• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Upaya promosi perpustakaan dapat dilakukan dengan berbagai macam kegiatan yang dapat mengundang daya tarik masyarakat. Berbagai kegiatan yang dapat dilakukan adalah :20

1) Seminar

Seminar adalah suatu forum atau kegiatan yang dilakukan untuk mengkaji suatu topik pada suatu waktu dan tempat tertentu di mana ada satu atau lebih orang yang berceramah dan ada sejumlah orang lain sebagai peserta.

2) Lomba dan Kuis

Mengadakan lomba di perpustakaan baik berbentuk lomba penulisan makalah maupun lomba membuat poster dapat dijadikan sebagai sarana untuk mempromosikan perpustakaan. lomba seperti ini dapat diadakan bagi pengguna pada umumnya atau hanya bagi kelompok pengguna tertentu dengan tema seputar masalah-masalah di perpustakaan atau masalah lainnya. Hal penting yang perlu ditekankan disini adalah bahwa kegiatan lomba itu dirancang

19

Tutik Sriyati, “Perkembangan Internet dan Strategi Pemanfaatanya di Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan,” artikel diakses pada 22 Mei 2014 jam 10.34

WIB dari

http://www.pnri.go.id/iFileDownload.aspx?ID=Attachment\MajalahOnline\Tutik_Sriyati_Perkem bangan_Internet.pdf

20

sedemikian rupa sehingga dapat mendorong orang untuk datang ke perpustakaan atau menggunakan layanan perpustakaan.

Selain lomba mempuat poster dan lomba menulis sebenarnya masih banyak kegiatan serupaa lainnya yang dapat dilakukan untuk mengundang orang datang ke perpustakaan khususnya anak-anak dan orangtuanya. Misalnya, acara kuis atau kompetisi. Dalam setiap acara lomba itu fungsi promosi perpustakaan harus selalu ditekankan. Pesan yang disampaikan jangan melulu pesan promosi karena akan membosankan peserta, tetapi juga tujuan utama diadakannya beragam kegiatan itu sendiri. 3) Wisata Perpustakaan

Wisata perpustakaan adalah terjemahan dari kata library tour. Bentuk kegiatan jenis ini yaitu mengajak serombongan orang untuk berkeliling perpustakaan guna melihat semua sudut di perpustakaan bahwa di sana ada petugas perpustakaan yang memberi penjelasan mengenai koleksi, fasilitas yang ada, cara-cara menggunakan fasilitas itu serta bagaimana menemukan informasi dan apa manfaatnya bagi mereka. Wisata perpustakaan tidak hanya dilakukan dengan berkeliling perpustakaan jika ada tamu atau rombongan tamu yang datang ke perpustakaan, tetapi memang merupakan program yang dirancang secara khusus oleh perpustakaan. biasanya pesertanya adalah anak-anak sekolah. Jadi

kegiatan ini diadakan khusus untuk menumbuhkan rasa cinta anak-anak pada perpustakaan.

4) Jumpa Pengarang

Jumpa pengarang yaitu didatangkannya seorang pengarang terkenal ke arena di tengah-tengah pameran untuk beraudiensi dengan masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat berdialog langsung dengan pengarang sehingga kepulangan mereka dari pameran membawa kenangan indah yang tersendiri.21 Dalam kegiatan ini juga masyarakat dapat mengetahui dan bertanya lebih jauh tentang pengalaman membaca maupun menulis pengarang itu sendiri.

Dari pendapat diatas dapat disimpulakan bahwa banyak perpustakaan yang sudah menggunakan internet sebagai sarana promosi untuk mempromosikan layanan serta ada juga sarana promosi yang dirasa cukup menarik perhatian masyarakat yaitu dengan diadakannya kegiatan rutin di perpustakaan.

5. Kendala Promosi Perpustakaan

Pada dasarnya usaha-usaha untuk membuat perpustakaan berhasil melakukan kegiatan promosi layanan, dapat mengalami kendala yang berasal dari dalam maupun luar perpustakaan.

