BAB I PENDAHULUAN
C. Aspek-aspek yang Mempengaruhi Kebiasaan Belajar Siswa
3. Cara Belajar
(Djamarah, 2002 :38) cara belajar adalah aktivitas-aktivitas belajar yang
digunakan oleh siswa untuk memperoleh hasil belajar. Aktivitas-aktivitas belajar
yang biasa dilakukan adalah melihat, membaca, mendengarkan, menulis dan
mencatat, mengingat, berpikir, mengamati tabel-tabel, diagram, dan bagan-bagan,
mempelajari ulang isi pelajaran kelas, dan menempuh ujian. Aktivitas-aktivitas ini
akan dijelaskan satu persatu dibawah ini:
a. Kebiasaan melihat
Pada saat guru menjelaskan atau menerangkan bahan pelajaran, siswa
putra dan siswa putri selalu melihat dengan penuh perhatian, sehingga
bahan pelajaran tersebut dipelajari kembali di rumah dengan mudah.
b. Kebiasaan membaca
Menurut (Djamarah, 2002 :41) aktivitas membaca adalah: aktivitas yang
paling banyak dilakukan selama belajar di sekolah atau di perguruan tinggi.
Siswa putra dan siswa putri membaca bahan pelajaran hendaknya
dilakukan di meja belajar supaya pikiran mudah berkonsentrasi pada
bahan yang sedang dipelajari. Kebiasaan membaca perlu dibentuk dan
dimiliki oleh siswa putra dan siswa putri karena hampir semua
bahan-bahan pelajaran yang berbentuk tulisan yang hanya dapat dipelajari
dengan cara membaca. Membaca perlu dilakukan dengan prosedur
tertentu seperti memperhatikan judul-judul, bab, topik-topik utama.
Belajar adalah untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, maka membaca
adalah jalan menuju ke pintu ilmu pengetahuan. Ini berarti untuk
mendapatkan ilmu pengetahuan tidak ada cara lain yang harus dilakukan
kecuali memperbanyak membaca (Djamarah, 2002 :41). Jadi membaca
identik dengan mencari ilmu pengetahuan agar menjadi cerdas., dan
c. Kebiasaan mendengarkan
Menurut (Djamarah, 2002 :38) mendengarkan adalah salah satu aktivitas
belajar. Siswa putra dan siswa putri selalu mendengarkan penjelasan guru
tentang bahan pelajaran. Siswa putra dan siswa putri dapat menggunakan
alat perekam (tape recorder) ketika guru menerangkan, sehingga pada saat
belajar di rumah siswa putra dan siswa putri bisa memutar kembali kaset
yang berisi rekaman pelajaran tadi. Bila siswa putra dan siswa putri telah
memiliki kebiasaan mendengarkan pada saat guru menerangkan pelajaran,
maka ia akan lebih mudah mendengarkan orang lain yang menyampaikan
informasi yang baru, mendengarkan informasi-informasi dari siaran
televisi, radio yang ada kaitannya dengan suatu bahan pelajaran.
d. Kebiasaan menulis dan mencatat
Menurut (Djamarah, 2002 : 40) Menulis dan mencatat merupakan kegiatan
yang tidak terpisahkan dari aktivitas belajar. Setiap siswa mempunyai
cara tertentu dalam mencatat pelajaran. Demikian juga dalam hal memilih
pokok pikiran yang dianggap penting. Hal ini disebabkan ilmu
pengetahuan yang seseorang memiliki berbeda-beda, sehingga berbeda
pula dalam menilai bahan yang akan dicatat (Djamarah, 2002 : 40).
Kegiatan mencatat bahan pelajaran yang dianggap penting pada saat guru
menjelaskan bahan pelajaran, sebab sangat berguna bagi siswa putra dan
siswa putri untuk merekam informasi yang diperoleh dan mempelajarinya
kembali. Kegiatan mencatat bahan pelajaran dalam buku catatan dengan
belajar dengan rutin dan teratur (Keiter, 1978 : 12). Bahan pelajaran dari
buku-buku bacaan akan sangat membantu siswa putra dan siswa putri
menambah informasi-informasi tentang bahan pelajaran yang
bersangkutan. Dengan menulis dan mencatat bahan pelajaran, dan dengan
mengulang kembali bahan pelajaran yang sudah diperolehnya melalui
kegiatan mendengarkan dan menatap pada saat mempelajari bahan
pelajaran, serta dengan mencatat tugas-tugas yang belum selesai dalam
buku kegiatan atau buku agenda, maka akan mudah bagi ia untuk
mengatur rencana belajar. Dengan demikian suatu rencana dapat diingat
dan dilaksanakan dengan mudah bila dicatat.
e. Kebiasaan mengingat
Menurut (Djamarah, 2002 : 44) mengingat adalah salah satu aktivitas belajar.
