• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN KINERJA

A. CAPAIAN ORGANISASI

Akuntabilitas Kinerja organisasi Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Jawa Tengah merupakan kinerja secara kolektif dari seluruh unit kerja di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov.

Jawa Tengah. Dengan didasarkan atas Perjanjian Kinerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Jawa Tengah Tahun 2020, telah dilakukan pengukuran dan evaluasi kinerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Jawa Tengah Kementerian Agama.

Metode pengukuran capaian kinerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Jawa Tengah Kementerian Agama Tahun 2020 adalah dengan cara membandingkan antara realisasi kinerja dengan target kinerja yang ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Jawa Tengah Tahun 2020. Capaian kinerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Jawa Tengah tahun 2020 dapat disampaikan seperti pada tabel 3.1 sebagai berikut:

Tabel 3.1 : Capaian Kinerja

Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Jawa Tengah Tahun 2020

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian 1 Meningkatnya kualitas

bimbingan dan penyuluhan agama

a. Nilai kinerja penyuluh agama b. Persentase penyuluh agama

yang dibina 2 Meningkatnya kualitas

pelayanan

perlindungan umat beragama

a. Persentase jumlah kasus pelanggaran hak beragama yang ditindaklanjuti

b. Jumlah aktor kerukunan yang dibina

c. Jumlah desa sadar kerukunan yang dibina

a. Jumlah lembaga agama, organisasi sosial keagamaan, tokoh agama,

6. 300 6. 300 100 %

LAPORAN KINERJA TAHUN 2020 KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA

PROV. JAWA TENGAH

keagamaan, tokoh

agama, tokoh

masyarakat sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa

Persentase Sekber FKUB yang ditingkatkan layanannya melalui BOP

100 100 100 %

5 Meningkatnya kualitas pembinaan kerukunan intra umat beragama

a. Persentase lembaga agama, organisasi sosial keagamaan, tokoh agama, dan tokoh masyarakat yang dibina kerukunan intra umat beragama 6 Meningkatnya kualitas

moderasi beragama penyuluh agama

Persentase penyuluh agama yang berwawasan moderat

100 100 100 %

7 Meningkatnya pengelolaan rumah ibadah sebagai pusat syiar agama yang toleran

a. Persentase rumah ibadah yang ramah

b. Persentase pengelola rumah ibadah yang dibina agama di ruang publik

Jumlah siaran keagamaan yang berwawasan moderat di media massa dan ruang publik

a. Persentase pesantren yang berwawasan moderat

b. Persentase peningkatan peserta pendidikan diniyah takmilyah dan pendidikan Al Qur’an 11 Menguatnya dialog

lintas agama dan budaya

Jumlah dialog lintas agama dan budaya yang diselenggarakan

Jumlah produk budaya berbasis agama yang memberikan manfaat terhadap kesejahteraan umat (Wisata religi, Situs, Artefak)

Jumlah kegiatan ekspresi budaya yang mengandung nilai agama (contoh Pesparawi MTQ, STQ, Ustawa, dll)

45 42 87,5 %

14 Meningkatnya kualitas literasi khasanah budaya bernafas agama

a. Jumlah direktori pustaka agama yang di inventarisasi, kodefikasi dan digitalisasi rumah ibadah yang dibina b. Jumlah pengelola perpustakaan

rumah ibadah yang dibina

36

15 Meningkatnya kualitas sarana pendukung pelayanan keagamaan

a. Jumlah sarana dan prasarana layanan peribadatan yang disediakan b. Jumlah kitab suci dan buku

keagamaan yang disediakan c. Persentase lembaga keagamaan

yang difasilitasi

d. Jumlah bimbingan layanan syariah yang disediakan

e. Jumlah masjid/mushalla yang terfasilitasi pengukuran arah kiblat f. Jumlah SDM Ahli Falakiyah yang

16 Meningkatnya kualitas pelayanan nikah/rujuk (Islam)

a. Jumlah KUA yang direvitalisasi b. Jumlah KUA yang ditingkatkan

sarana prasarana

c. Jumlah calon pengantin yang memperoleh fasilitas kursus pra nikah

d. Jumlah remaja usia sekolah yang mendapatkan bimbingan cegah kawin anak dan seks pra nikah e. Jumlah penghulu dan PPN luar

17 Meningkatnya kualitas pelayanan bimbingan keluarga

Jumlah keluarga yang memperoleh bimbingan dan layanan pusaka sakinah/kristiani/bahagia/sukinah/hitta sukhaya

