• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

3.1 Capaian Kinerja Tahun 2016

Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika telah melaksanakan penilaian kinerja dengan mengacu pada Penetapan Kinerja Tahun 2016. Penilaian ini dilakukan untuk mengevaluasi dan mengukur dalam rangka pengumpulan data kinerja yang hasilnya memberikan gambaran keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran. Dari hasil pengumpulan data selanjutnya dilakukan kategorisasi kinerja sesuai dengan tingkat capaian kinerja berdasarkan Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 29 Tahun 2010 dan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 sebagaimana Tabel 3.1.

Tabel 3.1

Skala Nilai Peringkat Kinerja

No Interval Kinerja Kriteria Kinerja

Klasifikasi Kode 1 91≤ 100 Sangat Tinggi 2 76 ≤ 90 Tinggi 3 66 ≤ 75 Sedang 4 51 ≤ 65 Rendah 5 ≤ 50 Sangat Rendah

Indikator Kinerja yang digunakan merupakan Indikator Kinerja Utama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Tahun 2011-2016 sebagaimanatertuang pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011-2016. Indikator Kinerja Utama menjadi tugas utama (core) SKPD dalam mencapai visi dan misi juga merupakan Indikator Kinerja Sasaran,sebagai tolok ukur keberhasilan dari Tujuan dan Sasaran Strategis Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika. Indikator Kinerja Utama beserta capaian realisasinya seperti dijelaskan pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2

Realisasi dan Capaian Kinerja IKU Tahun 2016

Indikator Capaian (%) Target 2016 (%) Target akhir Renstra (2016) (%) Capaian s/d 2016 terhadap Target Akhir Renstra 2012 2013 2014 2015 2016 Capaian layanan transportasi 40,70 40,70 112% Capaian layanan komunikasi dan informasi 48,84 48,84 100% 38,62 39,08 39,42 40,32 47,78 47,78 47,78 48,84 48,84 45,68

Dari tabel di atas, pencapaian Indikator Kinerja Utama pada tahun 2016 terhadap 2 (dua) Sasaran Strategis yang terbagi ke dalam 2 (dua) Indikator Sasaran Strategis menunjukkan capaian Indikator Kinerja Utama dalam klasifikasi Sangat Tinggi. Pengumpulan data Capaian Kinerja dilakukan secara berkala baik bulanan maupun triwulanan dengan menggunakan sistem MonevKu dan SakipKu.

3.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

3.2.1 Sasaran I (Meningkatnya Kualitas Layanan

Transportasi)

Upaya menjamin ketertiban, keselamatan, dan kelancaran lalu lintas jalan dilaksanakan melalui pengembangan fasilitas perlengkapan jalan. Semakin banyaknya kegiatan yang membutuhkan jasa transportasi menyebabkan bertambahnya intensitas pergerakan lalu lintas. Salah satu faktor penyebab utama yang mengganggu keselamatan, ketertibandan kelancaran lalu-lintas adalah kurang lengkap dan kurang berfungsinya perlengkapan jalan sebagai alat bantu informasi dalam meningkatkan kewaspadaan pengguna jalan untuk lebih berhati-hati dan lebih mengetahui karakteristik jalan yang dilaluinya. Pemerintah wajib menyediakan perlengkapan jalan agar pergerakan lalu lintas dapat berlangsung dengan aman, nyaman dan lancar serta ekonomis dari segi waktu dan biaya.

Tolok ukur capaian Indikator Kinerja Sasaran I: Meningkatnya Kualitas Layanan Transportasi, mempunyai 1 (satu) indikator yaitu capaian layanan transportasi. Indikator kinerja capaian ini realisasi fisiknya 100,3% dari target 40,70% terealisasi 45,68%. Capaian Indikator Kinerja Sasaran I selengkapnya disajikan pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3

Capaian Indikator Kinerja Sasaran I Tahun 2016

Indikator Realisasi 2015 2016 Kriteria Target akhir Renstra (2016) Capaian s/d 2016 terhadap Akhir Renstra Target Realisasi % Realisasi Capaian layanan transportasi 40,32% 40,70% 45,68% 112 ST 40,70% 112,9%

