• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

LKjIP DISHUBKOMINFO -

2016

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Jln. KH.Ahmad Dahlan Km.2,2 Triharjo,Wates, Kulon Progo 55611 Telp. (0274) 773154

(3)

Kata Pengantar

P

uji syukur kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan

rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Tahun 2016 ini tepat pada waktunya.

Penyusunan LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Tahun 2016 dilaksanakan berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. LKjIP merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat sebagai pertanggungjawaban dan menjadi bahan perbaikan kinerja kami di tahun yang akan datang dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi.

Wates, 30 Januari 2015 Kepala Dinas, NUGROHO, S.E., M.M. Pembina Utam Kepala Dinas, NUGROHO, SE, MM Pembina Utama Muda IV c NIP. 19590929 198603 1 014

(4)

Ringkasan Eksekutif

aporan Kinerja Instansi Pemerintahan (LKjIP) merupakan bentuk pertanggungjawaban keberhasilan atau kekurangan dalam memberikan pelayanan dapat digambarkan dalam bentuk laporan hasil pencapaian tujuan dan Sasaran Strategis.Sasaran dan indikator kinerja yang dipilih termuat dalam Indikator Kinerja Daerah Tahun 2011-2016 sebagaimana tertuang pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2011-2016.

Guna menjalankan tugas danfungsinyadalam pelayanan maupun pengelolaan sarana perhubungan dan ketersediaan jaringan komunikasi dan informasi yang pada hakekatnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan mobilisasi orang maupun data informasi, dalam Rencana Strategis Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika telah menetapkan visi: ”Terwujudnya penyelenggaraan perhubungan,

komunikasi dan informatika yang handal guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat”.

Untuk mewujudkan visi tersebut ditempuh melalui misi:

1. Meningkatkan pengembangan sistem transportasi dan pelayanan angkutan,

2. Mewujudkan kualitas infrastruktur komunikasi dan penyebarluasan informasi.

LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika disusun sebagai wujud berkembangnya semangat akuntabilitas serta dukungan sistem administrasi yang mampu menjamin kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas dan fungsi yang makin handal, profesional, efisien,

(5)

efektif serta tanggap terhadap aspirasi rakyat dan dinamika perubahan lingkungan strategis.

Dari analisis terhadap 2 (dua) sasaran, terdapat 2 (dua) indikator kinerja sasaran sebagai tolak ukur. Pada tahun 2016 hasil analisis akuntabilitas kinerja Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika dapat disimpulkan bahwa 2 (dua) Indikator Kinerja mencapai target sebagai berikut:

1. Capaian layanan transportasi sebesar 45,68 % atau 4,98 % di atas target;

2. Capaian layanan komunikasi sebesar 48,84 % atau tepat sesuai target.

Pencapaian target kinerja dan sasaran akan terus diupayakan peningkatannya dan dipertahankan pada tahun yang akan datang dengan memprioritaskan alokasi dana dan efisiensi melalui peningkatan SDM kuantitas dan kualitas dan peningkatan sarana prasarana transportasi, komunikasi dan informatika serta penyelesaian sedini mungkin terhadap berbagai permasalahan dalam rangka peningkatan mutu dan pelayanan.

(6)

Daftar Isi

HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR ……… i RINGKASAN EKSEKUTIF ……….……… ii DAFTAR ISI ……….. iv DAFTAR TABEL .………. v DAFTAR GAMBAR …….……… vi BAB I PENDAHULUAN ……….. 1.1. Latar Belakang 1.2. Susunan Organisasi 1.3. Fungsi dan Tugas 1.4. Sumber Daya 1.5. Keuangan 1.6. Sistematika Laporan Kinerja 1 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ….………. 2.1 Perencanaan Strategis 2.2 Tujuan dan Sasaran 2.3 Rencana Kinerja 2.4 Penetapan Kinerja 2.5 Rencana Anggaran 13 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ………. 3.1 Capaian Kinerja Tahun 2016 3.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja 3.3 Akuntabilitas Keuangan 21 BAB IV PENUTUP ………...… 36 LAMPIRAN

(7)

Daftar Tabel

Tabel 1.1 Jumlah Nilai Aset ... 8

Tabel 1.2 Aset Gedung dan Bangunan ………..………. 9

Tabel 1.3 Aset Peralatan Kantor ……….………. 9

Tabel 1.4 Sistem Informasi Manajemen yang Ada .……….………. 10

Tabel 2.1 Tujuan, Sasaran dan Target Kinerja ... 15

Tabel 2.2 Strategi, Kebijakan, Program, dan Kegiatan ... 16

Tabel 2.3 Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2016 ... 17

Tabel 2.4 Penetapan Kinerja Tahun 2016 ……….……. 18

Tabel 2.5 Target Anggaran Belanja Tahun 2016……….…….…. 19

Tabel 2.6 Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis ………..……….….. 20

Tabel 3.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja ……….….…….… 22

Tabel 3.2 Realisasi dan Capaian Kinerja IKU Tahun 2016.……… 22

Tabel 3.3 Capaian indikator Kinerja Sasaran I Tahun 2016 …….…..…. 24

Tabel 3.4 Data Pendukung Capaian Indikator Sasaran I………..… 24

Tabel 3.5 Capaian indikator Kinerja Sasaran II Tahun 2016 …….…..… 29

Tabel 3.6 Data Pendukung Capaian Indikator Sasaran II ………..…..… 29

Tabel 3.7 Target dan Realisasi Belanja Tahun 2016……….… 32

Tabel 3.8 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Sasaran …...… 32

Tabel 3.9 Perbandingan Capaian Sasaran dan Realisasi Keuangan per Sasaran………...….……. 33

(8)

Daftar Gambar

Gambar 1.1 Bagan Struktur Organisasi dan Nama Pejabat Struktural

Tahun 2016 ………. 2

Gambar 1.2 Komposisi PNS Menurut Gender...………. 6 Gambar 1.3 Klasifikasi PNS Menurut Golongan dan Unit Kerja……..… 7 Gambar 1.4 Klasifikasi PNS Menurut Pendidikan dan Unit Kerja.……... 7 Gambar 1.5 Jumlah Anggaran Per Sasaran Tahun 2016. ... 11 Gambar 3.1 Pemeliharaan LPJU Tahun 2016 ... 25 Gambar 3.2 Pengecekan Pembangunan APILL Tahun 2016 ...……….. 26 Gambar 3.3 Pengamanan Car Free Day …………...………... 27 Gambar 3.4 Operasi Penegakan Hukum bidang LLAJ ………..……….. 27 Gambar 3.5 Papan Pengendalian Menara Telekomunikasi ……… 31 Gambar 3.6 Target Realisasi Anggaran Pencapaian Sasaran Tahun

2013 – 2016.……… 35

(9)

1.1 Latar Belakang

istem akuntabilitas yang baik menjadikan instansi pemerintah yang akuntabel sehingga dapat beroperasi secara efektif, efisien dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dalam lingkungannya, menjadikan masukan dan umpan balik bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka meningkatkan kinerja. Kebijakan yang transparan, terukur dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sangat diperlukan untuk memastikan bahwa penyelenggaaan pemerintahan telah bersih dan benar-benar berpihak pada kepentingan rakyat.

Untuk mewujudkan hal itu maka diperlukan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP). LKjIP merupakan media pertanggungjawaban yang berisi informasi mengenai kinerja instansi pemerintah dan bermanfaat untuk mendorong instansi pemerintah untuk menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan membangun secara baik dan benar yang didasarkan pada peraturan perundang- undangan yang berlaku.