94 94 100 %

18 Meningkatnya kualitas pembinaan dan Perjalanan Ibadah Umrah yang terbina dan terawasi

80 80 100 %

19 Meningkatnya kualitas pelayanan pendaftaran ibadah haji

a. Persentase pusat layanan haji yang memenuhi standar pelayanan b. Persentase calon jemaah haji yang

batal diberangkatkan pada tahun bersangkutan

20 Meningkatnya kualitas pelayanan jamaah haji di asrama haji

a. Persentase asrama haji yang memenuhi standar pelayanan b. Persentase pelayanan transportasi

jemaah haji yang tepat waktu

100

21 Meningkatnya kualitas pembinaan jamaah haji

Persentase jemaah haji yang mengikuti manasik haji

100 100 100 %

LAPORAN KINERJA TAHUN 2020 KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA

PROV. JAWA TENGAH

22 Meningkatnya pengelolaan data dan sistem informasi haji terpadu

a. Persentase amil yang dibina

b. Persentase lembaga zakat yang

25 Meningkatnya kualitas penerapan kurikulum dan pola pembelajaran inovatif

a. Persentase madrasah yang menerapkan metode pembelajaran inovatif dalam kurikulum

b. Persentase pendidikan diniyah/muadalah yang menerapkan metode pembelajaran inovatif dalam kurikulum

c. Persentase sekolah keagamaan yang menerapkan metode pembelajaran inovatif dalam kurikulum 26 Meningkatnya kualitas

penilaian pendidikan

a. Persentase guru di madrasah/sekolah keagamaan yang dinilai kinerjanya sebagai dasar penetapan tunjangan;

b. Persentase ustadz di pendidikan diniyah/muadalah yang dinilai kinerjanya sebagai dasar penetapan tunjangan;

c. Persentase guru pendidikan agama yang dinilai kinerjanya sebagai dasar penetapan tunjangan;

d. Jumlah penghargaan bagi guru dan tenaga kependidikan pada madrasah/Sekolah Keagamaan;

e. Jumlah penyelenggaraan asesmen

kompetensi siswa di

madrasah/sekolah keagamaan;

f. Persentase siswa yang mengikuti asesmen kompetensi di madrasah/sekolah keagamaan.

27 Meningkatnya

penerapan teknologi informasi dan komunikasi dalam sistem pembelajaran

a. Persentase madrasah/ pendidikan diniyah/muadalahyang

menerapkan TIK untuk e-pembelajaran

b. Persentase mata pelajaran yang menggunakan bahan belajar berbasis TIK untuk e-pembelajaran

80

28 Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana pendidikan

a. Persentase RA/Pratama Widya Pasraman/ Taman Seminari/Nava Dhammasekha yang memenuhi SPM sarana prasarana

b. Persentase MI/Ula/SDTK/ Adhi Widya Pasraman yang memenuhi SPM sarana prasarana

c. Persentase MTs/Wustha /SMPTK/Madyama Widya Pasraman

e. Persentase PDF/ Pendidikan Muadalah pada Pondok Pesantren yang memenuhi SP

f. Persentase Madrasah/Sekolah Keagamaan di daerah 3T yang ditingkatkan mutunya

g. Persentase Sekolah Minggu Buddha/Dhammaseka Non Formal yang memenuhi SPM sarana pendidikan bagi anak kurang mampu, daerah afirmasi, dan berbakat

a. Jumlah siswa penerima BOS pada Madrasah

b. Jumlah siswa penerima BOS pada Sekolah Keagamaan/PDF Muadalah c. Persentase siswa penerima PIP

pada Madrasah/sekolah keagamaan d. Persentase siswa penerima PIP

pada Pendidikan Keaagamaan/PDF

30 Meningkatnya kualitas penanganan ATS

a. Persentase madrasah yang menyelenggarakan pendidikan inklusi

b. Persentase ATS yang mengikuti program pendidikan kesetaraan di pesantren

31 Menguatnya pelayanan 1 Tahun Prasekolah

jumlah siswa RA/Pratama Widya Pasraman/Nava Dhammasekha yang

10.396 10. 396 100 %

LAPORAN KINERJA TAHUN 2020 KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA

PROV. JAWA TENGAH

tingkatkan mutunya melalui BOP 32 Meningkatnya kualitas

pendidik dan tenaga kependidikan

a. Persentase ustadz pendidikan diniyah/muadalah yang lulus sertifikasi;

b. Persentase tenaga kependidikan pendidikan diniyah/muadalah yang memperoleh peningkatan kompetensi;

c. Persentase kepala pendidikan diniyah/muadalah yang memperoleh peningkatan kompetensi;

d. Persentase ustad pendidikan diniyah/muadalah yang mendapatkan penguatan KKG/MGMP dan AKG;

e. Persentase guru pendidikan agama yang memperoleh peningkatan kompetensi

33 Terpenuhinya jumlah guru dan tenaga kependidikan sesuai dengan standar minimal

a. Persentase guru yang memenuhi kualifikasi dan kompetensi minimal b. Persentase guru yang memenuhi

kualifikasi dan kompetensi minimal

85

34 Meningkatnya kualitas pendidikan profesi

b. Persentase guru pendidikan agama Islam yang mengikuti PPG

c. Persentase Guru Pendidikan Agama berkualifikasi minimal S1

d. Persentase Calon Pengawas Madrasah/Sekolah Keagamaan yang 35 Menguatnya kapasitas

dan akselerasi akreditasi

Jumlah madrasah/ pendidikan diniyah/ muadalah /sekolah keagamaan yang difasilitasi dalam meningkatkan status akreditasi

31 31 100 %

36 Meningkatnya budaya mutu pendidikan

a. Persentase madrasah/sekolah keagamaan yang menerapkan budaya mutu

b. Persentase siswa/santri madrasah/pendidikan

diniyah/PDF/sekolah keagamaan yang mengikuti kompetisi nasional maupun internasional

37 Meningkatnya budaya belajar dan lingkungan madrasah/sekolah yang menyenangkan dan bebas dari kekerasan

a. Persentase MTs/MA/SMPTK/

SMTK/SMAK/ Pesantren/ Pasraman yang mengintegrasikan pendidikan karakter dalam pembelajaran b. Persentase kepala pendidikan

diniyah/ muadalah yang dibina dalam penerapan budaya belajar yang nyaman dan aman

c. Persentase madrasah/ sekolah 60

keagamaan yang ramah anak yang dibina kepeloporan dan kesukarelawanan

39 Meningkatnya kualitas layanan dan bantuan

40 Meningkatnya kualitas pengelolaan

kerjasama luar negeri

Persentase rekomendasi izin orang asing 70 70 100 %

41 Meningkatnya kualitas pengelolaan ASN

a. Persentase dokumen perencanaan ASN yang sesuai kebutuhan satuan kerja

b. Persentase laporan permasalahan kepegawaian di bidang kode etik, disiplin, pemberhentian dan pensiun yang ditandaklanjuti c. Persentase kesesuaian

pemanfaatan hasil assesmen kompetensi dengan jabatan d. Persentase ASN yang memiliki nilai

indeks profesional berkategori sedang (minimum 71)

e. Persentase ASN yang memenuhi syarat leveling kompetensi jabatannya

f. Persentase ASN yang diusulkan mutasi tepat waktu

g. Persentase data ASN yang diupdate

h. Persentase layanan administrasi kepegawaian berbasis digital yang mudah diakses sesuai standar dan tepat waktu, b. Persentase satuan kerja yang telah

menerapkan Pengendalian Intern Pelaporan Keuangan (PIPK) c. Persentase realisasi pelaksanaan

anggaran yang optimal

d. Persentase penyelesaian Kerugian Negara pada Kementerian Agama

90

LAPORAN KINERJA TAHUN 2020 KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA

PROV. JAWA TENGAH

43 Meningkatnya pengelolaan BMN yang akuntabel

a. Persentase nilai Barang Milik Negara yang ditetapkan status penggunaan dan pemanfaatannya b. Persentase tanah yang bersertifikat c. Persentase nilai Opname Physic

