i
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkat limpahan rahmat, hidayah dan bimbingan-Nya sehingga Pengadilan Negeri Airmadidi telah dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dalam tahun 2020 dengan baik.
Sehubungan dengan Surat Edaran Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 11 Tahun 2011 tentang penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 dan dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2014 serta berpedoman pada Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Penyusunan Dokumen Penetapan Kinerja mulai dari Eselon II keatas secara berjenjang dengan berdasarkan Indikator Kinerja Utama masing-masing tentang penyusunan dokumen Penetapan Kinerja diisi dengan tugas pokok dan fungsi serta DIPA tahun 2020 pada Pengadilan Negeri Airmadidi.
Peraturan Presiden No. 7 tahun 1999 menginstruksikan untuk melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam mencapai misi tujuan organisasi. Pengadilan Negeri Airmadidi sebagai instansi yang bernaung di bawah Mahkamah Agung Republik Indonesia, bertanggung jawab menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Airmadidi tahun 2020 merupakan penjelasan kepada publik tentang target yang ditetapkan serta realisasinya atas kinerja Kantor Pengadilan Negeri Airmadidi sekaligus gambaran atas capaian kinerja Pengadilan Negeri Airmadidi yang selaras dengan arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005 – 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2020 – 2024 dalam mencapai visi dan misi serta tujuan Pengadilan Negeri Airmadidi.
Pada akhirnya dengan tersusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dari Pengadilan Negeri Airmadidi diucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu tersusunnya LKjIP ini.
Airmadidi, Februari 2021 Ketua Pengadilan Negeri Airmadidi
MOHAMAD SHOLEH, S.H., M.H. Nip. 19771025 200112 1 002
iii
RINGKASAN EKSEKUTIF
LKjIP Tahun 2020 ini merupakan laporan kinerja yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Pengadilan Negeri Airmadidi selama Tahun Anggaran 2020 sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai Peradilan Tingkat Pertama dan sesuai dengan Visi : “TERWUJUDNYA PENGADILAN NEGERI AIRMADIDI YANG
AGUNG”.
Visi tersebut dijabarkan dalam sebuah Rencana Strategis Tahun 2020 – 2024, disertai dengan penyampaian Perjanjian Kinerja Tahun 2021 dan Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2021 yang kesemuanya terangkum dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2020 pada Pengadilan Negeri Airmadidi.
Selama tahun 2020, Pengadilan Negeri Airmadidi telah berupaya untuk melaksanakan misi yang diemban dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Keberhasilan Pengadilan Negeri Airmadidi ini diukur berdasarkan pencapaian sasaran strategis dan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Pada tahun 2020, Pengadilan Negeri Airmadidi menetapkan 4 (empat) sasaran strategis, dan sasaran tersebut diukur menggunakan target kinerja pada 15 (lima belas) indikator kinerja
Secara keseluruhan, tingkat pencapaian kinerja Pengadilan Negeri Airmadidi adalah sebesar 97.33%.
Rincian capaian kinerja masing-masing indikator tiap sasaran strategis tersebut dapat diilustrasikan dalam tabel berikut:
Sasaran Strategis I
Terwujudnya Proses Peradilan Yang Pasti, Transparan dan Akuntabel
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan - Perdata - Pidana 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
iv
Sasaran Strategis I
Terwujudnya Proses Peradilan Yang Pasti, Transparan dan Akuntabel
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu - Perdata - Pidana 95 % 95 % 95,62 % 95,65 % 100,65 % 100,69 % c. Persentase Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum :
• Banding • Kasasi • PK 95% 95% 100% 96,10% 97,77% 99,86% 101,16% 102,91% 99,86%
d. Persentase Perkara Pidana Anak yang diselesaikan secara Diversi 20% 0% 0% e. Index Responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan
peradilan
90% 88,89% 98,77%
Rata-Rata Capaian Kinerja Pada Sasaran Strategis I 89.34%
Sasaran Strategis II
Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
a. Persentase Isi Putusan Yang Diterima Oleh para pihak
Tepat Waktu 100% 100% 100%
b. Persentase Perkara yang diselesaikan melalui Mediasi 5% 5,71% 114,29% c. Persentase berkas perkara yang diajukan Banding,
Kasasi dan PK secara lengkap dan tepat waktu
100% 100% 100%
Rata-Rata Capaian Kinerja Pada Sasaran Strategis II 100%
Sasaran Strategis III
Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
a. Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat
v
Sasaran Strategis III
Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Rata-Rata Capaian Kinerja Pada Sasaran Strategis III 100%
Sasaran Strategis IV
Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Persentase putusan perkara perdata yang ditindaklanjuti (dieksekusi)
50% 55,70% 111,39%
vi
KATA PENGANTAR ... ii
RINGKASAN EKSEKUTIF ... iii
DAFTAR ISI... vi
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GRAFIK ... viii
BAB I 9 PENDAHULUAN ... 9
A. Latar Belakang ... 9
B. Kedudukan, Wewenang dan Fungsi ... 9
BAB II 12 PERENCANAAN KINERJA ... 12
A. Rencana Strategis Tahun 2020-2024...12
B. Rencana Kinerja Tahun 2020 ...14
C. Perjanjian Kinerja Tahun 2020 ...15
BAB III 18 AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2020 ... 18
A. Capaian Kinerja Tahun 2020 ...18
B. REALISASI ANGGARAN ...41 BAB IV 42 PENUTUP ... 42 A. KESIMPULAN ...42 B. SARAN...43 LAMPIRAN... 44
DAFTAR ISI
vii
TABEL 1RENCANA KINERJA TAHUN 2020 ... 14
TABEL 2PERJANJIAN KINERJA PENGADILAN NEGERI AIRMADIDI TAHUN 2020 ... 16
TABEL 3PENGUKURAN KINERJA PENGADILAN NEGERI AIRMADIDI TAHUN 2020 ... 18
TABEL 4PENCAPAIAN TARGET KINERJA ATAS SASARAN ... 21
TABEL 5PERSENTASE SISA PERKARA PERDATA YANG DISELESAIKAN ... 22
TABEL 6PERSENTASE SISA PERKARA PERDATA YANG DISELESAIKAN TAHUN 2018-2020 ... 22
TABEL 7PERSENTASE SISA PERKARA PIDANA YANG DISELESAIKAN ... 22
TABEL 8PERSENTASE SISA PERKARA PIDANA YANG DISELESAIKAN TAHUN 2018-2020 ... 23
TABEL 9PERSENTASE PERKARA PERDATA YANG DISELESAIKAN TEPAT WAKTU... 23
TABEL 10PERSENTASE PERKARA YANG DISELESAIKAN TEPAT WAKTU ... 24
TABEL 11PERSENTASE PERKARA PIDANA YANG DISELESAIKAN TEPAT WAKTU ... 24
TABEL 12PERSENTASE PERKARA PIDANA YANG DISELESAIKAN TEPAT WAKTU ... 25
TABEL 13PERSENTASE PUTUSAN PERKARA YANG TIAK MENGAJUKAN UPAYA HUKUM BANDING ... 25
TABEL 14PERSENTASE PERKARA YANG TIDAK MENGAJUKAN UPAYA HUKUM BANDING ... 26
TABEL 15PERSENTASE PERKARA YANG TIDAK MENGAJUKAN UPAYA HUKUM KASASI ... 26
TABEL 16PERSENTASE PERKARA YANG TIDAK MENGAJUKAN UPAYA HUKUM KASASI ... 27
TABEL 17PERSENTASE PERKARA YANG TIDAK MENGAJUKAN UPAYA HUKUM PENINJAUAN KEMBALI ... 27
TABEL 18PERSENTASE PERKARA YANG TIDAK MENGAJUKAN UPAYA HUKUM PENINJAUAN KEMBALI TAHUN 2018-2020 ... 28
TABEL 19PERSENTASE PERKARA PIDANA ANAK YANG DISELESAIKAN DENGAN DIVERSI ... 28
TABEL 20PERSENTASE PERKARA ANAK YANG DISELESAIKAN DENGAN DIVERSI TAHUN 2018-2020 ... 29