1.2 Susunan Organisasi

Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah. Dalam rangka penyelenggaraan tugas teknis dibentuk 3 (tiga) UPTD berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan

(10)

Induk Kota Wates, UPTD Sub Terminal, dan UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor.

Gambar Bagan Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika beserta nama pejabatnya sebagaimana Gambar 1.1.

Gambar 1.1

Bagan Struktur Organisasi dan Nama Pejabat Struktural Tahun 2016

Kepala

Sekretaris

Kepala Sub Bagian Perencanaan Kepala Sub Bagian

Umum dan Kepegawaian

Kepala Sub Bagian Keuangan

Kepala

Bidang Lalu Lintas Kepala Bidang Angkutan, Terminal dan Perparkiran

Kepala Bidang Komunikasi dan Informatika Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional Kepala Seksi Angkutan Kepala Seksi Terminal Terminal Kepala Seksi Perparkiran Kepala Seksi Manajemen Lalu Lintas Kepala Seksi Penerangan Jalan Kepala Seksi Rekayasa Lalu Lintas

Kepala UPTD Terminal Induk Kepala UPTD PKB Kepala UPTD Sub Terminal Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu Kepala Seksi Kelaikan Kendaraan Bermotor

Kepala Seksi Operasi dan Pengendalian Kepala Seksi Pelayanan dan Fasilitas Perijinan Kepala Seksi Pembinaan dan Pengendalian Nugroho, SE, MM -

Evi Yulianti, S.IP Chris Agung P, SH., M. Eng Rr. Nining W, S.Sos

Sigit Purnomo, SIP R. Edi Darjanto, SH

-

Bekti Nurada, S.Sos

Rusdi Suwarno, S.IP, MM

Dra. Sri Suyantini R. Joko Tri Hatmono, SH.,M.Hum

Drs. Rahvi Pusnah Adi

Agus Wajatmo, SE

Raharjanto, S.Sos., MM Drs. Joko Purnomo

Hermawan US, S.ST.

Brengga Dipurwa, SIP

Suparno, S.IP

(11)

1.3 Fungsi dan Tugas

Berdasarkan Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 63 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas pada Unsur Organisasi Terendah Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika sebagaimana terakhir diubah dengan Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 92 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 63 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas pada Unsur Organisasi Terendah Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika mempunyai fungsi penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah dan tugas pembantuan di bidang Perhubungan dan Komunikasi dan Informatika.

Untuk menyelenggarakan fungsi tersebut, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas:

a. menyelenggarakan kegiatan di bidang lalu lintas;

b. menyelenggarakan kegiatan di bidang angkutan, terminal dan perparkiran;

c. menyelenggarakan kegiatan di bidang pengendalian dan operasional; d. menyelenggarakan kegiatan di bidang komunikasi dan informatika;

dan

e. melaksanakan kegiatan ketatausahaan.

Fungsi dan tugas Sekretariat dan Bidang pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika sebagai berikut:

1. Sekretariat, mempunyai fungsi pelaksanaan urusan umum dan kepegawaian, perencanaan dan keuangan. Untuk melaksanakan fungsi tersebut, Sekretariat mempunyai tugas:

a. melaksanakan urusan umum dan kepegawaian ; b. melaksanakan kegiatan perencanaan;

(12)

e. memantau, mengendalikan dan mengevaluasi kinerja serta dampak pelaksanaan program dan kegiatan; dan

f. melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas berkaitan dengan bidang tugasnya.

2. Bidang Lalu Lintas, mempunyai fungsi penyelenggaraan manajemen lalu lintas, rekayasa lalu lintas dan penerangan jalan umum. Untuk menyelenggarakan fungsi tersebut Bidang Lalu Lintas mempunyai tugas:

a. menyelenggarakan manajemen lalu lintas; b. menyelenggarakan rekayasa lalu lintas;

c. meyelenggarakan penerangan jalan umum; dan

d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas berkaitan dengan bidang tugasnya.

3. Bidang Angkutan Terminal dan Perparkiran, mempunyai fungsi penyelenggaraan angkutan, pengelolaan terminal, pengelolaan perparkiran. Untuk menyelenggarakan fungsi tersebut Bidang Angkutan Terminal dan Perparkiran mempunyai tugas :

a. menyelenggarakan pengangkutan orang dan barang, serta angkutan khusus;

b. menyelenggarakan pengelolaan terminal;

c. menyelenggarakan pengelolaan perparkiran; dan

d. melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas berkaitan dengan bidang tugasnya.

4. Bidang Pengendalian dan Operasional, mempunyai fungsi penyelenggaraan teknik kelaikan kendaraan bermotor, operasi dan pengendalian. Untuk menyelenggarakan fungsi tersebut Bidang Operasi dan Pengendalian mempunyai tugas:

a. menyelenggarakan teknik kelaikan kendaraan bermotor; b. menyelenggarakan operasi dan pengendalian; dan

(13)

c. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas berkaitandengan bidang tugasnya.

5. Bidang Komunikasi dan Informatika, mempunyai fungsi penyelenggaraan pelayanan dan fasilitasi perijinan, pembinaan dan pengendalian. Untuk menyelenggarakan fungsi tersebut, Bidang Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas:

a. menyelenggarakan pelayanan dan fasilitasi perijinan; b. menyelenggarakan pembinaan dan pengendalian; dan

c. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas berkaitandengan bidang tugasnya.

6. UPTD Terminal Induk Kota Wates mempunyai fungsi penyelenggaraan terminal penumpang umum di Terminal Induk Kota Wates.

7. UPTD Sub Terminal mempunyai fungsi penyelenggaraan terminal penumpang umum di Sub Terminal.

8. UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor mempunyai fungsi pengujian kelaikan kendaraan bermotor.

1.4 Sumber Daya

1.4.1 Susunan Kepegawaian

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Dinas Perhubungan

Komunikasi dan Informatika pada tahun 2016 didukung oleh kapasitas SDM PNS 71 orang. Secara riil jumlah ini masih kurang memadai bila dibandingkan kebutuhan menurut hasil Analisa Jabatan Tahun 2015 sebanyak 94 orang PNS. Untuk mencukupi kebutuhan SDM maka dilakukan rekrutmen tenaga harian sebanyak 27 orang.

Berdasarkan gender, golongan dan pendidikan digambarkan sebagai berikut:

(14)

a. Gender

PNS pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika komposisi secara gender Pria sebanyak 61 orang (85%) dan Perempuan sebanyak 11 orang (15%). Hal ini belum menunjukkan adanya perimbangan disebabkan ketugasan yang sebagian besar berada di lapangan sebagaimana ditampilkan dalam gambar 1.2.

Gambar 1.2

Komposisi PNS Menurut Gender

b. Golongan

Diklasifikasikan menurut Golongan dan Unit Kerjanya, PNS Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika terlihat pada gambar 1.3.

Pria 85%

Perempuan 15%

(15)

Gambar 1.3

Klasifikasi PNS Menurut Golongan dan Unit Kerja

c. Pendidikan

Diklasifikasikan menurut Golongan dan Unit Kerjanya, PNS Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika terlihat pada gambar 1.4.