44 Meningkatnya kualitas

penataan dan

penguatan manajemen organisasi

a. Persentase satuan organisasi/kerja

yang menetapkan dan

mengevaluasi standar operasional prosedur berdasarkan peta proses bisnis

b. Persentase laporan kinerja satuan organisasi yang dievaluasi

c. Persentase administrasi hasil pengawasan yang ditindaklanjuti 46 Meningkatnya kualitas

penerapan Reformasi Birokrasi

a. Persentase satuan kerja yang telah dilakukan evaluasi

implementasi Reformasi Birokrasi b. Jumlah satuan kerja yang dibina

dalam peningkatan zona integritas c. Jumlah agen perubahan yang

dibina untuk

47 Meningkatnya kualitas perencanaan dan anggaran

a. Persentase output perencanaan yang berbasis data

b. Persentase keselarasan muatan Renja dengan Renstra

c. Persentase perencanaan kerjasama yang ditindaklanjuti

48 Meningkatnya kualitas pemantauan dan evaluasi perencanaan dan anggaran

a. Persentase laporan capaian kinerja perencanaan dan anggaran yang berkualitas

b. Persentase rekomendasi pemantauan, evaluasi, dan

pengendalian rencana

pembangunan nasional yang ditindaklanjuti

49 Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana kantor

Persentase pemenuhan kebutuhan prasarana kantor sesuai standar

80 80 100 %

50 Meningkatnya kualitas pengelolaan tata persuratan, arsip dan layanan pengadaan barang jasa

a. Persentase surat masuk yang ditindaklanjuti secara tepat waktu b. Persentase dokumen yang dikirim

secara elektronik

c. Persentase surat yang diarsipkan dalam e-dokumen

d. Persentase menurunnya lelang gagal

e. Persentase menurunnya sanggah 80

dan sanggah banding 51 Meningkatnya kualitas

pelayanan umum dan rumah tangga

Persentase kepuasan pelayanan tamu pimpinan

80 80 100 %

52 Meningkatnya kualitas layanan hubungan masyarakat dan informasi

a. Jumlah pemberitaan capaian program dan pelaksanaan b. Persentase pemberitaan negatif

tentang Kementerian Agama yang discounter 53 Meningkatnya kualitas

data dan sistem informasi

a. Jumlah sistem informasi yang memenuhi standar

b. Persentase data agama dan pendidikan yang valid, dan reliable

70 54 Meningkatnya kualitas

administrasi pendidikan keagamaan

Presentase Pengawas, Guru, Pegawai PNS yang memperoleh gaji, tunjangan dan operasional

90 90 100 %

Rata-Rata 99,07 %

Sumber: Subbag PDI

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Jawa Tengah memperoleh capaian kinerja sebesar 99,07% dari 54 (lima puluh empat) sasaran kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:

1) Bagian Tata Usaha

Bagian Tata Usaha telah menyelenggarakan beberapa kegiatan dalam rangka pencapaian kinerja :

1. Asesmen PNS

2. Penyelesaian Mutasi Kepegawaian

3. Pembuatan Aplikasi Elektronik Tata Persuratan 4. Peningkatan Pelayanan PTSP

5. Penunjukan Agen Perubahan

6. Pembinaan Satker dalam rangka peningkatan Zona Integritas 7. Pembuatan Aplikasi Simbok, SKP dan LCKH

8. Penunjukan 2 Satker sebagai Pilot Project PMPZI (Kankemenag Kab.

Cilacap dan Kankemenag Kab. Tegal) 9. Penetapan/Penghapusan BMN

10. Pembuatan Rekomendasi Izin Orang Asing 11. Penyelesaian Kasus Hukum di PTUN

LAPORAN KINERJA TAHUN 2020 KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA

PROV. JAWA TENGAH

12. Pemberian Insentif Guru Agama Khonghucu 13. Pemberian Penyuluh Agama Khonghucu 14. Bantuan Operasional FKUB Jawa Tengah

15. Pembinaan Peningkatan Kapasitas FKUB dan Lembaga Keagamaan 16. Kampanye dan Publikasi Kerukunan di Televisi

17. Penyusunan Laporan Keuangan dan Laporan Kinerja

Gambar Ruang PTSP Kanwil Kemenag Prov. Jateng

Menurunnya Frekuensi Isu-isu Kerukunan Umat Beragama mendapat rerata capaian sebesar 97,05%, capaian tersebut diukur melalui dua indikator kinerja, yaitu:

a. Indikator Kinerja Presentase FKUB Yang Aktif Dalam Membina Kerukunan Umat Beragama. Pada Indikator Kinerja ini dapat terealisasi sebesar 100,00% atau memperoleh capaian dari target yang telah ditetapkan sebesar 100.00%. capaian tersebut diperoleh dengan aktifnya Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) pada 35 Kabupaten dan Kota dan 1 FKUB Provinsi, sebagai forum dialog para tokoh lintas agama, dari tahun 2019 yang aktif berjumlah 35 (kurang aktif 1 FKUB).

