K E M E N T E R I A N K E U A N G A N
R E P U B L I K I N D O N E S I AKEBIJAKAN
PENGALOKASIAN
DAK FISIK
TAHUN ANGGARAN 2018
JAKARTA, 10-21 APRIL 2017
Pokok Bahasan
KEMENTERIAN KEUANGAN
2
Penganggaran
01
Kebijakan Pengalokasian DAK Fisik TA 2018
03
Kebijakan Penyaluran DAK Fisik
05
Arah Kebijakan DAK Fisik TA 2018
02
Verifikasi, Penilaian dan Sinkronisasi dan Harmonisasi
04
Tanya Jawab
KEMENTERIAN KEUANGAN
KEMENTERIAN KEUANGAN
SIKLUS PENGANGGARAN
Daerah & Kementerian Keuangan
KEMENTERIAN KEUANGAN
Indikasi Kebutuhan DAK Fisik
Arah dan prioritas bidang/subbidang DAK Fisik untuk mendukung pencapaian
prioritas nasional dalam kerangka pembangunan jangka menengah;
Kebutuhan tahunan pendanaan prioritas nasional yang akan didanai melalui
DAK Fisik;
Kebutuhan pendanaan untuk percepatan penyediaan infrastruktur dan sarana
dan prasarana dasar, serta percepatan pembangunan daerah perbatasan,
daerah tertinggal, dan daerah kepulauan;
Kebutuhan pemenuhan anggaran pendidikan sebesar 20% (dua puluh persen)
dan kesehatan sebesar 5% (lima persen) sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan; dan
KEMENTERIAN KEUANGAN
KEMENTERIAN KEUANGAN
KEBIJAKAN DAK FISIK
1. Jenis dan bidang DAK Fisik disempurnakan sesuai dengan prinsip money follow program, berbasis proposal, serta sinkronisasi DAK dengan belanja K/L;
2. Penguatan peran Provinsi dalam sinkronisasi usulan DAK Fisik; 3. Menghilangkan kewajiban Dana Pendamping;
4. Penetapan juknis dengan Perpres, dan berlaku 3 tahun; 5. Memperbaiki Penyaluran DAK:
a. secara triwulan per bidang;
b. penyaluran secara sekaligus sesuai rekomendasi KL dan Bidang yang alokasi sd. 1 Miliar; c. berbasis kinerja penyerapan (performance based);
6. Mewajibkan daerah melaporkan capaian output/outcome.
1. DAK REGULER
Membantu mendanai kegiatan untuk penyediaan pelayanan dasar sesuai UU
23/ 2014 dengan target pemenuhan Standar Pelayanan Minimal dan ketersediaan sarana dan prasarana untuk
pencapaian Program Presiden Ekonomi Berkeadilan
2. DAK PENUGASAN
Mendukung pencapaian
Prioritas Nasional Tahun 2018
yang menjadi kewenangan
Daerah, lingkup kegiatan
spesifik serta lokasi prioritas
tertentu
3. DAK AFFIRMASI
Membantu mempercepat pembangunan infrastruktur dan pelayanan dasar pada Lokasi Prioritas
yang termasuk kategori daerah perbatasan, kepulauan, tertinggal, dan
transmigrasi (Area/Spatial Based)
1. Pendidikan;
2. Kesehatan dan KB; 3. Air Minum;
4. Sanitasi;
5. Perumahan dan Permukiman; 6. Pasar;
7. Industri Kecil dan Menengah (IKM);
8. Pertanian;
9. Kelautan dan Perikanan; 10.Pariwisata; dan
11.Jalan.
1. Pendidikan (SMK);
2. Kesehatan (RS Rujukan dan Pratama); 3. Air Minum; 4. Sanitasi; 5. Jalan; 6. Irigasi; 7. Pasar;
8. Energi Skala Kecil; dan 9. Lingkungan Hidup dan
Kehutanan. 1. Kesehatan (Puskesmas); 2. Perumahan dan Permukiman; 3. Transportasi; 4. Pendidikan; 5. Air Minum; dan 6. Sanitasi
7
KEMENTERIAN KEUANGAN
Penentuan Jenis/Bidang/Subbidang DAK Fisik
DJPK
✓
kebutuhan
pemenuhan anggaran
pendidikan sebesar
20% (dua puluh persen)
dan kesehatan sebesar
5% (lima persen) sesuai
dengan ketentuan
peraturan
perundang-undangan; dan
✓
perkembangan DAK
Fisik dalam 3 (tiga)
tahun terakhir.