Gambar 1.4

Grafik Klasifikasi Menurut Pendidikan dan Unit Kerja

Gol.I Gol.III 0 1 2 3 4 5 6 7 8 0 5 1 2 1 4 6 0 0 0 0 1 3 7 8 7 4 4 4 4 1 4 1 0 1 2 1 0 Gol.I Gol.II SD SLTA DIV/S1 0 2 4 6 8 5 1 1 1 1 2 2 1 5 7 3 2 3 3 1 1 2 1 1 2 3 5 2 3 2 1 1 1 3 1 1 2 0 1 SD

(16)

1.4.2 Keadaaan Sarana dan Prasarana

Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika dalam menyelenggarakan urusan yang menjadi tanggung jawabnya didukung dengan sarana dan prasarana (aset) sebagai berikut :

a. Jumlah Aset sampai Desember 2016 yang dimiliki total: Rp 26.215.654.518,-, dengan perincian sebagaimana Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Jumlah Nilai Aset

No Jenis Aset Nilai (Rp)

1. Tanah 268.283.300,-

2. Mesin Peralatan 5.733.932.909,- 3. Gedung dan Bangunan 19.311.300.659,- 4. Jalan dan Irigasi 898.274.050,- 5. Aset Tetap Lainnya 3.863.600,- 6. Konstruksi dalam Pengerjaan 0,-

Total 26.215.654.518,-

Sumber: Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, 2016

b. Jumlah aset yang tidak terpakai: Rp 0,-

Rincian gedung bangunan dan peralatan kantor yang dimiliki sebagaimana Tabel 1.2. Sedangkan rincian peralatan kantor disajikan pada Tabel 1.3.

(17)

Tabel 1.2

Aset Gedung dan Bangunan

No. Aset Luas Lahan Kondisi

1. Gedung Kantor 1.375 m2 Baik 2. Balai Pengujian Kendaraan

Bermotor (PKB)

4.000 m2 Gedung Administrasi rusak 3. Terminal Wates 7.910 m2 Baik

4. Sub Terminal Jagalan 1.000 m2 Baik

5. Sub Terminal Jangkaran 1.000 m2 Jalan/ Pelataran rusak 6. Sub Terminal Brosot 700 m2 Jalan/ Pelataran rusak 7. Sub Terminal Kenteng 1.664 m2 Baik

8. Sub Terminal Sentolo 1.000 m2 Baik

Sumber: Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, 2016

Tabel 1.3 Aset Peralatan Kantor

No. Nama Barang Jumlah Kondisi Keterangan

Baik Rusak

1. Kendaraan roda empat 12 12 0 7 unit Pick Up KPDT di 7 Desa 2. Kendaraan roda dua 22 20 2

3. Komputer PC 16 13 3

4. Laptop 9 9 0

5. Printer 13 11 2

6. Scanner 1 0 1

7. LCD Proyektor 3 2 1 1 rusak ringan

8. Mesin Ketik 8 6 2

9. Handy Talky (HT) 12 10 2

10. Mesin Fax 1 1 0

11. Air Conditioner (AC) 9 9 0 - 12. Alat Pengujian Kendaraan

Bermotor

12 11 1 UPTD PKB

13. Pemadam kebakaran 5 5 0 -

14. GPS 2 2 0 Bid. Kominfo

15. Grounding Tester 1 1 0 Bid. Kominfo

16. Teropong 1 1 0 Bid. Kominfo

17. Altimeter/meteran laser 1 1 0 Bid. Kominfo

(18)

Memasuki era informasi, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat telah memberikan dampak yang begitu luas. Sebagai organisasi publik dalam rangka meningkatkan transparansi, efektifitas dan efisiensi pelayanan kepada masyarakat Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika menginisiasi penggunaan Sistem Informasi Manajemen (SIM). Tabel 1.4 menjelaskan SIM yang digunakan pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika.

Tabel 1.4

Sistem Informasi Manajemen yang Digunakan

No. Nama SIM/ Aplikasi Fungsi Keterangan

1. SIMDA Sistem pengelolaan keuangan daerah secara terintegrasi, meliputi

penganggaran, penatausahaan, akuntansi dan pelaporannya

Dikelola oleh DPPKA

2. SIM Aset Sistem manajemen aset terintegrasi yang meliputi permintaan aset, persetujuan permintaan, pembelian, register aset, pengiriman aset, dan penerimaan aset

Dikelola oleh DPPKA

3. MonevKu Sistem pengendalian pelaksanaan program/ kegiatan APBD

Dikelola oleh BAPPEDA 4. SakipKu Sistem pemantauan dan pengendalian

kinerja dalam rangka akuntabilitas dan kinerja unit kerja

Dikelola oleh BAPPEDA 5. RencanaKu Sistem informasi perencanaan

pembangunan daerah

Dikelola oleh BAPPEDA 6. SIM Pengendalian

Menara Telekomunikasi

Sistem Informasi Manajemen

Pengelolaan Retribusi dan Pengendalian Menara Telekomunikasi

Dikelola oleh Dishubkominfo 7. SIM Pengujian

Kendaraan Bermotor

Sistem Informasi Manajemen

penyelenggaraan pengujian kendaraan bermotor

Dikelola oleh Dishubkominfo Sumber: Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, 2016

(19)

1.5 Keuangan

Pendanaan yang tersedia untuk melaksanakan fungsi dan tugas Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika pada tahun 2016 berasal dari APBD Kabupaten Kulon Progo, sebesar Rp 11.730.001.745,95.Jumlah anggaran tahun 2016 dijelaskan pada Gambar 1.7.

Gambar 1.7

Grafik Jumlah Anggaran Per Sasaran Tahun 2016

1.6 Sistematika LKjIP

Sistematika penulisan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Tahun 2016 adalah sebagai berikut:

Ringkasan Eksekutif

Pada bagian ini disajikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana strategis serta sejauh mana instansi pemerintah mencapai tujuan dan sasaran utama tersebut serta kendala-kendala yang dihadapi dalam pencapaiannya. Langkah-langkah apa yang telah dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut dan langkah antisipatif untuk

Sasaran I 60% Sasaran II 2% Belanja Setiap SKPD 38%

(20)

menanggulangi kendala yang mungkin akan terjadi pada tahun mendatang.

Bab I Pendahuluan

Dalam bab ini memuat tentang alasan disusun LKjIP, Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, Potensi SKPD, dan Sistematika penulisan LKJIP.

Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja

Pada bagian ini disajikan gambaran singkat mengenai rencana strategis, rencana kinerja tahunan dan penetapan kinerja. Pada awal Bab disajikan gambaran secara singkat sasaran utama yang ingin diraih instansi pada tahun yang bersangkutan serta bagaimana kaitannya dengan capaian Visi dan Misi instansi.

Bab III Akuntabilitas Kinerja

Pada bagian ini disajikan uraian hasil pengukuran kinerja, evaluasi, dan analisis akuntabilitas kinerja. Termasuk di dalamnya menguraikan secara sistematis pembandingan data kinerja secara memadai, keberhasilan/kegagalan, hambatan/kendala, dan permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah antisipatif yang akan diambil.

Disajikan pula akuntabilitas keuangan dengan cara menyajikan rencana dan realisasi anggaran bagi pelaksanaan tupoksi atau tugas-tugas lainnya dalam rangka mencapai sasaran/tujuan organisasi yang telah ditetapkan, termasuk analisis tentang capaian indikator kinerja dan efisiensi.

Bab IV Penutup

Pada bagian ini dikemukakan simpulan secara umum tentang keberhasilan/kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja instansi yang bersangkutan serta strategi pemecahan masalah.