Pencapaian realisasi Indikator Kinerja Sasaran I diperoleh dari data kinerja yang disajikan pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4

Data Pendukung Capaian Indikator Sasaran I

No Uraian Capaian 2016

2014 2015 Target Realisasi

1 Jumlah sarana prasarana LLAJ (APILL, LPJU) dalam kondisi baik

1.711 1.777 2.118 1.814 Jumlah sarana prasarana LLAJ

yang seharusnya ada

19.153 19.155 19.158 19.155 2 Jumlah sarana kelengkapan jalan

(rambu lalu lintas, RPPJ, marka jalan, guardraill) dalam kondisi baik

36.951 38.316 43.696 29.972

Jumlah sarana kelengkapan jalan yang seharusnya ada

395.880 395.880 395.880 395.880 3 Jumlah operasional

pengendalian lalu lintas yang dilaksanakan

40 102 100 120

Jumlah rencana operasional pengendalian lalu lintas

40 100 100 100 Sumber: Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, 2016

Formula yang digunakan untuk menghitung Capaian Indikator Kinerja Sasaran I adalah sebagai berikut:

Realisasi Sasaran I pada tahun 2016 sebesar 45,68% telah melampaui target yang ditetapkan yaitu 40,70%. Dibandingkan capaian tahun 2015, maka tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar 4,98%. Prosentase terhadap target capaian tahun 2016, capaian sasaran I adalah sebesar 112%.

Keberhasilan ini antara lain didukung oleh:

a. Terlaksananya pembangunan dan pemeliharaan prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,

b. Meningkatnya pelaksanaan pengendalian dan operasional lapangan melalui penegakan hukum LLAJ dan Car Free Day, c. Meningkatnya kesadaran

masyarakat terhadap kebutuhan keselamatan di jalan,

d. Penambahan prasarana LLAJ dalam kondisi baik pada tahun 2016 telah mencapai target dengan rincian pembangunan

LPJU sebanyak LPJU juga dipasang agar masyarakat pengguna jalan

=Jumlah sarana kelengkapan jalan dalam kondisi baik jumlah sarana kelengkapan jalan yg seharusnya ada

+ Jumlah sarana prasarana LLAJ dlm kondisi baik Jumlah sarana prasarana LLAJ yang seharusnya ada

+ Jumlah pengamanan lalu lintas yang dilaksanakan

Jumlah rencana pengamanan lalu lintas ×100%

= 1814 19155+ 29972 395880+ 120 100×100% = 45,68% Gbr 3.1 Pemeliharaan LPJU

untuk membuat suasana jalan terlihat terang dan indah di malam hari. Pembangunan LPJU pada tahun 2016 pada tahap pertama sebanyak 192 titik dengan lokasi tersebar di 12 kecamatan yang dalam penentuannya menggunakan parameter skala prioritas, adil, merata dan proporsional. Selain itu juga mendapat alokasi pembangunan LPJU dari Pemerintah DIY sebanyak 27 titik di Tinalah Kecamatan Kalibawang Garongan Panjatan dan Panjatan Panjatan.

Penambahan APILL sebanyak 2 lokasi berdasarkan direalisasikan di Simpang Empat Barat

Kecamatan Pengasih dan Simpang Tiga Kepek Pengasih. Pemeliharaan APILL tahun 2016 dilaksanakan untuk menjamin fungsi kinerja APILL di jalan kewenangan Pemerintah Kabupaten.

Perlengkapan jalan dalam kondisi baik pada tahun 2016 dapat melampaui target, dengan rincian: rambu lalu lintas sebanyak 1.001 unit, marka jalan 23.390 m dan guardraill

sepanjang 2.636 m. Jumlah penambahan rambu lalu lintas sebanyak 12 unit dan Rambu Pendahulu Penunjuk Jalan (RPPJ) sebanyak 12 unit yang dialokasikan di Wates, Pengasih, Panjatan, Kokap dan Girimulyo.

