• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cara Mengemudi Kendaraan R4

PROSEDUR PEMERIKSAAN KENDARAAN R4 DAN CARA MENGEMUDI R4

5. Cara Mengemudi Kendaraan R4

a. Tata cara Masuk dan Keluar Kendaraan.

Seorang Pengemudi yang akan masuk kendaraan untuk mulai latihan perlu memperhatikan keselamatan atau tata cara masuk yang baik sehingga benar – benar dijalankan dengan standar keselamatan yang meliputi:

1) Prosedur masuk kendaraan dan persiapan mengemudi. Setiap pengemudi memperhatikan di sekeliling kendaraan sebelum membuka pintu kendaraan untuk memasuki

84 ORIENTASI KENDARAAN TAKTIS DAN MENGEMUDI

PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB

benar, perlu memperhatikan hal - hal sebagai berikut: a) Membuka pintu dengan menggunakan kunci atau

remot kontrol tergantung kebutuhan.

b) Mengatur posisi tangan pada steer kemudi dengan menjulurkan tangan lurus diatas steer kemudi tepatnya pergelangan tangan berada pada posisi lingkaran bagian atas kemudi selanjutnya genggamlah kemudi pada posisi jarum jam tangan kiri pada posisi angka 10 dan tangan kanan pada posisi angka 2 (10-2) atau 9-3.

c) Sambil mengatur posisi tempat duduk yang disesuaikan dengan kenyamanan dan jangkauan tangan serta mengkombinasikan dengan posisi uraian ke dua tersebut diatas.

d) Tangan akan membuat sudut atau siku – siku 35 derajat.

e) Kaki menginjak pedal gas, rem dan kopling dengan posisi sudut siku – siku 45 derajat yang disesuaikan dengan keadaan kemudi dan postur tubuh.

f) Pastikan semua penglihatan pada kaca spion sudah tepat untuk memantau situasi lalu - lintas.

g) Menggunakan sabuk keselamatan untuk keselamatan.

2) Prosedur keluar dari kendaraan setelah mengemudi. Keselamatan dalam berlalu lintas adalah hal yang penting bagi setiap pengguna jalan, baik sebagai pejalan kaki maupun sebagai pengguna kendaraan itu sendiri, sehingga prinsip keselamatan selalu diperhatikan dan dijalankan dengan baik dan benar terutama pengemudi yang berhenti dan akan keluar dari kendaraan perlu memperhatikan hal - hal sebagai berikut :

a) Memperhatikan Kaca spion kanan untuk melihat lalu lintas yang datang dari belakang.

85 ORIENTASI KENDARAAN TAKTIS DAN MENGEMUDI

PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB

c) Tangan kiri membuka lock ( kunci ) pintu. dan

d) Buka perlahan – lahan pintu setelah diyakini aman situasi lalu lintas.

e) Keluarlah dari kendaraan dan tutup kembali pintu mobil seperti sedia kala dan kunci kembali.

f) Membuka dan menutup pintu penumpang baik secara manual maupun Automatic yang hanya dilakukan oleh pengemudi melalui tombol – tombol yang ada disisi pengemudi.

g) membuka bagasi atau bahan bakar diperhatikan sistem yang disesuaikan pada masing – masing jenis kendaraan.

b. Prosedur menghidupkan/buka kontak mesin kendaraan.

Setiap pengemudi masuk dan akan menghidupkan kendaraan untuk dijalankan, perlu memperhatikan hal – hal yang prinsip dan wajib dipatuhi sesuai merek dan jenis atau sistem kendaraan yang akan dijalankan, hal ini penting karena menghidupkan mesin kendaraan tidak semua jenis kendaraan perlakukannya sama, sehingga pengemudi perlu mempelajari dan memahami sistem yang ada pada setiap jenis kendaraan, dengan memperhatikan hal- hal sebagai berikut:

1) Masukan anak Kunci kontak atau tanpa dimasukan anak kunci (tekan tombol start).

2) Tekan pedal kopling. 3) Netralkan Persneling.

4) Pastikan Hand rem dalam keadaan terpasang.

5) Buka kontak agar sistem listrik hidup dan perhatikan petunjuk atau perintahnya melalui spedometer atau tekan tombol start.