21

Agus Winarno, Promosi Membaca Melalui Pameran Buku disajikan dalam Seminar Nasional Promosi Gemar Membaca (Jakarta, ASEAN, 1994), h.6.

a. Kendala dari dalam :

1) Lemahnya pengetahuan pustakawan terhadap ilmu dan teknik pemasaran,

2) Pandangan tradisional bahwa perpustakaan hanyalah sebuah gudang buku,

3) Kurangnya dana yang memadai untuk membeli bahan pustaka dan membuka layanan baru,

4) Lemahnya apresiasi para pustakawan tentang kenyataan pengguna perpustakaan dewasa ini yang lebih menuntut banyak jasa di perpustakaan.

Dari beberapa kendala yang disebutkan di atas, dapat disimpulkan bahwa perpustakaan masih belum bisa memberikan pelayanan yang baik dan efektif, karena masih banyak pustakawan yang tidak memiliki pengetahuan terhadap ilmu maupun teknik pemasaran, dana yang kurang memadai untuk membeli bahan pustaka yang baru dan masih banyak yang memandang sebelah mata bahwa perpustakaan hanyalah sebuah gudang buku yang tidak dapat memberikan layanan yang baik kepada masyarakat.

b. Kendala dari luar :

1) Kecuali untuk jenis perpustakaan umum dan khusus, maka sasaran bagi pelayanan perpustakaan pada umumnya berada di lingkungan perpustakaan dalam tempo sementara.

2) Masih kurangnya komitmen dari pimpinan dalam dukungan terhadap perpustakaan.

3) Lemahnya manajemen organisasi.

4) Faktor sosial, yaitu sudah menjadi budaya pengguna yang jarang ke perpustakaan.22

Kendala dar luar perpustakaan dapat disimpulkan bahwa, banyak faktor yang mempengaruhi yaitu dari organisasi perpustakaan itu sendiri yang belum mendukung sepenuhnya terhadap perpustakaan,

22

lemahnya manajemen organisasi yang bisa jadi dipimpin oleh pimpinan yang kurang berkomitmen dalam menjalankan tugasnya, serta banyak masyarakat atau pengguna yang jarang ke perpustakaan dikarenakan perpustakaan sudah kalah populernya dengan internet yang semua informasi bisa didapatkan di sana.

BAB III

GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN “RIMBA BACA”

A. Sejarah dan ProfilPerpustakaan “Rimba Baca”

Perpustakaan “Rimba Baca” adalah sebuah perpustakaan kecil yang terletak di daerah perumahan Cilandak, Jakarta Selatan dengan koleksi kurang lebih sebanyak 7000 buku, yang terdiri dari buku lokal dan internasional yang terus berkembang. Perpustakaan ini didirikan pada tanggal 28 November tahun 2011. Perpustakaan ini didirikan atas kecintaan sang pemiliknya, Ibu Suzi Fitriyana merupakan seorang wanita karier yang biasa disapa Fitri terhadap buku dan anak-anak. Ibu Fitri mempunyai koleksi buku yang cukup banyak, baik dari buku fiksi dan non fiksi. Ibu Fitri membeli sebuah lahan kosong di sebelah rumahnya. Kemudian Ibu Fitri berinisiatif untuk membangun sebuah perpustakaan yang bisa menyimpan semua koleksi pribadi buku-bukunya, memberikan tempat yang nyaman untuk anak-anak membaca dan berkreasi. Tumbuh dengan buku anak-anak yang bagus, telah menginspirasi Fitri untuk berbagi pengalaman membaca yang tak terlupakan dengan anak-anak saat ini. Pada mulanya, perpustakaan ini ditujukan untuk anak-anak. Namun, banyak anak-anak yang datang ke perpustakaan bersama dengan orang tuanya ataupun orang dewasa lainnya. Untuk itu, diadakanlah koleksi untuk dewasa yang terdapat pada lantai dua perpustakaan.