(21)

2.1 Perencanaan Strategis

enetapan Visi dan Misi menjadi salah satu komponen penting di dalam usaha peningkatan kinerja perencanaan pembangunan khususnya pada institusi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika. Hal tersebut sesuai dengan yang diamanatkan Peraturan Menteri PAN-RB Nomor 29 Tahun 2010 tentang Panduan Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, bahwa perencanaan strategis merupakan dasar atau acuan dalam penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU), Perencanaan Kinerja (Renja), Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Penetapan Kinerja (PK), maupun komponen lainnya yang terdapat di dalam perencanaan dan pelaksanaan program/kegiatan, sampai pada pelaporan kinerja. Visi dan Misi tersebut diterjemahkan ke dalam Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika. Korelasi dan keterkaitan secara linier beberapa substansi tersebut diperlukan dalam kerangka penyelarasan target-target pembangunan.

Untuk mewujudkan pembangunan di bidang perhubungan dan komunikasi dan informatika yang mendukung Visi Kabupaten Kulon Progo, maka ditetapkan Visi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika sebagai berikut:

“Terwujudnya penyelenggaraan perhubungan, komunikasi dan informatika yang handal guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat“

(22)

Pernyataan Visi tersebut mengandung makna bahwa Dinas Perhubungan Komunikasi Informatika ke depan mampu menjadi institusi yang memiliki kemampuan dalam mengatur sistem perhubungan yang baik sehingga mewujudkan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan transportasi yang selamat, aman, nyaman, cepat, lancar dan tertib, dan penyelenggaraan komunikasi dan informatika yang dapat memberdayakan masyarakat dan memberikan nilai tambah, sehingga perhubungan dan komunikasi dan informatika menjadi pendorong, penggerak dan penunjang pertumbuhan ekonomi, sosial, dan budaya di Kabupaten Kulon Progo.

Misi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika untuk mewujudkan visi tersebut adalah:

1. Meningkatkan pengembangan sistem transportasi dan pelayanan angkutan;

2. Mewujudkan kualitas infrastruktur komunikasi dan

(23)

2.2 Tujuan dan Sasaran

Tujuan yang hendak dicapai Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatikadalam pembangunan Urusan Perhubungan dan Urusan Komunikasi dan Informatika adalah sebagai berikut:

1. Meningkatnya pengelolaan sistem transportasi dan pelayanan angkutan;

2. Terwujudnya kualitas layanan komunikasi dan informatika.

Indikator kinerja sebagai ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran untuk diwujudkan disertai dengan rencana tingkat capaian juga merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU). Target Indikator kinerja dirancang untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu/ tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang ditetapkan dalam Rencana Strategis. Berdasarkan Perubahan Renstra Tahun 2011-2016 terdapat 2 (dua) sasaran dengan indikatornya sebagaimana disajikan tabel 2.1.

Tabel 2.1

Tujuan, Sasaran dan Target Kinerja

Tujuan Sasaran Indikator

Sasaran

Realisasi Tahun Target

Tahun 2016 2012 2013 2014 2015 Meningkatnya pengelolaan sistem transportasi dan pelayanan angkutan Meningkatnya kualitas layanan transportasi Capaian layanan transportasi 38,62% 39,08% 39,41% 40,21% 40,70% Terwujudnya kualitas layanan komunikasi dan informatika Meningkatnya layanan komunikasi Capaian layanan komunikasi 47,78% 47,78% 47,78% 48,89% 48,89%

(24)

2.2.1 Strategi

Strategi dan kebijakan yang digunakan untuk mencapai tujuan sesuai dengan visi dan misi SKPD. Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan disajikan pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2

Strategi, Kebijakan, Program, dan Kegiatan

Visi : Terwujudnya penyelenggaraan perhubungan, komunikasi dan informatika yang handal guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Strategi Kebijakan Program dan Kegiatan

Misi 1: Meningkatkan pengembangan sistem transportasi dan pelayanan angkutan

Meningkatkan kualitas dan kapasitas

penyelenggaraan pelayanan sistem perhubungan

Peningkatan kualitas dan kapasitas

penyelenggaraan pelayanan terminal dan perparkiran

Program Peningkatan Sarana Prasarana Perhubungan: 1) Pengelolaan Terminal 2) Pemeliharaan Sub Terminal 3) Pemeliharaan Terminal 4) Pengelolaan Perparkiran 5) Analisis Pemanfaatan terminal Program Pengendalian dan

Pengamanan Lalu Lintas: 1) Pemeliharaan Rutin LPJU 2) Pembangunan LPJU

3) Pembangunan Fasilitas Lalu Lintas Angkutan Jalan

4) Pemeliharaan Fasilitas Lalu Lintas Angkutan Jalan

5) Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas

6) Peningkatan Keselamatan LLAJ 7) Pembangunan APILL

Program Peningkatan Pelayanan Angkutan: Penyediaan sarana prasarana fasilitas perhubungan Meningkatkan operasional pengendalian dan pengamanan lalu lintas

Peningkatan pengendalian dan pengamanan dan penegakan hukum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Meningkatkan penyediaan dan pemeliharaan fasilitas lalu lintas dan angkutan jalan

Penyediaan dan pemeliharaan fasilitas kelengkapan lalu lintas dan angkutan jalan Peningkatan perencanaan manajemen dan rekayasa lalu lintas dan angkutan jalan

Meningkatkan kinerja angkutan

Pembinaan dan pengawasan angkutan

(25)

Visi : Terwujudnya penyelenggaraan perhubungan, komunikasi dan informatika yang handal guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Strategi Kebijakan Program dan Kegiatan

Peningkatan pelayanan pengujian kendaraan bermotor

1) Pembinaan dan Pengawasan Angkutan

2) Penyelenggaraan Pengujian Kendaraan Bermotor

3) Pengadaan dan Pemeliharaan Peralatan Pengujian Kendaraan Bermotor

Misi 2: Mewujudkan kualitas infrastruktur komunikasi dan penyebarluasan informasi

Meningkatkan aksesibilitas jaringan komunikasi dan informatika Pengawasan dan pengendalian infrastruktur komunikasi dan informatika

Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa:

1) Pengawasan dan Pengendalian Sarana dan Prasarana Komunikasi 2) Pembinaan dan Pengembangan

Jaringan Komunikasi dan Informasi Meningkatkan diseminasi informasi melalui lembaga komunikasi sosial Pembinaan dan pengembangan lembaga komunikasi masyarakat

2.3 Rencana Kinerja Tahunan (RKT)

Tahun 2016 merupakan tahun keempat pelaksanaan Rencana Strategis Dinas Perhubungan Komunikasi Informatika. Berdasarkan APBD Tahun 2016 disusun Rencana Kinerja Dinas Perhubungan Komunikasi Informatika sebagaimana tercantum pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3

Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2016

Sasaran Indikator Kinerja Target (%)

Meningkatnya kualitas layanan transportasi

Capaian layanan transportasi 40,70% Meningkatnya layanan

komunikasi

(26)

2.4 Penetapan Kinerja

Berdasarkan Rencana Kerja Tahun 2016 Dinas Perhubungan Komunikasi Informatika telah menetapkan sasaran yang kemudian disusun dalam Rencana Kinerja Tahunan. Selanjutnya Penetapan Kinerja dilakukan setelah menerima Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan ditandatangani oleh pimpinan SKPD. Penetapan Kinerja tersebut memuat pernyataan yang mencantumkan Sasaran Strategis, Indikator Kinerja Utama organisasi, target kinerja, Program/ Kegiatan, dan anggaran. Berikut Penetapan Kinerja Dinas Perhubungan Komunikasi Informatika Tahun 2016 setelah melaui proses perubahan anggaran, sebagaimana Tabel 2.4.

Tabel 2.4

Penetapan Kinerja Tahun 2016

Sasaran Strategis Indikator

Kinerja Target Program/ Kegiatan Anggaran (Rp)

Meningkatnya kualitas layanan transportasi Capaian layanan transportasi 40,70%

Program Peningkatan Sarana Prasarana Perhubungan

Pengelolaan Terminal 130.800.000,00 Pemeliharaan Terminal 67.499.900,00 Pemeliharaan Sub Terminal 228.000.000,00 Pengelolaan Perparkiran 249.212.000,00 Analisis Peningkatan Manfaat

Terminal

49.700.400,00 Program Pengendalian dan

Pengamanan Lalu Lintas Pembangunan Fasilitas Lalulintas Angkutan Jalan

182.066.000,00 Pemeliharaan Fasilitas Lalu Lintas

Angkutan Jalan

250.000.000,00 Peningkatan Keselamatan LLAJ 64.000.000,00

Pembangunan LPJU 1.745.649.044,00

Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas

180.000.000,00 Pembangunan dan Pemasangan

APILL

499.895.400,00 Program Peningkatan pelayanan

angkutan

Pembinaan dan Pengawasan Angkutan

69.999.900,00 Penyelenggaraan Pengujian

Kendaraan Bermotor

223.762.000,00 Pengadaan dan Pemeliharaan 696.499.900,00

(27)

Sasaran Strategis Indikator

Kinerja Target Program/ Kegiatan Anggaran (Rp)

Meningkatnya layanan komunikasi Capaian layanan komunikasi 48,89% Program pengembangan komunikasi informasi dan media massa

Pengawasan dan Pengendalian

Sarana dan Prasarana Komunikasi

170.425.000,00 Pembinaan Kelompok Informasi

Masyarakat

33.999.850,00

2.5 Rencana Anggaran

2.5.1 Target Belanja SKPD Tahun 2016

Pada Tahun Anggaran 2016 Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika mendapat alokasi APBD Kabupaten sebesar Rp. 13.062.282.112,00 dan pada APBD Perubahan 2016 menjadi Rp. 12.849.018.530,70. Secara rinci realisasi anggaran Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Tahun 2016 dapat dilihat pada Tabel 2.5 di bawah ini.

Tabel 2.5.

Anggaran Belanja Tahun 2016

Uraian Jumlah Anggaran (Rp)

Persentase Anggaran (%)

Murni APBDP Murni APBDP

Belanja Tidak Langsung 4.349.001.662,00 4.364.588.326,70 34 34

Belanja Langsung 8.713.280.450,00 8.484.430.204,00 66 66

Jumlah 13.062.282.112,00 12.849.018.530,70 100 100

(28)

2.5.2 Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis

Anggaran Belanja Langsung Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Tahun 2016 sebesar Rp 8.484.430.204,00 dijabarkan untuk pencapaian Sasaran Strategis sebagaimana disajikan pada Tabel 2.6.

Tabel 2.6.

Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis

Sasaran Jumlah Anggaran

(Rp)

PersentaseA nggaran (%)

1. Meningkatnya kualitas layanan transportasi

4.906.584.544,00 57,8% 2. Mewujudkan kualitas layanan

komunikasi dan informatika.

204.424.850,00 2,4% Belanja Setiap SKPD (Eks BAU) 3.373.420.810,00 39,8%

Total Belanja Langsung 8.484.430.204,00 100

Sumber: Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, 2016

Tabel 2.6 menunjukkan jumlah anggaran yang dikelola Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika untuk pencapaian 2 sasaran strategis pada Tahun 2016 sebesar Rp 5.111.009.394,00.

Pada anggaran Belanja Setiap SKPD (Eks BAU) sebagai pendukung administrasi perkantoran sebesar Rp. 3.373.420.810,00 dengan alokasi

terbesar untuk biaya rekening listrik Penerangan Jalan Umum sebesar Rp 2.387.000,00.

(29)

roses transportasi merupakan gerakan dari tempat asal, dari mana kegiatan pengangkutan dimulai ke tempat tujuan,kemana kegiatan pengangkutan diakhiri. Transportasi memegang peranan yang cukup menentukan, bahkan wilayah yang baik dapat ditandai antara lain dengan melihat kondisi transportasinya. Transportasi yang aman dan lancar,selain mencerminkan keteraturan wilayah,juga mencerminkan kelancaran kegiatan perekonomian wilayah. Di Kabupaten Kulon Progo pada RPJMD 2011-2016 perwujudan transportasi yang baik diarahkan dalam tata jaringan jalan dengan segala kelengkapannya, dimana rambu lalu-lintas, APILL, LPJU, marka jalan dan perlengkapan lain menjadi indikator peningkatan layanan transportasi.

3.1 Capaian Kinerja Tahun 2016

Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika telah melaksanakan penilaian kinerja dengan mengacu pada Penetapan Kinerja Tahun 2016. Penilaian ini dilakukan untuk mengevaluasi dan mengukur dalam rangka pengumpulan data kinerja yang hasilnya memberikan gambaran keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran. Dari hasil pengumpulan data selanjutnya dilakukan kategorisasi kinerja sesuai dengan tingkat capaian kinerja berdasarkan Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 29 Tahun 2010 dan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 sebagaimana Tabel 3.1.

(30)

Tabel 3.1

Skala Nilai Peringkat Kinerja

No Interval Kinerja Kriteria Kinerja

Klasifikasi Kode 1 91≤ 100 Sangat Tinggi 2 76 ≤ 90 Tinggi 3 66 ≤ 75 Sedang 4 51 ≤ 65 Rendah 5 ≤ 50 Sangat Rendah

Indikator Kinerja yang digunakan merupakan Indikator Kinerja Utama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Tahun 2011-2016 sebagaimanatertuang pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011-2016. Indikator Kinerja Utama menjadi tugas utama (core) SKPD dalam mencapai visi dan misi juga merupakan Indikator Kinerja Sasaran,sebagai tolok ukur keberhasilan dari Tujuan dan Sasaran Strategis Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika. Indikator Kinerja Utama beserta capaian realisasinya seperti dijelaskan pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2

Realisasi dan Capaian Kinerja IKU Tahun 2016

Indikator Capaian (%) Target 2016 (%) Target akhir Renstra (2016) (%) Capaian s/d 2016 terhadap Target Akhir Renstra 2012 2013 2014 2015 2016 Capaian layanan transportasi 40,70 40,70 112% Capaian layanan komunikasi dan informasi 48,84 48,84 100% 38,62 39,08 39,42 40,32 47,78 47,78 47,78 48,84 48,84 45,68

(31)

Dari tabel di atas, pencapaian Indikator Kinerja Utama pada tahun 2016 terhadap 2 (dua) Sasaran Strategis yang terbagi ke dalam 2 (dua) Indikator Sasaran Strategis menunjukkan capaian Indikator Kinerja Utama dalam klasifikasi Sangat Tinggi. Pengumpulan data Capaian Kinerja dilakukan secara berkala baik bulanan maupun triwulanan dengan menggunakan sistem MonevKu dan SakipKu.

3.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

3.2.1 Sasaran I (Meningkatnya Kualitas Layanan

Transportasi)

Upaya menjamin ketertiban, keselamatan, dan kelancaran lalu lintas jalan dilaksanakan melalui pengembangan fasilitas perlengkapan jalan. Semakin banyaknya kegiatan yang membutuhkan jasa transportasi menyebabkan bertambahnya intensitas pergerakan lalu lintas. Salah satu faktor penyebab utama yang mengganggu keselamatan, ketertibandan kelancaran lalu-lintas adalah kurang lengkap dan kurang berfungsinya perlengkapan jalan sebagai alat bantu informasi dalam meningkatkan kewaspadaan pengguna jalan untuk lebih berhati-hati dan lebih mengetahui karakteristik jalan yang dilaluinya. Pemerintah wajib menyediakan perlengkapan jalan agar pergerakan lalu lintas dapat berlangsung dengan aman, nyaman dan lancar serta ekonomis dari segi waktu dan biaya.