6) Tekan pedal rem pada saat akan menghidupkan mesin. 7) Pastikan sabuk keselamatan pengemudi dan penumpang

telah terpakai dan berfungsi dengan baik. c. Tahapan mengemudi dasar sesuai dengan jalan

86 ORIENTASI KENDARAAN TAKTIS DAN MENGEMUDI

PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB

masuk kendaraan dan mengatur posisi duduk sampai dengan kelengkapan lainnya yang menjadi bagian dari kendaraan yang akan dijalankan, dengan memeperhatikan hal – hal sebagai berikut:

1) Hidupkan lampu sinyal pemberi isyarat pada saat akan bergerak berjalan.

2) Tekan Pedal Kopling atau tekan pedal rem saat akan memasukan persneling terendah atau satu.

3) Jalankan kendaraan sesuai dengan situasi jalan untuk perlambatan dan kecepatan dalam mempelajari sistem kerja kendaraan sambil berjalan hingga benar – benar lancar dilapangan latihan.

4) Mengemudi dijalan lingkungan atau pemukiman untuk mengetahui kemampuan teknik mengemudi bagi setiap pengemudi selanjutnya akan dilakukan test praktek mengemudi dengan melalui beberapa tahap meliputi : a) Jalan dilintasan terbatas lebarnya 60 cm dan panjang

lintasan 1x12 panjang kendaraan dengan patokan buah trafic conne maju dan mundur.

b) Jalan dilintasan yang slalom ( zik – zak ) maju dan mundur dengan patokan 11 buah trafic conne dengan lebar kendaraan ditambah 60 cm pada posisi start dan finish serta panjang kendaraan 1 x ½ panjang kendaraan.

c) Jalankan kendaraan pada posisi akan parkir seri, Paralel dan serong

d) Menjalankan kendaraan berbalik arak dijalan buntuh dengan 3 ( tiga ) gerakan.

e) Menjalankan kendaraan menanjak dan berhenti ditanjakan dengan menggunakan hand rem dan tidak boleh dibalance.

f) Menjalankan kendaraan dan menghentikan kendaraan dengan sistem pengereman normal atau

87 ORIENTASI KENDARAAN TAKTIS DAN MENGEMUDI

PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB

d. Mengemudi kendaraan dengan menggunakan Sistem Perseneling Manual dan Automatic.

Mengemudikan kendaraan dengan perpindahan persneling dari berjalan lambat ke tingkat kecepatan yang lebih tinggi maka setiap pengemudi selalu memperhatikan Rotation Per Minute (RPM) dan penggunaannya baik perlambatan dan percepatan kendaraan Automatic sangat mempengaruhi atau berakibat tingkat kerusakan perseneling dan terjadi pemborosan penggunaan bahan bakar.

1) Pada transmisi manual hendaknya perpindahan disesuaikan dengan RPM yang terdapat pada panel instrument sehingga Kerja mesin tidak terlampau berat, (lihat pedoman dibawah ini)

Pedoman untuk batas pemindahan kecepatan

1 ke 2 19 km / jam

2 ke 3 37 km / jam

3 ke 4 51 km / jam

4 ke 5 72 km / jam

2) Pada transmisi Automatic ( P, R, N, D, 1, 2 )

Pada transmisi Automatic tidak dijumpai pedal kopling serta perpindahan kecepatan akan terjadi secara optomatis dengan tarikan gas .

a) Fungsi P (parking) berhenti untuk parkir.

b) Fungsi N (netral) berhenti sementara mesin keadaan hidup dan hand terpasang.

c) Fungsi R digunakan untuk mundur. d) Fungsi D digunakan untuk maju normal

e) Fungsi 1,2 atau L. S, M+ M- digunakan untuk medan yang berat, lalu lintas.

f) Yang padat, mendaki perbukitan atau turunan yg curam.

88 ORIENTASI KENDARAAN TAKTIS DAN MENGEMUDI

PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB

e. Teknik Mengemudikan Kendaraan 1) Teknik menikung

Latihan 1

Mengemudi pada susunan Traffic Cone yang berbentuk

oval

Berkendaraan pada lintasan oval dengan mengemudikan kendaraan pada saat menghadapi tikungan pengemudi tidak dibenarkan melakukan pengereman secara mendadak (Blok) dan mengendalikan kemudi dengan stabil. Kendaraan berpenggerak depan akan berdampak pada reaksi keluar dari lajur, sedangkan kendaraan berpenggerak belakang akan berdampak pada reaksi kedalam dari lajur.

