• Tidak ada hasil yang ditemukan

Catatan-catatan Penting tentang Riwayat Nabi Hud

Dalam dokumen KISAH PARA NABI PRA-IBRAHIM (Halaman 118-122)

KISAH PARA NABI/RASUL PRA-IBRAHIM

E. NABI HUD 1. Tarikh Nabi Hud

4. Catatan-catatan Penting tentang Riwayat Nabi Hud

a. Kaum ‘Ad: Perkasa namun

Sombong dan Kufur

Kaum ‘Ad terkenal sebagai ahli pem-buat bangunan. Kota Iram, ibukota ‘Ad, penuh dengan bangunan-bangunan tinggi yang belum ada padanannya di tempat lain kala itu. Al-Qur'an men-ceritakannya dalam ayat-ayat berikut.

Tidakkah engkau (Muhammad) memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap (kaum)

‘Ad? (yaitu) penduduk Iram (ibukota kaum ‘Ad) yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi, yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu di negeri-negeri lain. (al-Fajr/89: 6–8)

Bersamaan dengan kuatnya kerajaan Kaum ‘Ad, para petinggi

mereka terkenal sangat keras dan kejam, utamanya kepada warganya sendiri dan tawanan dari kaum lainnya.

Perhatikanlah firman Allah berikut!

bongkan diri dengan kekuatannya dan bangunan-bangunannya yang megah, serta bentang-bentangnya yang kuat dan tinggi. Di samping itu, Kaum ‘Ad sangat senang dan sering menyiksa dengan kejam dan bengis terhadap kaumnya sendiri maupun juga tawanan-tawanannya dan banyak melanggar nilai-nilai kemanusiaan.

Kemudian Allah menjatuhkan azab kepada Kaum ‘Ad, sebagaimana dapat dibaca pada Surah al-Aĥqāf/46: 24–25.

b. Badai Topan Menghancurkan Kaum ‘Ad dan Kota Iram

Al-Qur'an menginformasikan adanya badai topan dahsyat yang

menghan-Gambar 19.

Sebuah bangunan yang dipercaya sebagai makam Nabi Hud.

Apakah kamu mendirikan istana-istana pada setiap tanah yang tinggi untuk kemegahan tanpa ditempati, dan kamu membuat benteng-benteng dengan harapan kamu hidup kekal? Dan apabila kamu menyiksa, maka kamu lakukan secara kejam dan bengis. (asy-Syu‘arā'/26: 128–130)

Jelaslah, selain kekufurannya kepada Allah, Kaum ‘Ad juga

menyom-Kisah Para Nabi/Rasul Pra-Ibrahim 87 curkan Kaum ‘Ad dan kota Iram.

Beberapa ayat di bawah ini meng-gambarkan bagaimana dahsyatnya badai taufan tersebut.

hujan kepada kita.” (Bukan!) Tetapi itulah azab yang kamu minta agar disegerakan datangnya (yaitu) angin yang mengandung azab yang pedih, yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhannya, sehingga mereka (kaum ‘Ad) menjadi tidak tampak lagi (di bumi) kecuali hanya (bekas-bekas) tempat tinggal mereka. Demikianlah Kami memberi balasan kepada kaum yang berdosa.

(al-Aĥqāf/46: 24–25)

Maka adapun kaum ‘Ad, mereka menyombongkan diri di bumi tanpa (mengindahkan) kebenaran dan mereka berkata, “Siapakah yang lebih hebat kekuatannya dari kami?” Tidakkah mereka memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah yang menciptakan mereka. Dia lebih hebat kekuatan-Nya dari mereka? Dan mereka telah mengingkari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Maka Kami tiupkan angin yang sangat bergemuruh kepada mereka dalam beberapa hari yang nahas, karena Kami ingin agar mereka itu merasakan siksaan yang menghinakan dalam kehidupan di dunia. Sedangkan azab akhirat pasti lebih menghinakan dan mereka tidak diberi pertolongan. (Fușșilat/41: 15–16)

Maka ketika mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, mereka berkata, “Inilah awan yang akan menurunkan

Kaum ‘Ad pun telah mendustakan. Maka betapa dahsyatnya azab-Ku dan peringatan-Ku! Sesung-guhnya Kami telah menghembuskan angin yang sangat kencang kepada mereka pada hari nahas yang terus menerus, yang membuat manusia bergelimpangan, mereka bagaikan pohon-pohon kurma yang tumbang dengan akar-akarnya. (al-Qamar/54: 18–20)

Sedangkan kaum ‘Ad, mereka telah dibinasakan dengan angin topan yang sangat dingin, Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam delapan hari terus-menerus; maka kamu melihat kaum ‘Ad pada waktu itu mati bergelimpangan seperti batang-batang pohon kurma yang telah kosong (lapuk). (al-Ĥāqqah/69:

6–7)

Badai topan yang menghancur-kan kaum ‘Ad sungguh dahsyat.

Semula kaum ‘Ad mengira mereka

didatangi awan yang menuju lembah-lembah mereka sebagai pertanda akan datangnya hujan. Kaum ‘Ad saat itu sangat mengharapkan hujan setelah dalam periode lama lembah yang mereka diami mengalami keke-ringan. Namun, yang datang itu adalah badai pembawa azab yang pedih. Allah mengembuskan badai yang amat kencang dengan suara gemuruh dan cuaca yang teramat dingin selama tujuh malam delapan hari berturut-turut. Badai azab ini mampu mengempaskan semua pen-duduk ‘Ad di kota Iram, membuat mereka bagaikan batang pohon palem yang tumbang dan tercabut beserta akarnya, bergelimpangan seperti tung-gul pohon kurma yang telah lapuk.

Tidak terbayangkan bagaimana sebuah kota dengan pilar-pilar bangunannya yang tinggi dan sangat kokoh, dengan benteng-benteng yang tinggi, tersapu bersih seluruh penduduk beserta bangunannya, menyisakan sedikit puing-puing bangunan yang tak lagi berguna. Sayangnya, data ilmiah paleogeologik tentang peristiwa itu belum didapatkan hingga saat ini.

Namun, mungkin kita dapat membandingkannya dengan apa yang terjadi di negara bagian New Orleans, Amerika Serikat, ketika wilayah itu diterjang Badai Katrina (Katrina Hurricane) pada 23–31 Agustus 2005.

Badai Katrina ini berkecepatan 280 km/jam, tekanan (minimal) 902 mbar (hPa: 26.65 inHg); bersuhu cukup hangat, sekitar 28,4 oC.

Badai ini berlangsung dari tanggal 23–31 Agustus 2005, selama lebih kurang 8 hari terus-menerus. Wilayah hantamannya meliputi Bahama, Florida Selatan, Kuba, Louisiana (utamanya Greater New Orleans), Mississippi, Alabama, Florida Panhandle, dan sebagian besar pantai timur Amerika Utara. Radius Katrina Hurricane sekitar 160 kilometer dari titik sentral badai.

Badai ini menewaskan 1.836 orang, dan mengakibatkan kerugian harta benda sebesar US$ 84 miliar.

Katrina Hurricane ini tercatat sebagai badai Atlantik terkuat keenam dalam sejarah Amerika, atau badai terkuat ketiga yang terjadi pada mu-sim landfall (mumu-sim gugur) di AS. Se-bagai perbandingan, Galveston Hur-ricane yang terjadi pada 1.900 di AS menelan korban jiwa antara 6.000–

12.000 orang. Dengan demikian, angin atau badai yang sangat dingin dan kencang yang menimpa kaum

‘Ad selama tujuh malam delapan hari terus-menerus mungkin mirip atau jauh lebih hebat daripada Katrina atau Galveston Hurricane ini, karena suhunya sangat dingin dan mampu menyapu bersih suatu kaum (umat) beserta kebudayannya.

Kisah Para Nabi/Rasul Pra-Ibrahim 89

Tidakkah engkau (Muhammad) memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap (kaum)

‘Ad? (yaitu) penduduk Iram (ibukota kaum ‘Ad) yang mempunyai bangunan-bangunan yang

ting-5. Bukti Arkeologis Eksistensi

Dalam dokumen KISAH PARA NABI PRA-IBRAHIM (Halaman 118-122)