• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.5 Teknologi Pembersihan Air

2.5.4 Cara Penghilangan “Tai-peureu”

Saringan pasir lambat sangat efisien untuk menghilangkan kekeruhan dalam

air, baik kekeruhan yang diakibatkan oleh bahan-bahan dalam suspense yang mudah mengendap maupun bahan-bahan dalam bentuk koloidial. Selain itu, pasir lambat juga sangat efektif untuk pemisahan bakteri dari dalam air.

2.5.3 Cara Koagulasi

Kekeruhan air yang banyak dijumpai pada air permukaan, seperti air permukaan, seperti air sungai atau air saluran irigasi ada yang dapat dihilangkan dengan cara pengendapan dan penyaringan secara langsung dan ada yang tidak dapat dihilangkan dengan kedua cara tersebut disebabkan oleh partikel-paartikel koloid yang hanya dapat diendapkan dengan proses koagulasi kimiawi.

2.5.4 Cara Penghilangan “Tai-peureu”

Besi dalam bentuk ion Fe++ sangat mudah larut di dalam air. Oksigen terlarut

di dalam air akan mengoksidasi Fe++ menjadi Fe(OH)3 yang merupakan endapan,

sehingga akan mengakibatkan kekeruhan dalam air yang berwarna merah karat. Selain itu, untuk ion mangan (dalam bentuk Mn++), oksidasi Mn++ oleh oksigen yang terlarut akan menghasilkan endapan hitam yang berakumulasi di dalam system distribusi yang terlepas dan terbawa dalam aliran dalam waktu-waktu tertentu.

2.5.5 Biofilter

Kemampuan sekelompok mikroba seperti bakteri dan jamur dalam menguraikan benda-benda organic dan anorganik yang terdapat dalam air buangan , sudah diketahui dan dimanfaatkan sejak lama. Kehadiran secara buatan dari kelompok mikroba tersebut, terdapat pada tempat atau bejana pengolah air buangan, seperti dalam bentuk kolam oksidasi, kolam stabilasi, trickling filter. (Unus , 2005)

2.6. Turbidimetri

Beberapa senyawa yang tak dapat larut, dalam jumlah sedikit, dapat disiapkan dalam keadaan agregasi sedemikian sehingga diperoleh suspensi yang sedang-sedang stabilnya. Sifat-sifat dari setiap suspensinya akan berbeda-beda menurut konsentrasinya fase-terdisfersinya. Bila cahaya dilewatkan melalui suspensi itu, sebagian dari energy radiasi yang jatuh di disipasi (dihamburkan) dengan penyerapan (absorpsi), pemantulan (refleksi), sementara sisanya ditransmisi (diteruskan). Pengukuran intensitas cahaya yang ditransmisikan sebagai fungsi dari konsentrasi fase-terdisfersi adalah dasar dari analisa turbidimetri. Bila suspensi dipandang dengan sudut tegak lurus terhadap arah cahaya yang jatuh, system Nampak opalesen (berpendar seperti mutiara) disebabkan oleh pantulan cahaya dari partikel-partikel suspensi itu (efek tyndall). Cahaya dipantulkan tak beraturan dan membaur, sehingga istilah cahaya-baur ini (dengan sudut tegak lurus terhadap arah jatuh cahaya jatuh) sebagai fungsi konsentrasi fase-terdisfersinya adalah dasar dari analisis nefalometri

(Gr nefhele= awan). Analisis nefelometri adalah paling peka untuk suspensi-suspensi yang sangat encer (>100 mg per liter). Teknik-teknik untuk analisis turbidimetri dan analisis nefalometri masing-masing menyerupai analisis filter fotometri dan fluometri.

Membuat kalibrasi dianjurkan dalam penerapan-penerapan nefalometri dan turbidimetri, karena hubungan antara sifat-sifat optis suspensi dan konsentrasi fase terdisfersinya paling jauh adalah semi-empiris. Agar kekabutan atau kekeruhan (turbidity) itu dapat diulang penyiapannya haruslah seksama mungkin. Endapan harus sangat halus, sehingga tidak cepat mengendap. Intensitas cahaya baur bergantung pada banyaknya dan ukuran partikel-partikel dalam suspensi, dan asalkan ukuran rata-rata dari partikel dalam suspensi, dan asalkan ukuran rata-rata dari partikel-partikel itu cukup dapat diulang, aplikasi secara analitik adalah dimungkinkan.