BAPPENAS
✓
program dan/atau
kegiatan yang menjadi
prioritas nasional;
✓
lokasi dari program
dan/atau kegiatan
yang menjadi prioritas
nasional;
✓
perkiraan kebutuhan
anggaran untuk
mendanai kegiatan;
dan
✓
data pendukung
KEMENTERIAN/LEMBAGA
✓
ruang lingkup, sasaran,
dan target manfaat
program dan/atau
kegiatan;
✓
prioritas kegiatan per
bidang/subbidang DAK
Fisik;
✓
rincian kegiatan berupa
nama kegiatan, target
output kegiatan, satuan
biaya, dan lokasi
kegiatan;
✓
perkiraan kebutuhan
anggaran untuk
mendanai kegiatan; dan
KEMENTERIAN KEUANGAN
Kebijakan Pengalokasian DAK
Fisik TA 2018
KEMENTERIAN KEUANGAN
10
Penetapan
Bidang/Subbidang/
Menu kegiatan dan
format/template Usulan
DAK
Pemberitahuan
Bidang/Subbidang/
Menu kegiatan dan
format/template Usulan
DAK kepada daerah
Penyusunan dan
Penyampaian
Usulan DAK oleh
daerah
Verifikasi dan
Penilaian Usulan
DAK oleh K/L,
Bappenas, dan
Kemenkeu
Sinkronisasi & harmonisasi perencanaan DAK antar
kab./Kota dan antara kab./Kota dengan provinsi
berdasarkan RKPD dan RPJMD serta RKP dan
RPJMN, dengan memperhatikan masukan
dari DPD dan DPR
Penentuan pagu per
Bidang/
subbidang/subjenis
berdasarkan
kebutuhan daerah dan
ketersediaan pagu DAK
dalam RAPBN
Penghitungan alokasi
sementara DAK per
Bidang/Subbidang/
Subjenis per Daerah
Pertimbangan
DPD atas arah
kebijakan DAK
Pembahasan RUU
APBN (Panja Transfer
Ke Daerah dan Dana
Desa)
Penetapan
Alokasi DAK per
Daerah
10
MEKANISME PENGALOKASIAN DAK
Agustus
April April -Mei Juni-Juli
Akhir Juli Agustus-September
Maret
September
KEMENTERIAN KEUANGAN
BERKAS
USULAN DAK
11
Mempertimbangkan:
1. kesesuaian usulan kegiatan dengan
prioritas nasional dan prioritas daerah;
2. sinkronisasi usulan kegiatan antarbidang;
3. skala prioritas kegiatan per
bidang/subbidang;
4. target output kegiatan yang akan dicapai,
termasuk untuk memenuhi Standar
Pelayanan Minimum;
5. lokasi pelaksanaan kegiatan;
6. satuan biaya masing-masing kegiatan;
dan
7. tingkat penyerapan dana dan capaian
output DAK dan/atau DAK Fisik dalam 3
(tiga) tahun terakhir.
a.Surat
pengantar
kepala
daerah.
b.Rekapitulasi
usulan DAK;
PENYUSUNAN USULAN DAK FISIK
KEMENTERIAN KEUANGAN
12
BERKAS USULAN DAK
PENYAMPAIAN USULAN DAK FISIK
April
15 Mei
a. Surat pengantar kepala daerah.
b. Usulan DAK per bidang/ subbidang
K/L TEKNIS
a. Surat pengantar kepala daerah.
b. Rekapitulasi usulan DAK; dan
c. Usulan DAK per bidang/ subbidang
GUBERNUR
KEMENKEU dan
BAPPENAS
a. Surat pengantar kepala daerah.
b. Rekapitulasi usulan DAK; dan
c. Usulan DAK per bidang/ subbidang
a. Surat pengantar kepala daerah.
b. Rekapitulasi usulan DAK; dan
c. Usulan DAK per bidang/ subbidang
KEMENTERIAN KEUANGAN
13
VERIFIKASI DOKUMEN USULAN DAK FISIK
No.
