• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cara Promosi

Dalam dokumen promosi perpustakaan “rimba baca” (Halaman 30-40)

BAB II TINJAUAN LITERATUR

B. Promosi

3. Cara Promosi

Publikasi dan promosi perpustakaan adalah melakukan kegiatan agar perpustakaan lebih dikenal oleh masyarakat luas (publik). Cara-cara yang dapat dilakukan antara lain :

a. Mengundang berbagai tokoh masyarakat, figur publik, seperti penjabat, pengarang / penulis.

b. Mengadakan kegiatan yang dapat diikuti oleh anggota masyarakat, seperti lomba, menulis artikel, abstrak, membuat resensi buku, melukis, mengarang tentang subjek-subjek tertentu yang sedang hangat (in) di masyarakat.

c. Melakukan bedah buku, pertemuan, seminar, dan lain-lain, d. Mengadakan jumpa pers.

e. Mengadakan iklan layanan sosial perpustakaan baik melalui media cetak maupun media elektronik, seperti radio dan televisi.16

Ada pula beberapa bentuk metode promosi yang biasa digunakan oleh organisasi antara lain adalah :

a. Publikasi

Publikasi adalah peransangan non-personal agar ada permintaan terhadap produk atau jasa melalui beritas mengenai hal-hal di media penerbitan atau melalui penyajian yang menarik di radio,

16

Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: suatu pendekatan praktik (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h. 101-102.

televisi, atau di panggung. Berlainan dengan iklan yang harus dibayar oleh organisasi atau sponsor, publikasi biasanya cuma-cuma. Publikasi mempunyai beberapa keunggulan sehingga merupakan investasi yang baik. Pertama, publikasi ditempatkan sebagai berita dan bukam di ruang iklan. Penempatan ini memberikan kesan bahwa informasi dalam berita mengenai produk atau jasa lebih objektif dibandingkan dengan iklan yang dianggap mempromosikan diri sendiri. Dengan demikian kreadibilitas suatu produk menjadi meningkat dengan adanya publikasi. Kedua, publikasi cenderung untuk sampai kepada konsumen yang tidak menyukai iklan atau kontak pribadi. Ketiga, publikasi mempunyai potensi tinggi untuk didramatisasi, sehingga dapat menarik perhatian dan mempengaruhi orang.

b. Iklan

Iklan adalah media promosi dalam bentuk penyajian ide, produk atau jasa dengan cara membayar. Iklan dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuk. Dapat melalui media cetak atau media elektronik seperti surat kabar, majalah, radio dan televisi; melalui produk barang-barang murah dan sederhana seperti korek api, kalender, lewat kartu atau karcis bus, surat edaran atau brosur; lewat surat langsung, atau informasi di papan pengumuman di tempat-tempat umum, dan masih banyak ragamnya yang lain.

c. Kontak perorangan

Promosi secara kontak perorangan dilakukan melalui pertemuan langsung antara wakil organisasi dengan pasar target. Promosi dengan kontak perorangan ternyata merupakan sarana yang lebih ampuh daripada sarana atau sarana lainnya seperti iklan atau publikasi. Kontak perorangan akan meningkatkan hubungan antara konsumen dan organisasi secara lebih manusiawi. Menurut Bekkardo dan Waldhart dalam Badollahi, melaporkan bahwa penelitian mengenai efektivitas teknik-teknik promosi dan komunikasi di bidang perpustakaan dan informasi telah membuktikan bahwa kontak perorangan dari mulut ke mulut merupakan cara yang paling efektif untuk menyebarluaskan informasi mengenai produk dan jasa perpustakaan dan dalam menarik minat pengguna.

d. Intensif

Intensif adalah pemberian sesuatu yang bernilai (uang atau bukan uang) sebagai tambahan terhadap penawaran yang diajukan dengan maksud untuk mendorong perubahan sikap konsumen terhadap penawaran itu. Insentif biasanya diberikan kepada orang atau kelompok yang kurang bermotivasi, acuh tak acuh, atau kurang suka terhadap penawaran suatu produk atau jasa.

Insentif memainkan peranan besar dalam pemasaran produk dan jasa perusahaan. Pemberian intensif biasanya mencakup potongan harga yang besar, sayembara, contoh Cuma-Cuma, atau Cuma

diboncengkan dengan produk lain yang sudah dikenal, dan lain-lainnya.

e. Penciptaan Suasana atau Lingkungan Kondusif (atmospheric)

Kotler dalam Badollahi mengartikan atmospheric sebagai ‘perancangan’ lingkungan organisasi yang diperhitungkan sedemikian rupa, agar menimbulkan dampak kognitif dan/emosional kepada pasar atau target. Suasana ini diciptakan sedemikian rupa sehingga meningkatkan kepuasan pada waktu membeli produk atau memanfaatkan jasa kita. Unsur suasana kondusif ini perlu diperhitungkan karena konsumen dan organisasi pada waktu membeli produk atau jasa bertemu dengan staf organisasi dalam lingkungan fisik tertentu.17

Dapat disimpulkan, dari beberapa cara-cara promosi perpustakaan yaitu melalui iklan melalui media cetak atau elektronik dan juga perpustakaan dapat memperkenalkan perpustakaan pada kelompok masyarakat tertentu agar terjadi kontak perorangan sehingga masyarkat menjadi tahu tentang perpustakaan tersebut.

4. Sarana Promosi

Ada berbagai macam sarana yang bisa digunakan dalam mempromosikan perpustakaan, salah satunya adalah dengan menggunakan internet dan dalam bentuk kegiatan. Beberapa macam sarana tersebut, antara lain :

17

a. Sarana Promosi dengan Internet :

Seperti pendapat pada artikel Janet L. Balas, bahwa “Library promotion have changed as the technology has changed, and now many libraries have gone online to promote their service in the internet”.18 Dikatakan bahwa Promosi perpustakaan telah berubah sama seperti teknologi, dan sekarang banyak perpustakaan yang sudah

onlineuntuk mempromosikan layanan mereka di internet. 1) Website

Secara terminologi,websiteadalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya berada di dalam World Wide Web

(WWW) di internet. Sebuah website biasanya berupa hasil kerja perorangan atau individu, atau menunjukkan kepemilikan dari sebuah organisasi, perusahaan, dan biasanya website itu menunjukkan beberapa topik khusus, atau kepentingan tertentu. 2) Teknologi Web 2.0

Teknologi web 2.0 merupakan teknologi generasi kedua layanan internet. Teknologi ini memungkinkan partisipasi lebih dari pengguna internet. Wikipedia maupun Blog yang memungkinkan pengguna internet untuk aktif berpartisipasi. Situs

18

Janet L. Balas, ”Using the Web to Market the Library”, artikel diakses 22 Mei 2014

jejaring sosial juga masuk dalam kategori ini. Facebook, Friendster, Flickr dan Twitter mengadopsi teknologi ini.19

b. Sarana Promosi dalam Bentuk Kegiatan

Upaya promosi perpustakaan dapat dilakukan dengan berbagai macam kegiatan yang dapat mengundang daya tarik masyarakat. Berbagai kegiatan yang dapat dilakukan adalah :20

1) Seminar

Seminar adalah suatu forum atau kegiatan yang dilakukan untuk mengkaji suatu topik pada suatu waktu dan tempat tertentu di mana ada satu atau lebih orang yang berceramah dan ada sejumlah orang lain sebagai peserta.

2) Lomba dan Kuis

Mengadakan lomba di perpustakaan baik berbentuk lomba penulisan makalah maupun lomba membuat poster dapat dijadikan sebagai sarana untuk mempromosikan perpustakaan. lomba seperti ini dapat diadakan bagi pengguna pada umumnya atau hanya bagi kelompok pengguna tertentu dengan tema seputar masalah-masalah di perpustakaan atau masalah lainnya. Hal penting yang perlu ditekankan disini adalah bahwa kegiatan lomba itu dirancang

19

Tutik Sriyati, “Perkembangan Internet dan Strategi Pemanfaatanya di Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan,” artikel diakses pada 22 Mei 2014 jam 10.34

WIB dari

http://www.pnri.go.id/iFileDownload.aspx?ID=Attachment\MajalahOnline\Tutik_Sriyati_Perkem bangan_Internet.pdf

20

sedemikian rupa sehingga dapat mendorong orang untuk datang ke perpustakaan atau menggunakan layanan perpustakaan.

