balai dengan membantu dalam pelaksanaan sosialisasi dan pengisian instrumen pemetaan mutu. Walaupun pada akhirnya target indikator kinerjanya tidak dapat tercapai.

Gambar 5 Tim checking dan verifikasi data mengunjugi lembaga yang dipetakan mutu pendidikannya (1)

Gambar 6 Tim checking dan verifikasi data mengunjugi lembaga yang dipetakan mutu pendidikannya (2)

IKK #2. Persentase lembaga PAUD dan Dikmas yang telah disupervisi mutu pendidikannya

Tabel 3 Realisasi Persentase lembaga PAUD dan Dikmas yang telah disupervisi mutu pendidikannya

Gambar 7 Perbandingan realisasi dan target capaian kinerja persentase lembaga PAUD dan Dikmas yang telah disupervisi mutu pendidikannya

Ketercapaian indikator kinerja tersebut dilakukan dengan dukungan program/kegiatan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan orientasi tim lapangan 2. FGD orientasi supervisi

3. Pelaksanaan Supervisi

4. Monitoring tindak lanjut hasil supervisi

Target tahun 2020 yang tidak teralisasi dengan baik, memiliki beberapa hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam upaya pencapaiannya yaitu:

1. Situasi pandemi covid-19 yang melanda dunia, sehingga terjadi pembatasan ruang gerak publik.

2. Lambannya respon dari tim pelaksana supervisi mutu Dinas Pendidikan dalam koordinasi dan pelaksanaan supervisi mutu ke lembaga.

3. Kurangnya kompetensi dari tim pelaksana supervisi mutu Dinas Pendidikan

35%

26,78%

Perbanding Realisasi dan Target Capaian Kinerja

Target Realisasi

Adapun langkah antisipasi yang dilakukan dalam upaya pencapaian target indikator kinerja yaitu:

1. Memperbanyak pertemuan dan koordinasi secara daring untuk meminimalisir pergerakan massa.

2. Mendorong percepatan kinerja dari tim pelaksana supervisi mutu Dinas Pendidikan dengan melakukan koordinasi langsung tentang pelaksanaan supervisi kepada pejabat terkait.

3. Tim monitoring dan tindak lanjut hasil supervisi dari Balai membantu tim pelaksana supervisi mutu Dinas Pendidikan dalam melaksanakan supervisi mutu pendidikan lembaga.

Pada tahun 2020 capaian kinerja persentase lembaga yang telah disupervisi mutu pendidikannya dicapai sebesar 26,78% atau 942 lembaga, yang mana targetnya sebesar 35% atau 1.231 lembaga. Melihat masih jauhnya realisasi dari target, tidak lepas dari situasi pandemi serta kesenjangan SDM yang ada di daerah dalam pelaksanaan supervisi mutu Pendidikan.

BP-PAUD dan Dikmas Provinsi Sulawesi Tengah, melalui tim monitoring dan tindak lanjut hasil supervisi sudah mencoba mengantisipasi kondisi tersebut dengan melakukan komunikasi intens serta membantu pelaksanaan supervisi yang dilakukan oleh tim pelaksana. Namun, hasil yang diharapkan belumlah maksimal sehingga tidak dapat mencapai target kinerja yang diharuskan.

Gambar 9 Tim monitoring dan tindak lanjut hasil supervisi mengunjungi lembaga yang disupervisi mutu pendidikannya (2)

IKK #3. Persentase lembaga PAUD dan Dikmas yang telah difasilitasi mutu pendidikannya berdasarkan SNP

Tabel 4 Realisasi Persentase lembaga PAUD dan Dikmas yang telah difasilitasi mutu pendidikannya berdasarkan SNP

Tahun 2020

Target Akhir Renstra 2024

Capaian Terhadap Akhir Renstra 2024

Target Realisasi %

Capaian 35% 1.231

lembaga 38,56% 1.356

lembaga 110,16% 55% 1.934

lembaga 38,56% 1.356 lembaga

Gambar 10 Perbandingan realisasi dan target capaian kinerja persentase lembaga PAUD dan Dikmas yang telah difasilitasi mutu pendidikannya berdasarkan SNP

Ketercapaian indikator kinerja tersebut dilakukan dengan dukungan program/kegiatan sebagai berikut:

1) Lembaga yang telah disupervisi mutu pendidikannya (942 lembaga)

2) Model/Program PAUD Dikmas yang dikembangkan, divalidasi dan diterapkan (8 lembaga)

3) Bantuan Tutor/Pendidik SKB (10 lembaga)

4) Bimbingan Teknis Dalam Jaringan Bagi Guru, Mitra dan Penilik Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Pelaksanaan Belajar Dari Rumah (100 lembaga)

5) Webinar Kelas Orang Tua Berbagi (190 lembaga)

6) Bimbingan Teknis Penguatan Kompetensi Bagi Pendidik Lainnya (34 lembaga) 7) Bantuan Buku dan APE (270 lembaga)

Walaupun target dapat teralisasi dengan baik, tetapi terdapat hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam upaya pencapaiannya yaitu:

a. Kemampuan teknis peserta dalam mengoperasikan perangkat teknologi informasi yang masih kurang.

b. Dukungan jaringan komunikasi internet yang belum merata di seluruh daerah.

c. Implementasi pasca pelatihan oleh peserta yang terkadang tidak dilaksanakan dengan baik.

Adapun langkah antisipasi yang dilakukan sehingga target indikator kinerja dapat tercapai yaitu:

a. Panitia dibantu tim teknologi informasi dari Balai membuat tutorial penggunaan perangkat elektronik dalam berbagai media.

35%

38,56%

Perbanding Realisasi dan Target Capaian Kinerja

Target Realisasi

b. Memprioritaskan daerah yang memiliki dukungan jaringan komunikasi internet yang baik, dan menyarankan bagi yang jaringannya kurang baik dapat melakukan secara bersama ketika mengikuti pelatihan daring yang dilaksanakan.

c. Membentuk forum pasca pelatihan sebagai wadah konsultasi intensif yang bisa dilakukan kapan saja.

Jumlah lembaga yang telah difasilitasi mutu pendidikannya hingga tahun 2020 yaitu sebanyak 1.356 lembaga atau 38,56%, dimana telah melampaui target sebesar 1.231 lembaga atau 35%. Capaian ini sudah baik, mengingat kondisi pandemi yang masih melanda hingga saat ini, serta melihat dua indikator sebelumnya yang tidak ada mencapai target.

Dalam pencapaian indikator kinerja fasilitasi mutu pendidikan, salah satu program yang dilaksanakan adalah pengembangan model/program PAUD Dikmas.

Ada delapan model/program yang telah selesai dikembangkan sesuai jadwal yang ditentukan dengan melibatkan satuan pendidikan sesuai lokus penelitian.

Kedelapan model/program yang dikembangkan telah divalidasi oleh Direktorat terkait (Direktorat PAUD dan Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus), dan memperoleh keterangan layak untuk disebarluaskan kepada satuan Pendidikan (PAUD, SPNF SKB, dan PKBM) dalam upaya meningkatkan proses pembelajaran proram PAUD, pendidikan keaksaraan, maupun pendidikan kesetaraan.

Kegiatan lainnya yaitu pelaksanaan bimbingan teknis berformat daring (dalam jaringan) atau online dalam implementasi program Belajar dari Rumah (BDR) yang merupakan kebijakan pembelajaran yang diambil pemerintah selama masa pandemi ini. Bimbingan teknis yang dilakukan memberikan penguatan secara konsep dan materi kepada guru, orang tua, penilik dan mitra Balai dalam pelaksanaan program Belajar dari Rumah (BDR), sehingga peserta didik tetap mendapatkan kegiatan belajar mengajar yang sesuai dan sebagaimana mestinya.

Gambar 11 Pelaksanaan Uji Coba Konseptual Model

Gambar 12 Webinar Kelas Orang Tua Berbagi

IKK #4. Persentase Kab/Kota yang data pokok pendidikan anak usia dini akurat, terbarukan dan berkelanjutan

Tabel 5 Realisasi Persentase Kab/Kota yang data pokok pendidikan anak usia dini akurat, terbarukan dan berkelanjutan

Gambar 13 Perbandingan realisasi dan target capaian kinerja persentase kab/kota yang data pokok pendidikan anak usia dini akurat, terbarukan dan berkelanjutan

Ketercapaian indikator kinerja tersebut didapatkan dari pengukuran kualitas terhadap data pokok pendidikan (Dapodik) atau yang dikenal dengan sebutan Indeks Kualitas Dapodik. Indeks tersebut disusun dengan memperhatikan keakuratan, kemutakhiran/terbarukan dan berkelanjutan.

Maksud dari unsur keakuratan, kemutakhiran/terbarukan dan berkelanjutan adalah data yang ada atau dikirim pada aplikasi Dapodik merupakan data yang lengkap dan valid (akurat), dan merupakan data terbaru atau terkini (mutakhir/terbarukan), serta tersedia setiap semester dan tahun (berkelanjutan).

Walaupun target dapat teralisasi dengan baik, tetapi terdapat hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam upaya pencapaiannya yaitu:

a. Hak akses dari operator Balai yang masih terbatas sebagai verifikator, belum bisa membuat atau mendaftarkan akun lembaga.

b. Data yang terkadang tidak sinkron antar dapodik dan e-rapor sehingga cukup

83,68%80%

Perbanding Realisasi dan Target Capaian Kinerja

Target Realisasi Target Realisasi % Capaian

80% 83,68% 104,6% 96% 83,68%

c. Belum adanya aplikasi dapodik yang bersifat dummy sebagai sarana operator mempelajari lebih dalam fitur yang tersedia pada aplikasi dapodik.

Adapun langkah antisipasi yang dilakukan sehingga target indikator kinerja dapat tercapai yaitu:

a. Berkoordinasi dengan operator Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota terkait akses yang diinginkan.

b. Mencari dan merekap secara manual data yang didapatkan dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota terkait.

c. Belajar secara langsung pada dapodik lembaga dengan sistem learning by doing dan trial and error.

Hasil capaian indikator kinerja sebesar 83,68% berdasarkan panduan pengukuran Indeks Kualitas Dapodik, dikategorikan sangat berkualitas karena telah memenuhi ketiga kriteria penilaian tersebut yaitu akurat, mutakhir/terbarukan, dan berkelanjutan. Dalam pencapaiannya Balai terus melakukan koordinasi serta sosialisasi kepada Dinas Pendidikan Kab/Kota dan satuan pendidikan untuk tertib dalam melakukan pengisian Dapodik.

Dokumen terkait