• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

D. Cara Kerja Penelitian

1. Determinasi Bunga Kenanga dan Pemetikan Bunga Kenanga

Determinai tanaman dilakukan di Laboratorium Morfologi Sistematika Tumbuhan Universitas Setia Budi. Bunga Kenanga yang dipetik diperoleh dari daerah Kelurahan Kadipiro. Bunga yang dipetik pada pagi hari dan bunga yang dipetik adalah bunga yang warnanya mulai menguning sampai kuning.

2. Penyulingan Bunga Kenanga

Penyulingan adalah pemisahan komponen – komponen suatu campuran dari dua jenis zat atau lebih yang didasarkan atas perbedaan titik didih dari masing-masing zat tersebut. Penyulingan dilakukan dengan metode penyulingan uap air. Penyulingan ini dipilih karena dapat menghasilkan minyak atsiri yang lebih banyak, penyulingan lebih singkat dan bahan yang disuling tidak gosong.

Penyulingan dilakukan di Laboratorium Fitokimia Universitas Setia Budi. Alat penyuling yang digunakan dapat dilihat pada Lampiran 5. Bunga kenanga yang akan disuling dipotong – potong, kemudian dimasukkan ke dalam alat penyuling dan penyulingan dilakukan selama 4 jam. Hasil penyulingan yang diperoleh berupa campuran minyak atsiri dan air. Minyak atsiri kemudian dipisahkan dengan labu pemisah untuk memperoleh minyak atsiri bunga kenanga dan diperiksa indeks biasnya dengan refraktometer untuk mengetahui kemurniaan minyak.

3. Pembuatan Krim

Krim akan aromaterapi minyak bunga kenanga dengan basis susu dibuat dalam 3 formulasi dengan perbedaan pada perbandingan jumlah air dan minyak. Formulasi krim tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel I. Formulasi krim

Formulasi 1 mengandung prosentase air 67% dan minyak 33%. Formulasi 2 mengandung prosentase air 65,5% dan minyak 34,5%,

Bahan-bahan

Formulasi

Formulasi 1 Formulasi 2 Formulasi 3 Minyak bunga kenanga 0,05 g

33,00% 0,05 g 34,5% 0,05 g 35,40% Asam Stearat 2,10 g 2,50 g 2,73 g Adeps Lanae 1,23 g 1,23 g 1,23 g Parrafin liquidum 4,90 g 4,90 g 4,90 g TEA 0,49 g 67,00% 0,49 g 65,5% 0,49 g 64,60% Susu segar 6,13 g 6,13 g 6,13 g Aquadest 10,11 ml 9,71 ml 9,49 g Nipagin 0,10% 0,10% 0,10% Nipasol 0,05% 0,05% 0,05%

sedangkan Formulasi 3 mengandung prosentase air 64,6 % dan minyak 35,4%.

Proses pembuatan krim pijat susu aromaterapi bunga kenanga adalah sebagai berikut:

1) Melebur basis minyak, yaitu asam stearat, adeps lanae dan paraffin liquidum dalam cawan porselin di atas waterbath sampai melebur seluruhnya

2) Menyiapkan basis air dengan mencampur air dan susu dalam beker glass, kemudian ditambahkan nipagin dan diaduk sampai larut dan homogen. Selanjutnya campuran ini dihangatkan sampai suhu kira-kira sampai 70°C dan selanjutnya ditambahkan TEA dan dihomogenkan.

3) Setelah basis minyak melebur, turunkan dari waterbath dan ditambahkan nipasol ke dalamnya dan diasuk sampai larut dan homogen.

4) Basis minyak kemudian dimasukkan ke dalam mortir hangat, kemudian ditambahkan basis air yang dihangatkan sebelumnya, dan diaduk sebentar sampai terbentuk emulsi krim.

5) Setelah krim jadi dan dingin, ditambahkan minyak bunga kenanga dan diaduk sebentar sampai homogen kemudian dimasukkan ke dalam pot krim.

6) Kemudian dilakukan uji sifat fisik krim yang dilakukan setiap satu minggu sekali selama 8 minggu.