Pada perpustakaan “Rimba Baca”, sistem klasifikasi yang digunakan menggunakan kategori umur untuk koleksi anak-anak. Seperti pada hasil observasi peneliti, peneliti melihat bahwa setiap rak-rak koleksi yang ada terdapat keterangan umur seperti “Kids 0-3”, “Kids 4-8”, dan “Kids 9-12”. Pihak perpustakaan mengklasifikasikan buku untuk anak-anak berdasarkan cerita, banyaknya tulisan yang terdapat pada buku, dan bentuk buku itu sendiri. Untuk koleksi remaja biasanya koleksi buku-buku yang ada adalah novel-novel khusus untuk remaja.

Perpustakaan Anak “Rimba Baca” menggunakan sistem open access, dimana pengunjung dapat mencari dan mengambil dokumen yang diinginkan. Dan apabila pengunjung menemukan kesulitan bisa langsung bertanya pada pustakawan. Saat ini perpustakaan belum mempunyai sistem otomasi untuk menginput buku-buku baru. Untuk menginput koleksi buku terbarunya, biasanya pustakawan menggunakan website milik perpustakaan yang saat ini hanya bisa digunakan untuk menginput data koleksi. Dalam mendata anggota-anggota dan sirkulasi peminjaman dan pengembalian buku, perpustakaan masih menggunakan Microsoft Office Excel.

B. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi di Perpustakaan “Rimba Baca” hanya terdiri Pemilik (Owner), Manajer Perpustakaan, Pustakawan serta satu Staff Perpustakaan. Staff bertanggung jawab kepada Pustakawan. Pustakawan

bertanggung jawab kepada Manajer dan kemudian Manajer bertanggung jawab kepada pemilik.

C. Gedung dan Tata Ruang

Bangunan Perpustakaan “Rimba Baca” terdapat di sebuah kompleks perumahan yang di dalamnya telah di desain hingga lebih terkesan sebuah perpustakaan. Bangunan perpustakaan ini memiliki luas kurang lebih 500 m². Bangunan ini juga terdiri dari 2 lantai, untuk lantai 1 terdapat 2 ruangan yaitu ruangan art & craft serta ruang kerja untuk manajer dan pada lantai 2 terdapat ruang koleksi untuk komik dan majalah, koleksi remaja, koleksi untuk orang tua atau pendamping, koleksi non fiksi dan koleksi agama. Ruang koleksi dan ruang baca yang terdapat di lantai 1 menjadi satu serta tidak ada pemisah untuk bagian sirkulasi.

D. Fasilitas Perpustakaan

Perpustakaan “Rimba Baca” ini memiliki fasilitas yang cukup baik serta dapat memberikan kenyamanan kepada anggota perpustakaannya. Fasilitas yang dimiliki oleh perpustakaan ini antara lain :

a) Ruangan yang memiliki penyejuk ruangan, yang membuat nyaman setiap orang yang berkunjung.

b) Rak untuk koleksi buku. Khusus untuk rak koleksi buku anak-anak, setiap rak telah diklasifikasikan berdasarkan umur. Yaitu, umur 0-3 tahun, 4-8 tahun, dan juga 9-12 tahun. Pada koleksi rak yang terdapat di lantai 2, dikategorikan hanya untuk remaja dan dewasa.

c) Layanan Wifi yang dapat diakses secara cuma-cuma oleh anggota perpustakaan.

d) Meja serta kursi baca, sehingga anggota dapat membaca di kursi tersebut. e) Rak untuk menyimpan boneka untuk mendongeng.

f) Rak khusus untuk tempat peralatan khusus untukart and craft.

E. Kegiatan Perpustakaan

Kegiatan yang diadakan oleh Perpustakaan “Rimba Baca” merupakan kegiatan yang dapat menunjang kreativitas anak. Kegiatan-kegiatan dapat diikuti oleh anggota dan bukan anggota perpustakaan.