Gbr 3.2 Cek Lapangan Pembangunan APILL

Pelaksanaan operasional dan pengendalian dilaksanakan sebanyak 120 kali dari target 100 kali. Hal ini didukung pelaksanaan pengendalian car free day Alun-alun Wates secara rutin setiap hari Minggu oleh personil Dishubkominfo. Operasional dan pengendalian lalu lintas juga dilakukan melalui pemantauan lalu lintas, penertiban dan pengawasan lalu lintas dan penegakan hukum bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Penegakan hukum dilaksanakan menggunakan timbangan portable dengan sasaran kelebihan tonase/ overload. Jumlah pelanggar pada tahun 2016 yang terjaring sebanyak 1.135 terperiksa yang menjaring 222 pelanggar dari 19 kali pelaksanaan operasi.

Operasional dan pengendalian lalu lintas dilakukan melalui pemantauan lalu lintas, penertiban dan pengawasan lalu lintas dan penegakan hukum bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, pada tahun 2016 telah dilaksanakan operasi

pengendalian angkutan barang dengan sasaran kelebihan tonase/ overload. Permasalahan dalam pencapaian Sasaran I diidentifikasi sebagai berikut:

a. Belum tersedianya

Rencana Induk Jaringan LLAJ sebagai acuan pembangunan transportasi jalan.

b. Pembangunan perlengkapan jalankhususnya rambu, marka,dan guardrail sangat bergantung pada anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Transportasi Darat sehingga belum dapat mencapai target nasional Standar Pelayanan Minimum (SPM) yang ditetapkan Kementerian Perhubungan.

c. Penyediaan dan pemeliharaan perlengkapan jalan berdasarkan PP RI Nomor 79 Tahun 2013 tentang Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dilaksanakan sesuai kewenangan status jalan (jalan nasional, jalan propinsi, dan jalan kabupaten), namun tuntutan masyarakat akan penyediaan dan pemeliharaan perlengkapan jalan diajukan kepada Pemerintah Kabupaten.

d. Menurunnya jumlah kendaraan angkutan umum yang beroperasi, namun disisi lain angkutan umum oleh sebagian masyarakat masih sangat diperlukan.

Solusi untuk permasalahan tersebut ditempuh langkah-langkah sebagai berikut:

a. Mengusulkan dalam RPJMD yang akan datang untuk penyusunan Rencana Induk Jaringan LLAJ agar pembangunan transportasi jalan ke depan dilaksanakan lebih terencana dan efektif.

b. Melakukan verifikasi terhadap permohonan/ aduan masyarakat terkait kebutuhan dan kerusakan perlengkapan jalan, dan melakukan koordinasi dengan Pemerintah DIY maupun Pusat terhadap kebutuhan dan kerusakan perlengkapan jalan sesuai kewenangan status jalan.

c. Pembangunan fasilitas LLAJ secara skala prioritas dan mengajukan pendanaan melalui APBD DIY dan APBN.

d. Pembinaan pengusaha angkutan umum dan mengusulkan kegiatan kajian jaringan trayek.

3.2.2 Sasaran II (Mewujudkan kualitas layanan

komunikasi dan informatika)

Penyelenggaraan komunikasi dan informatika mempunyai peranan penting dan strategis dalam kehidupan masyarakat dan menunjang kelancaran pembangunan, sehingga harus senantiasa ditingkatkan

kualitas pelayanannya. Langkah penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan di bidang telekomunikasi adalah dengan memperluas cakupan jaringan telekomunikasi.

Menara merupakan salah satu infrastruktur pendukung yang utama dalam penyelenggaraan telekomunikasi yang vital. Dalam rangka efektivitas dan efisiensi penggunaan menara harus memperhatikan faktor keamanan lingkungan, kesehatan masyarakatdan estetika lingkungan.

