• Tidak ada hasil yang ditemukan

TERHADAP PERTUMBUHAN MIKROORGANISME

C. Cara Kerja :

 8x2 tabung yang berisi Nutrient Broth untuk suhu inkubasi 50

C, 250C, 370C, dan 500C dan mikroorganisma yang berbeda (E.coli dan Bacillus sp.) diberi label . Setelah diinokulasi dengan bekteri yang berbeda, diinkubasi sesuai suhu yang tertera

56 Pengaruh tekanan osmotik terhadap pertumbuhan mikroorganisme

A. Dasar Teori

Keberadaan mikroorganisma dilingkungan dapat dipengaruhi kepekatan suspensi/cairan di lingkungan. Bila kepekatan suspensi di lingkungan tinggi maka isi sel akan ke luar. Sebaliknya kepekatan suspensi dilingkungan rendah maka akan terjadi pergerakan massa cair ke dalam sel

B. Alat dan Bahan

Isolat bakteri E.coli dan Bacillus sp Tabung reaksi

Media Nutrient Agar Inkubator

NaCl

C.Cara Kerja:

 Buat 4 buah cawan NutrientAgar yang mengandung NaCl 0,5%, 3%, 5% dan 15%.

 Setiap konsentrasi, cawan dibagi menjadi 2 dengan spidol kemudian labeli dengan bakteri E.coli dan

Bacillus sp.

 Inokulasikan E.coli dan Bacillus sp. dengan streak kontinyu

 Gunakan kontrol untuk masing-masing biakan dengan media yang tidak ditambahi NaCl.

 Inkubasi selama 48 jam dan amati pertumbuhannya

Pengaruh sinar ultraviolet terhadap pertumbuhan mikroorganisme A. Dasar Teori

Sinar UV panjang gelombang 210-300 nm dapat membunuh

mikroorganisme jika di paparkan. Komponen seluler yang dapat menyerap sinar UV adalah asam nukleat sehingga dapat rusak dan menyebabkan kematian.

B. Alat dan Bahan

Isolat bakteri E.coli dan Bacillus sp

Aspergillus sp Lampu UV

Media Nutrient Agar Inkubator

57 C. Cara Kerja:

 Inokulasikan Aspergillus sp., E.coli dan Bacillus sp. pada 3 cawan NA.  Dedahkan ketiga cawan tersebut pada sinar UV dengan panjang 254 nm

selama 1 menit, 5 menit, dan 15 menit (ingat tutup cawan dibuka dan diusahakan lingkungan sekitar steril). Jarak antar UV dan cawan sekitar 12 inchi

 Gunakan kontrol untuk masing-masing biakan dengan tidak memaparkan pada sinar UV

 Inkubasi selama 48 jam dan amati pertumbuhan koloninya

Pengaruh pH terhadap pertumbuhan mikroorgansime A. Dasar Teori

pH berpengaruh terhadap sel dengan mempengaruhi metabolisme, pada umumnya bakteri tumbuh dengan baik pada pH netral (7,0). Berdasarkan nilai pH yang dibutuhkan untuk kehidupannya dikenal 3 kelompok mikroorganisme yaitu : Acidofilik, 2 Mesofilik/Neutrofilik dan 3. Basofilik

B. Alat dan Bahan

Isolat bakteri E.coli dan Bacillus sp

Aspergillus sp Lampu UV

Media Nutrient Agar Inkubator

NaCl

C. Cara Kerja :

 Buatlah tabung reaksi berisi NB dan atur pH-nya (pH 3, 7 dan 9) masing-masing 2 tabung untuk tiap nilai pH

 Labeli dengan nama bakteri yang akan diinokulasikan  Inokulasi tiap tabung dengan Bacillus sp dan E.coli lalu diinkubasi pada

suhu 370C selama 48 jam

59

ANALISA COLIFORM BERDASARKAN NILAI MPN

Kompetensi: Mengetahui kualitas sampel yang diuji berdasarkan nilai MPN coliform

A. Dasar teori

MPN (Most Probable Number) atau angka perkiraan terdekat merupakan suatu cara untuk menganalisa bakteri golongan coli yang memiliki kemampuan memfermentasi laktosa dan menghasilkan gas, yang merupakan parameter pencemaran suatu sampel air. Analisisi MPN coliform berlangsung dalam tiga tahap utama, yaitu uji penduga (Presumtive Test), uji penguat (Corfirmed Test) dan uji kepastian atau pelengkap (Complete Test).