Tolok ukur capaian Indikator Kinerja Sasaran I: Meningkatnya Kualitas Layanan Transportasi, mempunyai 1 (satu) indikator yaitu capaian layanan transportasi. Indikator kinerja capaian ini realisasi fisiknya 100,3% dari target 40,70% terealisasi 45,68%. Capaian Indikator Kinerja Sasaran I selengkapnya disajikan pada Tabel 3.3.

(32)

Tabel 3.3

Capaian Indikator Kinerja Sasaran I Tahun 2016

Indikator Realisasi 2015 2016 Kriteria Target akhir Renstra (2016) Capaian s/d 2016 terhadap Akhir Renstra Target Realisasi % Realisasi Capaian layanan transportasi 40,32% 40,70% 45,68% 112 ST 40,70% 112,9%

Pencapaian realisasi Indikator Kinerja Sasaran I diperoleh dari data kinerja yang disajikan pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4

Data Pendukung Capaian Indikator Sasaran I

No Uraian Capaian 2016

2014 2015 Target Realisasi

1 Jumlah sarana prasarana LLAJ (APILL, LPJU) dalam kondisi baik

1.711 1.777 2.118 1.814 Jumlah sarana prasarana LLAJ

yang seharusnya ada

19.153 19.155 19.158 19.155 2 Jumlah sarana kelengkapan jalan

(rambu lalu lintas, RPPJ, marka jalan, guardraill) dalam kondisi baik

36.951 38.316 43.696 29.972

Jumlah sarana kelengkapan jalan yang seharusnya ada

395.880 395.880 395.880 395.880 3 Jumlah operasional

pengendalian lalu lintas yang dilaksanakan

40 102 100 120

Jumlah rencana operasional pengendalian lalu lintas

40 100 100 100 Sumber: Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, 2016

Formula yang digunakan untuk menghitung Capaian Indikator Kinerja Sasaran I adalah sebagai berikut:

(33)

Realisasi Sasaran I pada tahun 2016 sebesar 45,68% telah melampaui target yang ditetapkan yaitu 40,70%. Dibandingkan capaian tahun 2015, maka tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar 4,98%. Prosentase terhadap target capaian tahun 2016, capaian sasaran I adalah sebesar 112%.

Keberhasilan ini antara lain didukung oleh:

a. Terlaksananya pembangunan dan pemeliharaan prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,

b. Meningkatnya pelaksanaan pengendalian dan operasional lapangan melalui penegakan hukum LLAJ dan Car Free Day, c. Meningkatnya kesadaran

masyarakat terhadap kebutuhan keselamatan di jalan,

d. Penambahan prasarana LLAJ dalam kondisi baik pada tahun 2016 telah mencapai target dengan rincian pembangunan

LPJU sebanyak LPJU juga dipasang agar masyarakat pengguna jalan

=Jumlah sarana kelengkapan jalan dalam kondisi baik

jumlah sarana kelengkapan jalan yg seharusnya ada

+ Jumlah sarana prasarana LLAJ dlm kondisi baik

Jumlah sarana prasarana LLAJ yang seharusnya ada

+ Jumlah pengamanan lalu lintas yang dilaksanakan

Jumlah rencana pengamanan lalu lintas ×100%

= 1814 19155+ 29972 395880+ 120 100×100% = 45,68% Gbr 3.1 Pemeliharaan LPJU

(34)

untuk membuat suasana jalan terlihat terang dan indah di malam hari. Pembangunan LPJU pada tahun 2016 pada tahap pertama sebanyak 192 titik dengan lokasi tersebar di 12 kecamatan yang dalam penentuannya menggunakan parameter skala prioritas, adil, merata dan proporsional. Selain itu juga mendapat alokasi pembangunan LPJU dari Pemerintah DIY sebanyak 27 titik di Tinalah Kecamatan Kalibawang Garongan Panjatan dan Panjatan Panjatan.

Penambahan APILL sebanyak 2 lokasi berdasarkan direalisasikan di Simpang Empat Barat

Kecamatan Pengasih dan Simpang Tiga Kepek Pengasih. Pemeliharaan APILL tahun 2016 dilaksanakan untuk menjamin fungsi kinerja APILL di jalan kewenangan Pemerintah Kabupaten.

Perlengkapan jalan dalam kondisi baik pada tahun 2016 dapat melampaui target, dengan rincian: rambu lalu lintas sebanyak 1.001 unit, marka jalan 23.390 m dan guardraill

sepanjang 2.636 m. Jumlah penambahan rambu lalu lintas sebanyak 12 unit dan Rambu Pendahulu Penunjuk Jalan (RPPJ) sebanyak 12 unit yang dialokasikan di Wates, Pengasih, Panjatan, Kokap dan Girimulyo.

Gbr 3.2 Cek Lapangan Pembangunan APILL

(35)

Pelaksanaan operasional dan pengendalian dilaksanakan sebanyak 120 kali dari target 100 kali. Hal ini didukung pelaksanaan pengendalian car free day Alun-alun Wates secara rutin setiap hari Minggu oleh personil Dishubkominfo. Operasional dan pengendalian lalu lintas juga dilakukan melalui pemantauan lalu lintas, penertiban dan pengawasan lalu lintas dan penegakan hukum bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Penegakan hukum dilaksanakan menggunakan timbangan portable dengan sasaran kelebihan tonase/ overload. Jumlah pelanggar pada tahun 2016 yang terjaring sebanyak 1.135 terperiksa yang menjaring 222 pelanggar dari 19 kali pelaksanaan operasi.

Operasional dan pengendalian lalu lintas dilakukan melalui pemantauan lalu lintas, penertiban dan pengawasan lalu lintas dan penegakan hukum bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, pada tahun 2016 telah dilaksanakan operasi

pengendalian angkutan barang dengan sasaran kelebihan tonase/ overload. Permasalahan dalam pencapaian Sasaran I diidentifikasi sebagai berikut:

a. Belum tersedianya

Rencana Induk Jaringan LLAJ sebagai acuan pembangunan transportasi jalan.

b. Pembangunan perlengkapan jalankhususnya rambu, marka,dan guardrail sangat bergantung pada anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Transportasi Darat sehingga belum dapat mencapai target nasional Standar Pelayanan Minimum (SPM) yang ditetapkan Kementerian Perhubungan.

(36)

c. Penyediaan dan pemeliharaan perlengkapan jalan berdasarkan PP RI Nomor 79 Tahun 2013 tentang Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dilaksanakan sesuai kewenangan status jalan (jalan nasional, jalan propinsi, dan jalan kabupaten), namun tuntutan masyarakat akan penyediaan dan pemeliharaan perlengkapan jalan diajukan kepada Pemerintah Kabupaten.

d. Menurunnya jumlah kendaraan angkutan umum yang beroperasi, namun disisi lain angkutan umum oleh sebagian masyarakat masih sangat diperlukan.