Gerakan Silaturahim Kebangsaan

digelorakan oleh FKUB Provinsi Jateng dengan merangkul seluruh elemen Ormas lintas Agama, dan media

Sebagai salah satu langkah dalam membina Kerukunan Umat Beragama, FKUB Provinsi Jawa Tengah merangkul berbagai ormas keagamaan lintas agama, yang kemudian dideklarasikan dalam PIAGAM WATU GONG dengan kegiatan yang dikemas dalam silaturahim kebangsaan, diantaranya bertujuan mengajak semua elemen bersama-sama mendengungkan moderasi beragama dan kedewasaan beragama serta menjaga kerukunan untuk meminimalisir terjadinya konflik dan intoleransi.

LAPORAN KINERJA TAHUN 2020 KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA

PROV. JAWA TENGAH

Kegiatan Deklarasi Piagam Watu Gong

Selain kegiatan Silaturahim Kebangsaan yang dilaksanakan mingguan FKUB juga menggerakkan kegiatan Doa Bersama lintas Agama dengan menggandeng Pemerintah Daerah dan Kanwil Kementerian Agama Prov. Jateng dengan menggerakkan seluruh jajaran FKUB di 35 Kabupaten/kota, juga bersama Kanwil Kementerian Agama Prov. Jateng memberikan santunan kepada Marbot Masjid yang terdampak Pandemi Covid 19, dan juga santunan sembako dan juga perlengapan protokol kesehatan kepada masyarakat bersama-sama dengan ormas keagamaan.

Doa Bersama Lintas Agama

Mendoakan Jawa Tengah dan Indonesia pada umumnya bebas dari covid-19, membangkitkan kepedulian dan rasa kemanusiaan

Kegiatan Sosial Santunan untuk Marbot Masjid yang terdampak Covid 19

LAPORAN KINERJA TAHUN 2020 KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA

PROV. JAWA TENGAH

b. Indikator Kinerja Persentase Konflik Antar Umat Beragama Yang Diselesaikan. Pada Indikator Kinerja ini dapat terealisasi sebesar 87,00 atau memperoleh capaian sebesar 107,41% dari target yang telah ditetapkan sebesar 81.00%.

Dengan keterlibatan aktif dalam sejumlah program yang mengusung isu agama diantaranya untuk mempromosikan toleransi, kerukunan dan moderasi beragama di Jawa Tengah, dengan berbagai program kegiatan seperti Peningkapan Peran dan Kapasitas FKUB dan Lembaga Agama, kegiatan Silaturahim antar Tokoh Agama, Kegiatan Desa Sadar Kerukunan, dan Kampanye Kerukunan di ruang Publik.

Kegiatan Peningkatan Kapasitas FKUB dan Lembaga Agama

Motivasi kepada para Tokoh Agama dalam Pembinaan Peningkatan Kapasitas FKUB Tahun 2020

Kegiatan "SALAM" Silaturahim antar Tokoh Agama

Gubernur Jawa Tengah,Tokoh lintas Agama,Kakanwil Kemenag Prov. Jateng, Kakan Kemenag Kab/Kota se-Jateng, dan Jajaran FKUB Kab/Kota Sejateng melakukan Silaturahim secara Virtual untuk membahas isu-isu agama dan juga mengatasi dampak covid 19 Tahun 2020

LAPORAN KINERJA TAHUN 2020 KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA

PROV. JAWA TENGAH

Gambar 3.7:

Kegiatan Desa Kerukunan

Kegiatan Pembuatan Kampanye Kerukunan berupa ILM Menjaga Kerukunan di Tengah Pandemi Covid 19

Pembuatan ILM Kampanye Kerukunan di Tengah Pandemi Covid 19 bersama 6 Tokoh Lintas Agama

LAPORAN KINERJA TAHUN 2020 KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA

PROV. JAWA TENGAH

Kegiatan Pembuatan Kampanye Kerukunan berupa ILM Menjaga Kerukunan di Tengah Pandemi Covid 19

Pembuatan ILM Kampanye Kerukunan di Tengah Pandemi Covid 19 bersama 6 Pemuda Lintas Agama, Kakanwil dan Ketua FKUB Prov. Jateng.

Dengan kegiatan-kegitan terebut di atas setidaknya persoalan-persoalan keagamaan di Jawa Tengah dapat diminimalisir, sehingga dapat terselesaikannya sejumlah persoalan terkait konflik dan isu-isu keagamaan, dari sejumlah Konflik keagamaan berdasarkan laporan melalui Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota se- Jawa Tengah, telah selesai dengan melibatkan FKUB, Kemenag dan Pemda setempat.