Kegiatan yang ada di perpustakaan ini antara lain : a) Mendongeng (Storytelling)

Kegiatan ini bertujuan agar anak-anak dapat mengetahui sebuah cerita yang diceritakan oleh pendongeng. Biasanya kegiatan ini diadakan setiap hari sabtu dan minggu oleh Kak Vita. Namun, saat ini kegiatan rutin diakhir minggu tersebut belum diadakan lagi dikarenakan Kak Vita tidak bisa mendongeng lagi dan belum ada lagi pengganti yang menjadi

storyteller. Kegiatan ini juga bisa diadakan ketika ada kegiatan School Visitdan mengundangstorytelleruntuk membacakan cerita.

b) Art and Craft

Khusus untuk kegiatan ini, dilaksanakan setiap hari selama perpustakaan tersebut beroperasi, namun kegiatan ini hanya bisa diikuti oleh anggota perpustakaan saja. Pada kegiatan ini, anak-anak dapat

membuat prakarya sendiri dan “Rimba Baca” sudah menyediakan fasilitasnya. Dalam kegiatan ini, sudah tersedianya alat menggambar, kertas untuk mewarnai, stik es krim, karton, manik-manik, dsb.

c) Art Day

Art Days merupakan kegiatan yang berhubungan dengan seni menggambar, mewarnai, memberi tempelan dan hiasan seperti manik-manik atau gliter pada gambar yang sudah diwarnai. Kegiatan ini biasanya di ikuti oleh anak-anak yang berusia 5 sampai 12 tahun.

d) Cooking Class

Kegiatan ini sangat disukai oleh anak-anak karena anak-anak dapat berkreasi menghias cupcakenya serta dapat belajar bagaimana menghias kue. Setelah acara ini selesai, anak-anak diperbolehkan untuk memakan atau membawa pulang hasil kreasi mereka.

e) School Visit

Untuk kegiatan yang satu ini, biasanya pihak sekolah PAUD/TK/SD akan menghubungi pihak Perpustakaan “Rimba Baca” untuk memperkenalkan kepada murid-muridnya perpustakaan khusus anak yang menyediakan bahan pustaka yang cocok untuk usia mereka. Kegiatan ini sebenarnya sekaligus untuk mempromosikan apa saja layanan yang ada pada perpustakaan anak ini. Dalam School Visit ini, pustakawan “Rimba Baca” akan menjelaskan semua hal yang ada di perpustakaan tersebut. Diharapkan setelah kunjungan ini anak-anak akan semakin tertarik membaca buku atau mengunjungi perpustakaan dibanding dengan

menghabiskan bermain games serta dapat menarik anak-anak untuk menjadi bagian dari anggota perpustakaan.

F. Jadwal Kegiatan Layanan

Jadwal kegiatan layanan di Perpustakaan “Rimba Baca” dilaksanakan setiap hari mulai dari pukul 10.00 WIB sampai dengan 17.00 WIB, tetapi khusus hari sabtu dan minggu perpustakaan tutup jam 19.00 WIB. Khusus untuk kegiatan untuk mendongeng diadakan setiap hari sabtu dan kegiatan-kegiatan lain diadakan ketika Perpustakaan “Rimba Baca” ingin mengadakan acara tersebut. Kecuali untuk Art and Craftdapat dilakukan setiap hari apabila ada anggota dan School Visit yang dilakukan ketika ada sekolah yang ingin berkunjung.