Uraian
Teknis
K/L
Bappenas
Kemenkeu
1
kelengkapan dan kesesuaian usulan DAK Fisik
dengan surat pemberitahuan;
√
√
√
2
kesesuaian antara rekapitulasi usulan DAK Fisik
dengan rincian usulan DAK Fisik per
bidang/subbidang;
√
√
√
3
kesesuaian usulan DAK Fisik antara dokumen
fisik (hardcopy) dengan dokumen elektronik
(softcopy); dan
√
√
√
KEMENTERIAN KEUANGAN
14
NO K/L TEKNIS BAPPENAS KEMENTERIAN KEUANGAN
1 Kesesuaian usulan kegiatan dengan jenis-jenis
kegiatan per bidang/subbidang DAK fisik. Target output dan lokasi prioritas kegiatan per bidang/subbidang per tahun secara nasional;
Kesesuaian usulan kegiatan dengan menu kegiatan per bidang/subbidang DAK fisik yang ditetapkan oleh
2 Usulan target output kegiatan dengan memperhatikan:
✓ data teknis kegiatan pada data pendukung usulan
DAK Fisik;
✓ perbandingan data teknis kegiatan pada data
pendukung usulan DAK Fisik dengan data teknis yang dimiliki oleh kementerian/lembaga teknis;
✓ tingkat capaian Standar Pelayanan Minimum
bidang/subbidang yang terkait oleh daerah;
✓ target output/manfaat kegiatan per
bidang/subbidang DAK yang diusulkan oleh daerah dalam jangka pendek dan jangka menengah; dan
✓ target output/manfaat per bidang/subbidang DAK
secara nasional dalam jangka pendek dan jangka menengah.
Target output dan lokasi prioritas kegiatan per bidang/subbidang dalam jangka menengah secara nasional; dan
Kementerian/lembaga teknis;
Kewajaran nilai usulan kegiatan dan indeks kemahalan konstruksi; dan
3 Kewajaran nilai usulan kegiatan. Target output dan prioritas nasional
dalam rencana kerja pemerintah dan rencana pembangunan jangka menengah nasional.
Alokasi dan kinerja penyerapan DAK fisik serta tingkat capaian output tahun sebelumnya.
PENILAIAN KELAYAKAN USULAN DAK FISIK
(PEDOMAN)
KEMENTERIAN KEUANGAN
15
PENGHITUNGAN ALOKASI DAK FISIK
K/L
• TARGET OUTPUT
• UNIT COST
BAPPENAS
• SKALA PRIORITAS
KEMENKEU
• SATUAN BIAYA
• KINERJA
PENYERAPAN
Total Kebutuhan
dana perbidang
Total Volume Output Kegiatan =
(total Volume Ouput Kegiatan yang disetujui K/L ) x (skala prioritas dari Bappenas) x (tingkat penyerapan dana dari Kemenkeu)
Kebutuhan Dana per Kegiatan = (total Volume Ouput
Kegiatan) x (satuan biaya yang telah disetujui Kementerian Keuangan) Total Kebutuhan Dana Total Kebutuhan Dana = total kebutuhan dana per kegiatan per daerah Total Kebutuhan Dana vs Pagu DAK RAPBN
Bila total kebutuhan dana ≠ pagu DAK RAPBN, maka dilakukan penyesuaian total kebutuhan dana per bidang/subbidang berdasarkan pagu DAK RAPBN
Alokasi Sementara DAK per daerah
Sinkronisasi & harmonisasi perencanaan DAK antar
kab./kota dan antara kab./kota dengan provinsi berdasarkan RKPD dan RPJMD serta RKP dan RPJMN, dengan memperhatikan masukan dari DPD dan DPR
• Output kegiatan disesuaikan dengan pagu DAK
• Output kegiatan yang telah
disesuaikan dikalikan dengan standar biaya satuan untuk mendapatkan alokasi sementara DAK per daerah • Alokasi sementara DAK per daerah mempertimbangkan keseimbangan alokasi DAK antar daerah dan alokasi DAK tahun sebelumnya.
