• Tidak ada hasil yang ditemukan

Begini Caranya Belajar

Untuk bisa meroketkan bisnis, salah satu cara terbaik adalah mengikuti training. Ini berlaku untuk kita, juga untuk tim/ karyawan kita.

Pertanyaannya adalah, setelah mengikuti training, apa yang terjadi? Peningkatan terus- menerus atau melempem? Seringnyamelempem sih ya..^_^

Gimana cara mengatasinya?

Pertama, grafik pemahaman/keilmuan kita akan meningkat drastic. Misalnya, kita baru belajar tentang teknik penjualan melalui social media. Dalam beberapa waktu, pemahaman kita dari 0% bisa langsung melonjak menjadi 30%, karena sebelumnya memang kita sama sekali ngga ngerti alias 0% dari total pemahaman yang 100%.

Setelah itu apa yang akan terjadi? Grafik pembelajaran akan mendatar, terus diam di angka 30% dan tidak meningkat. Ini terjadi ketika kita melakukan hal yang sama terus-menerus, dengan usaha keras sekalipun, tetapi tidak mendapatkan efek penambahan apapun.

Ketika ini terjadi, kebanyakan orang akan melakukan apa? Mereka akan BERHENTI.

“ah, ini bukan bisnis yang cocok buat saya..” “bisnis sepertinya bukan garis hidup saya..” Dan semacamnya

Ya, hal semacam ini juga terjadi di dunia bisnis, banyak yang awalnya semangat memulai bisnisnya, kemudian setelah pencapaian tertentu dan ia mentok alias ngga ada peningkatan lagi, ia berhenti dan memutuskan untuk memulai bisnis baru lagi.

Si SETOP

Ambil contoh si SETOP, SETOP memutuskan untu memulai sebuah bisnis. Di bisnis baru itu,

ia semangat, terjadi peningkatan drastis (karena awalnya dimulai dari 0%) dan ia makin semangat, eh ketika mulai mentok, langkahnya mulai kendor, dan malah berpikir untuk memulai bisnis yang lain. Tapi lucunya, di bisnis berikutnya juga akan terjadi kembali hal yang serupa: mulai semangat >> terjadi peningkatan >> mulai mentok >> SETOP (alias berhenti) (lagi dan lagi dan lagi dan lagi..). Halah halah… kapan berhasilnya dong, mulai dari 0 terus-terusan ^_^

Coba sekalian cek. Kalo punya partner, apakah partnernya seseorang yang seperti contoh diatas? Yang panasnya di awal doing trus pas ketemu sama tantangan, dia malah melempem trus mau nyoba hal lain lagi?

Hati-hati kalo ketemu sama orang yang seperti ini ya ^_^ Karena ujung- ujungnya mereka pasti akan berhenti, jadi mendingan ngga usah kerja sama aja dari awal. Buang waktu dan tenaga doing ^_^

Si NGOTOT

Adalagi contoh si NGOTOT. Ketika ia memulai sesuatu, sama seperti yang lain ia akan mendaoatkan kemajuan, missal dari 0% menjadi 30 %. Setelah itu

ia mentok. Alih-alih berhenti seperti si SETOP, si NGOTOT akan mencoba 1001 macem percobaan, teknik, jurus yang semua ia kira-kira dan pikirkan sendiri untuk bisa mengatasi ke-mentok-an nya itu. Setelah berkutat sekian lama dan mencoba sebanyak-banyaknya cara, akhirnyaaaa… ia berhasil mendapatkan peningkatan! Josss… naik dari 30% ke 33%. Sedikit doing.. setelah itu apa? Mentok lagi.^_^

Tapi namanya juga si NGOTOT, ia coba lagi 1001 macem cara, jurus teknik, sampe akhirnya ia mengalami lagi peningkatan, dari 33% ke 35%. Setelah itu apalagi ? iya bener…. Mentok lagi.