Latihan 2

Mengemudi pada susunan Traffic Cone yang berbentuk bulat panjang (oval) dengan melakukan pengereman secara perlahan.

Berkendaraan pada lintasan oval dengan mengemudikan kendaraan dengan melakukan pengereman secara perlahan pada saat menghadapi tikungan dan mengendalikan kemudi dengan stabil. Kendaraan berpenggerak depan dan penggerak belakang akan tetap dapat dikendalikan.

2) Teknik Pengereman Latihan I

Rem/ kemudi (steer)/menghindar.

Dalam latihan ini kecepatan tidak lebih dari 40 - 50 km/jam yang dipacu oleh pengemudi, menuju ke susunan cone pertama selanjutnya menghadapi cone kedua pengemudi melakukan pengereman secara blokir dan tidak menginjak pedal kopling selanjutnya menghadapi halangan (barricade) pengemudi mengangkat kaki dari pedal rem selanjutnya menghindar kesisi kiri atau kanan yang aman dengan menggunakan sisa kecepatan dan berhenti pada posisi yang aman dengan kondisi mesin tetap hidup.

89 ORIENTASI KENDARAAN TAKTIS DAN MENGEMUDI

PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB

Jarak mengemudi tidak lebih dari 25 meter dari titik cone sampai dengan titik berhenti kendaraan dalam posisi aman. 1) Pengemudi pada saat pengereman Pertama

jangan langsung mengemudikan (menyetir) akibatnya kendaraan akan segera mengarahke posisi lurus.

2) Berbahaya jika pengemudi sewaktu memberikan rem dan saat itu pula mengemudikan (menyetir) sehingga pengemudi akan terlalu banyak memainkan kemudi (steer),

3) Sewaktu pengemudi pertama kali memberikan rem upayakan jangan terialu lama menginjak/menekan rem.

4) Sewaktu pengemudi berada pada sudut kanan/kiri dari halangan/barricade cone, upayakan-tidak banyak atau lambat memainkan kemudi/steer. Jika hal ini diabaikan maka kendaraan akan melintang keluar Dan banyak menabrak traffic kun.

Latihan 2

Latihan rem pada pemukaan jalan labil / licin

Untuk latihan ini dipakai jalur slip, pada permukaan jalan khusus, yang terbuat dari Jalan Aspal biasa dengan dilapisi cat khusus/skitpen dan dibasahi menggunakan air sabun atau minyak pelumas, sewaktu pelaksanaannya pada saat pengemudi melakukan pengereman dengan cara untuk kendaraan sistem rem manual/non ABS dilakukan pengereman secara berulang – ulang minimal 5 kali tekan dan kemudi dikendalikan pada saat kaki tidak melakukan pengereman, untuk kendaraan dengan menggunakan sistem ABS cukup dilakukan pengereman sekali dengan menginjak pedal rem sekuat-kuatnya. Selanjutnya apabila pengereman dilakukan dijalan licin atau labil dengan kondisi permukan jalan yang baik maka pengemudi mengendalikan kemudi kearah jalan yang licin atau labil. Mulailah dengan kecepatan rendah dari lintasan jalan yang lebar dengan dibatasi traffic kun, sebagai contoh dalam kecepatan 40-50 KM/jam dengan perlambatan rem 7 meter per detik dan waktu pengereman 0,5 detik, maka akan

90 ORIENTASI KENDARAAN TAKTIS DAN MENGEMUDI

PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB

jelas jalannya pengereman akan lebih panjang.

3) Slalom ( Zig – Zag ) Cepat

Slalom cepat

Jarak antar masing-masing traffic Cone +/- 15 Meter, mengemudi slalom dengan menggunakan gas, pada saat tertentu seperlunya gas diberikan dan dilepas. Hal ini dimaksudkan untuk mengatur keseimbangan tempo dari suatu kendaraan, upayakan kendaraan jangan sampai terlalu keluar dari lintasan, hati-hati dengan penggunaan gas, kalau tidak kendaraan akan lari keluar.