KEMENTERIAN KEUANGAN
16
PENETAPAN ALOKASI DAK FISIK
Alokasi Sementara
DAK per daerah
Pertimbangan
DPD atas arah
kebijakan DAK
Pembahasan RUU
APBN (Panja Transfer
Ke Daerah dan Dana
Desa)
Penetapan Alokasi
DAK per Daerah
KEMENTERIAN KEUANGAN
MEKANISME PENGALOKASIAN DAK FISIK
17
Pagu alokasi DAK per bidang dan Alokasi DAK sementara per
daerah Usulan Daerah yang
telah diverifikasi
K/L TEKNIS BAPPENAS KEMENKEU
Verifikasi
Usulan Daerah
Penilaian Kelayakan
Target output kegiatan dan satuan biaya yang
disetujui
Usulan Daerah yang telah diverifikasi
Verifikasi
Usulan Daerah
Penilaian Kelayakan
Prioritas kegiatan dan lokasi
Usulan Daerah yang telah diverifikasi
Verifikasi
Usulan Daerah
Penilaian Kelayakan
Satuan Biaya dan kinerja penyerapan DAK
T-2
Total kebutuhan dana
Penyesuaian total kebutuhan dana dengan pagu DAK
RAPBN
KD = PAGU
Pagu DAK per bidang
KD ><PAGU
PEMDA
Usulan Daerah Pembahasan RUU
APBN dan Penetapan Alokasi DAK DPR RI pertimbangan DPD kepada DPR terkait dengan kebijakan DAK
dalam RUU APBN DPD RI
KEMENTERIAN KEUANGAN
KEMENTERIAN KEUANGAN
Penyaluran DAK Fisik (1)
✓
DAK yang disalurkan (TW IV) sesuai dengan kebutuhan dalam rangka mencapai output 100%;
✓
Mengurangi/menghilangkan Sisa DAK yang ada di RKUD;
✓
Perencanaan Kas Pemerintah menjadi lebih terukur dan sehat; dan
✓
Mendisplinkan daerah dalam perencanaan kas.
TW I
TW II
TW III
TW IV
25%
30%
25%
paling cepat Februari
paling lambat April
paling cepat April
paling lambat Juli
paling cepat Juli paling
lambat Oktober
paling cepat Oktober,
paling lambat
Desember
sebesar selisih antara
dana yang telah
diterima di RKUD
dengan nilai rencana
penyelesaian
kegiatan
KEMENTERIAN KEUANGAN
Penyaluran DAK Fisik (2)
Meningkatkan pencapaian sasaran target out yang telah ditetapkan
pada TA sebelumnya
Meningkatkan kemampuan dan komitmen daerah dalam
pelaksanaan DAK Fisik;
Mendorong pencapaian target output yang telah ditetapkan
Triwulan I
✓
APBD TA
berjalan
✓
laporan
realisasi
penyerapan
dan
capaian
output
kegiatan TA
sebelumnya
.
Triwulan II
✓
laporan realisasi
penyerapan
dana paling
sedikit 75% dari
dana yang telah
diterima di RKUD
dan capaian
output TW I.
✓
Ringkasan
kontrak, jika
kegiatan secara
kontraktual
Triwulan III
✓
laporan
realisasi
penyerapan
dana paling
sedikit 75% dari
dana yang
telah diterima
di RKUD dan
capaian output
s.d TW II paling
sedikit 30%
Triwulan IV
✓
laporan realisasi
penyerapan dana
paling sedikit 90%
dari dana yang
telah diterima di
RKUD dan capaian
output s.d TW III
paling sedikit 65%
✓
nilai rencana
penyelesaian
kegiatan dalam
rangka
penyelesaian
capaian output
100% (seratus
persen) kegiatan
DAK Fisik.