Ada yang tau orang seperti ini? Orang yang ngga suka belajar, ngga suka ikut training, ngga suka bertanya, cenderung merasa udah ngerti. Sayangnya, egonya ini ujung-ujungnya hanya membuat ia membuang begitu banyak waktu dan energy, hanya untuk peningkatan yang kurang signifikanalias Cuma “sekecrut” aja.^_^ cape deeeh…

Wokaaaay, jadi yang perlu dilakukan apa dong?kita perlu mengikuti caranya si JAGO

Si JAGO

Sama seperti yang lainnya, ketika memulai sesuatu, si JAGO juga memulai dari 0% lalu mendapatkan peningkatan yang signifikan di awal,

langsung melonjak menjadi 30%, setelah itu ia juga mengalami kementokan. Bedanya apa ? Bedanya adalah, si JAGO udah mengerti dari awal bahwa ia akan bertemu dengan ke-mentok-an ini. Ia sudah paham bahwa suatu ketika ia akan mentok di suatu keadaan, ia sama sekali ngga kaget, ngga terkejut dengan apa yang ia alami ini. Kalau si SETOP dan si NGOTOT sih bakalan stress dan tertekan ketika mengalami masalah, si JAGO sama sekali santai menghadapinya. Kenapa? Karena ia tahu bahwa masalah adalah bagian dari proses menuju keberhasilan. Semakin ikhlas menghadapinya, semakin cepat ia menapaki tangga di puncak kesuksesan.

ZUPER nian ya si JAGO ini ^_^

Setelah itu, apa yang dilakukan oleh si JAGO?

Bukannya berhenti kaya si SETOP atau melakukan 1001 macem jurus coba-coba yang belom terbukti ala si NGOTOT, si JAGO bertanya pada dirinya sendiri,”Gimana cara paling efektif, paling cepet, udah terbukti, untuk saya bisa mengatasi masalah ini dan melonjakkan keilmuan dan pengalaman saya?”

Jadi, bedanya si JAGO dengan yang lain: ia akan mencari seseorang (sebut aja namanya si PENGALAMAN) yang udah pernah mengalami permasalahan serupa dan kemudian bertanya kepadanya, “mohon beri tahu saya cara paling baik menghadapi masalah ini…”

Kemudian si JAGO mencatat, mendengarkan, aktif bertanya kepada si PENGALAMAN, tentang pola-pola yang perlu dilakukannya.

Perlu dicatat bahwa si PENGALAMAN bukan si SOK TAHU. Si PENGALAMAN adalah orang yang udah mengalami sendiri sebuah permasalahan dan menemukan cara terbaik untuk mengatasinya. Si SOK

mengalami/mencobanya. Gimana membedakan antara keduannya? Ajak ngobrol aja, ketauan koq orang yang berkata sesuatu berdasarkan pengalaman atau bukan ^_^

“Sukses meninggalkan JEJAK” (Masih ingat kan?)

Si PENGALAMAN bukannya lebih pintar dari kita, tapi ia sudah pernah mengalami sesuatu masalah dan ia berhasil menemukan pola yang berhasil untuk mengatasi masalh tersebut, malah mengubahnya menjadi sebuah berkah.

Nah, ketika si JAGO ngikutin caranya si PENGALAMAN, jadilah si JAGO memperoleh pencapaian yang lebih cepat dan lebih efektif di banding si NGOTOT apalagi disbanding si SETOP

Gambaran lainnya adalah: si JAGO akan mencari si PENGALAMAN yang sudah pernah melalui jalan terjal yang sedang ia lalui sekarang. Karena si PENGALAMAN udah pernah melalui jalan yang sama dan mengatasinya, sehingga ia tahu belokan-belokan, jalan pintasyang perlu diambil juga lubang yang perlu dihindari.

Ketika kita tahu apa yang menghadang kita di depan, kita punya kekuatan ANTISIPASI, bukan REAKTIF. ANTISIPASI adalah salah satu kekuatan yang penting dalam langkah bisnis kita.

Reaktif itu ibarat pemadam kebakaran dadakan. Ia pegang sebuah pemadam api setiap kali ia lihat ada yang terbakar, ia padamkan, berkali- kali terus seperti itu. Lama –kelamaan abis semua dong kebakar api. Tapi antisipasi itu ibarat mencegah sebelum terjadi, jadi sama sekali ngga akan ada yang kebakar.

Dokumen terkait