Dalam bidang pengembangan
organisasi manajemen Kesekretariatan KKI, upaya
menuju pelayanan prima dan tata pemerintahan yang baik terus dilakukan secara bertahap. Pada tahun 2014 capaian yang diperoleh KKI dalam bidang ini antara lain adalah telah diperkuatnya aplikasi
registrasi online dimana 80%
dokter dan dokter gigi lulusan baru
telah menggunakan aplikasi registrasi online di tahun 2014. Sekretariat KKI juga sedang
menyiapkan sistem interoperabilitas registrasi online untuk proses registrasi ulang dokter
dan dokter gigi bekerjasama dengan PB IDI dan PB PDGI. Sertifikasi ulang (resertifikasi) ISO 9001:2008 untuk layanan Registrasi juga telah dilaksanakan.
Di bidang kepegawaian sebagaimana acuan dari Kementerian Aparatur Negara, Sekretariat KKI telah meyusun kontrak kinerja pegawai setiap tahunnya (SKP). Dengan kontrak kinerja ini nantinya diharapkan para pegawai di lingkungan KKI akan bekerja lebih maksimal.
Dalam rangka memperbaiki pola pelayanan dan kerja pada Sekretariat KKI sehingga lebih terukur, maka di tahun 2013 telah dilakukan perbaikan dan penyempurnaan Standar Prosedur Operasional, antara lain SPO pengelolaan dan pencatatan PNBP, Registrasi, SPO Pengumpulan Data Evaluasi Kinerja, dan SPO Penerimaan Pengaduan dan Penanganan Kasus Pengegakkan Disiplin
Disamping hal-hal di atas dalam hal publikasi program-program KKI, Sekretariat KKI
pada tahun 2014 telah membuat Profil KKI secara elektronik, menyelenggarakan talk show
di televisi, penerbitan Newsletter KKI setiap 2 bulan, dan mengikuti pameran-pameran tingkat nasional.
Ketua KKIProf. Dr. dr. Bambang Supriy
atno, Sp.A (K) Waka IDr. drg. Laksmi Dwia
ti MHA Ketua KK
Prof. Dr. dr. Herkutanto, Sp.F (K), SH, LL.M FACLM Ketua KKGProf. drg. Armasas
6. Capaian KKI lainnya
Sebagaimana di tahun-tahun sebelumnya, untuk memperkuat kebijakan-kebijakan yang dihasilkan oleh KKI dan dalam rangka terus memperkuat penyelenggaraan praktik
kedokteran yang baik (adoption best practise), di tahun 2014 KKI telah melakukan upaya
penguatan kerjasama dan mengikuti perundingan jasa dokter dan dokter gigi baik di tingkat Nasional, Regional maupun International. Capaian KKI tentang hal ini, antara lain : a. Penguatan kerjasama KKI pada tingkat Nasional
Selain penguatan kerjasama di tingkat regional dan global/internasional, KKI juga memperkuat kerjasama di Nasional dengan berbagai institusi terkait fungsi dan tugas KKI sebagaimana yang diamanahkan oleh UU Nomor 29 Tahun 2004. Adapun capaian KKI pada tahun 2014 terkait penguatan kerjasama antar Institusi dan Lembaga yaitu : 1) KKI telah menandatangi naskah perjanjian kerjasama (PKS) dengan beberapa
institusi, antara lain Penandatanganan MoU dengan CHS pada tanggal 2 Mei 2014 tentang Penyerahan Data Dokter Spesialis, Penandatanganan MoU dengan PERSI pada tanggal 15 Oktober 2014 tentang Kerjasama dalam Kegiatan untuk Meningkatkan Kinerja Konsil Kedokteran Indoesia (KKI) dan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI).
2) Dalam rangka menindaklanjuti MoU KKI dengan Lemhanas RI yang telah ditandatangani pada tahun 2013, pada tanggal 11-17 September 2014, KKI bersama para pengandil di bidang Kedokteran/Kedokteran gigi telah mengikuti Pelatihan (T.O.T) Peningkatan Nilai-Nilai Kebangsaan sebagai bahan referensi untuk diterapkan dalam lingkup tugas dan kewenangan masing-masing pengandil. Kegiatan tersebut diharapkan dapat berlanjut pada periode berikutnya.
3) Dalam rangka penguatan kerjasama dengan para pengandil, KKI menyelenggarakan pertemuan koordinasi secara periodik bersama Kementerian Pendidikan, Kementerian Kesehatan, Organisasi Profesi dan para pengandil lainnya.
