• Tidak ada hasil yang ditemukan

Capaian Kinerja Tahun 2020

Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu organisasi. Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi. Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk memberikan reward/punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi.

Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Negeri Airmadidi tahun 2020, dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja, namun demikian terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam tahun 2020 ini.

Tabel 3 Pengukuran Kinerja Pengadilan Negeri Airmadidi Tahun 2020

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2020

No .

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Target

(%) REALI SASI (%) CAPAI AN (%) 1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan, dan Akuntabel Persentase Sisa Perkara Perdata yang Diselesaikan

19

2. Persentase Sisa

Perkara Pidana yang Diselesaikan 100 100 100 3. Persentase Perkara Perdata yang Diselesaikan Tepat Waktu 95 95,62 100,65 4. Persentase perkara pidana yang diselesaikan tepat waktu 95 95,65 100,69 5. Persentase Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Banding

95 96,10 101,16

6. Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Kasasi

95 97,77 102,91

7. Persentase perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum

Peninjauan Kembali

100 99,86 99,86

8. Persentase Perkara Pidana Anak yang Diselesaikan dengan Diversi 20 0 0 9. Index Kepuasan Pencari Keadilan 90 88,89 98,77 10. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara Persentase Salinan Putusan Perkara Perdata yang dikirim kepada Para Pihak tepat waktu

100 100 100

11. Persentase Salinan Putusan Perkara Pidana yang dikirim kepada Para Pihak Tepat Waktu

20 Realisasi

X 100% Target

* Capaian:

Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing indikator kinerja pada tiap sasaran strategis :

Pengukuran kinerja Pengadilan Negeri Airmadidi Tahun 2019 mengacu pada indikator kinerjautama sebagaimana tertuang pada tabel diatas, untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

12. Persentase Perkara yang Diselesaikan Melalui Mediasi 5 5,71 114,29 13. Persentase Berkas Perkara yang Dimohonkan Banding, Kasasi, dan PK yang Diajukan Secara Lengkap dan Tepat Waktu 100 100 100 14. Meningkatnya Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang Mendapat Layanan Bantuan Hukum (Posbakum) 85 100 100 15. Meningkatnya Kepatuhan terhadap Putusan Pengadilan Persentase Putusan Perkara Perdata yang Ditindak lanjuti

(Dieksekusi)

50 55,70 111,39

Sasaran 1 : Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti,

Transparan dan Akuntabel

21 Pada akhir tahun 2019, Pengadilan Negeri Airmadidi. telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun hasil capaian kinerja sesuai sasaran yang ditetapkan, diuraikan sebagai berikut :

Tabel 4 Pencapaian Target Kinerja atas Sasaran

Sasaran Strategis I

Terwujudnya Proses Peradilan Yang Pasti, Transparan dan Akuntabel

Indikator Kinerja Target (%)

Realisasi (%)

Capaian (%)

a. Persentase sisa perkara perdata yang

diselesaikan 100 100 100

b. Persentase sisa perkara pidana yang diselesaikan

100 100 100

c. Persentase perkara perdata yang diselesaikan tepat waktu

95 95,62 100,65 d. Persentase perkara pidana yang

diselesaikan tepat waktu

95 95,65 100,69 e. Persentase Putusan Perkara yang Tidak

Mengajukan Upaya Hukum Banding

95 96,10 101,16 f. Persentase Putusan Perkara yang Tidak

Mengajukan Upaya Hukum Kasasi 95 97,77 102,91 g. Persentase Putusan Perkara yang Tidak

Mengajukan Upaya Hukum Peninjauan Kembali

100 99,86 99,86 h. Persentase Perkara Pidana Anak yang

diselesaikan secara Diversi

20 0 0

i. Index Responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan

90 88,89 98,77 Rata-Rata Capaian Kinerja Pada Sasaran Strategis I 89,34

Analisis atas capaian indikator-indikator kinerja sasaran ini sebagai berikut:

22 Tabel 5 Persentase Sisa Perkara Perdata Yang Diselesaikan

SASARAN STRATEGIS I

Terwujudnya proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel

Indikator Kinerja Target (%) Realisasi (%) Capaian (%) Persentase sisa perkara perdata yang

diselesaikan

100% 100% 100%

Rata-Rata Capaian Kinerja Pada Sasaran Strategis I 100%

Sisa perkara Perdata adalah jumlah perkara Perdata yang belum selesai di tahun sebelumnya.