Adapaun beberapa penyelesaian konflik tersebut adalah:

1. Penyelesaian permasalahan pembangunan GBI Tlogosari Semarang yang sudah beberapa tahun dipermasalahkan dan tidak diperbolehkan melanjutkan pembangunan GBI. Penolakan pembangunan GBI Semarang ini sebelumnya sudah menjadi isu nasional dan internasional yang melibatkan Komnasham

2. Penyelesaian persoalan Pro kontra keberadaan Gereja Babtis Independen Alkitabiah Jl. Banteng Utara Nomor 19, dimana ada perselisihan antara pendeta yang satu dengan pendeta lainnya yang berbeda gereja dimana pendeta yang lain ada yang menyebut itu rumah biasa bukan gereja namun digunakan untuk beribadah umat kristiani, dengan adanya mediasi dan pelurusan permasallahan kemudian ditetapkan agar ada ijin sementara untuk penggunaan rumah sebagai gereja.

3. Penyelesaian Permasalahan pelarangan kegiatan Natal di Gereja yang dipimpin Pendeta Boston Sinaga di Kabupaten Sukoharjo, berlangsung damai dengan mediasi bersama warga dan pemerintah desa setempat.

4. Penyelesaian persoalan atas aksi kekerasan di salah satu rumah Jemaah Syiah di Jalan Cempaka No.81 Kampung Mertoyudan Kota Surakarta, dengan bersama-sama antara Kementerian Agama, Pemda, Forkopimda, dan Kelompok Syiah, dan Masyarakat serta Tokoh Agama setempat maka permaslaahan tersebut telah dapat diselesaikan secara hukum dan kekeluargaan.

Indikator tersebut puncaknya diperolehnya Harmony Award dari Menteri Agama RI kepada FKUB Prov. Jateng, FKUB Kota Semarang, Pemerintah Kota Semarang dan Pemerintah Kota Surakarta yang telah nenunjukkan peran dan sinergi yang baik dalam menjaga harmony di Jawa Tengah.

LAPORAN KINERJA TAHUN 2020 KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA

PROV. JAWA TENGAH

Penghargaan Harmony Award dari Menteri Agama RI

1. Sasaran Program kelima Meningkatnya Kualitas Bimbingan dan Penyuluhan Agama Khonghucu memperoleh rerata capaian 90%yang diukur dengan dua indikator kinerja yaitu:

a. Indikator Kinerja Rasio Penyuluh Agama dengan Kelompok Sasaran yang Mendapatkan Bimbingan Agama Khonghucu.

Idealnya setiap desa mempunyai penyuluh agama, sehingga masyarakat bisa mendapatkan bimbingan keagamaan secara maksimal. berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri(Permendagri) nomor 56 Tahun2015 jumlah desa dan kelurahan di Indonesia berjumlah 83.184,yang terdiri 74.754 desa dan 8.430 kelurahan. Oleh karena itu, setidaknya perlu 83 ribu penyuluh agama untuk melakukan pembimbingan kepada masyarakat. Tidak demikian halnya dengan pelayanan Umat Khonghucu, masih memerlukan Penyuluh yang berkompeten untuk memberikan bimbingan, keterlibatan langsungpenyuluh agama Khonghucu ditengah masyarakat sangat dibutuhkan. Mereka dituntut tidakhanya memiliki kemampuan keilmuan dan keahlian dalambertutur kata, tetapi juga menjaditeladan bagi umat. Kualitas penghayatan dan pengamalan umat terhadap ajaran agama Khonghucu semakin meningkat, sehingga diharapkan nantinya umat Khonghucu tidak saja agamis dan taat, melainkan juga menjadi warga negara yang tertibdan patuh kepada ketentuan peraturan perundang-undangan. Akan tetapi kelompok/umat Khonghucu belum mendapatkan pelayanan yang maksimal, hal tersebut dikarenakan masih minimnya penyuluh agama Khonghucu dibandingkan dengan jumlah umat Khonghucu yang ada di Jawa Tengah yang hanya berjumlah 15 orang. Untuk dapat melayani kelompok/umat Khonghucu secara maksimal, Subbag Ortala dan KUB senantiasa mengkoordinasikannya dengan Pusat bimbingan dan pendidikan Khonghucu (Pusbimdik) dengan disertai data untuk memetakan jumlah kelompok umat Khonghucu yang terdiri dari jemaah klenteng, perkumpulan majlis dll, sehingga nantinya dapat menentukan rasio sebaran penyuluh dalam kelompok tersebut untuk membimbingnya. Dari target 1 Penyuluh Agama Khonghucu untuk melayanai 9 kelompok, realisasinya 1penyuluh Agama

