• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

Lampiran 13. Catatan hasil wawancara 8.1

Catatan Lapangan Hasil Wawancara

Catatan lapangan ke : 8.1

Waktu wawancara : Senin 7 September 2009 jam 08.00 Tempat wawancara : Ruang guru

Pewawancara : ZA

Narasumber : Guru Kelas V (Mulyani)

Topik wawancara : Kendala-kendala dalam Pembelajaran matematika

Transkrip wawancara

Sekolah Dasar Negeri Kalangan terlihat ramai, jam di HP menunjukkan pikul 08.20. saat itu bapak ibu guru dan siswa sedang keluar main dan tidak ada kegiatan belajar mengajar di ruangan. Setelah memarkir kendaraan saya langsung menuju ruang guru dimana para guru berkumpul sambil berbincang-bincang antara satu dengan lainnya termasuk juga di dalamnya Bu Mulyani. Setelah ucapkan salam saya lalu masuk untuk salam-salaman sebagai tanda keakraban. Setelah mengutarakan maksud kedatangan saya, Bu Mulyani pun mempersilahkan saya untuk menunggu di ruang tamu. Setelah ibu Mulyani tiba saya pun memulai wawancara. Pada kesempatan itu saya melakukan wawancara dengan tema kendala-kendala yang dihadapi dalam pembelajaran matematika.

Berikut adalah petikan lengkap wawancara saya: Za : Assalamualaikum Bu..!!

Mmn : Waalaikum Salam

ZA : Maaf bu kalau saya mengganggu Mmn : Ooh…. tidak apa-apa

Mmn : Apa yang dapat saya bantu ?

ZA : Begini Bu, saya mau melakukan wawancara dengan ibu tentang kendala-kendala yang dihadapi dalam PBM matematika, bisa ibu jelaskan tentang hal itu?

Mul : Kendala yang dihadapi dalam pembelajaran matematika sebenarnya sangat banyak sekali, antara lain seperti; siswa yang kurang bersemangat dalam belajar matematika, media pembelajaran matematika masih belum mencukupi dan memadai sehingga penggunaan media dalam pembelajaran masih sederhana dan terbatas. Daya tangkap siswa terhadap materi yang diajarkan sangat beragam ada yang cepat dan ada pula yang lambat sehingga menyita banyak waktu, waktu yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah materi yang harus disampaikan hal ini diperburuk lagi denga banyaknya hari libur.

Za : Banyak sekali ya kendala yang dihadapi dalam pebelajaran matematika, tadi telah disebutkan kalau salah satu kendala yang dihadapi adala kekurangan media, berarti kalau Ibu mengajar terkadang tidak memakai alat peraga?

Mul : Ya… seperti itulah. Tapi tergantung dari materi yang akan diajarkan seperti apa yang telah saya jelaskan sebelumnya, kalau untuk matematika disini masih menggunakan media sedehana tapi yang penting kan media tersebut sekalipun sederhana tapi tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Mul : Ada tapi itu masih kurang, perlu ada langkah yang lebih agresif kalau kita ingin lebih baik ya terutama dalam hal buku.

Za : Ya Bu..betul juga itu, terimakasih bu atas keterangannya, cukup itu saja yang saya ingin tanyakan.

Mul : Ya…sama – sama.

Komentar peneliti

Kendala yang dihadapi dalam pembelajaran matematika memang sangat banyak, ini juga didapat dari hasil pengamatan peneliti di dalam kelas. siswa yang kurang semangat dalam belajar, kekurangan media yang ada di sekolah, ketersediaan waktu yang masih belum mencukupi kesemuanya itu merupakan kendala tersendiri dalam pembelajaran matematika. Terlebih lagi mengajar matematika ditingkat sekolah dasar, guru betul-betul harus sabar dan jangan lekas marah.

Sekalipun banyak sekali kendala yang dihadapi dalam pembelajaran matematika di SD Negeri Kalangan tapi guru dengan pengalamnya mengajar mampu untuk mengatasi hal tersebut minimal dapat diminimalisir kendala-kendala yang dihadapai. Ini terbukti dengan prestasi belajar yang dicapai oleh siswa. Jadi kendala dan keterbatasan yang ada tidak dijadikan sebagai alasan untuk tidak menjadi maju dalam ilmu dan pengetahuna tapi dengan keterbatasan itu mereka ingin membentuk generasi yang lebih baik dan berkwalitas.

Lampiran 13

Catatan Lapangan Hasil Wawancara

Catatan lapangan ke : 8.2

Waktu wawancara : Senin 7 September 2009 jam 08.00 Tempat wawancara : Halaman sekolah

Pewawancara : ZA

Narasumber : Suhartono (siswa kelas V)

Topik wawancara : Kendala-kendala dalam Pembelajaran matematika

Transkrip wawancara

Sekolah Dasar Negeri Kalangan terlihat ramai, jam di HP menunjukkan pikul 08.20. saat itu bapak ibu guru dan siswa sedang keluar main dan tidak ada kegiatan belajar mengajar di ruangan. Setelah memarkir kendaraan saya langsung menuju ruang guru dimana para guru berkumpul sambil berbincang-bincang antara satu dengan lainnya termasuk juga di dalamnya Bu Mulyani. Setelah ucapkan salam saya lalu masuk untuk salam-salaman sebagai tanda keakraban. Setelah mengutarakan maksud kedatangan saya, Bu Mulyani pun mempersilahkan saya untuk menunggu di ruang tamu. Setelah Ibu Mulyani tiba, saya pun memulai wawancara. Pada kesempatan itu saya melakukan wawancara dengan tema kendala-kendala yang dihadapi dalam pembelajaran matematika. Setelah merasa puas dengan penjelasan yang diberikan oleh Bu Mulyani mengenai kendala yang dihadapi dalam pembelajaran matematika, saya kemudian mencari salah seorang siswa kelas lima untuk saya wawancarai mengenai hal yang

bertemu dengan salah seorang siswa kelas V kemudian wawanca pun dimulai, berikut adalah cuplikan wawancara selengkapnya.

ZA : Nama mu siap Dik ?

ST : Nama saya Suhartono, Pak !. ZA : Kamu benar Kelas Lima ? ST : Ya.

ZA : Begini Dik, saya mau bertanya kepada kamu tentang apa saja yang menjadi kendala kamu dalam belajar matematika, bisa kamu jelaskan apa saja yang menjadi kendala kamu dalam belajar matematika

ST : Kalau yang saya rasakan selama ini yang menjadi kendala dalam belajar matematika adalah masih kurangnya ketersediaan buku paket. Karena kekurangan tersebut akhirnya satu buku untuk dua orang siswa, yang hal ini terkadang membuat saya malas dalam belajar.

ZA : Selain dari yang tadi kamu sebutkan, apa lagi yang menjadi kendala dalam belajar matematika khususnya di dalam kelas.

ST : Kadang saya merasa bosan dan malas dalam belajar matematika karena Ibu Guru terlalu cepat dalam menerangkan pelajaran sehingga saya tidak mengerti dengan apa yang dijelaskan. Kalau kami tidak mengerti kami terkadang malu untuk bertanya kepada Bu Guru karena sering kali kalau kita bertanya itu dibilangnya kita bodoh, jadinya lebih baik tidak usah bertanya dari pada malah diketawakan sama teman- teman, kan jadi malu.

za : Kalau dengan tugas-tugas yang diberikan bagaimana? Ada tidak kesulitan yang kamu hadapi?

ST : Kalau tugas yang diberikan memang tidak ada masalah kalau sudah mengerti, tapi kalau belum mengerti ya harus berusaha agar mengerti. Kala saya belum mengerti saya akan tanyakan kepada teman yang sudah mengerti.

ZA : Sudah dulu ya Dik..terimakasih atas informasi yang kamu berikan.

Komentar peneliti

Kendala yang dihadapi dalam pembelajaran matematika memang sangat banyak, dari hasil wawancara dengan siswa diketahui bahwa sebagian lagi yang menjadi kendala dalam pembelajaran matematika adalah keterbatasan buku yang dimiliki oleh sekolah. Hal ini dapat berdampak kepada kurang optimalnya siswa dalam belajar karena bagaimanapun juga ketersediaan buku sangat menunjang dalam kelancaran proses belajar mengajar. Kekurangan buku tersebut bisa disiasati oleh guru dengan mengelompokkan siswa yang saling berdekatan tempat tinggal agar dapat belajar secara bersama-sama. Kalau cara yang paling praktis adalah dengan mencukupi kekurangan tersebut baik dengan membeli atau dengan mengajukan permohonan kepada dinas terkait tentang perlunya kelengkapan sarana pembelajaran dalam hal ini yaitu buku.

Selain persoalan kekurangan buku, kendala yang dihadapi siswa adalah sikap guru dalam mengajar, guru sebaiknya dalam mengajar tidak hanya berorientasi kepada tuntasnya segugus materi yang harus disampaikan kepada siswa tanpa memperhatikan apakah siswa mengerti atau tidak dengan apa yang diajarkan. Mengedepankan kepahaman siswa barang kali lebih tepat dari pada hanya mengejar target. Kalau memang materi yang telah disiapkan tidak bisa rampung dalam jangka waktu yang telah ditentukan, solusi yang diberikan kepada siswa bukan dengan melakukan penjelasan sepintas lalu . Untuk mengatasi hal tersebut guru bisa

Dokumen terkait