Pada saat kendaraan mengarah keluar segera putar kemudi (steer) dengan tidak melawan kemudi tersebut, kemudian rem sepenuhnya. akibatnya kendaraan akan segera berhenti. Pada- latihan ini hasil kemudi maximal akan mencapai seperempat. Apabila bagian belakang dari kendaraan/mobil terkontrol keluar sedapat mungkin lawan kemudi (steer) untuk mencapai arah yang diinginkan. f. Mengemudikan dan Mengendalikan Kendaraan Dijalan Umum

1) Pengendalian Kendaraan

Sistem pengendalian kendaraan adalah System yang harus dilatihkan, yang meliputi langkah-langkah yang harus diantisipasi bila mendekati bahaya. Langkah-langkah tersebut harus berurutan karena hal ini merupakan dasar mengemudi kendaraan bermotor roda empat.

2) Bahaya adalah suatu yang mendukung unsur dan bahaya yang terdiri dari potensi bahaya dan bahaya nyata yang terbagi 3 (tiga) jenis penyebab bahaya yaitu :

a) Dari segi fisik

(1) Persimpangan. (2) Bundaran. (3) Tikungan. (4) Perbukitan dan

91 ORIENTASI KENDARAAN TAKTIS DAN MENGEMUDI

PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB

b) Ditimbulkan oleh posisi atau gerakan pemakai jalan lainnya.

c) Ditimbulkan oleh bermacam - macam bentuk permukaan jalan atau kondisi iklim.

3) Posisi pengemudi yang telah melihat adanya potensi bahaya maupun bahaya nyata didepannya, segera memutuskan untuk mengambil posisi lajur yang benar untuk mendekati bahaya-bahaya tersebut dengan melihat kaca spion lebih dahulu untuk mengetahui situasi lalu lintas dibelakangnya.

4) Spion, sinyal dan kecepatan.

Setelah mengambil posisi yang tepat, melalui kaca spion pengemudi meyakinkan situasi lalu lintas dibelakangnya dalam keadaan aman. Kemudian gunakan lampu sinyal penunjuk arah dan mengatur kecepatan.

5) Persneling. Memilih persneling yang tepat sesuai dengan kecepatan. Perubahan persneling tinggi kepersneling rendah bukan merupakan kegiatan memperlambat kendaraan atau pengganti fungsi rem.

6) Spion dan Sinyal.

Periksa kembali situasi arus lalu lintas dibelakang melalui spion dan yakinkan bahwa lampu sinyal masih tetap menyala.

7) Klakson.

Klakson digunakan apabila benar-benar diperlukan. 8) Percepatan (kecepatan).

Apabila telah melewati daerah bahaya maka pengemudi harus meninggal kan daerah bahaya tersebut dengan menambah kecepatan kendaraannya dengan cara yang aman.

Seorang pengemudi dalam perjalanannya mungkin akan melewati banyak kendaraan yang berhenti, diparkir atau bergerak maju tapi pada saat berjalan pada arah bersamaan dengan pengemudi lain. Sistim pengendalian kendaraan yang diaplikasikan untuk melakukan gerakan mendahului adalah sama seperti yang telah dijelaskan pada jenis - jenis bahaya lainnya. Hal ini adalah lebih rumit karena selama dalam proses

92 ORIENTASI KENDARAAN TAKTIS DAN MENGEMUDI

PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB

timbul selama perjalanan.

Kendaraan yang berhenti dipinggir jalan memerlukan beberapa pertimbangan tetapi keberadaan kendaraan - kendaraan tersebut hanya merupakan kesulitan yang kecil. Seringkali pengemudi perlu untuk tidak melakukan sesuatu pada saat melihat pada kaca spion sebelum berjalan untuk melewati halangan tersebut. Pada kesempatan lain pada saat akan mendahului tetapi situasi tidak memungkinkan (tidak aman) pengemudi tersebut harus merubah kecepatannya dan persnelingnya bila perlu berhenti. Untuk klakson apabila sangat mendesak bisa di bunyikan jika kendaraan yang berhenti tersebut ada penumpang atau terlihat aktivitas orang - orang disekitar itu. Apabila yang menjadi halangan bukan merupakan mobil yang berhenti akan tetapi mobil yang akan bergerak perlahan maka kemungkinan sering dianggap seperti kendaraan yang berhenti untuk tujuan praktek mendahului contoh (Truck yang berat yang melalui jalan tanjakan ). Pada saat itu keinginan untuk menambah kecepatan menjadi perhitungan yang benar.

Apabila seorang pengemudi menyadari bahwa Ia sedang mendahului kendaraan lain, ía membuat persiapan dalam pikirannya untuk mengatur kecepatan kendaraannya dan sementara mengikuti kendaraan didepan ia membuat perencanaan yang logis atau mendahului kesempatan pertama. Keputusan untuk mendahului diambil segera sesudah kendaraan didepan dapat dilihat dan situasi benar-benar aman. Mendahului kendaraan lain membutuhkan pertimbangan dan ke trampilan yang dapat diperoleh hanya melalui pengalaman dan praktek. Kesalahan - kesalahan dalam ketrampilan dan pertimbangan penggunaan kecepatan dan jarak dapat terjadi . Adalah penting untuk di sadari oleh pengemudi untuk hal-hal tersebut dan untuk memastikan bahwa keputusannya keliru dan sudut keselamatan, kesabaran harus dilatihkan setiap saat dan aspek keselamatan harus diperhatikan dengan penuh kesabaran.

Etika aman berkendaraan menempuh perjalanan diatas beragam jenis jalan dan berbagai macam karakter pengemudi setiap saat melintas diperjalanan. hendaknya berpergian

93 ORIENTASI KENDARAAN TAKTIS DAN MENGEMUDI

PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB

dengan berkendaraan dapat menerapkan pengemudi yang defensive bertahan serta mempunyai perilaku yang baik.

Didahului kendaraan lain harus mempunyai keterampilan dan membutuhkan pertimbangan yang dapat diperoleh dan pengalaman dan praktek kesalahan-kesalahan dalam penggunaan kecepatan dan jarak yang menjadi petunjuk penting bagi pengemudi agar dapat memastikan situasi lalu lintas aman. Faktor keselamatan yang menjadi prinsip utama dan pemahaman etika maupun atitude serta patuh dan taat peraturan lalu lintas.

94 ORIENTASI KENDARAAN TAKTIS DAN MENGEMUDI

PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB

Rangkuman

1. Kendaraan Roda empat (R4) adalah kendaraan yang digunakan untuk angkutan barang dan atau orang.

2. Dasar Hukum.

a. Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesaia Tahun 1945 Pasal 30 Ayat (4) Amandemen ke-2 bahwa Polisi sebagai alat negara yang bertugas memelihara Kamtibmas, melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat serta menegakan hukum.

b. Undang Undang Negara Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.

c. Undang Undang Negara Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan.

d. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2012 tentang Surat Ijin Mengemudi.

3. Kesiapan pengemudi sebelum menjalankan kendaran, penting dilakukan oleh seorang Pengemudi, yang meliputi:

a. Siap mematuhi segala peraturan perundang – undangan lalu lintas dan angkutan jalan.

b. Siap fisik bagi pengemudi (jasmani dan rohani). c. Siap kendaraan (kelaikan kendaraan).

4. Sebelum menjalankan kendaraan

a. Pengecekan kendaraan sebelum digunakan.

b. Pengecekan kendaraan yang dilakukan sebelum menjalankan kendaraan.

c. Pengecekan cara kerja komponen kendaraan pada saat akan dikemudikan.

d. Pengecekan yang dilakukan pada saat akan berjalan e. Pemeriksaan alat bantu pandang

f. Pemeriksaan panel dashboard g. Tata cara mengemudi yang efektif.

95 ORIENTASI KENDARAAN TAKTIS DAN MENGEMUDI

PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB

Latihan

1. Jelaskan pengertian – pengertian yang berkaitan dengan mengemudi kendaraan R4 !

2. Jelaskan dasar hukum mengemudi kendaraan R4 ! 3. Jelaskan kesiapan pengemudi kendaraan R4 ! 4. Jelaskan kesiapan kendaraan R4 !

5. Jelaskan mengemudikan kendaraan R4 !

Dokumen terkait