4. Pengujian Krim

1) Pemeriksaan kestabilan fisik

Sediaan krim diamati secara organoleptis untuk mengetahui homogenitas, warna dan bau setiap minggu selama delapan minggu pada suhu kamar.

Homogenitas krim dilakukan dengan cara meletakkan sejumlah krim ke dalam obyek glass, kemudian ditutup dengan obyek glass lain dan ditekan hingga rata dan diamati secara visual homogenitasnya (Saputri, 2008).

2) Uji daya sebar krim

Percobaan dilakukan dengan meletakkan ±100 mg krim di tengah alat (kaca bulat). Kaca kemudian ditutup dengan kaca bulat lain, ditunggu 1 menit dan setelah 1 menit, diameter penyebaran krim diukur dari beberapa sisi. Selanjutnya diatas tutup kaca ditambahkan beban 10 gram dan ditunggu 1 menit untuk selanjutnya diukur diameternya lagi. Selanjutnya ditambahkan lagi beban 10 gram, menjadi 20 gram dan ditunggu 1 menit kemudian diukur. Penambahan beban 10 gram dan pengukuran ini terus dilakukan sampai krim tidak lagi menyebar. Percobaan ini diulang tiap krim yang diperiksa.

3) Uji daya melekat krim

Percobaan dilakukan dengan mengambil ±100 mg krim dan diletakkan pada obyek glass alat. Krim kemudian ditutup obyek glass lain dan ditekan dengan beban seberat 500 gram dan dibiarkan selama 5 menit. Setelah 5 menit, pada penarik obyek glass diberikan beban 20

gram dan beban 500 gram diambil. Pengukuran waktu dimulai dari beban 500 gram dilepas sampai obyek glas lepas dari obyek glas lain. Percobaan dilakukan 3 kali untuk setiap sampel krim.

4) Pemeriksaan pH

Pengukuran dilakukan dengan melarutkan ±100 mg krim dalam aquadest, kemudian diukur dengan pH meter pada suhu kamar dan nilai pH ditunggu sampai angka pada alat menunjukkan nilai yang stabil. Pengujian dilakukan dengan pHmeter Inolab dengan nomor seri 03450079 produksi Wissenschatlich-technische Werkstätten (WtW). 5) Uji Viskositas

Pengujian dilakukan dengan menggunakan alat viscotester vt-04 produksi Rion co.,Ltd dengan hasil pengukuran yang diperoleh dalam satuan desiPascal (d-Pas). Pengujian viskositas dilakukan untuk mengetahui kekentalan dari krim yang dibuat. Pengujian dilakukan dengan memasang alat pada klem, selanjutnya rotor dipasang tepat ditengah-tengah wadah krim yang akan diuji. Sebelum rotor dinyalakan, pastikan skala menunjukkan angka 0, dengan menarik tuas ke arah lock. Pastikan pula bahwa ujung rotor tidak menyentuh dasar wadah krim. Tahap selanjutnya, tuas ditarik kembali ke arah unlock dan tombol on dinyalakan. Rotor akan berputar dan nilai viskositas ditunjukkan dari pergerakan jarum penunjuk pada skala. Nilai viskositas krim diketahui dari jarum penunjuk yang telah stabil menunjukkan pada suatu nilai.

6) Uji Iritasi dan Kesukaan

Uji Iritasi dilakukan dengan mengoleskan krim ke probandus dan ditunggu selama 5 menit. Setelah 5 menit, kemudian dilihat apakah terjadi iritasi berupa bintik merah atau rasa gatal pada kulit yang diolesi krim. Apabila responden tidak mengalami reaksi iritasi seperti bintik merah, gatal atau panas, maka angket di isi dengan jawaban (-) dan bila responden mengalami reaksi iritasi, angket diisi dengan jawaban (+). Uji kesukaan dilakukan dengan mengoleskan krim pada probandus, dan responden diberikan angket untuk menilai krim susu aromaterapi bunga kenanga.. Jawaban yang diperoleh selanjutnya dipresentase untuk menhetahui hasil pengujian,

Dokumen terkait