Kondisi-kondisi berikut hendaknya dikendalikan dengan hati-hati untuk menghasilkan suspensi dengan sifat-sifat yang cukup seragam:

1. Konsentrasi-konsentrasi kedua ion yang bergabung (bersenyawa) yang

menghasilkan endapan, maupun rasio dari konsetrasi-konsentrasinya dalam larutan-larutan yang dicampurkan.

2. Cara, urut-urutan, dan laju pencampuran.

3. Banyaknya garam-garam dan zat-zat lain yang ada serta, terutama

koloid-koloid pelindung (gelatin, gom arab dan sebagainya).

4. Temperatur.

Kolorimeter-kolorimeter visual dan fotoelektrik dapat digunakan sebagai turbidimeter. Filter biru biasanya menghasilkan kepekaan yang lebih besar. Sebuah kurva kalibrasi harus dibuat dengan memakai dengan beberapa larutan standart karena

cahaya yang ditransmisikan oleh suatu larutan yamg keruh umumnya tak mengikuti hokum Beer-Lambert dengan tepat (Vogel, 1994)

Turbiditas merupakan sifat optik akibat dispersi sinar dan dapat dinyatakan sebagai perbandingan cahaya yang yang dipantulkan terhadap cahaya yang tiba. Intensitas cahaya yang dipantulkan oleh suatu suspensi adalah fungsi konsentrasi jika kondisi-kondisi lainnya konstan. Metode pengukuran turbiditas dapat dikelompokkan dalam tiga golongan, yaitu pengukuran perbandingan intensitas cahaya yang dihamburkan terhadap intensitas cahaya yang datang; pengukuran perbandingan cahaya yang diteruskan terhadap cahaya yang datang; pengukuran efek ekstingsi, yaitu kedalam di mana cahaya mulai tidak tampak di dalam lapisan lapisan yang keruh. Instrumen pengukur perbandingan Tyndall disebut sebagai Tyndall meter. Dalam instrumen ini intensitas diukur secara langsung. Sedangkan pada Nefalometer, intensitas cahaya diukur dengan larutan standart. Turbidimeter meliputi pengukuran cahaya yang diteruskan. Turbiditas berbanding lurus terhadap konsentrasi dan ketebalan, tetapi turbiditas tergantung juga pada warna. Untuk partikel yang lebih kecil, rasio tyndall sebanding dengan pangkat tiga dari ukuran partikel dan berbanding terbalik terhadap pangkat empat panjang gelombangnya.

Prinsip spektroskopi absorpsi dapat digunakan pada turbidimeter dan nefalometer. Untuk turbidimeter, absorpsi akibat partikel yang tersuspensi diukur sedangkan pada nefalometer, hamburan cahaya oleh suspensilah yang diukur. Meskipun presisi merode ini tidak tinggi tetapi mempunyai kegunaan praktis, sedang akurasi pengukuran tergantung pada ukuran dan bentuk partikel. Setiap instrumen spektroskopi absorpsi dapat digunakan untuk turbidimeter, sedang nefalometer

memerlukan reseptor pada sudut 90o terhadap lintasan cahaya. Metode nefalometer kurang sering digunakan pada analisis anorganik. Pada konsentrasi leih tinggi, absorpsi berpariasi secara linear terhadap konsentrasi, sedangkan pada konsentrasi

lebih rendah untuk sistem koloid Te dan SnCl2, tembaga ferosianida dan

sulfida-sulfida logam berat tidak demikian halnya. Kelarutan zat tersuspensi seharusnya kecil. Suatu gelatin pelidung koloid biasanya digunakan untuk membentuk suatu dispersi koloid yang seragam dan stabil. (Khopkhar, 1984)

Hamburan Tyndall adalah hamburan radiasi elektromagnetik oleh molekul atau partikel yang teragregasi dalam bentuk suspensi atau koloid yang partikel-partikelnya lebih besar dari ukuran molekul. Sifat hamburan Tyndall ini adalah frekuensi dan panjang gelombang sama dengan sumber radiasi. Hubungan Tyndall dimanfaatkan untuk turbidimtri dan nefalometri sebagai penentuan kekeruhan. (Mulja, 1995)

BAB 3

Dokumen terkait