Indikator ini dihitung dengan membandingkan jumlah sisa perkara Perdata yang harus diselesaikan dengan jumlah sisa perkara Perdata yang harus diselesaikan.

Tabel 6 Persentase Sisa Perkara Perdata Yang Diselesaikan Tahun 2018-2020

Tahun Jenis Perkara Sisa Perkara Sisa Perkara Yang Diselesaikan

Target Realisasi Capaian

2018 Perdata 100 88 100% 88% 88%

2019 Perdata 123 122 100% 99,19% 99,19%

2020 Perdata 81 81 100% 100% 100%

Sisa perkara Perdata tahun 2019 adalah sebanyak 81 perkara. Dari jumlah tersebut telah diselesaikan semuanya di tahun 2020, sehingga jumlah capaian untuk indikator persentase sisa perkara Perdata yang diselesaikan tahun 2020 sebesar 100%.

Sasaran 1 Indikator kinerja ke - 2

Tabel 7 Persentase Sisa Perkara Pidana Yang Diselesaikan

SASARAN STRATEGIS I

Terwujudnya proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

23

(%) (%) (%)

Persentase sisa perkara pidana yang diselesaikan

100% 100% 100%

Rata-Rata Capaian Kinerja Pada Sasaran Strategis I 100%

Sisa perkara Pidana adalah jumlah perkara Pidana yang belum selesai di tahun sebelumnya.

Indikator ini dihitung dengan membandingkan jumlah sisa perkara Pidana yang harus diselesaikan dengan jumlah sisa perkara Pidana yang harus diselesaikan.

Tabel 8 Persentase Sisa Perkara Pidana Yang Diselesaikan Tahun 2018-2020

Tahun Jenis Perkara Sisa Perk ara Sisa Perkara Yang Diselesaikan

Target Realisasi Capaian

2018 Pidana 43 43 100% 100% 100%

2019 Pidana 38 38 100% 100% 100%

2020 Pidana 48 48 100% 100% 100%

Sisa perkara Pidana tahun 2020 adalah sebanyak 583 perkara. Dari jumlah tersebut telah diselesaikan sebanyak 431 perkara di tahun 2020, sehingga jumlah capaian untuk indikator persentase sisa perkara Pidana yang diselesaikan tahun 2020 sebesar 73,93%.

Sasaran 1 - Indikator kinerja ke-3

Tabel 9 Persentase Perkara Perdata Yang Diselesaikan Tepat Waktu

SASARAN STRATEGIS I

Terwujudnya proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel

Indikator Kinerja Target (%) Realisasi (%) Capaian (%) Persentase perkara Perdata Yang

diselesaikan tepat waktu

24 Rata-Rata Capaian Kinerja Pada Sasaran Strategis I 100,65%

Indikator ini dihitung dengan membandingkan jumlah perkara Perdata yang diselesaikan tepat waktu dengan jumlah perkara Perdata yang harus diselesaikan. Berdasarkan Surat Edaran Sekretaris Mahkamah Agung No. 2 Tahun 2014, jangka waktu penanganan perkara untuk pengadilan tingkat pertama adalah maksimal 5 (lima) bulan. Untuk itu jumlah perkara yang harus diselesaikan adalah perkara yang masuk dari bulan Agustus tahun sebelumnya sampai dengan bulan Juli di tahun berjalan, karena perkara yang masuk di bulan Agustus s.d Desember di tahun berjalan memiliki batas waktu penyelesaian perkara hingga tahun berikutnya sehingga akan lebih tepat jika dihitung sebagai kinerja di tahun berikutnya.

Tabel 10 Persentase Perkara Yang Diselesaikan Tepat Waktu

Tahun Jenis Perkara Perkara Yang Harus Diselesaikan Perkara Yang Diselesaikan Tepat Waktu

Target Realisasi Capaian

2018 Perdata 556 342 90% 80,71% 80,71%

2019 Perdata 453 375 90% 82,78% 82,78%

2020 Perdata 867 829 95% 96,65% 100,65%

Perkara Perdata yang diselesaikan tepat waktu di tahun 2020 adalah sebanyak 829 perkara, perkara Perdata yang harus diselesaikan adalah sebanyak 867 perkara. Sehingga realisasi persentase perkara Perdata yang diselesaikan tepat waktu adalah sebesar 96,65% dan capaiannya sebesar 100,65%. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya karena perkara Perdata yang masuk di akhir tahun lebih banyak.

Sasaran 1 - Indikator kinerja ke-4

Tabel 11 Persentase Perkara Pidana Yang Diselesaikan Tepat Waktu

SASARAN STRATEGIS I

Terwujudnya proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel

Indikator Kinerja Target (%) Realisasi (%) Capaian (%)

25 Persentase perkara Pidana Yang

diselesaikan tepat waktu

95% 95,65% 100,69%

Rata-Rata Capaian Kinerja Pada Sasaran Strategis I 100,69%

Indikator ini dihitung dengan membandingkan jumlah perkara Pidana yang diselesaikan tepat waktu dengan jumlah perkara Pidana yang harus diselesaikan.

Berdasarkan Surat Edaran Sekretaris Mahkamah Agung No. 2 Tahun 2014, jangka waktu penanganan perkara untuk pengadilan tingkat pertama adalah maksimal 5 (lima) bulan. Untuk itu jumlah perkara yang harus diselesaikan adalah perkara yang masuk dari bulan Agustus tahun sebelumnya sampai dengan bulan Juli di tahun berjalan, karena perkara yang masuk di bulan Agustus s.d Desember di tahun berjalan memiliki batas waktu penyelesaian perkara hingga tahun berikutnya sehingga akan lebih tepat jika dihitung sebagai kinerja di tahun berikutnya.

Tabel 12 Persentase Perkara Pidana Yang Diselesaikan Tepat Waktu

Tahun Jenis Perkara Perkara Yang Harus Diselesaikan Perkara Yang Diselesaikan Tepat Waktu

Target Realisasi Capaian

2018 Pidana 197 159 90% 74,38% 74,38%

2019 Pidana 161 126 90% 78,26% 78,26%

2020 Pidana 460 440 95% 95,65% 100,69%

Perkara yang diselesaikan tepat waktu di tahun 2020 adalah sebanyak 440 perkara, perkara yang harus diselesaikan adalah sebanyak 460 perkara. Sehingga realisasi persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu adalah sebesar 95,65% dan capaiannya sebesar 100,69%. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya karena perkara yang masuk di akhir tahun lebih banyak.

(Analisa tercapai atau tidak tercapai serta perbandingannya 2018,2019,2020)

Sasaran 1 - Indikator kinerja ke-5

Tabel 13 Persentase Putusan Perkara Yang Tiak Mengajukan Upaya Hukum Banding

SASARAN STRATEGIS I

Terwujudnya proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel

26

(%) (%) (%)

Persentase perkara yang tidak mengajukan

upaya hukum Banding 95% 96,10% 101,16%

Rata-Rata Capaian Kinerja Pada Sasaran Strategis I 101,16%

Indikator ini dihitung dengan membandingkan jumlah perkara yang tidak mengajukan upaya hukum banding dengan jumlah perkara yang sudah diputus.

Tabel 14 Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Banding 2018-2020

Tahun Perkara Putus Perkara Yang Mengajukan Banding Perkara Yang Tidak Mengajukan Banding

Target Realisasi Capaian

2018 522 36 486 100% 93,10% 93,10%

2019 662 50 612 100% 92,44% 92,44%

2020 641 25 616 95% 96,10% 101,16%

Pada tahun 2020 jumlah perkara yang tidak mengajukan banding adalah sebanyak 616 perkara dan jumlah perkara putus adalah sebanyak 641 perkara. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum banding adalah sebesar 96,10%, maka capaiannya adalah sebesar 101,16%. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya karena masyarakat puas dengan putusan pengadilan tingkat pertama.

Sasaran 1 - Indikator kinerja ke-6

Tabel 15 Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Kasasi

SASARAN STRATEGIS I

Terwujudnya proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel

Indikator Kinerja Target (%) Realisasi (%) Capaian (%) Persentase perkara yang tidak mengajukan

upaya hukum Kasasi 95% 97,77% 102,91%

27 Indikator ini dihitung dengan membandingkan jumlah perkara yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi dengan jumlah perkara yang sudah diputus.

Tabel 16 Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Kasasi 2018-2020

Tahun Perkara Putus Perkara Yang Mengajukan Kasasi Perkara Yang Tidak Mengajukan Kasasi

Target Realisasi Capaian

2018 522 23 499 100% 95,59% 95,59%

2019 662 22 640 100% 96,67% 96,67%

2020 1388 31 1357 95% 97,77% 102,91%

Pada tahun 2020 jumlah perkara yang tidak mengajukan kasasi adalah sebanyak 1357 perkara dan jumlah perkara putus adalah sebanyak 1388 perkara. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi adalah sebesar 97,77%, maka capaiannya adalah sebesar 102,91%. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya karena selain pada tahun 2020 target lebih rendah dari tahun sebelumnya, juga masyarakat puas dengan putusan pengadilan tingkat banding.

Sasaran 1 - Indikator kinerja ke-7

Tabel 17 Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Peninjauan Kembali

SASARAN STRATEGIS I

Terwujudnya proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel

Indikator Kinerja Target (%) Realisasi (%) Capaian (%) Persentase perkara yang tidak

mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali

100% 99,86% 99,86%

Rata-Rata Capaian Kinerja Pada Sasaran Strategis I 99,86

Indikator ini dihitung dengan membandingkan jumlah perkara yang tidak mengajukan upaya hukum peninjauan kembali dengan jumlah perkara yang sudah diputus.

28 Tabel 18 Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Peninjauan Kembali

Tahun 2018-2020 Tahun Perkara Putus Perkara Yang Mengajukan PK Perkara Yang Tidak Mengajukan PK

Target Realisasi Capaian

2018 522 3 519 100% 99,42% 99,42%

2019 662 4 658 100% 99,39% 99,39%

2020 1388 2 1386 100% 99,86% 99,86%

Pada tahun 2020 jumlah perkara yang tidak mengajukan peninjauan kembali adalah sebanyak 1386 perkara dan jumlah perkara putus adalah sebanyak 1388 perkara. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum PK adalah sebesar 99,86%, maka capaiannya adalah sebesar 99,86%. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya karena masyarakat puas dengan putusan pengadilan tingkat kasasi.

Sasaran 1 - Indikator kinerja ke-8

Tabel 19 Persentase Perkara Pidana Anak Yang Diselesaikan Dengan Diversi

SASARAN STRATEGIS I

Terwujudnya proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel

Indikator Kinerja Target (%) Realisasi (%) Capaian (%) Persentase perkara pidana anak yang

diselesaikan dengan diversi

20% 0% 0%

Rata-Rata Capaian Kinerja Pada Sasaran Strategis I 0

Indikator ini dihitung dengan membandingkan jumlah perkara yang diselesaikan dengan diversi dengan jumlah perkara anak.

Diversi diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak dan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2015 tentang Pedoman

29 Pelaksanaan Diversi dan Penanganan Anak yang Belum Berumur 12 (Dua Belas) Tahun (“PP 65/2015”).

Pengertian diversi dalam UU Nomor 11 Tahun 2012 yaitu sebuah bentuk pengalihan penyelesaian perkara anak dari proses peradilan pidana ke proses di luar peradilan pidana. Proses diversi wajib diupayakan dalam setiap tahapan sistem peradilan pidana anak dimulai pada tahap penyidikan, penuntutan, atau pemeriksaan di sidang pengadilan.

Syarat Diversi pada Pasal 7 UU SPPA:

a. Pada tingkat penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan perkara Anak di pengadilan negeri wajib diupayakan Diversi.

b. Diversi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dalam hal tindak pidana yang dilakukan:

a. diancam dengan pidana penjara di bawah 7 (tujuh) tahun; dan b. bukan merupakan pengulangan tindak pidana.

Tabel 20 Persentase Perkara Anak Yang Diselesaikan Dengan Diversi Tahun 2018-2020

Tahun Jumlah Perkara Anak Diselesaikan Secara Diversi

Target Realisasi Capaian

2018 4 0 100% 0% 0%

2019 6 0 100% 0% 0%

2020 7 0 20% 0% 0%

Tahun 2020 jumlah perkara anak adalah sebanyak 7 perkara dan tidak ada perkara yang diselesaikan secara diversi, sehingga realisasi dari indikator persentase perkara anak yang diselesaikan secara diversi adalah sebesar 0%, dan capaiannya adalah 0%.

Sasaran 1 - Indikator kinerja ke-9

Tabel 21 Indeks Kepuasan Pencari Keadilan

SASARAN STRATEGIS I

Terwujudnya proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel

Indikator Kinerja Target (%) Realisasi (%) Capaian (%) Index responden pencari keadilan yang 90% 88,89% 98,77%

30 puas terhadap layanan peradilan

Rata-Rata Capaian Kinerja Pada Sasaran Strategis I 98,77

• Nilai Indeks Kepuasan Pencari Keadilan diperoleh dari hasil konversi atas survei kepuasan masyarakat yang dilakukan secara berkala terhadap pelayanan pengadilan di Pengadilan Negeri Airmadidi. Survei dilakukan dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2017 Tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik dengan Nilai persepsi minimal 3,67 dengan nilai konversi interval IKM Index harus ≥ 80.

• Hasil survey Kepuasan Pencari Keadilan menunjukan hasil capaian yang lebih baik dari tahun sebelumnya, hal ini menunjukan tingkat kepuasa masyarakat terhadap pelayanan di Pengadilan Negeri Airmadidi

Tabel 22 Indeks Kepuasan Pencari Keadilan Tahun 2018-2020

Tahun Jumlah

Responden Survei Target Realisasi Capaian

2018 120 100% 91,94% 91,94%

2019 100 100% 82,87% 82,87%

2020 144 90% 88,89% 98,77%

31 Tabel 23 Pencapaian Target Kinerja Atas Sasaran Strategis II

Sasaran Strategis II

Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

a. Persentase Isi Putusan Yang Diterima Oleh para

pihak Tepat Waktu 100 100 100

b. Persentase Perkara yang diselesaikan melalui Mediasi

5 5,71 114,29

c. Persentase berkas perkara yang diajukan Banding, Kasasi dan PK secara lengkap dan tepat waktu

100 100 100

Rata-Rata Capaian Kinerja Pada Sasaran Strategis II 100

Tabel 24 Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara 2018-2020

Indikator Kinerja Capaian

2018 2019 2020 Persentase Isi Putusan Yang Diterima Oleh para pihak Tepat Waktu 100% 100% 100% Persentase Perkara yang diselesaikan melalui Mediasi 100% 100% 114,29% Persentase berkas perkara yang diajukan Banding, Kasasi dan PK

secara lengkap dan tepat waktu 100 % 100% 100%

Capaian Sasaran Peningkatan Efektivitas

Pengelolaan Penyelesaian Perkara 100% 100% 100%

Sasaran 2 : Peningkatan Efektivitas Pengelolaan

32 Grafik 1 Capaian Sasaran Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara Tahun 2018-2020 0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00% 100,00% 2018 2019 2020 Sasaran 2 Indikator ke 1

Tabel 25 Persentase Salinan Putusan Perkara Perdata Yang Dikirim Kepada Para Pihak

SASARAN STRATEGIS II

Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara

Indikator Kinerja Target (%) Realisasi (%) Capaian (%) Persentase isi putusan yang diterima oleh

para pihak tepat waktu

100% 99,64% 99,64%

Rata-Rata Capaian Kinerja Pada Sasaran Strategis II 99,64%

Indikator ini dihitung dengan membandingkan jumlah isi putusan Perkara Perdata yang diterima oleh pada pihak dengan jumlah putusan.

Tabel 26 Persentase Isi Putusan Perkara Perdata Yang Diterima Oleh Para Pihak Tahun 2018-2020 Tahun Jumlah Putusan Salinan Putusan Yang Dikirim

Target Realisasi Capaian

2018 554 554 100% 100% 100%

33

2020 981 948 100% 96,64% 96,64%

Jumlah putusan Perkara Perdata pada tahun 2020 adalah sebanyak 981 perkara dan jumlah salinan putusan Perkara Perdata yang dikirim kepada para pihak adalah sebanyak 931 perkara, sehingga realisasi dari indikator ini adalah sebesar 96,64%, dengan capaian 96,64%

Sasaran 2 Indikator ke 2

Tabel 27 Persentase Salinan Putusan Perkara Pidana Yang Dikirim Kepada Para Pihak

SASARAN STRATEGIS II

Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara

Indikator Kinerja Target (%) Realisasi (%) Capaian (%) Persentase isi putusan perkara

pidana yang diterima oleh para pihak tepat waktu

100% 99,13% 99,13%

Rata-Rata Capaian Kinerja Pada Sasaran Strategis II 99,13%

Indikator ini dihitung dengan membandingkan jumlah isi putusan Perkara Pidana yang diterima oleh pada pihak dengan jumlah putusan.