Solusi untuk permasalahan tersebut ditempuh langkah-langkah sebagai berikut:

a. Mengusulkan dalam RPJMD yang akan datang untuk penyusunan Rencana Induk Jaringan LLAJ agar pembangunan transportasi jalan ke depan dilaksanakan lebih terencana dan efektif.

b. Melakukan verifikasi terhadap permohonan/ aduan masyarakat terkait kebutuhan dan kerusakan perlengkapan jalan, dan melakukan koordinasi dengan Pemerintah DIY maupun Pusat terhadap kebutuhan dan kerusakan perlengkapan jalan sesuai kewenangan status jalan.

c. Pembangunan fasilitas LLAJ secara skala prioritas dan mengajukan pendanaan melalui APBD DIY dan APBN.

d. Pembinaan pengusaha angkutan umum dan mengusulkan kegiatan kajian jaringan trayek.

3.2.2 Sasaran II (Mewujudkan kualitas layanan

komunikasi dan informatika)

Penyelenggaraan komunikasi dan informatika mempunyai peranan penting dan strategis dalam kehidupan masyarakat dan menunjang kelancaran pembangunan, sehingga harus senantiasa ditingkatkan

(37)

kualitas pelayanannya. Langkah penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan di bidang telekomunikasi adalah dengan memperluas cakupan jaringan telekomunikasi.

Menara merupakan salah satu infrastruktur pendukung yang utama dalam penyelenggaraan telekomunikasi yang vital. Dalam rangka efektivitas dan efisiensi penggunaan menara harus memperhatikan faktor keamanan lingkungan, kesehatan masyarakatdan estetika lingkungan.

Tolok ukur capaian Indikator Kinerja Sasaran II: Mewujudkan kualitas layanan komunikasi dan informatika mempunyai satu indikator yaitu capaian layanan komunikasi. Capaian Indikator Kinerja Sasaran II selengkapnya disajikan pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5

Capaian Indikator Kinerja Sasaran II Tahun 2016

Indikator Realisasi 2014 2015 Kriteria Target akhir renstra (2016) Capaian s/d 2014 terhadap 2016 Target Realisasi % Realisasi Capaian layanan komunikasi 47,78% 48,89% 48,89% 100% ST 48,89% 100%

Pencapaian realisasi Indikator Kinerja Sasaran II diperoleh dari data kinerja yang disajikan pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6

Data Pendukung Capaian Indikator Sasaran II

No Uraian

Capaian Tahun 2015

2013 2014 Target Realisasi

1 Jumlah zona terisi dalam cell plan menara telekomunikasi

43 43 44 44 Jumlah zona seharusnya dalam cell

plan menara telekomunikasi

90 90 90 90 Sumber: Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, 2016

Formula yang digunakan untuk menghitung Capaian Indikator Kinerja Sasaran II adalah sebagai berikut:

(38)

Realisasi Indikator Kinerja Sasaran II pada tahun 2015 sebesar 48,89% atau telah sesuai target yang ditetapkan, namun naik 1,11% dari capaian tahun 2014. Dibandingkan target akhir Renstra (tahun 2016), capaian sasaran II telah mencapai 100%.

Keberhasilan ini diantaranya didukung oleh:

a. adanya realisasi pembangunan menara pada zona baru sehingga cakupan layanan telekomunikasi secara riil bertambah,

b. meningkatnya koordinasi Tim Terpadu Pengendalian Menara Telekomunikasi. Pengendalian pembangunan menara telekomunikasi baru dilaksanakan melalui survey terhadap permohonan rekomendasi menara telekomunikasi oleh Tim Terpadu Pengendalian

Menara Telekomunikasi yang terdiri dari unsur Dishubkominfo, BAPPEDA, DPU, KLH, Bagian Pembangunan dan Bagian Hukum.

Pengawasan pemanfaatan menara telekomunikasi dilaksanakan dengan memonitor menara seluler eksisting untuk mengetahui kondisi fisik menara dan mengidentifikasi kemungkinan permasalahan sosial akibat adanya menara, yang sampai dengan tahun 2016 sebanyak 97 unit. Pemungutan retribusi menara dilakukan dengan melakukan koordinasi dan pembinaan

= Jumlah zona terisi dalam 𝑐𝑒𝑙𝑙 𝑝𝑙𝑎𝑛 menara telekomunikasi

Jumlah zona seharusnya dalam 𝑐𝑒𝑙𝑙 𝑝𝑙𝑎𝑛 menara telekomunikasi 𝑥 100% 44

90 𝑥 100% = 48,89%

(39)

pemanfaatan menara telekomunikasi dengan target sasaran pengusaha menara telekomunikasi.

Permasalahan dalam pencapaian Sasaran II diidentifikasi sebagai berikut: 1. Masih ada beberapa wilayah yang belum mendapatkan layanan

telekomunikasi seluler;

2. Pemungutan retribusi menara telekomunikasi pada tahun 2016 sebatas pada penyelesaian piutang tahun 2015, dikarenakan dasar hukum pemungutan retribusi menara telekomunikasi berupa Rancangan Peraturan Daerah tentang Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi sampai akhir tahun 2016 masih dalam proses review di Kementerian Dalam Negeri;

3. Pembentukan Kelompok Informasi Masyarakat cenderung berorientasi untuk pengajuan bantuan/ hibah kepada Pemerintah dimana hakekat KIM adalah wahana diseminasi informasi.

Keterbatasan SDM dan sarana prasarana dalam penyelenggaraaan urusan Komunikasi dan Informatika kurang memadai.Solusi untuk permasalahan tersebut ditempuh langkah-langkah sebagai berikut:

1. Berkoordinasi dengan operator telekomunikasi dalam pemenuhan infrastruktur menara telekomunikasi terutama pada zona baru.

2. Berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah DIY untuk terselesaikannya evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi;

3. Memberikan informasi/ sosialisasi bahwa sasaran KIM bukan untuk penyaluran bantuan dana, tetapi sebagai mitra kerja pemerintah dalam menyampaikan informasi dan komunikasi kepada masyarakat. Sosialisasi dilaksanakan dengan melibatkan SKPD teknis dan Pemerintah DIY.

(40)

3.3 Akuntabilitas Keuangan

Anggaran Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika pada Tahun 2016 adalah Rp. 12.849.018.530,70 yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 4.364.588.326,70 dan Belanja Langsung sebesar Rp. 8.484.430.204,00. Realisasi anggaran Belanja Tidak Langsung sebesar Rp 4.223.251.277,00 atau 96,76% dari anggaran yang tersedia, sedangkan realisasi Belanja Langsung sebesar 8.236.136.990,00 atau 97,07% dari anggaran yang dialokasikan. Total Realisasi Belanja APBD Tahun 2016 disajikan pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7.

Target dan Realisasi Belanja Tahun 2016

Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %

Belanja Tidak Langsung 4.364.588.326,70 4.223.251.277,00 96,76% Belanja Langsung 8.484.430.204,00 8.236.136.990,00 97,07%

Total 12.849.018.530,70 12.459.388.267,00 96,97%

Sumber: Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, 2016

Belanja Langsung terdiri dari Belanja Setiap SKPD dan Belanja Program/Kegiatan. Anggaran dan realisasi Belanja Langsung untuk Belanja Setiap SKPD tahun 2016 disajikan padaTabel 3.8.