G. Pengguna

Pengguna Perpustakaan “Rimba Baca” yang telah menjadi anggota perpustakaan dapat dikenali dengan adanya kepemilikan kartu anggota perpustakaan. Dalam satu kartu, dapat dimiliki oleh dua orang sekaligus contohnya seperti adik dan kakak atau anak dan orang tuanya. Umumnya anggota perpustakaan terdiri dari anak-anak sampai orang tua. Anggota perpustakaan “Rimba Baca” paling banyak merupakan anak-anak yang masih duduk di sekolah dasar, karena perpustakaan ini dekat dengan lingkungan sekolah-sekolah internasional. Namun, tak jarang ada juga pengunjung yang bukan merupakan anggota perpustakaan yang ingin masuk ke dalam perpustakaan sehingga dikenakan biaya sebesar Rp 30.000. Setiap orang yang

ingin mendaftar menjadi anggota perpustakaan “Rimba Baca” harus membayar biaya pendaftaran sebesar Rp 350.000/tahun. Sampai saat ini sudah ada sekitar 328 orang yang sudah mendaftar menjadi anggota.

H. Koleksi

Koleksi yang ada pada perpustakaan ini sangat beragam, mulai dari bentuk bukunya, bahasanya maupun ceritanya karena perpustakaan ini memang awalnya ditujukan untuk anak-anak. Namun, ada banyak anggota perpustakaan yang datang tidak sendiri, melainkan bersama dengan orang tuanya maupun pendamping maka dibuatlah koleksi untuk orang tua ataupun pendamping.

Koleksi yang ada di perpustakaan antara lain : 1. Buku

Koleksi buku yang ada di perpustakaan ini terbagi menjadi dua, yaitu buku fiksi dan nonfiksi. Buku fiksi terdiri dari cerita binatang, komik, novel fiksi, cerita rakyat dan buku mendongeng. Sedangkan untuk koleksi nonfiksi terdiri dari ensiklopedia, kamus, biografi, novel nonfiksi, buku agama, hukum, sastra, psikologi dan filsafat serta buku tentang travelling.

Koleksi buku yang ada saat ini berjumlah kurang lebih 7000 buku dan sangat beragam bahasanya. Sekitar lebih dari 85% buku-buku ini berbahasa Inggris. Bukan hanya dalam bahasa Inggris saja, namun juga ada buku cerita berbahasa Indonesia yang berkisar 12% dan sisanya berbahasa Vietnam, Mandarin, Jepang dan bahasa lainnya.

2. Majalah

Majalah yang terdapat pada perpustakaan ini khusus untuk orang tua ataupun pendamping. Majalah ini merupakan koleksi pribadi sang pemilik dan juga ada yang merupakan sumbangan dari anggota yang menaruhnya di perpustakaan agar bisa dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan.

3. PerlengkapanArt and Craft

Perlengkapan ini sudah disediakan oleh pihak perpustakaan untuk digunakan oleh anggota maupun pengunjung perpustakaan. perlengkapan ini terdiri dari krayon, cat air, kertas yang terdapat gambar untuk diwarnai, stik es krim dan lain-lain.

4. Peralatan Mendongeng

Perpustakaan ini memiliki banyak alat peraga untuk mendongeng. Seperti boneka tangan yang biasa digunakan untuk mendongeng, selain itu ada juga perlengkapan lainnya seperti topi yang berbentuk seperti binatang, buku gambar yang telah diberi ornamen atau hiasan sesuai dengan tema yang diceritakan, dan juga kotak yang biasa digunakan untuk memperagakan boneka tangan.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang hasil observasi dan wawancara terhadap kegiatan promosi yang dilakukan di Perpustakaan “Rimba Baca” yang mencakup sarana promosi, cara promosi, sejauh mana keefektifan promosi dan juga kendala dalam melakukan promosi.