LAPORAN KINERJA TAHUN 2020 KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA

PROV. JAWA TENGAH

Khonghucu melayani 10 kelompok atau 90% dari target yang telah ditetapkan.

b. Indikator Kinerja Presentase Frekuensi Penyuluhan Agama Kepada Kelompok Sasaran yang Memenuhi Standar Minimal Khonghucu memperoleh capaian sebesar 100% dari target yang telah ditentukan.

Penyuluh Agama wajib dimiliki bagi seorang kelompok sasaran atau kelompok binaan. Kaitannya adalah untuk pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan berdasarkan keputusan Menteri Koordinator Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara nomor 54 tahun 1999 tentang jabatan fungsional Penyuluh Agama dan angka kreditnya. Kelompok sasaran adalah kelompok yang didasarkan atas wilayah dan jamaahnya yang sifatnya sementara. Sedangkan kelompok binaan sifatnya relatif lebih lama. Sebagai salah satu unsur pokok dalam kegiatan bimbingan dan penyuluhan adalah adanya kelompok sasaran atau kelompok binaan yang berada di bawah lingkungan kerja atau wilayah kerja penyuluh agama.

Kelompok Sasaran adalah bagian tidak terpisahkan dari pencapaian tujuan bimbingan dan penyuluhan pada masyarakat yang dilakukan oleh penyuluh agama. Kelompok sasaran menurut sudut pandang tugas seorang penyuluh agama itu harus ada, karena tanpa kelompok sasaran seorang penyuluh agama dalam melaksanakan tugas tanpa target dan tujuan yang jelas sehingga apa yang telah dilaksanakan tidak akan membawakan hasil yang telah di tetapkan.

Kelompok sasaran berdasarkan kenyataan di tengah masyarakat ada yang sudah terbentuk dan ada pula yang belum terbentuk. Bagi kelompok sasaran yang sudah terbentuk akan memudahkan seorang penyuluh agama memberikan bimbingan dan penyuluhan, tetapi apabila kelompok sasaran tersebut belum ada pengelolanya

atau penyuluhnya, maka perlu dibentuk kelompok sasaran yang lain, selanjutnya dijadikan kelompok Binaan. Dalam ketentuan bahwa bagi penyuluh agama yang bertugas di wilayah yang padat penduduk harus mempunyai kelompok binaan sebanyak 20 kelompok, sedangkan di daerah pedesaan yang penduduknya jarang dan sedikit, jumlah kelompok binaannya sebanyak 10 kelompok, kenyataan yangada di lapangan dalam rata-rata penyuluh agama membina 4-5 kelompok binaan, terdiri dari jemaah klenteng, perkumpulanmajlis dll, selama ini kelompok binaan itu di bawah naungan dan wilayah binaan Penerangan Agama.

Gambar 3.10.

Seleksi CPNS Guru Agama Khonghucu di STIKIN Purwokerto

Kemenag tentang kerjasama antara STIKIN dengan PusbimdikKhonghucu terkait penerimaan mahasiswa baru program studi pendidikan agamaKhonghucu.

2. Sasaran Program keenam, Meningkatnya Kualitas Pembinaan Moderasi Beragama, dengan indikator kinerja Tingkat Moderasi Beragama Kelompok Sasaran memperoleh capaian 100% dari target yang telah ditetapkan.

Dalam peningkatan kualitas pembinaan moderasi beragama difokuskan pada meningkatkan pembinaan moderasi beragama pada penyuluh agama Khonghucu, rumah ibadah, dan ruang publik. Ini dilakukan melalui srategi sebagai berikut:

LAPORAN KINERJA TAHUN 2020 KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA

PROV. JAWA TENGAH

a) peningkatan kompetensi penyuluh agama dalam mempraktikan contoh konkrit moderasi beragama;

b) peningkatan kualitas rumah ibadah yang ramah, bersih, dan

b) peningkatan kualitas rumah ibadah yang ramah, bersih, dan

Dokumen terkait