TABEL 21INDEKS KEPUASAN PENCARI KEADILAN ... 29
TABEL 22INDEKS KEPUASAN PENCARI KEADILAN TAHUN 2018-2020 ... 30
TABEL 23PENCAPAIAN TARGET KINERJA ATAS SASARAN STRATEGIS II ... 31
TABEL 24PENINGKATAN EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PENYELESAIAN PERKARA 2018-2020 ... 31
TABEL 25PERSENTASE SALINAN PUTUSAN PERKARA PERDATA YANG DIKIRIM KEPADA PARA PIHAK ... 32
TABEL 26PERSENTASE ISI PUTUSAN PERKARA PERDATA YANG DITERIMA OLEH PARA PIHAK TAHUN 2018-2020 ... 32
TABEL 27PERSENTASE SALINAN PUTUSAN PERKARA PIDANA YANG DIKIRIM KEPADA PARA PIHAK ... 33
TABEL 28PERSENTASE ISI PUTUSAN YANG DITERIMA OLEH PARA PIHAK TAHUN 2018-2020 ... 33
TABEL 29PERSENTASE PERKARA YANG DISELESAIKAN MELALUI MEDIASI ... 34
TABEL 30PERSENTASE PERKARA YANG DISELESAIKAN MELALUI MEDIASI TAHUN 2018-2020 ... 35
TABEL 31PERSENTASE BERKAS PERKARA YANG DIMOHONKAN BANDING,KASASI DAN PKSECARA LENGKAP DAN TEPAT WAKTU ... 35
TABEL 32PERSENTASE BERKAS PERKARA YANG DIMOHONKAN BANDING,KASASI DAN PKSECARA LENGKAP DAN TEPAT WAKTU 2018-2020 ... 36
TABEL 33PENCAPAIAN TARGET KINERJA ATAS SASARAN STRATEGIS III ... 37
TABEL 34AKSES PERADILAN BAGI MASYARAKAT MISKIN DAN TERPINGGIRKAN 2018-2020... 37
TABEL 35PERSENTASE PENCARI KEADILAN GOLONGAN TERTENTU YANG MENDAPAT LAYANAN BANTUAN HUKUM (POSBAKUM) .. 38
TABEL 36PERSENTASE PENCARI KEADILAN GOLONGAN TERTENTU YANG MENDAPAT LAYANAN BANTUAN HUKUM (POSBAKUM) 2018-2020 ... 38
TABEL 37PENCAPAIAN TARGET KINERJA ATAS SASARAN STRATEGIS IV ... 40
TABEL 38MENINGKATNYA KEPATUHAN TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN 2018-2020 ... 40
DAFTAR TABEL
viii GRAFIK 1CAPAIAN SASARAN PENINGKATAN EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PENYELESAIAN PERKARA TAHUN 2018-2020 ... 32 GRAFIK 2MENINGKATNYA AKSES PERADILAN BAGI MASYARAKAT MISKIN DAN TERPINGGIRKAN TAHUN 2018-2020 ... 38 GRAFIK 3MENINGKATNYA KEPATUHAN TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN TAHUN 2018-2020 ... 40
9
A. Latar Belakang
Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelanggarakan peradilan guna menegakkan hukum, keadilan dan kepastian hukum bagi para pencari keadilan. Mahkamah Agung RI merupakan salah satu lembaga yudikatif yang melaksanakan kekuasaan kehakiman bersama dengan badan peradilan dibawahnya dalam lingkungan Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara sesuai dengan Pasal 24 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Dasar 1945 jo Pasal 18 Undang-Undang-Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman. Berdasarkan hal tersebut, Pasal 21 ayat (1) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman menyatakan “Organisasi, Administrasi, dan Finansial Mahkamah Agung dan Badan Peradilan yang berada di bawahnya berada di bawah kekuasaan Mahkamah Agung”, sehingga dengan ketentuan tersebut lahirlah apa yang disebut dengan Peradilan Satu Atap (one roof system).
Pengadilan Negeri Airmadidi merupakan Peradilan umum yang berwenang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara pidana dan perdata sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Pasal 25 ayat (2) UU No. 48 Tahun 2009), dengan wilayah hukum meliputi kabupaten Minahasa Utara.
Sebagai instansi pemerintah menurut Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi serta peranannya dalam pengelolaan sumberdaya, anggaran maupun kewenangan dalam melayani pencari keadilan.
Untuk itulah Pengadilan Negeri Airmadidi menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2020.
B. Kedudukan, Wewenang dan Fungsi
Pengadilan Negeri Airmadidi merupakan lingkungan peradilan umum di bawah Mahkamah Agung RI sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakan hukum dan keadilan, dengan tugas pokok menerima, memeriksa, memutuskan perkara pidana dan perdata pada tingkat pertama yang diajukan serta tugas lain yang diberikan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Dalam hal penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi pengadilan, oleh undang-undang membagi menurut jenisnya kedalam administrasi kepaniteraan dan administrasi
BAB I
10 kesekretariatan, hal ini dimaksudkan untuk ketertiban dalam penyelenggaraan administrasi dan kelancaran penyelenggaraan peradilan.
Adapun penjelasan mengenai kedudukan, wewenang dan fungsi di Pengadilan Negeri , yakni:
1. Ketua adalah bertanggung jawab atas terselenggaranya peradilan yang baik dan menjaga terpeliharanya wibawa peradilan serta membina, mengkoordinasi dan memimpin penyelenggaraan tugas bidang teknis dan administrasi pengadilan (kepaniteraan dan kesekretariatan).
2. Wakil Ketua adalah melaksanakan tugas Ketua apabila Ketua berhalangan dan melaksanakan tugas yang didelegasikan oleh Ketua kepadanya di bagian pengawasan.
3. Majelis Hakim adalah bertugas menetapkan hari sidang, memeriksa dan mengadili berkas perkara yang diberikan padanya kemudian dalam hal Pengadilan Negeri melakukan pemeriksaan tambahan untuk mendengar sendiri para pihak dan saksi, maka Hakim bertanggung jawab atas pembuatan dan kebenaran berita acara persidangan serta menandatanganinya, mengemukakan pendapat dalam musyawarah, Hakim wajib menandatangani putusan yang sudah diucapkan dalam persidangan, melaksanakan pembinaan dan mengawasi bidang hukum, perdata, pidana serta kesekertariatanyang ditugaskan kepadanya. 4. Panitera adalah menyelenggarakan administrasi dibidang teknis peradilan
(kepaniteraan) dan tugas lain berdasarkan peraturan yang berlaku.
5. Sekretaris adalah menyelenggarakan administrasi Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana, Umum dan Keuangan, Perencanaan, Teknologi Informasi dan Pelaporan (kesekretariatan) dan tugas lain berdasarkan peraturan yang berlaku.
6. Panitera Muda Perdata adalah membantu panitera dalam menyelenggarakan segala urusan keperdataan, mulai dari menerima gugatan, permohonan, banding, kasasi, peninjauan kembali, eksekusi dan somasi serta tugas lain berdasarkan peraturan yang berlaku.
7. Panitera Muda Pidana adalah membantu panitera dalam menyelenggarakan segala urusan yang berkaitan dengan perkara pidana, banding, kasasi dan peninjauan kembali, dan Grasi serta tugas lain berdasarkan peraturan yang berlaku.
8. Panitera Muda Hukum adalah membantu panitera melakukan urusan data perkara, statistik dan membuat laporan perkara.
9. Sub Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana adalah mengkoordinasikan urusan kepangkatan, kenaikan gaji berkala, kartu pegawai,
11 menyusun DUK, Bezeting pegawai, dan tugas lain yang berkaitan dengan kepegawaian.
10. Sub Bagian Umum dan Keuangan adalah Membina dan melaksanakan Urusan Tata Usaha, dan Kearsipan berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku dan melaksanakan, mengkoordinasikan urusan keuangan, kecuali keuangan perkara.
11. Sub Bagian Perencanaan, Teknologi Informasi dan Pelaporan adalah penanggung jawab dan mempunyai tugas melaksanakan, menyimpan bahan pelaksanaan, program dan anggaran, pengelolaan teknologi informasi, serta pelaksanaan dokumentasi dan pelaporan.
12. Panitera Pengganti adalah mempunyai tugas membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang Pengadilan bertugas membantu Hakim dalam hal: membuat penetapan hari sidang, membuat penetapan terdakwa tetap ditahan, dikeluarkan dari tahanan atau dirubah jenis penahanannya, mengetik putusan. Perkara yang sudah putus berikut amar putusannya dan menyerahkan berkas perkara kepada Panitera Muda Pidana bila telah selesai diminutasi.
13. Juru Sita adalah mempunyai tugas melaksanakan semua perintah yang diberikan oleh Ketua, Hakim dan Panitera, dalam hal tugas menyampaikan masalah perkara yang sedang disidangkan. Baik itu menyampaikan relas panggilan sidang, dll.
12
A. Rencana Strategis Tahun 2020-2024
VISI
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Airmadidi Tahun 2020 – 2024 merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan pengkajian, pengelolaan terhadap sistem kebijakan dan peraturan perundangan-undangan untuk mencapai efektivas dan efesiensi.
Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Negeri Airmadidi diselaraskan dengan arah kebijakan dan
program Pengadilan Tinggi Manado dan Mahkamah Agung Republik Indonesia yang
disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005 – 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2020 – 2024, sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2020 – 2024.
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Negeri Airmadidi.
Visi Pengadilan Negeri Airmadidi mengacu pada Visi Mahkamah Agung RI adalah sebagai berikut :
“MENDUKUNG TERWUJUDNYA PERADILAN YANG AGUNG PADA PENGADILAN NEGERI AIRMADIDI”
MISI
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud dengan baik.
Misi Pengadilan Negeri Airmadidi, adalah sebagai berikut :
1. Menjaga kemandirian Pengadilan Negeri Airmadidi.
2. Memberikan Pelayanan Hukum yang berkeadilan kepada Pencari Keadilan 3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan Pengadilan Negeri Airmadidi.
4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi Pengadilan Negeri Airmadidi
BAB II
13
TUJUAN
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun dan tujuan ditetapkan mengacu kepada pernyataan visi dan misi Pengadilan Negeri Airmadidi.
Adapun Tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Negeri Airmadidi adalah sebagai berikut :
1. Terwujudnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan melalui proses pradilan yang pasti, transparan dan akuntabel
2. Terwujudnya Pelayanan Prima bagi masyarakat pencari keadilan
3. Terwujudnya Akses Peradilan bagi Masyarakat miskin dan terpinggirkan
4. Terwujudnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan
SASARAN
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun 2020 sampai dengan tahun 2024, sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan Negeri Airmadidi adalah sebagai berikut :
1. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel. 2. Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara.
3. Meningkatnya Akses Perdilan bagi Masyarakat miskin dan terpinggirkan. 4. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
PROGRAM DAN KEGIATAN POKOK
Pengadilan Negeri Airmadidi mempunyai beberapa program dan kegiatan yang merupakan arahan bagi Pengadilan Negeri Airmadidi untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dan membuat rincian Program dan Kegiatan Pokok yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum merupakan program untuik mencapai sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara, tertib administrasi perkara, dan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan. Kegiatan Pokok yang dilaksanakan Pengadilan Negeri Airmadidi dalam pelaksanaan Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum adalah :
1. Penyelesaian Perkara Pidana, Perdata, dan perkara lain yang oleh Undang-Undang menjadi kewenangan Pengadilan Negeri Airmadidi.
14 3. Penelitian berkas perkara banding disampaikan secara lengkap dan tepat
waktu.
4. Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis yang tepat waktu. 5. Publikasi dan transparasi proses penyelesaian dan putusan perkara.
b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung dibuat untuk mencapai sasaran strategis menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan mencapai pengawasan yang berkualitas. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini adalah :
1. Pelaksanaan diklat teknis yudisial dan non yudisial. 2. Tindak lanjut pengaduan yang masuk.
3. Tindak lanjut temuan yang masuk dari tim pemeriksa.
c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung bertujuan untuk mencapai sasaran strategis dalam penyediaan sarana dan prasarana. Kegiatan pokok program ini adalah pengadaan sarana dan prasarana di lingkungan peradilan tingkat banding dan tingkat pertama.
B. Rencana Kinerja Tahun 2020
Rencana Kinerja Pengadilan Negeri Airmadidi adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Tabel 1 Rencana Kinerja Tahun 2020
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan, dan Akuntabel
Persentase Sisa Perkara Perdata yang Diselesaikan
100
2. Persentase Sisa Perkara Pidana yang
Diselesaikan
100
3. Persentase Perkara Perdata yang
Diselesaikan Tepat Waktu
95
4. Persentase perkara pidana yang
diselesaikan tepat waktu
15
5. Persentase Perkara yang Tidak
Mengajukan Upaya Hukum Banding
95
6. Persentase Perkara Yang Tidak
Mengajukan Upaya Hukum Kasasi
95
7. Persentase perkara yang Tidak
Mengajukan Upaya Hukum Peninjauan Kembali
100
8. Persentase Perkara Pidana Anak yang
Diselesaikan dengan Diversi
20
9. Index Kepuasan Pencari Keadilan 90
10. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan
Penyelesaian Perkara
Persentase Salinan Putusan Perkara Perdata yang dikirim kepada Para Pihak tepat waktu
100
11. Persentase Salinan Putusan Perkara
Pidana yang dikirim kepada Para Pihak Tepat Waktu
100
12. Persentase Perkara yang Diselesaikan
Melalui Mediasi
5
13. Persentase Berkas Perkara yang
Dimohonkan Banding, Kasasi, dan PK yang Diajukan Secara Lengkap dan Tepat Waktu
100
14. Meningkatnya Akses Peradilan bagi
Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan
Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang Mendapat Layanan Bantuan Hukum (Posbakum)
85
15. Meningkatnya
Kepatuhan terhadap Putusan Pengadilan
Persentase Putusan Perkara Perdata yang Ditindak lanjuti (Dieksekusi)
50
C. Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Perjanjian kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya
16 yang dikelola. Tujuan khusus perjanjian kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata komitmen, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran Pengadilan Negeri Airmadidi, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja.
Tabel 2 Perjanjian Kinerja Pengadilan Negeri Airmadidi Tahun 2020
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan, dan Akuntabel
Persentase Sisa Perkara Perdata yang Diselesaikan
100
2. Persentase Sisa Perkara Pidana
yang Diselesaikan
100
3. Persentase Perkara Perdata yang
Diselesaikan Tepat Waktu
95
4. Persentase perkara pidana yang
diselesaikan tepat waktu
95
5. Persentase Perkara yang Tidak
Mengajukan Upaya Hukum Banding
95
6. Persentase Perkara Yang Tidak
Mengajukan Upaya Hukum Kasasi
95
7. Persentase perkara yang Tidak
Mengajukan Upaya Hukum Peninjauan Kembali
100
8. Persentase Perkara Pidana Anak
yang Diselesaikan dengan Diversi
20
9. Index Kepuasan Pencari Keadilan 90
10. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan
Penyelesaian Perkara
Persentase Salinan Putusan Perkara Perdata yang dikirim kepada Para Pihak tepat waktu
17
11. Persentase Salinan Putusan
Perkara Pidana yang dikirim kepada Para Pihak Tepat Waktu
100
12. Persentase Perkara yang
Diselesaikan Melalui Mediasi
5
13. Persentase Berkas Perkara yang
Dimohonkan Banding, Kasasi, dan PK yang Diajukan Secara Lengkap dan Tepat Waktu
100
14. Meningkatnya Akses Peradilan bagi
Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan
Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang Mendapat Layanan Bantuan Hukum (Posbakum)
85
15. Meningkatnya
Kepatuhan terhadap Putusan Pengadilan
Persentase Putusan Perkara Perdata yang Ditindak lanjuti (Dieksekusi)
18
A. Capaian Kinerja Tahun 2020
Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu organisasi. Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi. Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk memberikan reward/punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi.
Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Negeri Airmadidi tahun 2020, dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja, namun demikian terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam tahun 2020 ini.
Tabel 3 Pengukuran Kinerja Pengadilan Negeri Airmadidi Tahun 2020
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2020
No .
