• Tidak ada hasil yang ditemukan

Capaian Kinerja sasaran Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2009-2013

Dalam dokumen BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang (Halaman 27-77)

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung 2013-2018 26 Tabel 2.7.

Capaian Kinerja sasaran Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2009-2013

No Sasaran Jumlah Indikator Rata-rata Capaian 0-30 >30-50 >50-65 >65-75 >75-85 >85-100 A

Menjadikan Pajak sebagai sumber utama

pendapatan daerah

1 Tersusunnya Peraturan

tentang Pajak Daerah 1 100,00 % Memuaskan 2

Tercapainya Penerimaan pajak daerah sesuai potensi yang dimiliki

3 105,98 % Memuaskan

3 Terkendalinya pengelolaan

tunggakan pajak daerah 1 2,61 % Kurang

4

Terlaksananya pengawasan atas penerapan sistem pemungutan pajak Self Assesment

2 95,36 % Memuaskan

5

Tercapaianya penerimaan bagi hasil pajak pusat sesuai potensi daerah

1 Pengalihan Pajak Pusat menjadi Pajak Daerah

6

Tercapaianya penerimaan bagi hasil pajak provinsi sesuai potensi daerah

1 119,71 % Memuaskan 7 Tersedianya sarana prasarana pendukung pengelolaan PBB 1 21,43 % Kurang

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung 2013-2018 27

No Sasaran Jumlah Indikator Rata-rata Capaian 0-30 >30-50 >50-65 >65-75 >75-85 >85-100 8 Tersedianya tenaga profesional berkaitan dengan pengelolaan PBB 1 0,00% Kurang

9 Tersusunnya data wajib

PBB yang akurat 1 116,35% Memuaskan B

Meningkatkan Sistem Pengelolaan Pajak secara transparan dan Akuntabel

1 Meningkatnya

transparansi pelayanan 3 87,50% Memuaskan 2 Meningkatnya

akuntabilitas pelayanan 2 108,63% Memuaskan 3

Meningkatnya pemahaman pegawai atas peraturan perundangan terkait

1 6,67% Kurang

4

Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana prasana pelayanan

4 96,85 Memuaskan

Jumlah 22

Keterangan: Sasaran Ke-5 indikator ke-8 yaitu "Tercapainya penerimaan bagi hasil pajak pusat sesuai potensi daerah", tidak dapat diukur dikarenakan adanya pengalihan pajak pusat menjadi pajak daerah.

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung 2013-2018 28

Dari 13 Sasaran diatas, pencapaian realisasi indikator kinerja sasaran terhadap target yang sudah ditetapkan sebagai berikut:

Tabel 2.8.

PENCAPAIAN TARGET MISI

No. Misi Jumlah Indikator Sasaran Tingkat Pencapaian Melampaui Target (>100%) Sesuai Target (100%)

Belum Mencapai Target (<100%)

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1

Menjadikan Pajak sebagai sumber utama pendapatan daerah 11 4 36,36% 2 18,18% 5 45,45% 2 Meningkatkan Sistem Pengelolaan Pajak secara transparan dan Akuntabel

10 2 20,00% 3 30,00% 5 50,00%

Jumlah 21 6 5 10

Keterangan: Sasaran Ke-5 indikator ke-8 yaitu "Tercapainya penerimaan bagi hasil pajak pusat sesuai potensi daerah", tidak dapat diukur dikarenakan adanya pengalihan pajak pusat menjadi pajak daerah.

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung 2013-2018 29 Dari 13 sasaran dengan 22 indikator kinerja, pencapaian kinerja Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 2.9.

KATEGORI PENCAPAIAN INDIKATOR SASARAN

No. Kategori Jumlah Indikator Presentase

A.

Menjadikan Pajak sebagai sumber utama pendapatan daerah 11 1 Memuaskan 8 72,73% 2 Sangat Baik 0 0,00% 3 Baik 0 0,00% 4 Cukup Baik 0 0,00% 5 Agak Kurang 0 0,00% 6 Kurang 3 27,27% B. Meningkatkan Sistem Pengelolaan Pajak secara transparan dan Akuntabel

10 1 Memuaskan 5 50,00% 2 Sangat Baik 0 0,00% 3 Baik 1 10,00% 4 Cukup Baik 1 10,00% 5 Agak Kurang 0 0,00% 6 Kurang 3 30,00%

Keterangan: Sasaran Ke-5 indikator ke-8 yaitu "Tercapainya penerimaan bagi hasil pajak pusat sesuai potensi daerah", tidak dapat diukur dikarenakan adanya pengalihan pajak pusat menjadi pajak daerah.

2.4. Analisis Pencapaian Kinerja

Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang. Selain itu, dalam evaluasi kinerja dilakukan pula analisis efisiensi dengan cara membandingkan antara output dengan input baik untuk rencana maupun realisasi. Analisis ini menggambarkan tingkat efisiensi yang dilakukan oleh instansi dengan memberikan data nilai output per unit yang dihasilkan oleh suatu input tertentu.

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung 2013-2018 30

Selanjutnya dilakukan pula pengukuran/penentuan tingkat efektivitas yang menggambarkan tingkat kesesuaian antara tujuan dengan hasil, manfaat atau dampak. Selain itu, evaluasi juga dilakukan terhadap setiap perbedaan kinerja (performance gap) yang terjadi, baik terhadap penyebab terjadinya gap maupun strategi pemecahan masalah yang telah dan akan dilaksanakan.

Dalam melakukan evaluasi kinerja, perlu juga digunakan pembandingan-pembandingan antara :

- kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan.

- kinerja nyata dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya.

- kinerja suatu instansi dengan kinerja instansi lain yang unggul di bidangnya ataupun dengan kinerja sektor swasta.

- kinerja nyata dengan kinerja di negara-negara lain atau dengan standar internasional.

Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun 2013 dan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran dari 13 sasaran dan 22 indikator kinerja dari 2 Misi, sebagaimana telah ditetapkan dalam Renstra Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung tahun 2009-2013, analisis pencapaian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan secara rinci dapat dilihat sebagai berikut :

2.5.Tersusunnya Peraturan tentang Pajak Daerah

Tabel 2.10.

Analisis Pencapaian Sasaran 1

Tersusunnya Peraturan tentang Pajak Daerah

No Indikator Kinerja

Utama Satuan

Tahun 2012 Tahun 2013

Target Realisasi % Target Realisasi %

1 Rasio ketersediaan Perda dan Perwal untuk masing-masing jenis pajak % 100 100 100% 100 100 100%

Rata-rata Capaian IKU 100% 100%

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung 2013-2018 31

Tabel 2.11.

Pencapaian Indikator Sasaran 1

Tahun 2009- 2013 dibandingkan Target Akhir Renstra Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

No Indikator Sasaran Satuan

Realisasi Akumulasi s/d Tahun 2013 Rencana sesuai dengan Renstra Tahun 2013 Persentase Capaian Kinerja 1 Rasio ketersediaan Perda dan Perwal untuk masing-masing jenis pajak

% 100 100 100%

Rata-rata Capaian 100%

Kinerja Capaian Sasaran Memuaskan

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa ketersediaan Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota sesuai dengan yang telah ditargetkan yaitu Produk hukum yang telah dihasilkan selama tahun 2013 adalah sebagai berikut:

1. Peraturan Walikota Bandung Nomor 1131 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Walikota Bandung Nomor 887 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis dan Tata Cara Pemungutan PBB.

2. Peraturan Walikota Bandung Nomor 615 Tahun 2013 tentang Tata Bara Pelaksanaan Online System Atas Data Transaksi Usaha Wajib Pajak Dalam Rangka Pengawasan Pembayaran Pajak Daerah.

3. Peraturan Walikota Bandung Nomor 016 Tahun 2014 tentang Standar Operasional Prosedur Tata Cara Pemungutan Pajak Daerah.

4. Keputusan Walikota Bandung Nomor

973/Kep.006-Disyanjak/2014 tentang Penetapan NJOP Sebagai Dasar Pengenaan PBB untuk Kota Bandung Tahun 2014.

5. Peraturan Walikota tentang Tata Cara Pemungutan Pajak Daerah:

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung 2013-2018 32

a. Perwal No. 301 tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Walikota Bandung No. 386 tahun 2012 tentang Tata Cara Pemungutan Pajak Hotel.

b. Perwal No. 302 tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Walikota Bandung Perwal No. 387 tahun 2012 tentang Tata Cara Pemungutan Pajak Restoran.

c. Perwal No. 303 tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Walikota Bandung Perwal No. 388 tahun 2012 tentang Tata Cara Pemungutan Pajak Hiburan.

d. Perwal No. 304 tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Walikota Bandung Perwal No. 389 tahun 2012 tentang Tata Cara Pemungutan Pajak Reklame.

e. Perwal No. 305 tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Walikota Bandung Perwal No. 390 tahun 2012 tentang Tata Cara Pemungutan Pajak PPJ.

f. Perwal No. 306 tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Walikota Bandung Perwal No. 391 tahun 2012 tentang Tata Cara Pemungutan Pajak Parkir.

g. Perwal No. 307 tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Walikota Bandung Perwal No. 392 tahun 2012 tentang Tata Cara Pemungutan Pajak BPHTB.

h. Perwal No. 308 tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Walikota Bandung Perwal No. 393 tahun 2012 tentang Tata Cara Pemungutan Pajak Pajak Air Tanah.

2.6. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pelayanan Pajak

Faktor kunci keberhasilan dari suatu organisasi pemerintah atau instansi, tergantung kepada sumber daya yang dimilikinya dan dukungan dari lingkungan internal dan lingkungan eksternal yang melingkupinya. Berdasarkan Analisis lingkungan internal dan eksternal yang dilakukan menjadi landasan kritis dalam merancang

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung 2013-2018 33

strategi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung, tantangan dan peluang pengembangan pelayanan sebagai berikut:

Peluang :

a. Adanya Political Will dari pusat tentang perpajakan;

b. Adanya globalisasi yang mendorong percepatan perekonomian dan pariwisata daerah;

c. Adanya otonomi daerah yang memberikan keleluasaaan pemerintah daerah untuk bergerak dan berkembang untuk membuat regulasi/peraturan mengenai pajak daerah;

d. Perubahan Undang-undang Pajak dan Retribusi Daerah yang menambah jenis pajak baru untuk Kabupaten/Kota serta propinsi;

e. Pembangunan sistem penerimaan pajak daerah yang terintegrasi dan terpusat yang berbasis IT;

f. Adanya kajian analisa Analisa Potensi Penerimaan Pajak Daerah dalam Upaya Peningkatan Pendapatan Asli Daerah;

Tantangan :

a. Terjadinya pengenaan pajak pusat dan pajak daerah terhadap objek pajak yang sama;

b. Diberikannya Insentif dan disinsentif fiskal/pajak kepada kelompok sasaran tertentu sesuai amanah RPJMD Pemerintah Kota Bandung;

c. Kurangnya pemahaman tentang pentingnya PAD dari Wajib Pajak atau masyarakat sehingga sadar dan patuh dalam membayar pajak;

d. Tunggakan pajak masih besar karena belum dibangunnya sistem penerimaan pajak dan belum terintegrasinya sistem penerimaan pajak daerah berbasis IT;

e. Perlunya kajian potensi penerimaan pajak daerah dengan Analisa Potensi Penerimaan Pajak Daerah dalam Upaya Peningkatan Pendapatan Asli Daerah;

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung 2013-2018 34

Berdasarkan peluang dan tantangan yang dihadapi dalam masa lima tahun mendatang, pengembangan pelayanan diarahkan kepada hal-hal sebagai berikut:

1. Peningkatan ketersediaan perangkat aturan daerah sebagai dasar pelaksanaan pemungutan pajak;

2. Peningkatan kemampuan sumber daya aparatur guna mendukung pelaksanaan tugas;

3. Menumbuhkankembangan Kesadaran dan Kepatuhan Masyarakat dalam membayar Pajak;

4. Peningkatan mutu administrasi perpajakan dengan di dukung teknologi berbasis IT;

5. Peningkatan mutu pelayanan yang transparan dan akuntabel guna memudahkan wajib pajak melaksanakan kewajibannya

6. Peningkatan sarana prasarana pendukung untuk meningkatkan mutu pelayanan;

7. Peningkatan upaya penjaringan Wajib Pajak guna optimalisasi atas potensi yang ada;

8. Peningkatan pengawasan atas pelaksanaan kewajiban pajak oleh Wajib Pajak;

9. Peningkatan upaya penagihan guna memperkecil tunggakan;

10. Peningkatan upaya penegakan hukum di bidang Perpajakan Daerah 11. Peningkatan koordinasi dengan instansi terkait baik pusat maupun

daerah;

12. Peningkatan upaya pengkajian untuk menggali potensi yang dimiliki daerah baik secara intenal maupun ekstenal;

13. Peningkatan kesiapan daerah guna menerapkan PBB sebagai pajak daerah;

14. Pemberian Insentif dan disinsentif pajak yang diberikan kepada kelompok sasaran tertentu;

15. Pengelolaan kearsipan penerimaan pajak daerah;

16. Pelaporan pertanggungjawaban keuangan yang wajar, akurat, akuntabel dan pelaksanaan kinerja yang optimal;

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung 2013-2018 35

17. Perlunya kajian potensi penerimaan pajak daerah dengan Analisa Potensi Penerimaan Pajak Daerah dalam Upaya Peningkatan Pendapatan Asli Daerah;

BAB 3

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Pelayanan Pajak

Dalam era otonomi daerah, Pemerintah Daerah diharapkan lebih mampu menggali sumber-sumber penerimaan Daerah khususnya untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan pemerintahan dan pembangunan di daerahnya melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sumber-sumber penerimaan daerah yang potensial harus digali secara maksimal di dalam koridor peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk pajak daerah oleh Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung sebagai lembaga teknis penghasil PAD dalam bidang pajak daerah.

Dalam menjalankan fungsinya tersebut, Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung dihadapkan pada beberapa masalah, yaitu :

1. Belum sempurnanya regulasi (Peraturan Perundang-undangan) terkait dengan Perpajakan, khususnya untuk Peningkatan Pendapatan Pajak Daerah).

2. Masih kurangnya kepatuhan wajib pajak dalam pemenuhan kewajiban untuk membayar pajak.

3. Kurangnya kenyamanan dan kemudahan pengguna layanan yang berdampak pada tingkat kepuasan pengguna layanan, dalam hal ini khususnya fasilitas atau sarana dan prasarana pelayanan perpajakan.

4. Belum adanya sistem yang mendorong akuntabilitas dan transparansi pajak, dalam hal ini dikaitkan dengan manajemen sistem informasi pelayanan perpajakan. Khususnya pelayanan perpajakan yang berbasis Informasi dan Teknologi (IT).

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung 2013-2018 36

5. Tantangan dalam hal profesionalisme dan integritas SDM Pelayanan Pajak (Aparatur) dalam pelayanan perpajakan.

6. Belum adanya kajian potensi penerimaan pajak daerah dengan Analisa Potensi Penerimaan Pajak Daerah dalam Upaya Peningkatan Pendapatan Asli Daerah.

Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi adanya permasalahan tersebut antara lain:

a. Sumber Daya Aparatur dan Penempatan Pegawai;

b. Sarana dan Prasarana Pelayanan di Kantor Pusat karena belum terpusat dan Pelayanan Pajak di Wilayah Unit Pelayanan Pajak (UPP);

c. Penyempurnaan Peraturan Perundangan; d. Koordinasi dengan Unit Kerja Terkait.

e. Pembangunan sistem perpajakan berbasis IT; f. Kajian data potensi.

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

RPJPD Kota Bandung Tahun 2005-2025 yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2008, telah

mengamanatkan Visi Daerah, yaitu “KOTA BANDUNG

BERMARTABAT”.

RPJPD Kota Bandung Tahun 2005-2025 merupakan landasan idiil-filosofis dan menjadi pedoman bagi penyelenggara pemerintahan beserta seluruh warga kota Bandung sebagai landasan pembangunan sektoral, lintas sektoral dan kewilayahan yang bersifat dinamis dan berkesinambungan, agar mampu menjawab tantangan perubahan lingkungan strategis dan pergeseran peradaban. RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018 merupakan kesinambungan yang tidak terpisahkan dari RPJMD Kota Bandung Tahun 2009-2013. RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018 berada pada transisi di tahapan lima tahunan ketiga (2013-2018).

Visi merupakan arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai dalam 5 (lima) tahun mendatang. Visi juga

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung 2013-2018 37

harus menjawab permasalahan pembangunan daerah dan/atau isu strategis yang harus diselesaikan dalam jangka menengah serta sejalan dengan visi dan arah pembangunan jangka panjang daerah.

Dengan mempertimbangkan arah pembangunan jangka panjang daerah, kondisi, permasalahan dan tantangan pembangunan yang dihadapi serta isu-isu strategis maka Visi Kota Bandung Tahun 2013-2018, yaitu “TERWUJUDNYA KOTA BANDUNG YANG UNGGUL, NYAMAN, DAN SEJAHTERA”

Misi disusun dalam rangka mengimplementasikan Iangkah-langkah yang akan dilakukan dalam mewujudkan visi yang telah dipaparkan di atas.

Rumusan misi merupakan penggambaran visi yang ingin dicapai dan menguraikan upaya-upaya apa yang harus dilakukan. Rumusan misi disusun untuk memberikan kerangka bagi tujuan dan sasaran serta arah kebijakan yang ingin dicapai dan menentukan jalan yang akan ditempuh untuk mencapai visi.

Misi yang diemban untuk mewujudkan visi di atas adalah sebagai berikut:

1. Mewujudkan Bandung nyaman melalui perencanaan tataruang, pembangunan infrastruktur serta pengendalian pemanfaatan ruang yang berkualitas dan berwawasan lingkungan.

2. Menghadirkan tata kelola pemerintahan yang efektif, bersih dan melayani.

3. Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas dan berdaya saing.

4. Membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan.

Dari uraian Visi dan Misi Kota Bandung 2013-2018 yang akan menjadi landasan atau dasar dalam menentukan arah kebijakan dan untuk melaksanakan program kegiatan dinas, maka sesuai dengan RPJMD Kota Bandung 2013-2018 dalam hal ini Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung mengacu pada Misi ke 4 yaitu “Membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan” dan yang menjadi tujuan dari misi tersebut sesuai dengan tujuan yang ke 1 : Membangun perekonomian kota yang kokoh sedangkan ditingkat sasaran mengacu pada sasaran yang ke 4 : Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah dengan indikator kinerjanya Penerimaan Pajak Daerah, dan sasaran ke

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung 2013-2018 38

5 : Mengembangkan insentif fiskal untuk menarik sektor swasta/masyarakat dalam pembiayaan dan penyediaan fasilitas publik dengan indikator kinerjanya insentif pajak daerah.

Dalam rangka mewujudkan visi dan misi di atas untuk menjalankan program kegiatan yang sesuai dengan RPJMD Kota Bandung, maka Dinas Pelayanan Pajak mempunyai tugas pokok “Melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan Daerah di Bidang Pajak Daerah”. Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut :

a. Perumusan kebijakan teknis operasional di bidang pelayan pajak; b. Pelaksanaan tugas teknis pelayanan pajak yang meliputi : perencanaan pajak, pemungutan pajak, dan pengendalian pajak daerah;

c. Pelaksanaan teknis administratif Dinas; dan

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Berdasarkan identifikasi permasalahan pelayanan yang dilaksanakan oleh Dinas Pelayanan Pajak, terdapat faktor-faktor penghambat dan pendorong atas pelayanan yang diberikan yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut. Berikut faktor penghambat dan faktor pendorong yang dimiliki oleh Dinas Pelayanan Pajak

Faktor Penghambat:

1.Kualitas dan penempatan SDM

 Belum tersedia SDM yang terlatih, khususnya dalam bidang audit pajak dan audit pajak berbasis Teknologi;

Belum adanya KPI ("Key Performance Indicators") untuk Analisis Beban Kerja (ABK) masing-masing personal;

2.Sarana dan prasarana

 Kapasitas dan lay out gedung kantor Dinas Pelayanan Pajak belum memadai untuk dapat memberikan pelayanan yang optimum dan terpusat, dengan terpisahnya lokasi Kantor Sekretariat dengan Kantor Pelayanan PBB;

 Gedung UPP masih pinjam tempat atau menyewa, sehingga belum berfungsi secara optimal;

3.Belum adanya regulasi yang sesuai dengan peraturan, perundang-undangan dan Perwal yang disesuaikan kondisi yang ada/terkini;

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung 2013-2018 39

4.Kesadaran dan pemahaman Wajib Pajak terhadap pajak daerah masih kurang;

5.Pengelolaan piutang belum optimal; 6.Lemahnya koordinasi unit kerja terkait;

7.Kurangnya pemahaman Pendapatan Asli Daerah dari wajib pajak atau masyarakat sehingga belum akuratnya data potensi pajak daerah untuk menentukan target penerimaan PAD dari sektor pajak daerah;

Faktor Pendorong

1. Adanya Political Will dari Kepala Daerah;

2. Pertumbuhan wisata dan pelaku usaha wisata yang tinggi;

3. Adanya komitmen yang tinggi dari seluruh pegawai dengan jumlah petugas pajak yang memadai;

4. Adanya potensi pajak masih besar; 5. Disusunnya regulasi peraturan pajak;

6. Pengalihan kewenangan pengelolaan pajak dari Pusat dan Pemerintah Provinsi atau Pemerintah Daerah;

3.3 Telaahan Rencana Strategis K/L

Pada dasarnya, penetapan Rencana Stategis Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung merupakan bentuk pengembangan dari Visi dan Misi yang telah ditetapkan sebelumnya. Dikaitkan dengan Rencana Strategis kementerian/lembaga maupun rencana strategis provinsi tidak terdapat korelasi langsung yang mempengaruhi penyusunan rencana strategis Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung.

Terkait dengan telahaan Renstra K/L. Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung melihat dan menelaah Rencana Strategis Dinas Pendapatan Daerah Jawa Barat, dimana Visi Dispenda Provinsi Jawa Barat adalah “Menjadi Pengelola Pendapatan Daerah yang Amanah dan Akuntabel” serta Misi nya : 1. Meningkatkan Kapasitas Pendapatan Daerah Yang Makin Optimal; 2.Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kepada Masyarakat yang Berdaya Saing

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung 2013-2018 40

Dalam rangka pelaksanaan Visi dan Misi tersebut, terdapat beberapa program kerja yang menjadi pelaksanaan kegiatan yaitu : Program Kerja Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat mencakup dua aspek yakni Pendapatan dan Pelayanan

Untuk menentukan kinerja Dispenda Provinsi Jawa Barat berdasarkan pada :

Kinerja Pendapatan

1. Pelaksanaan Pungutan a) Intensifikasi

- Penyempurnaan Landasan Hukum Pungutan - Penyesuaian Struktur Tarif Pajak

- Penyempurnaan Database Potensi Pendapatan Daerah

- Sosialisasi Kebijakan Bidang Pendapatan Daerah Pencairan Tunggakan

- Membuat Database dan Pemetaan Data (Road Map) Potensi Pendapatan Daerah

b) Ekstensifikasi

- Penggalian WP / WR Baru - Perluasan Objek Pajak Baru - Antisipasi Pungutan Pajak Baru

c) Revitalisasi BUMD untuk Peningkatan Kontribusi PAD

d) Optimalisasi Pemberdayaan Asset yang Diarahkan Pada Peningkatan PAD

2. Administrasi Pemungutan

a) Penyempurnaan atas Regulasi Administrasi Pungutan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah

b Penyusunan Software Sistem Akuntansi dan Pelaporan di Lingkungan Dinas Pendapatan Daerah

c) Rekonsiliasi secara Periodik Antara Dinas Pendapatan, Â Biro Keuangan , Kas Daerah dan Kab / Kota

d) Melakukan Pembinaan Teknis Pungutan Kepada SKPD Penghasil dan Kab / Kota

3. Koordinasi

a) Melakukan Koordinasi Dengan Pemerintah Pusat ( Depdagri , Dep. Keuangan , Dep.Energi , dan DPR RI , dll)

b) Melakukan Koordinasi Dengan Pemerintah Provinsi Lain c) Melakukan Koordinasi Dengan Pemerintah Kabupaten / Kota

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung 2013-2018 41

d) Melakukan Koordinasi Dengan Polri dan PT. Jasa Raharja e) Melakukan Koordinasi dengan SKPD Terkait Kab / Kota

4. Anggaran

a) Penerapan Prinsip Anggaran Kinerja (Output , Input , Income , Benefit dan Impact )

b) Perencanaan Anggaran Dianalisis Pada Standar Analisis Biaya (SAB)

c) Perencanaan Anggaran Secara Efektif Efisien , Dan Akuntabel d) Tertib Administrasi Anggaran

e) Penerapan Pelaksanaan Anggaran Sesuai Dengan Standar Akuntansi Pemerintah ( SAP );

5. Pembinaan

a) Mengoptimalkan Sistem Pengawasan Melekat (Waskat) b) Pembinaan Pelaksnaan Pungutan Secara Periodik c) Pembinaan Disiplin Kerja

d) Pembinaan Etika Dan Moral PNS

e) Pembinaan Teknis Operasional Kepada SKPD Penghasil

f) Pembinaan Teknis Operasional Kepada Dipenda Kabupaten / Kota

Kinerja Pelayanan

1.Organisasi Dan Tata Kerja

a) Penataan Organisasi dan Uraian Tugas

b) Perumusan Tata Kerja Dan Mekanisme Kerja c) Penyusunan SOP

d) Penyusunan SPM

e) Perumusan Typologi UPPD 2.Sumber Daya Aparatur

Mewujudkan Pegawai yang Profesional dan Bermoral Dilakukan : a)Melaksanakan “Capacity Building” Di Berbagai Bidang

Pendapatan

b)Tour Of Duty & Tour Of Area

c)Mengembangkan Sistem Karir (Carrier Planning)

d)Menumbuhkembangkan Etos Kerja, Budaya Kerja, Dan Kebanggaan Exprit de Corp

e) Menerapkan Prinsip Reward and Punishment f) Peningkatan Kesejahteraan Pegawai

3. Sarana dan Fasilitas Pelayanan

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung 2013-2018 42

b)Pemenuhan Fasilitas Pelayanan (Lahan Parkir , Ruang Pelayanan, Ruang Arsip , dll)

c) Pembentukan kantor Bersama / Samsat Pembantu

d) Pengembangan dan Pemeliharaan Sistem Informasi Pendapatan Daerah Berbasis IT

e) Pelaksanaan Online System Pajak Se Jawa Barat

4. Pelayanan Khusus a) Standar ISO 9001 b) Pelayanan Drive Thru

c) Pelayanan Gerai Samsat / Samsat Outlet d) Layanan SMS

e) Samsat Mobile / Samsat Keliling f) Perintisan Banking System

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat 2009-2029, Kota Bandung ditetapkan sebagai salah satu Pusat Kegiatan Nasional (PKN) Metropolitan Bandung dan merupakan Kawasan Andalan Cekungan Bandung dengan kegiatan utama pengembangan SDM, jasa, agribisnis, pariwisata dan industri.

Adapun berdasarkan Revisi RTRW Kota Bandung Tahun 2011-2030 bahwa secara umum arah dan kebijakan ruang di Kota Bandung diantaranya adalah Fungsi Kota Bandung : Pemerintahan dan Perkantoran, Jasa Perdagangan, Industri, Pendidikan, Wisata, Litbang, Jasa Kesehatan dan Perumahan.

Mengamati hal-hal termaksud di atas, Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung menegaskan bahwa untuk melaksanakan pengelolaan pelayanan pajak daerah di wilayah Kota Bandung dilakukan pada wajib

Dalam dokumen BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang (Halaman 27-77)

Dokumen terkait