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara dan observasi di Perpustakaan “Rimba Baca” selama kurang lebih satu bulan, wawancara dilakukan terhadap lima informan yang dapat memberikan informasi mengenai kegiatan promosi yang dilakukan di Perpustakaan “Rimba Baca”. Informan yang diteliti antara lain:

1) Nama : Suzi Fitriyana

Pendidikan : S2 Hukum

Jabatan : KepalaPerpustakaan “Rimba Baca”

2) Nama : Deny Haryanto

Pendidikan : S1 Hukum

Jabatan : Pustakawan

3) Nama Pemustaka : Zahra 4) Nama Pemustaka : Ina 5) Nama Pemustaka : Caca

A. Gambaran Umum Promosi di Perpustakaan “Rimba Baca”

Perpustakaan “Rimba Baca” merupakan perpustakaan yang dibangun untuk anak-anak. Tetapi, karena anak-anak datang bersama dengan orang tuanya atau pendamping, maka diadakanlah koleksi untuk orang tua yang berada di lantai atas. Pada awal berdirinya perpustakaan, yaitu pada tanggal 28 November 2011, perpustakaan mempunyai sarana promosi berupa brosur, namun karena penggunaannya tidak cukup efisien, maka perpustakaan mempromosikan kegiatan dan layanan yang ada melalui sebuah situs jejaring sosial dan juga dari mulut ke mulut, karena hal ini dirasa sudah efektif dan tidak terlalu memakan banyak biaya

Dalam penelitian ini, peneliti membahas tentang promosi yang dibagi menjadi tujuan promosi, cara promosi dan sarana promosi, dan juga membahas sejauh mana keefektifan promosi yang selama ini dilakukan pihak perpustakaan. Untuk tujuan promosi, peneliti membahas tentang tujuan promosi perpustakaan. Pada cara promosi, peneliti membahas tentang promosi melalui kegiatan-kegiatan, seperti seminar, bedah buku, dan talkshow. Pada sarana promosi, peneliti membahas tentang berbagai macam sarana yang dapat digunakan dalam promosi, salah satunya melalui internet.

B. PromosiPerpustakaan “Rimba Baca” 1. Tujuan Promosi Perpustakaan

Perpustakaan biasanya selalu mempunyai fasilitas, layanan dan juga kegiatan yang bisa diikuti oleh masyarakat sekitar. Setiap kegiatan pasti memiliki tujuan, seperti halnya promosi yang bertujuan untuk

mengenalkan fasilitas dan kegiatan yang ada di perpustakaan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti, menurut Suzi (Pemilik Perpustakaan “Rimba Baca”) promosi bertujuan mengenalkan kepada masyarakat bahwa ada perpustakaan yang memiliki koleksi buku lebih menarik dan terbaru untuk anak-anak maupun dewasa dan juga tempat yang nyaman untuk membaca. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Suzi Fitriyana:

Tujuan dilakukannya promosi disini ya supaya orang-orang tahu ada perpustakaan yang punya buku dan koleksi yang menarik untuk dibaca, bukan cuma sekedar perpustakaan yang isinya cuma buku-buku yang udah lama dan juga tempat yang nyaman buat membaca.23

2. Cara Promosi Perpustakaan

Banyak cara promosi yang bisa dilakukan oleh perpustakaan agar masyarakat dapat mengenal perpustakaan dengan baik, pada perpustakaan “Rimba Baca”cara promosi yang dilakukan yaitu:

a. Seminar

Perpustakaan “Rimba Baca” pernah mengadakan seminar yang berjudul “Pendidikan Seksual bagi Anak”. Seminar ini bertujuan untuk bagaimana strategi berkomunikasi membicarakan tentang seksual kepada buah hati atau anak-anak. Pihak perpustakaan membuat anggaran tersendiri untuk terselenggaranya seminar ini. Seminar ini mengundang seorang pembicara, untuk itu dihadirkan pula seorang

23

Psikolog keluarga bernama Ita D. Azly. Dalam seminar ini dihadirkan pula seorang Psikolog Keluarga. Seminar ini dihadiri lebih dari 20 orang tua yang sebagian merupakan anggota dan juga bukan anggota. b. Wisata Perpustakaan