Tolok ukur capaian Indikator Kinerja Sasaran II: Mewujudkan kualitas layanan komunikasi dan informatika mempunyai satu indikator yaitu capaian layanan komunikasi. Capaian Indikator Kinerja Sasaran II selengkapnya disajikan pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5

Capaian Indikator Kinerja Sasaran II Tahun 2016

Indikator Realisasi 2014 2015 Kriteria Target akhir renstra (2016) Capaian s/d 2014 terhadap 2016 Target Realisasi % Realisasi Capaian layanan komunikasi 47,78% 48,89% 48,89% 100% ST 48,89% 100%

Pencapaian realisasi Indikator Kinerja Sasaran II diperoleh dari data kinerja yang disajikan pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6

Data Pendukung Capaian Indikator Sasaran II

No Uraian

Capaian Tahun 2015

2013 2014 Target Realisasi

1 Jumlah zona terisi dalam cell plan menara telekomunikasi

43 43 44 44 Jumlah zona seharusnya dalam cell

plan menara telekomunikasi

90 90 90 90 Sumber: Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, 2016

Formula yang digunakan untuk menghitung Capaian Indikator Kinerja Sasaran II adalah sebagai berikut:

Realisasi Indikator Kinerja Sasaran II pada tahun 2015 sebesar 48,89% atau telah sesuai target yang ditetapkan, namun naik 1,11% dari capaian tahun 2014. Dibandingkan target akhir Renstra (tahun 2016), capaian sasaran II telah mencapai 100%.

Keberhasilan ini diantaranya didukung oleh:

a. adanya realisasi pembangunan menara pada zona baru sehingga cakupan layanan telekomunikasi secara riil bertambah,

b. meningkatnya koordinasi Tim Terpadu Pengendalian Menara Telekomunikasi. Pengendalian pembangunan menara telekomunikasi baru dilaksanakan melalui survey terhadap permohonan rekomendasi menara telekomunikasi oleh Tim Terpadu Pengendalian

Menara Telekomunikasi yang terdiri dari unsur Dishubkominfo, BAPPEDA, DPU, KLH, Bagian Pembangunan dan Bagian Hukum.

Pengawasan pemanfaatan menara telekomunikasi dilaksanakan dengan memonitor menara seluler eksisting untuk mengetahui kondisi fisik menara dan mengidentifikasi kemungkinan permasalahan sosial akibat adanya menara, yang sampai dengan tahun 2016 sebanyak 97 unit. Pemungutan retribusi menara dilakukan dengan melakukan koordinasi dan pembinaan

= Jumlah zona terisi dalam 𝑐𝑒𝑙𝑙 𝑝𝑙𝑎𝑛 menara telekomunikasi

Jumlah zona seharusnya dalam 𝑐𝑒𝑙𝑙 𝑝𝑙𝑎𝑛 menara telekomunikasi 𝑥 100% 44

90 𝑥 100% = 48,89%

pemanfaatan menara telekomunikasi dengan target sasaran pengusaha menara telekomunikasi.

Permasalahan dalam pencapaian Sasaran II diidentifikasi sebagai berikut: 1. Masih ada beberapa wilayah yang belum mendapatkan layanan

telekomunikasi seluler;

2. Pemungutan retribusi menara telekomunikasi pada tahun 2016 sebatas pada penyelesaian piutang tahun 2015, dikarenakan dasar hukum pemungutan retribusi menara telekomunikasi berupa Rancangan Peraturan Daerah tentang Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi sampai akhir tahun 2016 masih dalam proses review di Kementerian Dalam Negeri;

3. Pembentukan Kelompok Informasi Masyarakat cenderung berorientasi untuk pengajuan bantuan/ hibah kepada Pemerintah dimana hakekat KIM adalah wahana diseminasi informasi.

Keterbatasan SDM dan sarana prasarana dalam penyelenggaraaan urusan Komunikasi dan Informatika kurang memadai.Solusi untuk permasalahan tersebut ditempuh langkah-langkah sebagai berikut:

1. Berkoordinasi dengan operator telekomunikasi dalam pemenuhan infrastruktur menara telekomunikasi terutama pada zona baru.

2. Berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah DIY untuk terselesaikannya evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi;

3. Memberikan informasi/ sosialisasi bahwa sasaran KIM bukan untuk penyaluran bantuan dana, tetapi sebagai mitra kerja pemerintah dalam menyampaikan informasi dan komunikasi kepada masyarakat. Sosialisasi dilaksanakan dengan melibatkan SKPD teknis dan Pemerintah DIY.

3.3 Akuntabilitas Keuangan

Anggaran Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika pada Tahun 2016 adalah Rp. 12.849.018.530,70 yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 4.364.588.326,70 dan Belanja Langsung sebesar Rp. 8.484.430.204,00. Realisasi anggaran Belanja Tidak Langsung sebesar Rp 4.223.251.277,00 atau 96,76% dari anggaran yang tersedia, sedangkan realisasi Belanja Langsung sebesar 8.236.136.990,00 atau 97,07% dari anggaran yang dialokasikan. Total Realisasi Belanja APBD Tahun 2016 disajikan pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7.

Target dan Realisasi Belanja Tahun 2016

Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %

Belanja Tidak Langsung 4.364.588.326,70 4.223.251.277,00 96,76% Belanja Langsung 8.484.430.204,00 8.236.136.990,00 97,07%

Total 12.849.018.530,70 12.459.388.267,00 96,97%

Sumber: Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, 2016

Belanja Langsung terdiri dari Belanja Setiap SKPD dan Belanja Program/Kegiatan. Anggaran dan realisasi Belanja Langsung untuk Belanja Setiap SKPD tahun 2016 disajikan padaTabel 3.8.

Tabel 3.8

Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung Untuk Belanja Setiap SKPD Tahun 2016

Sasaran Keuangan Capaian Sasaran (%) Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Selisih (Rp) % Belanja Setiap SKPD 3.373.420.810,00 3.207.340.780,00 166.080.030,00 95,08% 100

Realisasi Belanja Setiap SKPD tahun 2016 sebesar Rp 3.207.340.780,00 atau 95,08% dari anggaran yang tersedia. Belanja ini mendukung

pelaksanaan tugas dan operasional perkantoran yang dilaksanakan diantaranya melalui penyediaan jasa perkantoran, penyediaan koordinasi dan konsultasi ke luar daerah, penyediaan jasa pegawai tidak tetap, penyusunan perencanaan dan evaluasi kinerja, penyusunan dan evaluasi keuangan. Penyerapan anggaran Belanja Setiap SKPD mengalami penghematan sebesar 5,82% terutama disebabkan adanya sisa pada Belanja Rekening Lampu Penerangan Jalan Umum, dimana efisiensi pembayaran rekening LPJU sebagai dampak positif meterisasi dan rekonsiliasi pembayaran rekening LPJU dengan PLN setiap bulannya. Perbandingan Capaian Sasaran dan Realisasi Keuangan Belanja Langsung per Sasaran Tahun 2016 disajikan pada Tabel 3.9.

Tabel 3.9

Perbandingan Capaian Sasaran dan Realisasi Keuangan Belanja Langsung per Sasaran Tahun 2016 Kinerja Keuangan Sasaran Indikator Kinerja Satu an Targ et Realis

asi % Program Target Realisasi %

Meningkatnya kualitas layanan transportasi Capaian layanan transportasi % 40,70 45,68 112,2 Program Peningkatan Sarana Prasarana Perhubungan Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas Program Peningkatan Pelayanan Angkutan 4.906.584.544,00 4.827.181.435,00 98,4% Meningkatnya layanan komunikasi Capaian layanan komunikasi dan informasi % 48,89 48,89 100 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa 204.424.850,00 201.614.775,00 98,63

Sumber: Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, 2016

Realisasi anggaran Belanja Program/Kegiatan untuk pencapaian Sasaran I sebesar Rp 4.827.181.435,00 atau 98,48% yang meningkat dibandingkan capaian keuangan tahun 2015 sebesar 96,49%. Sasaran II Rp 201.614.775,00 atau 98,63% yang turun dibanding capaian tahun 2015 sebesar 99,71% disebabkan adanya sisa pengadaan Papan Menara

