• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. METODE PRAKTEK

3.3. Cara Kerja

3.3.1. Profil Tanah dan Pengambilan Contoh Tanah

Langkah awal yang kita lakukan dalam pengambilan profil tanah adalah membersihkan terlebih dahulu daerah yang ditetapkan sebagai tempat penggalian profil tanah. Lalu membuat galian dengan ukuran lubang 3 x 2 x 2 meter. Setelah terbentuk lubang penampang lalu ratakan dinding penampang. Selanjutnya mulai melakukan pengamatan profil. Untuk pengambilan sampel tanah utuh dilakukan dengan cara meratakan dan membersihkan permukaan

tanah tersebut. Tekan tabung hingga tiga perempat bagiannya masuk kedalam tanah, lalu letakkan ring lain tepat diatas tabung pertama kemudian tekan lagi sampai bagian bawah dari ring yang kedua masuk kedalam tanah kira-kira 1 cm. Lalu gali dengan sekop dan pisahkan tabung pertama dan kedua dengan hati-hati. Lalu rapikan tanah yang didalam ring dan tutup bagian atas dan bawah tabung menggunakan plastik. Untuk pengambilan sampel tanah tak utuh yang kita lakukan pertama yaitu menggali tanah sampai kedalaman yang diinginkan. Untuk penetapan stabilitas agregat cukup dengan mengambil lapisan sesuai dengan dalamnya perakaran. Lalu mengambil

gumpalan-gumpalan tanah yang dibatasi dengan belah-belah alami dan masukkan dalam plastik.

3.3.2. Warna Tanah

Terlebih dahulu mengambil lima sampel tanah dari kelima lapisan yang ada dilapangan lalu dimasukkan kedalam plastik es. Semprot atau basahi tanah tetapi tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering kemudian mencocokkan tanah dari setiap lapisan dengan buku Munsell Soil Color Chart lalu mencatat hasil yang diperoeh.

3.3.3. Struktur Tanah

Dalam praktikum ini Langkah awal yang kita lakukan adalah

menimbang bongkahan tanah dengan neraca analitik dan catat beratnya. Lalu letakkan tanah dalam ayakan bersusun daru ukuran makro sampai mikro.

Sebelum diayak bongkahan dipotong-potong terlebih dahulu. Lalu mengayak bongkahan tanah, selanjutnya menimbang hasil ayakan sesuai ukuran ayakan dan catat masing-masing beratnya. Berat yang paling tinggi itulah tekstur tanahnya.

3.3.4. Kadar Air Jenuh

Langkah awal yang kita lakukan adalah menyiapkan 3 macam contoh tanah utuh dalam ring sampel sengan bagian bawah ditutup kain kasa, dan masing-masing dicatat beratnya. Lalu celupkan kedalam air perlahan-lahan sampai tinggal ½ bagian tabung diatas permukaan air, tunggu sampai 24 jam, kemudian angkat dan timbang. Itulah hasil kadar air jenuh.

3.3.5. Kadar Air Kapasitas Lapang

Langkah awal yang kita lakukan adalah menyiapkan 3 macam contoh tanah utuh dalam ring sampel sengan bagian bawah ditutup kain kasa, dan masing-masing dicatat beratnya. Lalu celupkan kedalam air perlahan-lahan sampai tinggal ½ bagian tabung diatas permukaan air, tunggu sampai 24 jam, kemudian angkat dan timbang, selanjutnya tiriskan selama kurang lebih 24 jam. Lalu menimbang kembali ring silinder beserta tanahnya. Selanjutnya menghitung berapa tambahan berat yang disebabkan adanya air yang terikat oleh tanah. Banyak dan sedikitnya air yang terikat itu disebut kapasitas

3.3.6. Permeabilitas Tanah

Langkah awal yang kita lakukan adalah contoh sampel tanah yang diambil dari lapang direndam dalam bak perendam berisi air 3 cm dari dasar baki selama 24 jam untuk penjenuhan. Setelah sampel tanah jenuh air, sampel tanah tersebut dipindahkan ke alat permeameter kemudian dialiri air. Pengukuran jumlah air yang tertampung dilakukan selama 1 jam, yaitu 15 menit pertama, 15 menit kedua dan 30 menit. Setelah selesai contoh tanah dikeluarkan dari ring sampel kemudian mengukur tinggi dan diameter ring sampel serta tinggi head air.