Pada Perpustakaan “Rimba Baca” biasanya disebut school visit. Biasanya yang mengikuti school visit adalah anak-anak yang masih duduk di Playground atau Sekolah Dasar dan juga kunjungan anak-anak panti asuhan. Kegiatanschool visit ini biasanya diikuti hanya sekitar 30 anak dikarenakan keterbatasan tempat. Anak-anak yang mengikuti kegiatan ini, begitu antusias mendengarkan penjelasan mengenai hal-hal apa saja yang ada di perpustakaan. Biasanya setelah kunjungan anak-anak diajak berfoto untuk kemudian dibagikan momennya di situs jejaring sosial milik perpustakaan yaitu di Facebook.

c. Talkshow

Perpustakaan ini juga pernah mengadakan Talkshow dan juga

Lauching dari sebuah penerbit buku yang bernama Rabbit Hole. Kebetulan salah satu pemiliknya merupakan anggota Perpustakaan “Rimba Baca” dan kemudian menggunakan perpustakaan sebagai tempat untuk launching aplikasi dongeng yang berjudul “Bella dan Kelima Balon”.24 Kegiatan ini juga ada mini Talkshow yang berjudul “Story-telling for you and your loved ones”. Kegiatan ini diadakan oleh pihak Rabbit Hole, yang mana anggaran kegiatan juga ditanggung oleh

24

Maharani Indri, “Launching Aplikasi Dongeng “Bella dan Kelima Balon”, artikel

diakses pada 5 Agustus 2014 jam 20.30 WIB dari http://www.superkidsindonesia.com/ina/news-event/8414042014124018

pihaknya dan pihak perpustakaan hanya menyediakan tempat untuk kegiatan ini berlangsung.

Acara ini dimoderatori oleh Psikolog Anak yang bernama Try Yulike, dihadirkan pula seorang psikolog senior dan Play Therapist

yang bernama Dra Mayke Tedjasaputra, MSi dan juga seorang pendongeng yang bernama Kak Ariyo. Kegiatan ini dihadiri oleh anak-anak dan juga orang tuanya serta seorang Psikolog yang bernama. Anak-anak yang mengikuti kegiatan ini sangatlah penasaran melihat gambar ilustrasi cerita yang menarik

d. Bedah Buku

Bedah buku merupakan kegiatan yang juga pernah diadakan di Perpustakaan “Rimba Baca”. Kegiatan ini bukan merupakan kegiatan yang diadakan oleh pihak dari penulis buku tersebut, dan perpustakaan hanya menyediakan ruangannya saja. Judul buku yang dibahas adalah “Financial Stories: kisah inspiratif pengelolaan uang, utang dan usaha”. Penulisnya merupakan salah satu dari anggota perpustakaan.

e. Art Days

Art Days merupakan kegiatan yang pernah diadakan oleh pihak perpustakaan. Kegiatan ini berhubungan dengan seni menggambar, mewarnai, memberi tempelan, memberi hiasan seperti manik-manik atau gliter pada gambar yang sudah diwarnai. Biasanya yang mengikuti adalah anak-anak yang berusia 5 sampai 12 tahun. Untuk setiap

kegiatan yang diadakan oleh pihak perpustakaan, anggota perpustakaan mendapatkan diskon sebesar 10% dari uang pendaftaran.

f. Colouring Day

Kegiatan ini juga pernah diadakan di perpustakaan sama seperti dengan kegiatan Art Days, namun bedanya sudah ditetapkan umur peserta yang boleh mengikuti kegiatan ini, yaitu dari umur 2-6 tahun. “Rimba Baca” sudah menyiapkan peralatan menggambar dan peserta boleh membawa meja gambar serta yang ingin membawa peralatan menggambar sendiri juga diperbolehkan.

g. Musical Storytelling

Pihak perpustakaanjuga pernah mengadakan kegiatan “Musical

Dalam dokumen promosi perpustakaan “rimba baca” (Halaman 35-90)

Dokumen terkait