4) KKI juga berperan aktif sebagai anggota yang ditugaskan mewakili KKI dalam tim Pokja Ditjen Dikti Kementerian Pendidikan Tinggi, maupun mewakili KKI sebagai anggota Tim TKBJK, Tim koordinasi perijinan TK-WNA dan TIMPORA di Kementerian Kesehatan RI.
b. Penguatan kerjasama KKI pada tingkat regional ASEAN
1) Sebagai tindak lanjut 2nd ASEAN Medical Council Meeting di Bali tahun 2011,
Konsil Kedokteran Indonesia pada bulan April 2014 menginisiasi pertemuan
ASEAN Medical Disciplinary Board di Jakarta. Pertemuan yang dihadiri oleh
perwakilan MKDKI dari 6 (enam) negara ASEAN menghasilkan antara lain penguatan kedudukan MKDKI di berbagai negara yang pada dasarnya tidak terlepas dari Konsil Kedokteran/Kedokteran Gigi, saling mengenal masing-masing penegakkan disiplin kedokteran dan kedokteran gigi di negara ASEAN,
disiplin adalah salah satu materi yang harus disepakati pada
perundingan AJCCM (ASEAN
Joint Coordinating Committee for Medical Practitioners) dan AJJCD
(ASEAN Joint Coordinating Committee for Dental Practitioners)
dalam forum CCS yang dipersiapkan untuk menghadapi
ASEAN Economic Community
2015.
2) Dalam rangka menghadapi
implementasi AEC 2015, KKI
selaku Professional Regulatory
Authority (PRA) di Indonesia
bersama Kementerian Kesehatan berperan aktif menghadiri pertemuan perundingan jasa
dokter dan dokter gigi di tingkat Asean, yaitu ASEAN Joint Coordinating
Committee for Medical Practitioners dan ASEAN Joint Coordinating Committee for Dental Practitioners pada bulan Januari dan Oktober 2014
sebagai bagian dari Pertemuan CCS (Coordinating Committee Services).
Hasil dari pertemuan negosiasi tersebut disepakati adanya pertukaran
informasi antar PRA terkait Domestic Regulations untuk mekanisme
perpindahan jasa dokter dan dokter gigi di Asean, mempersiapkan
roadmap country implementation plan untuk pelaksanaan Asean MRA
pada tahun 2015. Sebagai tindak lanjut KKI telah melakukan koordinasi untuk penguatan regulasi domestik bersama para pengandil, serta penyiapan pengaturan pertukaran data dan informasi terkait regulasi dan kondisi praktik kedokteran di Indonesia yang dapat diunduh melalui website KKI.
3) Dalam rangka penguatan networking antar Professional Regulatory
Authority (PRA) Asean, KKI telah menghadiri Workshop Asean Dental Education Regulations yang diselenggarakan di Jepang dan Workshop Asean Aestetic Medical Surgery Regulations di Thailand.
c. Penguatan kerjasama KKI pada tingkat Regional SEAR
Pada bulan Februari dan Agustus tahun 2014, KKI mengikuti Video Conference
untuk Medical Council anggota Negara South East Asia Region (SEAR), yang
didukung oleh WHO SEARO. Pada pertemuan tersebut sesuai penunjukan
pada pertemuan sebelumnya, KKI mengajukan rancangan core competencies
for medical graduates untuk dibahas oleh kelompok kerja yang diketuai KKI.
Pembahasan lebih lanjut akan diadakan pada technical meeting MCN SEAR
d. Penguatan kerjasama KKI pada tingkat Global/Internasional
Pada bulan September 2014, KKI selaku anggota telah menghadiri Biannual
meeting International Association for Medical Regulatory Authorities (IAMRA) di
London, sekaligus kunjungan kerja ke General Medical Council. Pada pertemuan
ini diperoleh informasi tentang kepemimpinan IAMRA yang baru, penetapan
agenda kerja IAMRA periode selanjutnya, penguatan networking antar anggota
IAMRA, serta berbagai referensi untuk meningkatan kapasitas KKI. e. Penghargaan
Konsil Kedokteran Indonesia meraih predikat Kepatuhan Standar Pelayanan Publik Tahun 2014 dari Ombudsman RI. Konsil Kedokteran Indonesia berhasil mendapatkan skor 945 yang menunjukkan level kepatuhan tinggi. Piagam penghargaan diserahkan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto kepada masing-masing perwakilan dari Kementerian, Lembaga, Pemerintah Provinsi, pemerintah kabupaten/kota. Piagam penghargaan untuk Konsil Kedokteran Indonesia diterima langsung oleh Ketua Prof. Dr. dr. Bambang Supriyatno, Sp.A (K). Pemberian penghargaan ini sekaligus memperingati 5 tahun disahkannya UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.