Selain lomba mempuat poster dan lomba menulis sebenarnya masih banyak kegiatan serupaa lainnya yang dapat dilakukan untuk mengundang orang datang ke perpustakaan khususnya anak-anak dan orangtuanya. Misalnya, acara kuis atau kompetisi. Dalam setiap acara lomba itu fungsi promosi perpustakaan harus selalu ditekankan. Pesan yang disampaikan jangan melulu pesan promosi karena akan membosankan peserta, tetapi juga tujuan utama diadakannya beragam kegiatan itu sendiri. 3) Wisata Perpustakaan

Wisata perpustakaan adalah terjemahan dari kata library tour. Bentuk kegiatan jenis ini yaitu mengajak serombongan orang untuk berkeliling perpustakaan guna melihat semua sudut di perpustakaan bahwa di sana ada petugas perpustakaan yang memberi penjelasan mengenai koleksi, fasilitas yang ada, cara-cara menggunakan fasilitas itu serta bagaimana menemukan informasi dan apa manfaatnya bagi mereka. Wisata perpustakaan tidak hanya dilakukan dengan berkeliling perpustakaan jika ada tamu atau rombongan tamu yang datang ke perpustakaan, tetapi memang merupakan program yang dirancang secara khusus oleh perpustakaan. biasanya pesertanya adalah anak-anak sekolah. Jadi

kegiatan ini diadakan khusus untuk menumbuhkan rasa cinta anak-anak pada perpustakaan.

4) Jumpa Pengarang

Jumpa pengarang yaitu didatangkannya seorang pengarang terkenal ke arena di tengah-tengah pameran untuk beraudiensi dengan masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat berdialog langsung dengan pengarang sehingga kepulangan mereka dari pameran membawa kenangan indah yang tersendiri.21 Dalam kegiatan ini juga masyarakat dapat mengetahui dan bertanya lebih jauh tentang pengalaman membaca maupun menulis pengarang itu sendiri.

Dari pendapat diatas dapat disimpulakan bahwa banyak perpustakaan yang sudah menggunakan internet sebagai sarana promosi untuk mempromosikan layanan serta ada juga sarana promosi yang dirasa cukup menarik perhatian masyarakat yaitu dengan diadakannya kegiatan rutin di perpustakaan.

5. Kendala Promosi Perpustakaan

Pada dasarnya usaha-usaha untuk membuat perpustakaan berhasil melakukan kegiatan promosi layanan, dapat mengalami kendala yang berasal dari dalam maupun luar perpustakaan.

21

Agus Winarno, Promosi Membaca Melalui Pameran Buku disajikan dalam Seminar Nasional Promosi Gemar Membaca (Jakarta, ASEAN, 1994), h.6.

a. Kendala dari dalam :

1) Lemahnya pengetahuan pustakawan terhadap ilmu dan teknik pemasaran,

2) Pandangan tradisional bahwa perpustakaan hanyalah sebuah gudang buku,

3) Kurangnya dana yang memadai untuk membeli bahan pustaka dan membuka layanan baru,

4) Lemahnya apresiasi para pustakawan tentang kenyataan pengguna perpustakaan dewasa ini yang lebih menuntut banyak jasa di perpustakaan.

Dari beberapa kendala yang disebutkan di atas, dapat disimpulkan bahwa perpustakaan masih belum bisa memberikan pelayanan yang baik dan efektif, karena masih banyak pustakawan yang tidak memiliki pengetahuan terhadap ilmu maupun teknik pemasaran, dana yang kurang memadai untuk membeli bahan pustaka yang baru dan masih banyak yang memandang sebelah mata bahwa perpustakaan hanyalah sebuah gudang buku yang tidak dapat memberikan layanan yang baik kepada masyarakat.

b. Kendala dari luar :

1) Kecuali untuk jenis perpustakaan umum dan khusus, maka sasaran bagi pelayanan perpustakaan pada umumnya berada di lingkungan perpustakaan dalam tempo sementara.

2) Masih kurangnya komitmen dari pimpinan dalam dukungan terhadap perpustakaan.

3) Lemahnya manajemen organisasi.

4) Faktor sosial, yaitu sudah menjadi budaya pengguna yang jarang ke perpustakaan.22

Kendala dar luar perpustakaan dapat disimpulkan bahwa, banyak faktor yang mempengaruhi yaitu dari organisasi perpustakaan itu sendiri yang belum mendukung sepenuhnya terhadap perpustakaan,

22

lemahnya manajemen organisasi yang bisa jadi dipimpin oleh pimpinan yang kurang berkomitmen dalam menjalankan tugasnya, serta banyak masyarakat atau pengguna yang jarang ke perpustakaan dikarenakan perpustakaan sudah kalah populernya dengan internet yang semua informasi bisa didapatkan di sana.

BAB III

GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN “RIMBA BACA”

Dalam dokumen promosi perpustakaan “rimba baca” (Halaman 30-40)

Dokumen terkait