Tidak ada seorang pun yang tidak pernah mengingat dalam belajar, kecuali
orang gila yang tidak pernah belajar selama mengalami kegilaan. Karena
orang gila tidak akan dapat mengingat kesan dari sikap dan perbuatannya
dalam kegilaannya itu. Kemampuan mengingat setiap siswa putra dan
siswa putri terhadap bahan-bahan pelajaran berbeda-beda. Kemampuan
mengingat bahan pelajaran dengan baik diperoleh melalui kegiatan belajar
pelajaran secara rutin dan teratur (Ahmadi dan Supriyono, 1991 : 96). Siswa
putra dan siswa putri perlu mengulangi bahan pelajaran secara rutin dan
teratur sejak awal tahun pelajaran, sehingga bahan pelajaran yang banyak
dan senantiasa bertambah dari waktu ke waktu tetap dapat dipanggil
f. Kebiasaan berpikir
Siswa putra dan siswa putri perlu melatih kemampuan berpikir dalam belajar
dengan berpikir orang memperoleh penemuan baru, setidak-tidaknya orang
menjadi tahu tentang hubungan antar suatu bahan pelajaran (Djamarah, 2002 :
44). Dengan berpikir pula, siswa putra dan siswa putri dapat
mempertimbangkan kebenaran-kebenaran dari suatu materi yang disampaikan
oleh guru kepadanya, sehingga ia tidak hanya menerima materi yang
diajarkan, tapi juga berpikir materi itu. Kebiasaan Berpikir yang sangat
penting untuk pemikiran yang efektif. Individu yang memiliki kebiasaan ini
tidak hanya dapat berpikir secara dalam, tetapi mereka memilih untuk
melakukannya (Costa, 2000b) Kebiasaan Berpikir ini terbentuk oleh
kecerdasan kita, kepribadian kita, dan pengalaman kita; dan mereka membantu
kita mengakses kemampuan mental untuk menyelesaikan masalah saat kita
membutuhkannya (Costa. A. L. & Kallick, B, 2000b).
g. Kebiasaan mengamati tabel-tabel, diagram, dan bagan-bagan
Dalam buku ataupun di lingkungan lain sering dijumpai tabel-tabel, diagram
ataupun bagan-bagan. Materi non-verbal semacam ini sangat berguna bagi
siswa dalam mempelajari materi yang relevan. Demikian pula
gambar-gambar, peta, dll dapat menjadi bahan ilustratif yang membantu pemahaman
siswa tentang sesuatu hal (Djamarah, 2002 : 42). Pengamatan yang dilakukan
secara berulang-ulang akan membantu siswa putra dan siswa putri semakin
memiliki pemahaman terhadap bahan-bahan pelajaran tersebut akan mampu
mengikuti pelajaran selanjutnya.
h. Kebiasaan menyusun karangan
Kegiatan menyusun karangan akan membantu siswa putra dan siswa putri agar
semakin terampil mengungkapkan gagasan-gagasan dalam bentuk tulisan yang
dapat dipahami oleh orang lain (Liang Gie 1996) menjelaskan karangan yang
baik berpangkal pada bahasa tulis yang mengandung pengertian bahwa
gagasan itu harus diatur secara tertib, disusun secara rapi, diurutkan secara
runtut dan disajikan secara jelas. Di sekolah guru akan membantu siswa putra
dan siswa putri agar dapat menuliskan buah pikirannya kedalam sebuah
karangan secara baik dan teratur.
i. Kebiasaan membuat ihktisar atau ringkasan
Penyusunan ihktisar atau ringkasan dari bahan pelajaran yang dipelajari
akan membantu siswa dalam mengingat isi suatu bab atau sub-sub bab
tertentu dari suatu buku pelajaran atau akan membantu siswa putra dan
siswa putri mencari kembali materi-materi yang telah lalu dalam
buku-buku. Kegiatan meringkas atau membuat ihktisar ini juga berguna bagi
siswa putra dan siswa putri untuk membedakan hal-hal yang lebih penting
dari pada hal yang kurang penting (Djamarah, 2002 : 42).
j. Kebiasaan latihan atau praktek
Latihan dan praktek adalah konsep yang menghendaki adanya penyatuan
usaha mendapatkan kesan-kesan dengan cara berbuat. Belajar sambil
untuk memperkuat ingatan (Djamarah, 2002 : 45). Siswa putra dan siswa
putri yang melakukan latihan atau praktek berarti siswa putra dan siswa
putri menerapkan bahan pelajaran baik dalam kaitan dengan latihan
penginderaan dan anggota tubuh (ketrampilan) maupun siswa putra dan
siswa putri menerapkan prinsip dalam penggunaan prosedur kerja dalam
pemecahan masalah.
k. Kebiasaan mempelajari ulang isi pelajaran kelas
Siswa putra dan siswa putri yang memperhatikan dengan sungguh-sungguh
pada saat guru menjelaskan pelajaran, memahami bahan pelajaran dengan
baik. Bahan pelajaran yang dipahami dengan baik akan disimpan dalam
ingatan dengan baik pula. Pengulangan terhadap bahan pelajaran membuat
penyimpanan bahan pelajaran dengan baik dalam ingatan dipertahankan
dalam jangka waktu yang lama, sehingga pada waktu dibutuhkan informasi
tersebut dengan mudah dimunculkan kembali. (Keiter, 1978 : 12).
l. Kebiasaan menempuh ujian
Sebelum menempuh ujian, siswa putra dan siswa putri perlu
mempersiapkan diri berkaitan dengan ujian, seperti menjaga kesehatan
(makan dan istirahat yang cukup), ia perlu mempelajari bahan-bahan
pelajaran secara berulang-uiang dari jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan ujian.
Siswa putra dan siswa putri yang telah melakukan kegiatan belajar secara rutin
dan teratur setiap hari, akan memasuki ruang ujian dengan penuh rasa percaya
diri dan memiliki keyakinan akan lulus. Liang Gie menegaskan apabila setiap
sesungguhnya la sudah cukup slap siaga untuk menempuh ujian (Liang Gie,
1995:100).
Berdasarkan uraian di atas disimpulkan bahwa sejak tahun pertama di SMP
siswa mulai membentuk cara-cara belajar di sekolah dan pada tahun-tahun
berikutnya siswa semakin meningkat dalam penggunaan cara-cara belajar di
sekolah.