Tabel 28 Persentase Isi Putusan Pidana Yang Diterima Oleh Para Pihak Tahun 2018-2020

Tahun Jumlah Putusa n Salinan Putusan Yang Dikirim

Target Realisasi Capaian

2018 271 271 100% 100% 100%

2019 312 312 100% 100% 100%

2020 458 454 100% 99,13% 99,13%

Jumlah putusan Perkara Pidana pada tahun 2020 adalah sebanyak 458 perkara dan jumlah salinan putusan Perkara Pidana yang dikirim kepada para pihak adalah sebanyak 454 perkara, sehingga realisasi dari indikator ini adalah sebesar 99,13 %, dengan capaian 99,13 %

34 Sasaran 2 Indikator ke 3

Tabel 29 Persentase Perkara Yang Diselesaikan Melalui Mediasi

SASARAN STRATEGIS II

Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara

Indikator Kinerja Target (%) Realisasi (%) Capaian (%) Persentase perkara yang diselesaikan

melalui mediasi

5% 5,71 % 114,29%

Rata-Rata Capaian Kinerja Pada Sasaran Strategis II 114,29%

Indikator ini dihitung dengan membandingkan jumlah perkara yang diselesaikan melalui mediasi dengan jumlah perkara yang dilakukan mediasi. Mediasi menurut Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan adalah cara penyelesaian sengketa melalui proses perundingan untuk memperoleh kesepakatan para pihak dengan dibantu oleh mediator.

Berdasarkan Perma Nomor 1 Tahun 2016 semua sengketa perdata yang diajukan ke pengadilan termasuk perkara perlawanan atas putusan verstek dan perlawanan pihak berperkara maupun pihak ketiga terhadap pelaksanaan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap, wajib terlebih dahulu diupayakan penyelesaian melalui Mediasi, kecuali:

1. Sengketa yang pemeriksaannya di persidangan ditentukan tenggang waktu penyelesaiannya meliputi antara lain:

a. Sengketa yang diselesaikan melalui prosedur Pengadilan Niaga;

b. Sengketa yang diselesaikan melalui prosedur Pengadilan Hubungan Industrial; c. Keberatan atas putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha;

d. Keberatan atas putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen; e. permohonan pembatalan putusan arbitrase;

f. Keberatan atas putusan Komisi Informasi; g. Penyelesaian perselisihan partai politik;

h. Sengketa yang diselesaikan melalui tata cara gugatan sederhana; dan

i. Sengketa lain yang pemeriksaannya di persidangan ditentukan tenggang waktu penyelesaiannya dalam ketentuan peraturan perundang-undangan;

35 2. Sengketa yang pemeriksaannya dilakukan tanpa hadirnya penggugat atau tergugat

yang telah dipanggil secara patut;

3. Gugatan balik (rekonvensi) dan masuknya pihak ketiga dalam suatu perkara (intervensi);

4. Sengketa mengenai pencegahan, penolakan, pembatalan dan pengesahan perkawinan;

5. Sengketa yang diajukan ke pengadilan setelah diupayakan penyelesaian di luar pengadilan melalui mediasi dengan bantuan Mediator bersertifikat yang terdaftar di pengadilan setempat tetapi dinyatakan tidak berhasil berdasarkan pernyataan yang ditandatangani oleh para pihak dan Mediator bersertifikat.

Tabel 30 Persentase Perkara Yang Diselesaikan Melalui Mediasi Tahun 2018-2020

Tahun Perkara Yang Dilakukan Mediasi Perkara Yang Diselesaikan Melalui Mediasi

Target Realisasi Capaian

2018 80 2 1% 100% 100%

2019 96 3 1% 100% 100%

2020 70 4 5% 5,71% 114,29%

Jumlah perkara yang dilakukan mediasi pada tahun 2020 adalah sebanyak 70 perkara dan jumlah perkara yang diselesaikan melalui mediasi adalah 4 perkara, sehingga realisasi dari indikator ini adalah sebesar 5,71 %, dengan capaian 114,29%.