3.3.7. Bulk Density Tanah

Meletakkan sampel tanah utuh yang telah diambil dilapangan kedalam cawan aluminium selanjutnya dimasukkan kedalam oven untuk di panaskan selama 24 jam pada oven bersuhu 1050C, mengeluarkan contoh tanah secara berhati-berhati bersama dengan wadahnya dengan menggunakan tangkai penjepit (gegep) kemudian di masukkan dalam eksikator hingga dingin, kemudian timbang contoh tanah dalam ring dan selanjutnya menimbang ringnya sehingga di dapatkan nilai BRG (berat ring kosong), setelah itu ukur folume ring yang di gunakan sehinggga di peroleh nilai V total, kemudian tetapkan berat isi tanah atau berat jenis volume tanah berdasarkan nilai BTKO

3.3.8. Partikel Density Tanah

Panaskan air dalam beaker gelas 250 ml sampai mendidih,kemudian dinginkan,timbang piknometer/labu ukur 50 ml ( A g ),isi dengan tanah kering oven kurang lebih 30 gr,timbang berat piknometer/labu ukur dan berat tanah didalamnya ( B g ),tambahkan air kedalam labu sampai mengisi ¼ bagian labu kemudian didihkan diatas hot plate lalu dinginkan.

3.3.9. Porisitas Tanah

Langkah yang dilakukan menentukan nilai porositas adalah menggunakan nilai Bulk Density yang telah diperoleh, untuk nilai kepadatan partikel dipakai angka 2,65 (nilai real density).

3.3.10. Tekstur Tanah

Langkah awal yang kita lakukan adalah menimbang 20 gr contoh tanah yang telah lolos ayakan 2 mm dengan menggunakan neraca analitik dan selanjutnya dimasukkan kedalam erlenmeyer. Lalu menambahkan 100 ml hidrogen peroksida 30% (untuk menghancurkan bahan organik) dan selanjutnya simpan didalam bak berisi air untuk menghindari terjadinya reaksi yang hebat. Dan mengaduknya secara hati-hati dan biarkan selama 1 malam. Lalu memanaskannya diatas kompor listrik sambil ditambahkan 15 ml hidrogen peroksida 30% sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai semua bahan organik habis. Lalu menambahkan HCL 6 N menggunakan pipet untuk

menentukan persentase CaCO3 dan menambahkan 100 ml HCL 0,2 N untuk melarutkan CaCO3. Selanjutnya menambahkan aquades sampai kira-kira setengah bagian erlenmeyer. Lalu di didihkan selama 20 menit kemudian tambahkan lagi aquades sampai batas tiga perempat bagian erlenmeyer, lalu diaduk secara hati-hati. Biarkan selama 1 malam untuk mengendapkan butiran. Lalu mengeluarkan aquades dari erlenmeyer secara hati-hati hingga air yang tersisa tinggal 3 cm ditas permukaan endapan. Ulangi perlakuan ini sampai 4 kali. Lalu memisahkan pasir dari debu dan liat dengan menggunakan ayakan 50 nm, selanjutnya fraksi debu dan liat yang telah terpisahkan ditampung kedalam gelas ukur 1000 ml. Pindahkan fraksi pasir dari ayakan tersebut kedalam cawan alumunium dan keringkan dalam oven bersuhu 105oC. Setelah kering lalu ditimbang dengan neraca analitik. Lalu memasukkan 50 ml calcon kedalam gelas ukur yang berisi fraksi debu dan liat dan selanjutnya tambahkan aquades hingga batas tera lalu kocok secara hati-hati. Lalu melakukan pemipetan dari gelas ukur tersebut menurut waktu dan kedalaman pemipetan.

3.3.11. Reaksi Tanah (pH)

Langkah awal yang kita lakukan adalah menimbang tanah masing-masing 5 gr tanah. Lalu memasukkan 5 gr tanah pertama kedalam botol A dan 5 gr tanah kedua kedalam botol B. Lalu menambahkan 10 ml larutan air bebas ion pada botol A dan 12,5 KCL kedalam botol B. Kemudian

mengocoknya dengan ayunan tangan penuh keatas dan kebawah sebanyak 20 kali dan biarkan hingga tanah mengendap dan cairan diatasnya bening. Lalu mencelupkan ujung elektrode gelas kalomel pada pH meter/ lakmus kedalam cairan bening tadi dan usahakan kertas lakmus tidak terbenam didalam endapan tanah. Lalu baca nilai yang tertera pada pH meter / bandingkan warna kertas pH dengan deretan pada kotak pembungkus yang telah mempunyai deretan standar.

3.3.12. C-Organik dan Bahan Organik Tanah

Langkah awal yang kita lakukan adalah menimbang 0,5 gr contoh tanah yang lolos ayakan 0,5 mm dan dimasukkan kedalam erlenmeye 250 ml. Lalu menambahkan 5 ml kalium dikromat 1 N sambil digoyang-goyang, kemudian menambahkan 10 ml asam sulfat pekat dan goyang secara perlahan-lahan. Setelah tercampur sempurna, larutan didiamkan selama 30 menit. Lalu menambahkan 100 ml aquades, 5 ml NaF, 5 ml asam fospat dan 15 tetes indikator difenilamin. Kemudian titrasi larutan dengan ferro sulfat 1 N. Pada tahap awal ion krom berwarna hijau redup, biru kotor dan titik ahir penitraan adalah hijau terang. Lakukan cara yang sama dan waktu yang sama untuk blanko.

Dalam dokumen LAPORAN DASAR DASAR ILMU TANAH.docx (1) (Halaman 30-38)

Dokumen terkait