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Target
(%) REALI SASI (%) CAPAI AN (%) 1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan, dan Akuntabel Persentase Sisa Perkara Perdata yang Diselesaikan
19
2. Persentase Sisa
Perkara Pidana yang Diselesaikan 100 100 100 3. Persentase Perkara Perdata yang Diselesaikan Tepat Waktu 95 95,62 100,65 4. Persentase perkara pidana yang diselesaikan tepat waktu 95 95,65 100,69 5. Persentase Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Banding
95 96,10 101,16
6. Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Kasasi
95 97,77 102,91
7. Persentase perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum
Peninjauan Kembali
100 99,86 99,86
8. Persentase Perkara Pidana Anak yang Diselesaikan dengan Diversi 20 0 0 9. Index Kepuasan Pencari Keadilan 90 88,89 98,77 10. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara Persentase Salinan Putusan Perkara Perdata yang dikirim kepada Para Pihak tepat waktu
100 100 100
11. Persentase Salinan Putusan Perkara Pidana yang dikirim kepada Para Pihak Tepat Waktu
20 Realisasi
X 100% Target
* Capaian:
Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing indikator kinerja pada tiap sasaran strategis :
Pengukuran kinerja Pengadilan Negeri Airmadidi Tahun 2019 mengacu pada indikator kinerjautama sebagaimana tertuang pada tabel diatas, untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
12. Persentase Perkara yang Diselesaikan Melalui Mediasi 5 5,71 114,29 13. Persentase Berkas Perkara yang Dimohonkan Banding, Kasasi, dan PK yang Diajukan Secara Lengkap dan Tepat Waktu 100 100 100 14. Meningkatnya Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang Mendapat Layanan Bantuan Hukum (Posbakum) 85 100 100 15. Meningkatnya Kepatuhan terhadap Putusan Pengadilan Persentase Putusan Perkara Perdata yang Ditindak lanjuti
(Dieksekusi)
50 55,70 111,39
Sasaran 1 : Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti,
Transparan dan Akuntabel
21 Pada akhir tahun 2019, Pengadilan Negeri Airmadidi. telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun hasil capaian kinerja sesuai sasaran yang ditetapkan, diuraikan sebagai berikut :
Tabel 4 Pencapaian Target Kinerja atas Sasaran
Sasaran Strategis I
Terwujudnya Proses Peradilan Yang Pasti, Transparan dan Akuntabel
Indikator Kinerja Target (%)
Realisasi (%)
Capaian (%)
a. Persentase sisa perkara perdata yang
diselesaikan 100 100 100
b. Persentase sisa perkara pidana yang diselesaikan
100 100 100
c. Persentase perkara perdata yang diselesaikan tepat waktu
95 95,62 100,65 d. Persentase perkara pidana yang
diselesaikan tepat waktu
95 95,65 100,69 e. Persentase Putusan Perkara yang Tidak
Mengajukan Upaya Hukum Banding
95 96,10 101,16 f. Persentase Putusan Perkara yang Tidak
Mengajukan Upaya Hukum Kasasi 95 97,77 102,91 g. Persentase Putusan Perkara yang Tidak
Mengajukan Upaya Hukum Peninjauan Kembali
100 99,86 99,86 h. Persentase Perkara Pidana Anak yang
diselesaikan secara Diversi
20 0 0
i. Index Responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan
90 88,89 98,77 Rata-Rata Capaian Kinerja Pada Sasaran Strategis I 89,34
Analisis atas capaian indikator-indikator kinerja sasaran ini sebagai berikut:
22 Tabel 5 Persentase Sisa Perkara Perdata Yang Diselesaikan
SASARAN STRATEGIS I
Terwujudnya proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel
Indikator Kinerja Target (%) Realisasi (%) Capaian (%) Persentase sisa perkara perdata yang
diselesaikan
100% 100% 100%
Rata-Rata Capaian Kinerja Pada Sasaran Strategis I 100%
Sisa perkara Perdata adalah jumlah perkara Perdata yang belum selesai di tahun sebelumnya.
Indikator ini dihitung dengan membandingkan jumlah sisa perkara Perdata yang harus diselesaikan dengan jumlah sisa perkara Perdata yang harus diselesaikan.
Tabel 6 Persentase Sisa Perkara Perdata Yang Diselesaikan Tahun 2018-2020
Tahun Jenis Perkara Sisa Perkara Sisa Perkara Yang Diselesaikan
Target Realisasi Capaian
2018 Perdata 100 88 100% 88% 88%
2019 Perdata 123 122 100% 99,19% 99,19%
2020 Perdata 81 81 100% 100% 100%
Sisa perkara Perdata tahun 2019 adalah sebanyak 81 perkara. Dari jumlah tersebut telah diselesaikan semuanya di tahun 2020, sehingga jumlah capaian untuk indikator persentase sisa perkara Perdata yang diselesaikan tahun 2020 sebesar 100%.
Sasaran 1 Indikator kinerja ke - 2
Tabel 7 Persentase Sisa Perkara Pidana Yang Diselesaikan
SASARAN STRATEGIS I
Terwujudnya proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
23
(%) (%) (%)
Persentase sisa perkara pidana yang diselesaikan
100% 100% 100%
Rata-Rata Capaian Kinerja Pada Sasaran Strategis I 100%
Sisa perkara Pidana adalah jumlah perkara Pidana yang belum selesai di tahun sebelumnya.
Indikator ini dihitung dengan membandingkan jumlah sisa perkara Pidana yang harus diselesaikan dengan jumlah sisa perkara Pidana yang harus diselesaikan.
Tabel 8 Persentase Sisa Perkara Pidana Yang Diselesaikan Tahun 2018-2020
Tahun Jenis Perkara Sisa Perk ara Sisa Perkara Yang Diselesaikan
Target Realisasi Capaian
2018 Pidana 43 43 100% 100% 100%
2019 Pidana 38 38 100% 100% 100%
2020 Pidana 48 48 100% 100% 100%
Sisa perkara Pidana tahun 2020 adalah sebanyak 583 perkara. Dari jumlah tersebut telah diselesaikan sebanyak 431 perkara di tahun 2020, sehingga jumlah capaian untuk indikator persentase sisa perkara Pidana yang diselesaikan tahun 2020 sebesar 73,93%.
Sasaran 1 - Indikator kinerja ke-3
Tabel 9 Persentase Perkara Perdata Yang Diselesaikan Tepat Waktu
SASARAN STRATEGIS I
Terwujudnya proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel
Indikator Kinerja Target (%) Realisasi (%) Capaian (%) Persentase perkara Perdata Yang
diselesaikan tepat waktu
24 Rata-Rata Capaian Kinerja Pada Sasaran Strategis I 100,65%
Indikator ini dihitung dengan membandingkan jumlah perkara Perdata yang diselesaikan tepat waktu dengan jumlah perkara Perdata yang harus diselesaikan. Berdasarkan Surat Edaran Sekretaris Mahkamah Agung No. 2 Tahun 2014, jangka waktu penanganan perkara untuk pengadilan tingkat pertama adalah maksimal 5 (lima) bulan. Untuk itu jumlah perkara yang harus diselesaikan adalah perkara yang masuk dari bulan Agustus tahun sebelumnya sampai dengan bulan Juli di tahun berjalan, karena perkara yang masuk di bulan Agustus s.d Desember di tahun berjalan memiliki batas waktu penyelesaian perkara hingga tahun berikutnya sehingga akan lebih tepat jika dihitung sebagai kinerja di tahun berikutnya.
Tabel 10 Persentase Perkara Yang Diselesaikan Tepat Waktu
Tahun Jenis Perkara Perkara Yang Harus Diselesaikan Perkara Yang Diselesaikan Tepat Waktu
Target Realisasi Capaian
2018 Perdata 556 342 90% 80,71% 80,71%
2019 Perdata 453 375 90% 82,78% 82,78%
2020 Perdata 867 829 95% 96,65% 100,65%
Perkara Perdata yang diselesaikan tepat waktu di tahun 2020 adalah sebanyak 829 perkara, perkara Perdata yang harus diselesaikan adalah sebanyak 867 perkara. Sehingga realisasi persentase perkara Perdata yang diselesaikan tepat waktu adalah sebesar 96,65% dan capaiannya sebesar 100,65%. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya karena perkara Perdata yang masuk di akhir tahun lebih banyak.
Sasaran 1 - Indikator kinerja ke-4
Tabel 11 Persentase Perkara Pidana Yang Diselesaikan Tepat Waktu
SASARAN STRATEGIS I
Terwujudnya proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel
Indikator Kinerja Target (%) Realisasi (%) Capaian (%)
25 Persentase perkara Pidana Yang
diselesaikan tepat waktu
95% 95,65% 100,69%
Rata-Rata Capaian Kinerja Pada Sasaran Strategis I 100,69%
Indikator ini dihitung dengan membandingkan jumlah perkara Pidana yang diselesaikan tepat waktu dengan jumlah perkara Pidana yang harus diselesaikan.
Berdasarkan Surat Edaran Sekretaris Mahkamah Agung No. 2 Tahun 2014, jangka waktu penanganan perkara untuk pengadilan tingkat pertama adalah maksimal 5 (lima) bulan. Untuk itu jumlah perkara yang harus diselesaikan adalah perkara yang masuk dari bulan Agustus tahun sebelumnya sampai dengan bulan Juli di tahun berjalan, karena perkara yang masuk di bulan Agustus s.d Desember di tahun berjalan memiliki batas waktu penyelesaian perkara hingga tahun berikutnya sehingga akan lebih tepat jika dihitung sebagai kinerja di tahun berikutnya.
Tabel 12 Persentase Perkara Pidana Yang Diselesaikan Tepat Waktu
Tahun Jenis Perkara Perkara Yang Harus Diselesaikan Perkara Yang Diselesaikan Tepat Waktu
Target Realisasi Capaian
2018 Pidana 197 159 90% 74,38% 74,38%
2019 Pidana 161 126 90% 78,26% 78,26%
2020 Pidana 460 440 95% 95,65% 100,69%
Perkara yang diselesaikan tepat waktu di tahun 2020 adalah sebanyak 440 perkara, perkara yang harus diselesaikan adalah sebanyak 460 perkara. Sehingga realisasi persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu adalah sebesar 95,65% dan capaiannya sebesar 100,69%. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya karena perkara yang masuk di akhir tahun lebih banyak.
(Analisa tercapai atau tidak tercapai serta perbandingannya 2018,2019,2020)
Sasaran 1 - Indikator kinerja ke-5
Tabel 13 Persentase Putusan Perkara Yang Tiak Mengajukan Upaya Hukum Banding
SASARAN STRATEGIS I
Terwujudnya proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel
26
(%) (%) (%)
Persentase perkara yang tidak mengajukan
upaya hukum Banding 95% 96,10% 101,16%
Rata-Rata Capaian Kinerja Pada Sasaran Strategis I 101,16%
Indikator ini dihitung dengan membandingkan jumlah perkara yang tidak mengajukan upaya hukum banding dengan jumlah perkara yang sudah diputus.
Tabel 14 Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Banding 2018-2020
Tahun Perkara Putus Perkara Yang Mengajukan Banding Perkara Yang Tidak Mengajukan Banding
Target Realisasi Capaian
2018 522 36 486 100% 93,10% 93,10%
2019 662 50 612 100% 92,44% 92,44%
2020 641 25 616 95% 96,10% 101,16%
Pada tahun 2020 jumlah perkara yang tidak mengajukan banding adalah sebanyak 616 perkara dan jumlah perkara putus adalah sebanyak 641 perkara. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum banding adalah sebesar 96,10%, maka capaiannya adalah sebesar 101,16%. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya karena masyarakat puas dengan putusan pengadilan tingkat pertama.
Sasaran 1 - Indikator kinerja ke-6
Tabel 15 Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Kasasi
SASARAN STRATEGIS I
Terwujudnya proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel
Indikator Kinerja Target (%) Realisasi (%) Capaian (%) Persentase perkara yang tidak mengajukan
upaya hukum Kasasi 95% 97,77% 102,91%
27 Indikator ini dihitung dengan membandingkan jumlah perkara yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi dengan jumlah perkara yang sudah diputus.
Tabel 16 Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Kasasi 2018-2020
Tahun Perkara Putus Perkara Yang Mengajukan Kasasi Perkara Yang Tidak Mengajukan Kasasi
Target Realisasi Capaian
2018 522 23 499 100% 95,59% 95,59%
2019 662 22 640 100% 96,67% 96,67%
2020 1388 31 1357 95% 97,77% 102,91%
Pada tahun 2020 jumlah perkara yang tidak mengajukan kasasi adalah sebanyak 1357 perkara dan jumlah perkara putus adalah sebanyak 1388 perkara. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi adalah sebesar 97,77%, maka capaiannya adalah sebesar 102,91%. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya karena selain pada tahun 2020 target lebih rendah dari tahun sebelumnya, juga masyarakat puas dengan putusan pengadilan tingkat banding.
Sasaran 1 - Indikator kinerja ke-7
Tabel 17 Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Peninjauan Kembali
SASARAN STRATEGIS I
Terwujudnya proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel
Indikator Kinerja Target (%) Realisasi (%) Capaian (%) Persentase perkara yang tidak
mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali
100% 99,86% 99,86%
Rata-Rata Capaian Kinerja Pada Sasaran Strategis I 99,86
Indikator ini dihitung dengan membandingkan jumlah perkara yang tidak mengajukan upaya hukum peninjauan kembali dengan jumlah perkara yang sudah diputus.
28 Tabel 18 Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Peninjauan Kembali
Tahun 2018-2020 Tahun Perkara Putus Perkara Yang Mengajukan PK Perkara Yang Tidak Mengajukan PK
Target Realisasi Capaian
2018 522 3 519 100% 99,42% 99,42%
2019 662 4 658 100% 99,39% 99,39%
2020 1388 2 1386 100% 99,86% 99,86%
Pada tahun 2020 jumlah perkara yang tidak mengajukan peninjauan kembali adalah sebanyak 1386 perkara dan jumlah perkara putus adalah sebanyak 1388 perkara. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum PK adalah sebesar 99,86%, maka capaiannya adalah sebesar 99,86%. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya karena masyarakat puas dengan putusan pengadilan tingkat kasasi.
Sasaran 1 - Indikator kinerja ke-8
Tabel 19 Persentase Perkara Pidana Anak Yang Diselesaikan Dengan Diversi
SASARAN STRATEGIS I
Terwujudnya proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel
Indikator Kinerja Target (%) Realisasi (%) Capaian (%) Persentase perkara pidana anak yang
diselesaikan dengan diversi
20% 0% 0%
Rata-Rata Capaian Kinerja Pada Sasaran Strategis I 0
Indikator ini dihitung dengan membandingkan jumlah perkara yang diselesaikan dengan diversi dengan jumlah perkara anak.
Diversi diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak dan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2015 tentang Pedoman
29 Pelaksanaan Diversi dan Penanganan Anak yang Belum Berumur 12 (Dua Belas) Tahun (“PP 65/2015”).
Pengertian diversi dalam UU Nomor 11 Tahun 2012 yaitu sebuah bentuk pengalihan penyelesaian perkara anak dari proses peradilan pidana ke proses di luar peradilan pidana. Proses diversi wajib diupayakan dalam setiap tahapan sistem peradilan pidana anak dimulai pada tahap penyidikan, penuntutan, atau pemeriksaan di sidang pengadilan.
Syarat Diversi pada Pasal 7 UU SPPA:
a. Pada tingkat penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan perkara Anak di pengadilan negeri wajib diupayakan Diversi.
b. Diversi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dalam hal tindak pidana yang dilakukan:
a. diancam dengan pidana penjara di bawah 7 (tujuh) tahun; dan b. bukan merupakan pengulangan tindak pidana.
Tabel 20 Persentase Perkara Anak Yang Diselesaikan Dengan Diversi Tahun 2018-2020
Tahun Jumlah Perkara Anak Diselesaikan Secara Diversi
Target Realisasi Capaian
2018 4 0 100% 0% 0%
2019 6 0 100% 0% 0%
2020 7 0 20% 0% 0%
Tahun 2020 jumlah perkara anak adalah sebanyak 7 perkara dan tidak ada perkara yang diselesaikan secara diversi, sehingga realisasi dari indikator persentase perkara anak yang diselesaikan secara diversi adalah sebesar 0%, dan capaiannya adalah 0%.
Sasaran 1 - Indikator kinerja ke-9
Tabel 21 Indeks Kepuasan Pencari Keadilan
SASARAN STRATEGIS I
Terwujudnya proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel
Indikator Kinerja Target (%) Realisasi (%) Capaian (%) Index responden pencari keadilan yang 90% 88,89% 98,77%
30 puas terhadap layanan peradilan
Rata-Rata Capaian Kinerja Pada Sasaran Strategis I 98,77
• Nilai Indeks Kepuasan Pencari Keadilan diperoleh dari hasil konversi atas survei kepuasan masyarakat yang dilakukan secara berkala terhadap pelayanan pengadilan di Pengadilan Negeri Airmadidi. Survei dilakukan dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2017 Tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik dengan Nilai persepsi minimal 3,67 dengan nilai konversi interval IKM Index harus ≥ 80.
• Hasil survey Kepuasan Pencari Keadilan menunjukan hasil capaian yang lebih baik dari tahun sebelumnya, hal ini menunjukan tingkat kepuasa masyarakat terhadap pelayanan di Pengadilan Negeri Airmadidi
Tabel 22 Indeks Kepuasan Pencari Keadilan Tahun 2018-2020
Tahun Jumlah
Responden Survei Target Realisasi Capaian
2018 120 100% 91,94% 91,94%
2019 100 100% 82,87% 82,87%
2020 144 90% 88,89% 98,77%
31 Tabel 23 Pencapaian Target Kinerja Atas Sasaran Strategis II
Sasaran Strategis II
Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
a. Persentase Isi Putusan Yang Diterima Oleh para
pihak Tepat Waktu 100 100 100
b. Persentase Perkara yang diselesaikan melalui
Mediasi
5 5,71 114,29
c. Persentase berkas perkara yang diajukan
Banding, Kasasi dan PK secara lengkap dan tepat waktu
100 100 100
Rata-Rata Capaian Kinerja Pada Sasaran Strategis II 100
Tabel 24 Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara 2018-2020
Indikator Kinerja Capaian
2018 2019 2020 Persentase Isi Putusan Yang Diterima Oleh para pihak Tepat Waktu 100% 100% 100% Persentase Perkara yang diselesaikan melalui Mediasi 100% 100% 114,29% Persentase berkas perkara yang diajukan Banding, Kasasi dan PK
secara lengkap dan tepat waktu 100 % 100% 100%
Capaian Sasaran Peningkatan Efektivitas
Pengelolaan Penyelesaian Perkara 100% 100% 100%
Sasaran 2 : Peningkatan Efektivitas Pengelolaan
32 Grafik 1 Capaian Sasaran Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara Tahun 2018-2020 0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00% 100,00% 2018 2019 2020 Sasaran 2 Indikator ke 1
Tabel 25 Persentase Salinan Putusan Perkara Perdata Yang Dikirim Kepada Para Pihak
SASARAN STRATEGIS II
Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
Indikator Kinerja Target (%) Realisasi (%) Capaian (%) Persentase isi putusan yang diterima oleh
para pihak tepat waktu
100% 99,64% 99,64%
Rata-Rata Capaian Kinerja Pada Sasaran Strategis II 99,64%
Indikator ini dihitung dengan membandingkan jumlah isi putusan Perkara Perdata yang diterima oleh pada pihak dengan jumlah putusan.
Tabel 26 Persentase Isi Putusan Perkara Perdata Yang Diterima Oleh Para Pihak Tahun 2018-2020 Tahun Jumlah Putusan Salinan Putusan Yang Dikirim
Target Realisasi Capaian
2018 554 554 100% 100% 100%
33
2020 981 948 100% 96,64% 96,64%
Jumlah putusan Perkara Perdata pada tahun 2020 adalah sebanyak 981 perkara dan jumlah salinan putusan Perkara Perdata yang dikirim kepada para pihak adalah sebanyak 931 perkara, sehingga realisasi dari indikator ini adalah sebesar 96,64%, dengan capaian 96,64%
Sasaran 2 Indikator ke 2
Tabel 27 Persentase Salinan Putusan Perkara Pidana Yang Dikirim Kepada Para Pihak
SASARAN STRATEGIS II
Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
Indikator Kinerja Target (%) Realisasi (%) Capaian (%) Persentase isi putusan perkara
pidana yang diterima oleh para pihak tepat waktu
100% 99,13% 99,13%
Rata-Rata Capaian Kinerja Pada Sasaran Strategis II 99,13%
Indikator ini dihitung dengan membandingkan jumlah isi putusan Perkara Pidana yang diterima oleh pada pihak dengan jumlah putusan.
Tabel 28 Persentase Isi Putusan Pidana Yang Diterima Oleh Para Pihak Tahun 2018-2020
Tahun Jumlah Putusa n Salinan Putusan Yang Dikirim
Target Realisasi Capaian
2018 271 271 100% 100% 100%
2019 312 312 100% 100% 100%
2020 458 454 100% 99,13% 99,13%
Jumlah putusan Perkara Pidana pada tahun 2020 adalah sebanyak 458 perkara dan jumlah salinan putusan Perkara Pidana yang dikirim kepada para pihak adalah sebanyak 454 perkara, sehingga realisasi dari indikator ini adalah sebesar 99,13 %, dengan capaian 99,13 %
34 Sasaran 2 Indikator ke 3
Tabel 29 Persentase Perkara Yang Diselesaikan Melalui Mediasi
SASARAN STRATEGIS II
Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
Indikator Kinerja Target (%) Realisasi (%) Capaian (%) Persentase perkara yang diselesaikan
melalui mediasi
5% 5,71 % 114,29%
Rata-Rata Capaian Kinerja Pada Sasaran Strategis II 114,29%
Indikator ini dihitung dengan membandingkan jumlah perkara yang diselesaikan melalui mediasi dengan jumlah perkara yang dilakukan mediasi. Mediasi menurut Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan adalah cara penyelesaian sengketa melalui proses perundingan untuk memperoleh kesepakatan para pihak dengan dibantu oleh mediator.
Berdasarkan Perma Nomor 1 Tahun 2016 semua sengketa perdata yang diajukan ke pengadilan termasuk perkara perlawanan atas putusan verstek dan perlawanan pihak berperkara maupun pihak ketiga terhadap pelaksanaan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap, wajib terlebih dahulu diupayakan penyelesaian melalui Mediasi, kecuali:
1. Sengketa yang pemeriksaannya di persidangan ditentukan tenggang waktu penyelesaiannya meliputi antara lain:
a. Sengketa yang diselesaikan melalui prosedur Pengadilan Niaga;
b. Sengketa yang diselesaikan melalui prosedur Pengadilan Hubungan Industrial; c. Keberatan atas putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha;
d. Keberatan atas putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen; e. permohonan pembatalan putusan arbitrase;
f. Keberatan atas putusan Komisi Informasi; g. Penyelesaian perselisihan partai politik;
h. Sengketa yang diselesaikan melalui tata cara gugatan sederhana; dan
i. Sengketa lain yang pemeriksaannya di persidangan ditentukan tenggang waktu penyelesaiannya dalam ketentuan peraturan perundang-undangan;
35 2. Sengketa yang pemeriksaannya dilakukan tanpa hadirnya penggugat atau tergugat
yang telah dipanggil secara patut;
3. Gugatan balik (rekonvensi) dan masuknya pihak ketiga dalam suatu perkara (intervensi);
4. Sengketa mengenai pencegahan, penolakan, pembatalan dan pengesahan perkawinan;
5. Sengketa yang diajukan ke pengadilan setelah diupayakan penyelesaian di luar pengadilan melalui mediasi dengan bantuan Mediator bersertifikat yang terdaftar di pengadilan setempat tetapi dinyatakan tidak berhasil berdasarkan pernyataan yang ditandatangani oleh para pihak dan Mediator bersertifikat.
