• Tidak ada hasil yang ditemukan

CAPITAL ADEQUACY RATIO

KESELURUHAN (LAPORAN POSIS

43. CAPITAL ADEQUACY RATIO

Rasio liabilitas penyediaan modal minimum pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 (entitas induk) adalah sebagai berikut:

The capital adequacy ratio As of September 30, 2012 and December 31, 2011 (parent entity) are as follows:

September 30, 2012/ 31 Desember 2011/

September 30, 2012 December 31, 2011

Aset tertimbang menurut risiko Risk weighted assets

- Tanpa memperhitungkan risiko pasar 19.270.981 19.939.939 Without market risk -

- Dengan memperhitungkan risiko pasar 20.006.345 20.206.945 With market risk -

- Dengan memperhitungkan risiko

operasional 25.197.257 24.708.208 With operational risk -

Modal Capital

- Modal inti 4.726.487 4.551.623 Core capital -

- Modal pelengkap (80.699) (15.858) Supplementary capital -

Total modal 4.645.788 4.535.765 Total capital

Rasio kecukupan modal Capital adequacy ratio

- Tanpa memperhitungkan risiko pasar 24,11% 22.75% Without market risk -

- Dengan memperhitungkan

risiko pasar (tidak diaudit) 23,22% 22.45% With market risk (unaudited) -

- Dengan memperhitungkan

risiko operasional (tidak diaudit) 18,44% 18.36% With operational risk (unaudited) -

Rasio modal inti terhadap aset tertimbang Ratio of core capital to risk

tanpa memperhitungkan risiko pasar 24,53% 22.83% weighted assets

Rasio liabilitas penyediaan Minimum Capital Adequacy

modal minimum yang diwajibkan Ratio required by

Bank telah mengimplementasikan prosedur manajemen risiko sesuai dengan PBI tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum yang dicakup dalam PBI No. 5/8/PBI/2003 dan Surat Edaran BI No. 5/21/DPNP tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum yang telah diubah melalui PBI No. 11/25/PBI/2009 tentang perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, sehingga Bank harus mengelola serta melakukan mitigasi risiko sesuai ruang lingkup aktivitas bisnisnya, yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategis dan risiko kepatuhan.

The Bank has implemented risk management procedures to comply with PBI regarding the Application of Risk Management for Commercial Banks as covered by PBI No. 5/8/PBI/2003 and BI

Circular Letter No. 5/21/DPNP regarding

Application of Risk Management for Commercial

Banks which had been revised by PBI

No. 11/25/PBI/2009 regarding revision for PBI No.5/8/PBI/2003 regarding Application of Risk Management for Commercial Banks, therefore the Bank has to manage and carry out risk mitigation to comply with its business activities scope, consisting of credit risk, market risk, operational risk, liquidity risk, legal risk, reputational risk, strategic risk and compliance risk.

Profil Risiko Risk Profile

Bank juga membuat profil risiko yang secara garis besar dapat memetakan unit kerja yang memiliki risiko maupun potensi risiko yang menganggu kelangsungan bisnis Bank serta menggunakan 5 (lima) komposit untuk delapan jenis risiko yang dihadapi Bank.

The Bank also prepares a risk profile that groups those business units which carry risks as well as the potential risks that affect the Bank‟s ability to continue as a going concern and also use 5 composites for eight types of risk which are dealt by the Bank.

Bank telah membentuk struktur organisasi manajemen risiko yang terpusat dan independen yang memiliki fungsi mengindentifikasi, mengukur, memonitor dan mengelola risiko-risiko dasar dan menetapkan pedoman serta kebijakan risiko.

The Bank has developed an independent and centralized organization structure for risk management which has the function to identify, measure, monitor and maintain basic risk and to set guidelines and risk policy.

Pengungkapan mengenai risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar (risiko mata uang dan risiko tingkat bunga) dan risiko operasional telah diungkapkan dalam catatan tersendiri (Catatan 38, 39, 40, 41 dan 42).

The disclosure on credit risk, liquidity risk, market risk (currency risk and interest rate risk) and operational risk has been made in separate notes (Notes 38, 39, 40, 41 and 42).

a. Risiko hukum a. Legal risks

Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis dalam bisnis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna.

Legal risk is the risk raised by weaknesses in judicial aspects of the business, which could be caused by legal claims, non-existence of supported regulation or weaknesses in agreements, such as unfulfilled terms and conditions in contracts and binding collateral which is not complete.

Bank mengelola risiko hukum dengan memastikan seluruh aktivitas dan hubungan kegiatan usaha Bank dengan pihak ketiga didasarkan pada aturan dan persyaratan yang dapat melindungi kepentingan Bank dari segi hukum.

Legal risks are managed by ensuring that all activities and business relationships between the Bank and third parties are based on rules and conditions that are capable of protecting the Bank‟s interests from a legal perspective.

b. Risiko reputasi b. Reputational risks

Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank atau persepsi negatif terhadap Bank.

Reputational risk is the risk that is caused by negative publicity related to the business activity of the Bank or negative perception of the Bank.

Bank mengelola risiko reputasi dengan memastikan kesesuaian antara aktivitas kegiatan usaha Bank bersama-sama dengan aktivitas lain sehingga reputasi Bank tetap terjaga.

The Bank manages its reputational risk by ensuring that its business activities are in conformity with its other activities, so as to maintain the Bank‟s reputation.

c. Risiko strategis c. Strategic risks

Risiko strategis adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal.

Strategic risk is the risk that is caused by

inappropriate determination and

implementation of the Bank strategy, inappropriate business decisions or being un- responsive to external changes.

Bank mengelola risiko strategis melalui proses pertimbangan dan pengambilan keputusan setiap kebijakan strategis secara kolektif dan komprehensif oleh Direksi dan Komite-Komite yang telah dibentuk.

The Bank manages strategic risks through a consideration of, and decision-making process regarding every strategic policy in a collective and comprehensive manner performed by the established Bank‟s Directors and Committees.

d. Risiko kepatuhan d. Compliance risks

Risiko kepatuhan adalah risiko yang timbul akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perudang-undangan dan ketentuan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

Compliance risk rise because Bank did not comply and/or did not follow the law and regulation, including sharia principle for sharia bank and Sharia business unit.

Bank melaksanakan Fungsi Kepatuhan, Fungsi Kepatuhan Bank meliputi tindakan untuk :

Bank performs compliance function, Bank‟s compliance function including:

1. Mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank;

1. To create compliance culture in all level of organitation and Bank‟s business activity

2. Mengelola Risiko Kepatuhan yang dihadapi oleh Bank; Tindakan mengelola Risiko Kepatuhan dilaksanakan dengan mengacu pada ketentuan Bank Indonesia mengenai Manajemen Risiko Bagi Bank Umum.

2. Manages compliance risk face by the bank; Managing compliance risk is based on Bank Indonesia‟s regulation about Risk Management for Bank

3. Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah; dan

3. Ensure policy, regulation, system and procedure, and bank business activities inline with Bank Indonesia‟s regulation and law, including sharia principle for sharia bank and sharia business unit.

4. Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Indonesia dan/atau otoritas pengawas lain yang berwenang

4. Ensure bank‟s compliance to comitments made by the bank to Indonesia and/or other monitoring authority.

45. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP

Dokumen terkait