PERSYARATAN:
KEMENTERIAN KEUANGAN
21
Triwulan I
paling lambat
tanggal 31
Maret
Triwulan III
paling lambat
tanggal 30
September
Triwulan II
paling lambat
tanggal 30 Juni
Triwulan III
paling lambat
tanggal 15
Desember
Penyaluran DAK Fisik (4)
BATAS WAKTU PENYAMPAIAN PERSYARATAN:
Konsekuensi persyaratan
terlambat:
✓
DAK Fisik TW berikutnya tidak
disalurkan
Tujuan Penerapan:
✓
Penerapan punishment bagi
daerah yang tidak tertib dan
berkomitmen rendah
✓
Menodorong daerah agar
KEMENTERIAN KEUANGAN
Penyaluran DAK Fisik (3)
Penyaluran DAK Fisik bidang tertentu s.d 1 Milyar:
✓
Dapat sekaligus paling cepat April paling lambat Juli
✓
Persyaratan:
▪
perda APBD TA berjalan;
▪
laporan realisasi penyerapan dana dan capaian output kegiatan DAK
Fisik TA
▪
Ringkasan kontrak
✓
Batas penyampaian persyaratan 21 Juli
✓
Laporan paling lambat November TA berjalan
Tujuan Perubahan
Penyaluran berdasarkan nilai kontrak dan mempermudah
pelaksanaan DAK Fisik yang relatif sederhana dalam
KEMENTERIAN KEUANGAN
Penyaluran DAK Fisik (4)
Penyaluran DAK Fisik yang pembayarannya tidak bisa bertahap:
✓
K/L menyampaikan rekomendasi Bidang DAK yang kegiatan sebagian/seluruh kegiatannya tidak
bisa dilakukan pembayaran secara bertahap;
✓
Rekomendasi disampaikan ke DJPK paling lambat Februari;
✓
DJPK menyampaikan rekomendasi K/L kepada KPPN melalui koordinator KPA;
✓
Penyaluran bidang yang kegiatannya bertahap: sebesar persentase triwulanan dari pagu bidang
DAK setelah dikurangi kegiatan yang pembayarannya tidak bisa dilakukan bertahap;
✓
Penyaluran bidang yang sebagian/seluruh kegiatan yang tidak bisa bertahap, setelah memenuhi
syarat:
1. Rekomendasi dari K/L
2. Perda APBD TA berjalan.
3. laporan realisasi penyerapan dana dan capaian output TA sebelumnya.
4. ringkasan kontrak dan/atau bukti pemesanan barang atau sejenis.
Tujuan Perubahan
Mengatur lebih rinci terhadap kegiatan yang pembayarannya
KEMENTERIAN KEUANGAN
Peralihan Penyaluran DAK FISIK
PERALIHAN 2017
✓Penyaluran TW I:
a. paling lambat 31 Mei
b. laporan persyaratan penyaluran disampaikan oleh Kepala Daerah kepada Menteri
Keuangan c.q. DJPK dalam bentuk data elektronik (softcopy);
c. DJPK menyampaikan rekomendasi penyaluran DAK Fisik triwulan I kepada Kepala KPPN.
✓Batas penyampaian persyaratan:
a. Triwulan I paling lambat tanggal 19 Mei;
b. Triwulan II paling lambat tanggal 21 Juli;
c. Triwulan III paling lambat tanggal 21 Oktober; dan
✓
Rekomendasi kegiatan DAK Fisik yang pembayarannya baik sebagian atau seluruhnya
tidak bisa dilakukan secara bertahap, disampaikan ke DJPK paling lambat April.
✓Penyampaian persyaratan penyaluran kegiatan DAK Fisik yang pembayarannya baik sebagian
atau seluruhnya tidak bisa dilakukan secara bertahap paling lambat 19 Mei.
KEMENTERIAN KEUANGAN
Ketentuan Lain-lain
DAK Fisik tidak terlaksana karena bencana alam dan/atau kerusuhan:
✓
DAK Fisik dapat dialokasikan kembali pada TA berikutnya.
✓
BPKP dan kementerian/lembaga teknis melakukan verifikasi atas nilai DAK Fisik yang tidak
terlaksana
✓
Berdasarkan hasil verifikasi, BPKP dan kementerian/lembaga teknis menyampaikan
rekomendasi pengalokasian DAK Fisik kepada Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal
Perimbangan Keuangan.
Tujuan Perubahan
Memberikan keringanan pelaksanaan DAK Fisik karena keadaan di luar kendali
daerah yang sifatnya force major
KEMENTERIAN KEUANGAN
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA