• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cara Penelitian

Dalam dokumen Parameter Genetik Performans Babi Silangan (Halaman 29-34)

1. Macam Penelitian

Penelitian yang akan dilaksanakan merupakan penelitian eksperimental. Objek penelitian dialokasikan menurut rancangan acak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

lengkap pola tersarang. Rancangan ini dipilih karena dalam penelitian, model yang digunakan adalah pejantan dan betina yang tersarang dalam pejantan. Pengaruh betina dalam model tidak dapat berdiri sendiri tetapi berada dibawah pengaruh pejantan. Satu ekor pejantan kawin dengan beberapa betina tetapi setiap betina hanya bisa kawin dengan satu pejantan, sehingga pengaruh betina dibatasi oleh pengaruh pejantan. Gambar 1 Skema perkawinan

Jumlah anak tiap litter distandarisasi untuk tujuan simplifikasi estimasi yang akan dilakukan. Tujuan dari dilakukannya standarisasi

Duroc L1 8 piglet L2 8 piglet L3 8 piglet L4 8 piglet L5 8 piglet L6 8 piglet L7 8 piglet Hampshire L8 8 piglet L9 8 piglet L10 8 piglet L11 8 piglet L12 8 piglet L13 8 piglet L14 8 piglet Landrace L15 8 piglet L16 8 piglet L17 8 piglet L18 8 piglet L19 8 piglet L20 8 piglet L21 8 piglet

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

jumlah piglet tiap induk adalah agar rancangan yang digunakan seimbang. Rancangan ini digunakan karena untuk memisahkan varians genetik dari induk harus dibagi dengan jumlah anaknya. Perhitungan dengan jumlah anak yang tidak sama dapat dilakukan dengan prosedur yang jauh lebih rumit dan berada diluar cakupan penelitian ini.

2. Observasi lapangan

Penelitian ini merupakan penelitian observasional di bidang pemuliaan ternak. Langkah-langkah sebagai berikut :

1) Tahap persiapan : meliputi penyusunan formulir yang akan diisi pada saat pelaksanaan pengamatan.

2) Tahap pengamatan di lapangan : pengamatan dilakukan selama 1 bulan. a) Pengamatan terhadap variabel-variabel yang relevan (keadaan kandang, pakan, air minum, kesehatan dan manajemen pemeliharaan).

b) Betina yang melahirkan akan dicatat datanya, selain itu juga data mengenai keturunan dan pejantannya.

c) Data betina meliputi : identitas, bangsa, umur, paritas, littersize, dan rerata bobot lahir keturunan sebelumnya.

d) Data anak babi meliputi jenis kelamin, identitas, bobot lahir. e) Data pejantan meliputi identitas, bangsa, umur dan bobot badan. 3. Metode penurunan faktor genetik

Fenotip merupakan kombinasi ekspresi genetik dan lingkungan, serta interaksi antara genetik dan lingkungan. Pemulia ternak (animal

breeder), tugas utamanya adalah menentukan seberapa besar keunggulan

genetik untuk suatu sifat yang disebabkan oleh efek genetik. Hal tersebut sangat penting karena keunggulan genetik diwariskan tetua kepada anak-anaknya melalui gen yang dimilikinya. Keunggulan genetik dapat diduga pada seekor ternak secara relatif terhadap ternak-ternak lainnya pada kondisi, lingkungan dan waktu yang sama (Kurnianto, 2009).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Penelitian ini tidak mencari nilai f hitung (F value) maupun Pr > F karena penelitian ini tidak tertarik pada signifikan pengaruh dari tiap faktor terhadap bobot lahir. Partisi varians dilakukan berdasarkan model genetik, dimana fenotip (P) dipengaruhi oleh faktor genetik (G) dan faktor lingkungan (E). Sedangkan faktor genetik sendiri terdiri dari faktor additif

(A), dominansi (D) dan epistasis (I), sehingga :

P = G + E

dan G = A + D + I (1)

Dikonversi dari sudut pandang performan suatu sifat maka:

Pi = µ + Gi + Ei (2)

Pi merupakan fenotip (performan) hasil observasi dari individu i, µ adalah rerata populasi, Gi adalah nilai genetik dan Ei adalah pengaruh lingkungan pada individu i.

Komponen varians dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

學2) 學2) 學2) 學2)

Karena varians dari konstan adalah nol, maka Var(µ) = 0; sehingga:

學2) 學2) 學2)

Disubtitusikan ke dalam rumus (1) maka:

學2) 學2) 學2) 學2) 學2)

Epistasis (I) merupakan peristiwa interaksi antar lokus, hal ini diluar cakupan penelitian ini, maka dalam kesempatan ini diabaikan. Dominansi (D) merupakan bentuk interaksi antar gen (alel) dalam lokus yang sama, dan mungkin terjadi dalam model analisis saudara kandung. Merujuk asumsi tersebut, maka:

學2) 學2) 學2) 學2) (3)

Varians dari fenotip merupakan Kuadrat Tengah (KT) total dalam tabel ANOVA, adapun pengaruh pejantan merupakan bagian dari varians genetik additif dan pengaruh betina terdiri dari pengaruh genetik additif, dominansi serta pengaruh lingkungan permanen. Pernyataan ini akan dijelaskan lebih lanjut pada bagian berikutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Selain model genetik, untuk dapat mempartisi varians, diperlukan model transmisi, yaitu sebuah model yang menjelaskan tentang transmisi (perpindahan) materi genetik additif dari tetua kepada keturunannya. Asumsi yang mendasari model ini adalah bahwa seekor individu memiliki sepasang (2 set) kromosom. Satu set berasal dari tetua jantan dan satu set lagi dari tetua betina. Tetua (baik jantan maupun betina) juga memiliki 2 set kromosom, (misalnya A dan B) namun hanya satu yang diwariskan ke keturunannya. Sepasang kromosom tersebut berpisah pada saat meiosis, dan set yang mana (A atau B) yang akan diwariskan merupakan suatu proses acak yang sering disebut Mendelian sampling. Sehingga dapat dirumuskan bahwa:

Aoff = ½ AS + ½ AD + MS (4)

Nilai genetik additif seekor individu (Aoff) berasal dari ½ nilai genetik additif tetua jantan (AS) dan setengah nilai genetik additif tetua betina (AD) dan suatu konstan yang mewakili ketidakpastian bagian substansi genetik yang diwariskan (MS).

4. Parameter yang diestimasi

1) Estimasi atau pendugaan keragaman genetik pada tetua pejantan babi berdasarkan informasi dari bobot lahir – keturunannya (varians genetik).

σ²s = –ෘ

Keterangan : n = jumlah anak tiap pejantan (Falconer, 1996).

2) Estimasi atau pendugaan keragaman genetik pada tetua betina babi berdasarkan informasi dari bobot lahir – keturunannya (varians genetik).

σ²d =

Keterangan : k = jumlah anak tiap betina (Falconer, 1996).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

3) Pendugaan nilai pewarisan sifat dari tetua pejantan yang diturunkan pada anak-anaknya berdasarkan informasi bobot lahir keturunannya (Heritabilitas).

h2 = ²

² ² ²

(Falconer, 1996).

4) Pendugaan nilai pewarisan sifat dari tetua betina yang diturunkan pada anak-anaknya berdasarkan informasi bobot lahir keturunannya (Heritabilitas).

h2 = σ²

σ² ² ²

(Falconer, 1996).

5) Pendugaan nilai pewarisan total dari tetua yang diturunkan pada anak-anaknya berdasarkan informasi bobot lahir keturunannya (Heritabilitas Total).

h2 = σ2 σ2

σ² ² ²

(Falconer, 1996).

Keseluruhan parameter yang akan diestimasi tersebut akan diperoleh dari data bobot lahir pada anak babi silangan. Bobot lahir dicatat atau dihitung dengan cara menimbang bobot lahir setelah dibersihkan dari cairan-cairan kelahiran. Langkah selanjutnya pemotongan tali pusar dan selama anak babi belum mengkonsumsi pakan ataupun susu dari induk (belum ada bahan pakan atau zat lain yang masuk dalam tubuh anak babi). Data yang didapat murni merupakan bobot lahir.

Dalam dokumen Parameter Genetik Performans Babi Silangan (Halaman 29-34)

Dokumen terkait