Tabel 30 Persentase Perkara Yang Diselesaikan Melalui Mediasi Tahun 2018-2020
Tahun Perkara Yang Dilakukan Mediasi Perkara Yang Diselesaikan Melalui Mediasi
Target Realisasi Capaian
2018 80 2 1% 100% 100%
2019 96 3 1% 100% 100%
2020 70 4 5% 5,71% 114,29%
Jumlah perkara yang dilakukan mediasi pada tahun 2020 adalah sebanyak 70 perkara dan jumlah perkara yang diselesaikan melalui mediasi adalah 4 perkara, sehingga realisasi dari indikator ini adalah sebesar 5,71 %, dengan capaian 114,29%.
Sasaran 2 Indikator ke 4
Tabel 31 Persentase Berkas Perkara Yang Dimohonkan Banding, Kasasi dan PK Secara Lengkap dan Tepat Waktu
SASARAN STRATEGIS II
Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
Indikator Kinerja Target (%) Realisasi (%) Capaian (%) Persentase berkas perkara yang diajukan
banding kasasi dan PK secara lengkap dan tepat waktu
100% 100% 100%
36 Indikator ini dihitung dengan membandingkan jumlah berkas perkara yang dimohonkan banding, kasasi dan PK secara lengkap dan tepat waktu dengan jumlah perkara yang mengajukan banding, kasasi dan PK.
Berkas perkara yang disebut lengkap adalah berkas perkara yang telah memenuhi seluruh persyaratan pemberkasan dan tepat waktu jika tidak lebih dari 30 (Tiga Puluh) hari.
Tabel 32 Persentase Berkas Perkara Yang Dimohonkan Banding, Kasasi dan PK Secara Lengkap dan Tepat Waktu 2018-2020
Tahun Berkas Perkara Yang Dimohonkan Banding, Kasasi Dan PK
Berkas Perkara Yang Dimohonkan Banding, Kasasi Dan PK Secara Lengkap Dan Tepat
Waktu
Target Realisasi Capaian
2018 29 29 100% 100% 100%
2019 55 55 100% 100% 100%
2020 59 59 100% 100% 100%
Tahun 2020 jumlah perkara yang dimohonkan banding, kasasi dan PK adalah sebanyak 59 perkara dan berkas perkara yang dimohonkan banding, kasasi dan PK secara lengkap dan tepat waktu adalah sebanyak 59 perkara, maka realisasinya adalah sebesar 100% dan capaiannya 100%.
37 Tabel 33 Pencapaian Target Kinerja Atas Sasaran Strategis III
Sasaran Strategis III
Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian a. Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang
mendapat layanan bantuan hukum (Posbakum)
85 100 117,65
Rata-Rata Capaian Kinerja Pada Sasaran Strategis III 117,65
Pelaksanaan kegiatan dalam pencapaian sasaran kinerja ini berdasarkan pada Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Layanan Hukum Bagi Masyarakat Tidak Mampu Di Pengadilan.
Ruang lingkup layanan hukum bagi masyarakat tidak mampu di pengadilan, terdiri dari Penyediaan Posbakum Pengadilan Negeri.
Tabel 34 Akses Peradilan Bagi Masyarakat Miskin Dan Terpinggirkan 2018-2020
Indikator Kinerja Capaian
2018 2019 2020
Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat layanan bantuan hukum (Posbakum)
100% 100% 117,65%
Capaian sasaran Meningkatnya Akses Peradilan Bagi Masyarakat Miskin Dan
Terpinggirkan
100% 100% 117,65%
Sasaran 3 : Meningkatnya Akses Peradilan Bagi Masyarakat
Miskin dan Terpinggirkan
38 Grafik 2 Meningkatnya Akses Peradilan Bagi Masyarakat Miskin Dan Terpinggirkan Tahun 2018-2020 0% 20% 40% 60% 80% 100% Capaian 2017 2018 2019 Sasaran 3 Indikator ke 1
Tabel 35 Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu Yang Mendapat Layanan Bantuan Hukum (Posbakum)
SASARAN STRATEGIS III
Meningkatnya Akses Perdilan bagi Masyarakat miskin dan terpinggirkan
Indikator Kinerja Target (%) Realisasi (%) Capaian (%) Persentase pencari keadilan golongan
tertentu yang mendapat layanan bantuan hukum (posbakum)
85% 100% 117,65%
Rata-Rata Capaian Kinerja Pada Sasaran Strategis III 117,65%
Indikator ini dihitung dengan membandingkan jumlah pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat layanan bantuan hukum dengan jumlah pencari keadilan golongan tertentu.
Penerima layanan posbakum adalah kelompok masyarakat yang tidak mampu secara ekonomi dan/atau tidak memiliki akses pada informasi dan konsultasi hukum yang memerlukan layanan berupa pemberian informasi, konsultasi, advis hukum dan bantuan pembuatan dokumen hukum yang dibutuhkan.
Tabel 36 Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu Yang Mendapat Layanan Bantuan Hukum (Posbakum) 2018-2020
Tahun Jumlah Pencari Keadilan Golongan Jumlah Pencari Keadilan Golongan Tertentu Yang Mendapat Layanan
39 Tertentu Bantuan Hukum
2018 95 95 100% 100% 100%
2019 95 95 100% 100% 100%
2020 136 136 85% 100% 117,65%
Tahun 2020 jumlah pencari keadilan golongan tertentu sebanyak 136 perkara dan yang mendapat layanan bantuan hukum adalah sebanyak 136 perkara, maka realisasinya adalah sebesar 100% dan capaiannya 117,65%.
40 Tabel 37 Pencapaian Target Kinerja Atas Sasaran Strategis IV
Sasaran Strategis IV
Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan
Indikator Kinerja Target Realisasi
Capaian a. Persentase putusan perkara perdata yang
ditindaklanjuti (dieksekusi)
50% 55,70% 111,39%
Rata-Rata Capaian Kinerja Pada Sasaran Strategis IV 111,39%
Ditahun 2020, jumlah permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap dan dimohonkan eksekusi berjumlah 237 permohonan, dan jumlah yang ditindaklanjuti adalah 132 permohonan telah sampai tahap pelaksanaan (selesai). Sehingga dari yang ditargetkan sejumlah 50%, realisasinya sebesar 55,70% dan pencapaiannya adalah 111,39% ditahun 2020.
Tabel 38 Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan 2018-2020
Indikator Kinerja Capaian
2018 2019 2020
Persentase putusan perkara perdata yang ditindaklanjuti (dieksekusi)
120% 100% 111,39%
Grafik 3 Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan Tahun 2018-2020
0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00% 120.00% Capaian 2018 2019 2020
Sasaran 4 : Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan
Pengadilan
41
B. REALISASI ANGGARAN
Anggaran Pengadilan Negeri Airmadidi tahun 2020 adalah sebesar Rp. 5.313.767.000,- (Lima milyar tiga ratus tiga belas juta tujuh ratus enam puluh tujuh ribu rupiah). Realisasi anggaran Pengadilan Negeri Airmadidi per 31 Desember 2020 tercatat sebesar Rp. 5.125.107.133,- (Lima milyar serratus dua puluh lima juta serratus tujuh ribu serratus tiga puluh tiga rupiah) atau sebesar 96,45 (%). Dibandingkan dengan tahun sebelumnya persentasi realisasi anggaran Pengadilan Negeri Airmadidi pada tahun 2020 mengalami penurunan, dimana pada tahun sebelumnya realisasi penyerapan anggaran mencapai 98,34 %.
42
A. KESIMPULAN
Laporan Kinerja Pengadilan Negeri Airmadidi Tahun 2020 merupakan merupakan gambaran capaian kinerja yang akuntabel dan dapat dipertanggungjawaban sekaligus sebagai alat ukur dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi melaksanakan amanah yang diberikan berdasarkan peraturan yang berlaku.
Secara umum hasil capaian kinerja Pengadilan Negeri Airmadidi Tahun 2020 telah dapat memenuhi target sesuai rencana kinerja yang ditetapkan, namun ada beberapa yang belum mencapai target dan menjadi bahan perbaikan untuk tahun 2021.