Sasaran 2 Indikator ke 4

Tabel 31 Persentase Berkas Perkara Yang Dimohonkan Banding, Kasasi dan PK Secara Lengkap dan Tepat Waktu

SASARAN STRATEGIS II

Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara

Indikator Kinerja Target (%) Realisasi (%) Capaian (%) Persentase berkas perkara yang diajukan

banding kasasi dan PK secara lengkap dan tepat waktu

100% 100% 100%

36 Indikator ini dihitung dengan membandingkan jumlah berkas perkara yang dimohonkan banding, kasasi dan PK secara lengkap dan tepat waktu dengan jumlah perkara yang mengajukan banding, kasasi dan PK.

Berkas perkara yang disebut lengkap adalah berkas perkara yang telah memenuhi seluruh persyaratan pemberkasan dan tepat waktu jika tidak lebih dari 30 (Tiga Puluh) hari.

Tabel 32 Persentase Berkas Perkara Yang Dimohonkan Banding, Kasasi dan PK Secara Lengkap dan Tepat Waktu 2018-2020

Tahun Berkas Perkara Yang Dimohonkan Banding, Kasasi Dan PK

Berkas Perkara Yang Dimohonkan Banding, Kasasi Dan PK Secara Lengkap Dan Tepat

Waktu

Target Realisasi Capaian

2018 29 29 100% 100% 100%

2019 55 55 100% 100% 100%

2020 59 59 100% 100% 100%

Tahun 2020 jumlah perkara yang dimohonkan banding, kasasi dan PK adalah sebanyak 59 perkara dan berkas perkara yang dimohonkan banding, kasasi dan PK secara lengkap dan tepat waktu adalah sebanyak 59 perkara, maka realisasinya adalah sebesar 100% dan capaiannya 100%.

37 Tabel 33 Pencapaian Target Kinerja Atas Sasaran Strategis III

Sasaran Strategis III

Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian a. Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang

mendapat layanan bantuan hukum (Posbakum)

85 100 117,65

Rata-Rata Capaian Kinerja Pada Sasaran Strategis III 117,65

Pelaksanaan kegiatan dalam pencapaian sasaran kinerja ini berdasarkan pada Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Layanan Hukum Bagi Masyarakat Tidak Mampu Di Pengadilan.

Ruang lingkup layanan hukum bagi masyarakat tidak mampu di pengadilan, terdiri dari Penyediaan Posbakum Pengadilan Negeri.

Tabel 34 Akses Peradilan Bagi Masyarakat Miskin Dan Terpinggirkan 2018-2020

Indikator Kinerja Capaian

2018 2019 2020

Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat layanan bantuan hukum (Posbakum)

100% 100% 117,65%

Capaian sasaran Meningkatnya Akses Peradilan Bagi Masyarakat Miskin Dan

Terpinggirkan

100% 100% 117,65%

Sasaran 3 : Meningkatnya Akses Peradilan Bagi Masyarakat

Miskin dan Terpinggirkan

38 Grafik 2 Meningkatnya Akses Peradilan Bagi Masyarakat Miskin Dan Terpinggirkan Tahun 2018-2020 0% 20% 40% 60% 80% 100% Capaian 2017 2018 2019 Sasaran 3 Indikator ke 1

Tabel 35 Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu Yang Mendapat Layanan Bantuan Hukum (Posbakum)

SASARAN STRATEGIS III

Meningkatnya Akses Perdilan bagi Masyarakat miskin dan terpinggirkan

Indikator Kinerja Target (%) Realisasi (%) Capaian (%) Persentase pencari keadilan golongan

tertentu yang mendapat layanan bantuan hukum (posbakum)

85% 100% 117,65%

Rata-Rata Capaian Kinerja Pada Sasaran Strategis III 117,65%

Indikator ini dihitung dengan membandingkan jumlah pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat layanan bantuan hukum dengan jumlah pencari keadilan golongan tertentu.

Penerima layanan posbakum adalah kelompok masyarakat yang tidak mampu secara

Dokumen terkait