Uji penduga dilakukan untuk mendeteksi bakteri koliform yang teramat kecil porsinya dalam air terutama untuk air minum kemasan maupun bahan pangan lainnya. Nilai MPN yang ditunjukkan berdasarkan kombinasi tabung positif dan negatif tersebut tidak menunjukkan konsentrasi yang sebenarnya, namun berlaku sebagai penunjuk angka bakteri koliform dengan derajat kepercayaan (level of significant) dalam arti statistik sebesar 95%.

Uji penguat atau penegas dilakukan agar uji positif pada uji penduga dapat lebih tegas menunjukkan bahwa bakteri yang mengkontaminasi sampel air merupakan bakteri coli fekal atau bakteri coli yang berasal dari tinja. Penentuan nilai MPN juga ditunjukkan berdasarkan kombinasi tabung positif dan negatif yang dicocokkan dengan tabel MPN.

Tabung positif pada uji penguat, kemudian dilanjutkan dengan uji pelengkap atau kepastian yaitu dengan menggunakan medium Mic Concey Agar (MCA). Uji ini bertujuan untuk memastikan bahwa bakteri yang tumbuh merupakan Escherichia coli. Dapat pula langsung dilakukan dengan pengamatan bentuk sel, pengecatan spora pengecatan gram pada bakteri yang tersebut.

Analisa MPN koliform berlangsung dalam 3 tahap utama yaitu: 1. Uji Penduga (Presumtive Test)

a. Alat dan bahan :

1) Sampel air (air minum kantin, air isi ulang dan air mineral) 2) 9 tabung berisi LB @ 10 ml + tabung durham

3) BTB (Bromtimol Blue) 10%. 4) Spoit 10 ml 5) Bunsen 6) Rak tabung 7) Kapas 8) Inkubator

60 b. Cara kerja :

1) Siapkan medium LB steril + BTB di dalam 9 tabung reaksi yang masing-masing telah dimasukkan tabung durham.

2) Buat pengenceran 10-1, 10-2, dan 10-3 dari sampel.

3) Masukkan masing-masing 1 ml dari setiap seri pengenceran ke dalam medium LB (sudah ditetesi larutan indikator BTB).

4) Kocok dengan hati-hati hingga sampel homogen dan tutup mulut tabung reaksi dengan kapas.

5) Inkubasi semua tabung pada suhu 37oC.

6) Pada 1 x 24 pertama, amati perubahan yang terjadi yaitu reaksi positif bila warna medium berubah dari hijau menjadi kuning dan ada gas dalam tabung durham. Jika belum terjadi perubahan inkubasi dilanjutkan sampai maksimal 2 x 24 jam.

7) Berdasarkan pengamatan tersebut, tentukan kombinasi MPN yang dihasilkan, selanjutnya hitung MPN koliform sampel dengan mencocokkan kombinasi MPN tersebut pada tabel .

Misal :

didapatkan kombinasi jumlah tabung positif : 321 maka jumlah bakteri coliform adalah 150 sel/100 ml = 1,5 x 102 sel/ml

61 2. Uji Penguat (Confirmed Test)

a. Alat dan bahan :

1) Tabung dari uji penduga yang positif 2) Medium EMBA atau ENDO Agar 3) Jarum inokulasi (ose)

4) Cawan petri 5) Bunsen 6) Inkubator

62 b. Cara kerja :

1) Siapkan medium EMBA atau ENDO Agar lempeng pada cawan petri (kondisi steril).

2) Dari tabung yang memberi reaksi positif pada uji penduga di inokulasikan atau digores dengan cara goresan kuadran pada medium EMBA atau ENDO Agar yang telah disiapkan di atas.

3) Inkubasi pada suhu 37oC selama 1 x 24 jam.

4) Uji positif bila terdapat koloni hijau metalik dengan titik hitam ditengah koloni pada medium EMBA atau koloni merah hitam metalik pada medium ENDO Agar. 5) Koloni bakteri pada medium lempeng tersebut kemudian dimurnikan dan disimpan

di medium agar miring.

3. Uji Pelengkap (Complete Test) a. Alat dan bahan :

1) Biakan bakteri dari uji penguat 2) Larutan gram A, B, C dan D 3) Aquades steril

4) Alkohol 70%

5) Jarum inokulasi (ose) 6) Gelas obyek

7) Mikroskop

b. Cara kerja :

1) Koloni yang berwarna hijau metalik dengan titik hitam ditengah koloni pada medium EMBA atau koloni merah hitam metalik pada medium ENDO Agar di inokulasikan dan disuspensikan dengan cara menginokulasikan 3 ose ke dalam 10 ml aquades steril kemudian dihomogenkan dengan dikocok perlahan.

2) Bersihkan gelas objek dengn alkohol 70 % agar bebas lemak.

3) Ambil secara aseptis 1 ose suspensi bakteri dan ratakan diatas gelas objek seluas + 1 cm2.

4) Biarkan mengering di udara, lalu fiksasi di atas api spritus.

5) Teteskan larutan Gram A sebanyak 2 tetes dan biarakan selama 2 menit. 6) Cuci dengan air mengalir, keringkan dengan kertas isap secara hati-hati.

63 7) Teteskan larutan Gram B, biarkan selama 1 – 2 menit.

8) Cuci dengan air mengalir, keringkan.

9) Teteskan larutan Gram C, biarkan selama 30 detik. 10) Cuci dengan air mengalir dan biarkan mengering.

11) Teteskan larutan Gram D sebanyak 2 – 3 tetes, biarkan selama 1 menit, lalu cuci dengan air mengalir. Biarkan mengering.

12) Tentukan hasil pewarnaan gram bakteri tersebut, jika gram negatif berarti positif

E.coli.

64

ANALISA Staphylococcus aureus PADA BAHAN PANGAN

Isolasi Staphylococcus aureus dengan metode cawan hitung (plate count) agar

sebar

Kompetensi: Mengetahui kualitas sampel yang diuji berdasarkan jumlah total bakteri

Alat:

1.

Autoclave

2.

Colony Counter

3.

Neraca analitik

4.

Botol pengencer

5.

Batang Gelas Bengkok

6.

Cawan Petri

7.

Gelas Ukur

8.

Gelas Preparat

9.

Inkubator

10.

Pipet

11.

Water Bath Bahan:

1. Ikan segar, nugget dan ayam goreng krispi

2. Baird Parker Agar 3. Buffer Posfat

4. Brain Heart Infusion Broth 5. Parafin oil steril

6. Pereaksi katalase

7. Pereaksi pewarnaan Gram

8. Purple Carbohydrate Broth (masing-masing mengandung glucose dan manitol 0.5%)

65 A. Isolasi Staphylococcus aureus

1. Timbang 1 gr sampel dan homogenkan dalam 10 ml buffer posfat sebagai pengeceran 10-1.

2. Secara aseptis pindahkan 1 ml sampel untuk membuat pengenceran 10-2, 10-3, dst. 3. Masukkan dalam sebanyak 0,1 ml ke dalam 3 cawan yang berisi media Baird Parker

Agar.

4. Ratakan inokulum dengan menggunakan batang gelas bengkok dan biarkan inokulum teresap ke dalam media kira-kira 10 menit dalam media Baird Parker Agar kering. Bila belum terserap, letakkan cawan dalam inkubator Dalam posisi menghadap ke atas sekitar 1 jam. Balik cawan petri dan inkubasi 45-48 jam.

5. Koloni Staphylococcus aureus pada Baird Parker Agar mempunyai ciri-ciri koloni bundar, licin/halus, cembung, diameter 2-3 mm, warna abu-abu hingga kehitaman, sekeliling tepi koloni bening (terbentuk halo). Koloni-koloni mempunyai konsistensi berlemak dan lengket bila diambil dengan jarum inokulasi.

6. Hitung jumlah koloni pada cawan yang mempunyai jumlah koloni 30-300 koloni. 7. Cara perhitungan SPC terdapat pada lampiran

8. Ambil 2 atau lebih koloni terduga untuk uji koagulase dan uji tambahan

Dokumen terkait