Telekomunikasi. Dikaitkan dengan kinerja pencapaian sasaran dengan penyerapan anggaran menunjukkan bahwa dana yang disediakan untuk pencapaian sasaran tahun 2016 telah digunakan secara efektif dan efisien dimana realisasi kinerja telah melebihi target yang ditetapkan dibandingkan dengan realisasi keuangan yang mengalami penghematan. Penggunaan anggaran, Sumber Daya Manusia, dan sarana prasarana yang dimiliki sebagaimana telah disajikan pada Bab I secara efektif dan efisien merupakan daya pengungkit tercapainya target sasaran dan penghematan penyerapan anggaran.

Target dan realisasi anggaran dalam rangka pencapaian sasaran pada Tahun 2012 sampai dengan 2016 disajikan dalam Gambar 3.7.

Gambar 3.6

Grafik Target dan Realiasasi Anggaran Pencapaian Sasaran Tahun 2013-2016

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

Sebagai upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara RI Nomor: KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Unit Pelayanan Instansi Pemerintah,

100,000,000 10,000,000,000

2013 2014 2015 2016

Target Sasaran I (Rp) Realisasi Sasaran I(Rp) Target Sasaran II (Rp) Realisasi Sasaran II (Rp)

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo menindaklanjuti dengan melaksanakan pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat pada SKPD yang memiliki unit pelayanan masyarakat. Penilaian kualitas pelayanan urusan Perhubungan dalam rangka pencapaian sasaran I dilaksanakan pada pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor.

Hasil pengukuran IKM pada tahun 2016 memperoleh nilai 80,96 (dalam kategori Baik) sedikit turun bila dibanding nilai tahun 2015. Berdasarkan evaluasi internal, penurunan ini disebabkan adanya permasalahan pada kondisi teknis alat uji yang menurun kinerjanya dan kondisi ruang pelayanan administrasi yang belum representatif.

Grafik perkembangan nilai IKM pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika pada tahun 2013 sampai dengan 2016 disajikan dalam Gambar 3.8.

Gambar 3.7

Grafik Nilai IKM Dishubkominfo Tahun 2013-2016

77.5

78.37

81.25

80.96

aporan kinerja ini disusun berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Tahun 2016 dan Penetapan Kinerja Tahun 2016.

Berdasarkan uraian, secara umum hasil capaian kinerja telah dapat memenuhi target sesuai rencana kinerja yang ditetapkan. Dari analisis terhadap dua sasaran, terdapat dua indikator kinerja sasaran yang menjadi tolak ukur. Pada tahun 2016 Indikator Kinerja Sasaran I dan Indikator Kinerja Sasaran II telah mencapai targetnya masing – masing sebesar 112% dan 100% dari target. Hasil analisis akuntabilitas kinerja Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika dapat disimpulkan pada kriteria sangat tinggi dengan telah menerapkan efiensi efektifitas anggaran.

Beberapa tantangan perlu menjadi perhatian dalam kinerja kedepan karena akan lebih berat untuk mempertahankan capaian tersebut, sehingga perlu dilakukan upaya untuk peningkatan kualitas pelaksanaan monitoring dan evaluasi capaian Penetapan Kinerja.Diperlukan komitmen dan dukungan semua pihak untuk mencapai sasaran, indikator kinerja sehingga nantinya akan tercapai visi misi yang telah ditetapkan.

Demikianlah LKjIP Tahun 2016 ini disusun sebagai wujud akuntabilitas kinerja. Harapan kami ada masukan untuk perbaikan penyusunan LKjIP mendatang.

Wates, 30 Januari 2015 Kepala Dinas,

NUGROHO, S.E., M.M. Pembina Utama Muda; IVc NIP. 19610801 198903 1 005

Kepala Dinas,

NUGROHO, SE, MM Pembina Utama Muda IV c NIP. 19590929 198603 1 014

Dokumen terkait