Tabel 3.8

Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung Untuk Belanja Setiap SKPD Tahun 2016

Sasaran Keuangan Capaian Sasaran (%) Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Selisih (Rp) % Belanja Setiap SKPD 3.373.420.810,00 3.207.340.780,00 166.080.030,00 95,08% 100

Realisasi Belanja Setiap SKPD tahun 2016 sebesar Rp 3.207.340.780,00 atau 95,08% dari anggaran yang tersedia. Belanja ini mendukung

(41)

pelaksanaan tugas dan operasional perkantoran yang dilaksanakan diantaranya melalui penyediaan jasa perkantoran, penyediaan koordinasi dan konsultasi ke luar daerah, penyediaan jasa pegawai tidak tetap, penyusunan perencanaan dan evaluasi kinerja, penyusunan dan evaluasi keuangan. Penyerapan anggaran Belanja Setiap SKPD mengalami penghematan sebesar 5,82% terutama disebabkan adanya sisa pada Belanja Rekening Lampu Penerangan Jalan Umum, dimana efisiensi pembayaran rekening LPJU sebagai dampak positif meterisasi dan rekonsiliasi pembayaran rekening LPJU dengan PLN setiap bulannya. Perbandingan Capaian Sasaran dan Realisasi Keuangan Belanja Langsung per Sasaran Tahun 2016 disajikan pada Tabel 3.9.

Tabel 3.9

Perbandingan Capaian Sasaran dan Realisasi Keuangan Belanja Langsung per Sasaran Tahun 2016 Kinerja Keuangan Sasaran Indikator Kinerja Satu an Targ et Realis

asi % Program Target Realisasi %

Meningkatnya kualitas layanan transportasi Capaian layanan transportasi % 40,70 45,68 112,2 Program Peningkatan Sarana Prasarana Perhubungan Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas Program Peningkatan Pelayanan Angkutan 4.906.584.544,00 4.827.181.435,00 98,4% Meningkatnya layanan komunikasi Capaian layanan komunikasi dan informasi % 48,89 48,89 100 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa 204.424.850,00 201.614.775,00 98,63

Sumber: Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, 2016

Realisasi anggaran Belanja Program/Kegiatan untuk pencapaian Sasaran I sebesar Rp 4.827.181.435,00 atau 98,48% yang meningkat dibandingkan capaian keuangan tahun 2015 sebesar 96,49%. Sasaran II Rp 201.614.775,00 atau 98,63% yang turun dibanding capaian tahun 2015 sebesar 99,71% disebabkan adanya sisa pengadaan Papan Menara

(42)

Telekomunikasi. Dikaitkan dengan kinerja pencapaian sasaran dengan penyerapan anggaran menunjukkan bahwa dana yang disediakan untuk pencapaian sasaran tahun 2016 telah digunakan secara efektif dan efisien dimana realisasi kinerja telah melebihi target yang ditetapkan dibandingkan dengan realisasi keuangan yang mengalami penghematan. Penggunaan anggaran, Sumber Daya Manusia, dan sarana prasarana yang dimiliki sebagaimana telah disajikan pada Bab I secara efektif dan efisien merupakan daya pengungkit tercapainya target sasaran dan penghematan penyerapan anggaran.

Target dan realisasi anggaran dalam rangka pencapaian sasaran pada Tahun 2012 sampai dengan 2016 disajikan dalam Gambar 3.7.

Gambar 3.6

Grafik Target dan Realiasasi Anggaran Pencapaian Sasaran Tahun 2013-2016

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

Sebagai upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara RI Nomor: KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Unit Pelayanan Instansi Pemerintah,

100,000,000 10,000,000,000

2013 2014 2015 2016

Target Sasaran I (Rp) Realisasi Sasaran I(Rp) Target Sasaran II (Rp) Realisasi Sasaran II (Rp)

(43)

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo menindaklanjuti dengan melaksanakan pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat pada SKPD yang memiliki unit pelayanan masyarakat. Penilaian kualitas pelayanan urusan Perhubungan dalam rangka pencapaian sasaran I dilaksanakan pada pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor.

Hasil pengukuran IKM pada tahun 2016 memperoleh nilai 80,96 (dalam kategori Baik) sedikit turun bila dibanding nilai tahun 2015. Berdasarkan evaluasi internal, penurunan ini disebabkan adanya permasalahan pada kondisi teknis alat uji yang menurun kinerjanya dan kondisi ruang pelayanan administrasi yang belum representatif.

Grafik perkembangan nilai IKM pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika pada tahun 2013 sampai dengan 2016 disajikan dalam Gambar 3.8.

Gambar 3.7

Grafik Nilai IKM Dishubkominfo Tahun 2013-2016

77.5

78.37

81.25

80.96

(44)

aporan kinerja ini disusun berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Tahun 2016 dan Penetapan Kinerja Tahun 2016.

Berdasarkan uraian, secara umum hasil capaian kinerja telah dapat memenuhi target sesuai rencana kinerja yang ditetapkan. Dari analisis terhadap dua sasaran, terdapat dua indikator kinerja sasaran yang menjadi tolak ukur. Pada tahun 2016 Indikator Kinerja Sasaran I dan Indikator Kinerja Sasaran II telah mencapai targetnya masing – masing sebesar 112% dan 100% dari target. Hasil analisis akuntabilitas kinerja Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika dapat disimpulkan pada kriteria sangat tinggi dengan telah menerapkan efiensi efektifitas anggaran.

Beberapa tantangan perlu menjadi perhatian dalam kinerja kedepan karena akan lebih berat untuk mempertahankan capaian tersebut, sehingga perlu dilakukan upaya untuk peningkatan kualitas pelaksanaan monitoring dan evaluasi capaian Penetapan Kinerja.Diperlukan komitmen dan dukungan semua pihak untuk mencapai sasaran, indikator kinerja sehingga nantinya akan tercapai visi misi yang telah ditetapkan.

(45)

Demikianlah LKjIP Tahun 2016 ini disusun sebagai wujud akuntabilitas kinerja. Harapan kami ada masukan untuk perbaikan penyusunan LKjIP mendatang.

Wates, 30 Januari 2015 Kepala Dinas,

NUGROHO, S.E., M.M. Pembina Utama Muda; IVc NIP. 19610801 198903 1 005

Kepala Dinas,

NUGROHO, SE, MM Pembina Utama Muda IV c NIP. 19590929 198603 1 014

Gambar

Gambar  Bagan  Struktur  Organisasi  Dinas  Perhubungan  Komunikasi  dan  Informatika beserta nama pejabatnya sebagaimana Gambar 1.1
Tabel 1.1  Jumlah Nilai Aset
Grafik perkembangan nilai IKM pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan  Informatika  pada  tahun  2013  sampai  dengan  2016  disajikan  dalam  Gambar 3.8

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan) x (satuan biaya yang telah disetujui Kementerian Keuangan) Total Kebutuhan Dana Total Kebutuhan Dana = total kebutuhan dana per kegiatan per daerah Total Kebutuhan

Dawson dan Bamman (Rahman, 1985: 6-8) mengemukakan prinsip-prinsip yang mempengaruhi minat baca sebagai berikut. 1) Seseorang atau siswa dapat menemukan kebutuhan dasarnya

Dari hasil fotomikroskop tampak bahwa dengan adanya penambahan polimer chitosan kationik dan selulosa kationik terhadap sistem emulsi menunjukkan bahwa produk skin lotion

Sesudah mereka itu mendapat tanah, terus mereka mendirikan sebuah dayah yang berukuran 8 x 10 meter, dari kayu bulat dengan Atap rumbia, dinding bambu, sesudah siap

Saya mengumpulkan laporan tugas kelompok melewati batas waktu yang ditentukan.. Rencana saya membaca bahan

Penetapan Kinerja Tahun 2017 berdasarkan pada Peraturan Menpan Nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman penyusunan penetapan kinerja dan pelaporan akuntabilitas

Sebagai perwujudan penerapan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dan Peraturan Menteri PAN-RB Nomor 53 Tahun 2014

Sebagai perwujudan penerapan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dan Peraturan Menteri PAN-RB Nomor 53 Tahun 2014