Adapun keberhasilan maupun kendala atau hambatan dalam pencapaian kinerja di Pengadilan Negeri Airmadidi pada tahun 2020 diuraikan sebagai berikut :
1. Keberhasilan
Keberhasilan atas pencapaian target dari rencana kinerja yang ditetapkan adalah tidak lepas dari peran serta semua pihak yang terlibat didalamnya. Keberhasilan tersebut merupakan cerminan dari telah berjalannya sistem kerja yang berlaku dan didukung oleh suasana kerja yang dinamis dan bersifat kekeluargaan. Keberhasilan pencapaian kinerja di Pengadilan Negeri Airmadidi pada tahun 2020 adalah :
• Penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi, baik teknis maupun administrasi telah berangsur membaik, kendati masih ada beberapa sasaran yang belum memenuhi target, namun secara umum target kinerja telah terealisasi.
• Penyelesaian perkara pada tahun 2020 pada prinsipnya telah berjalan dengan baik. Walaupun penyelesaian perkara belum mencapai target, namun sisa perkara ditahun 2019 dapat diselesaikan seluruhnya di tahun 2020 dan telah memenuhi target.
• Proses penyelesaian perkara yang dipublikasikan untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan sudah memenuhi target.
• Target dalam menindaklanjuti temuan untuk mencapai pengawasan yang berkualitas mulai dilaksanakan dan telah menunjukkan hasil yang positif.
BAB IV
43 • Pelaksanaan tertib administrasi perkara di Pengadilan Negeri Airmadidi tahun
2020 pada umumnya sudah berjalan dengan baik. 2. Kendala atau Hambatan
Dalam pelaksanaan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh satuan kerja tentunya ditemui sejumlah kendala atau hambatan yang dapat menghambat proses pelaksanaannya. Hal tersebut wajar apabila kendala atau hambatan tersebut dapat langsung dicari jalan keluar atau solusinya. Kendala atau hambatan yang ditemui di Pengadilan Negeri Airmadidi diantaranya :
• Jumlah sumber daya manusia yang masih sangat kurang dan belum sesuai dengan kebutuhan satuan kerja diperbandingkan dengan beban dan jenis kerja yang ada.
• Tidak adanya pejabat definitif pada beberapa jabatan struktural salah satu diantaranya untuk jabatan Kasub. Bag. Perencanaan Teknologi Informasi dan Pelaporan yang telah mengalami kekosongan sejak bulan maret 2020 sampai dengan saat ini belum terisi, sehingga fungsi supporting terhadap kelangsungan tugas pokok dan fungsi peradilan di Pengadilan Negeri Airmadidi tidak berjalan secara optimal.
• Sarana dan prasaran kantor yang masih kurang memadai.
B. SARAN
Setelah permasalahan dapat diidentifikasi maka perlu dicarikan jalan keluar atau solusi untuk mengatasi masalah atau kendala tersebut. Saran untuk mengatasi kendala atau hambatan seperti tersebut diatas adalah :
• Penambahan jumlah sumber daya manusia yang berkompeten sesuai dengan kebutuhan, terutama sumber daya manusia yang memiliki keahlian dibidang komputerisasi.
• Perlu ditunjuk pejabat defitif untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab pada jabatan struktural yang mengalami kekosongan agar fungsi supporting unit untuk mendukung tugas pokok dan fungsi peradilan dapat berjalan dengan optimal. • Peningkatan anggaran untuk sarana dan prasarana pelayanan kantor.
KETUA
PENGADILAN NEGERI AIRMADIDI
MOHAMAD SHOLEH , S.H., M.H. NIP. 19771025 200112 1 002
44
LAMPIRAN
45 PENGADILAN NEGERI AIRMADIDI
SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI AIRMADIDI NOMOR : W19-U6/888/OT.01.2/12/2020
tentang
PENETAPAN REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI AIRMADIDI
KETUA PENGADILAN NEGERI AIRMADIDI
Menimbang : 1. bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 3 dan pasal 4 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Instansi Pemerintah;
2. bahwa dengan berakhirnya masa Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Tahun 2015 – 2019, dan dimulainya Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Tahun 2020 – 2024 maka Pengadilan Negeri Airmadidi perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-undang Nomor :14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung; 2. Undang - undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan
46 3. Undang-undang Nomor : 49 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang- undang Nomor : 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum;
4. Peraturan Pemerintah Nomor : 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
5. Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan di Pengadilan;
6. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/9M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja;
7. Surat Sekretaris Mahkamah Agung Nomor :
1931A/SEK/OT.01.2/11/2020 Tentang Penyampaikan Dokumen SAKIP
Memperhatikan : Hasil Rapat Tim Reviu Indikator Kinerja Utama Pengadilan Negeri Airmadidi tanggal 11 Desember 2020 tentang Pembahasan Reviu Indikator Kinerja Utama (IKU) Pengadilan Negeri Airmadidi
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI AIRMADIDI TENTANG PENETAPAN REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI AIRMADIDI
PERTAMA : Indikator Kinerja Utama sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini merupakan acuan kinerja yang digunakan oleh Pengadilan Negeri Airmadidi , untuk menetapkan Renstra, Rencana Kinerja Tahunan, Perjanjian Kinerja dan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) serta melakukan evaluasi pencapaian kinerja.
KEDUA : Bahwa dalam melakukan Reviu Indikator Kinerja Utama bertujuan untuk lebih menyelaraskan isu-isu strategis di Lingkungan MA RI dan Pengadilan Negeri Airmadidi agar tetap memiliki IKU yang valid dan dapat dipergunakan untuk mengukur kinerja, pengendalian pelaksanaan program dan kegiatan.
47 KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Minahasa Utara pada tanggal 14 Desember 2020
Ketua Pengadilan Negeri Airmadidi
MOHAMAD SHOLEH, SH., MH. 197710252001121002
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2020 Pengadilan Negeri Airmadidi | 48 REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA
PENGADILAN NEGERI AIRMADIDI NO KINERJA
UTAMA INDIKATOR KINERJA PENJELASAN
PENANGGU
NG JAWAB SUMBER DATA 1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel Persentase Sisa Perkara Perdata
yang Diselesaikan Jumlah Sisa Perkara Perdata yang Diselesaikan 100% Jumlah Sisa Perkara Perdata yang Harus Diselesaikan
Catatan :
• Sisa perkara Perdata adalah perkara perdata yang belum selesai pada tahun sebelumnya. input adalah jumlah sisa perkara perdata tahun sebelumnya yang harus diselesaikan pada tahun berjalan. output adalah jumlah sisa perkara perdata yang diselesaikan pada tahun berjalan. SE KMA nomor 2 tahun 2014 tentang penyelesaian perkara di pengadilan Tingkat Pertama dan Tingkat banding pada 4 (empat) lingkungan Peradilan.
PANITERA Laporan Bulanan dan
Laporan Tahunan
2. Persentase Sisa
Perkara Pidana yang
Diselesaikan Jumlah sisa perkara pidana yang diselesaikan 100%
PANITERA Laporan Bulanan dan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2020 Pengadilan Negeri Airmadidi | 49 Jumlah Sisa Perkara Pidana yang harus diselesaikan
Catatan :
• Sisa perkara pidana adalah perkara pidana yang belum selesai pada tahun sebelumnya. Input adalah jumlah sisa perkara pidana tahun sebelumnya yang harus diselesaikan pada tahun tahun berjalan. Output adalah jumlah sisa perkara pidana yang diselesaikan pada bulan berjalan. SE KMA nomor 2 tahun 2014 tentang penyelesaian perkara di Pengadilan Tingkat Pertama dan Tingkat Banding pada 4 (empat) lingkungan Peradilan. Laporan Tahunan 3. Persentase Perkara Perdata yang Diselesaikan Tepat Waktu
Jumlah Perkara Perdata yang Diselesaikan Tepat Waktu
100% Jumlah Perkara Perdata yang Diselesaikan
Catatan :
• Input adalah jumlah perkara perdata yang diselesaikan pada bulan berjalan. Output adalah jumlah perkara perdata yang diselesaikan tepat waktu pada bulan berjalan. Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 2
PANITERA Laporan Bulanan dan