• Tidak ada hasil yang ditemukan

CATCHING WINDOW TIME FREKUENSI LIMIT BERBASIS MCS51 PADA PENGEMBANGAN ALAT PENYELARAS GAMELAN PELOG J AWA TIMURAN

J oko Catur Condr o Cahyono

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya Kampus Unesa Ketintang Surabaya 60231

Email : caturcondro@gmail.com

Abstr ak

Pada perancangan alat penyelaras gamelan didapatkan angka gap frekuensi alat ukur untuk masing-masing nada disesuikan dengan tinggi rendahnya nada. Angka frekuensi gap yang diberikan tidak sama dan bergantung pada tinggi rendahnya nada dan bahan gamelan. Ketidak samaan angka frekuensi gap ini menjadikan alat penyelaras tidak cocok digunakan untuk mengukur nada gamelan yang terbuat dari bahan yang berbeda karena window time berdeda untuk bahan yang berbeda.

Pemanfaatan microcontroller dengan frekuensi kristal 12MHz dan pemrograman looping cek tegangan input mampu menangkap sinyal frekuensi yg diubah menjadi tegangan dengan nilai window time yg sempit. Pemrograman yg digunakan adalah pemrograman biasa.

Hasil dari penelitian ini adalah penyempurnaan desain alat penyelaras suara gamelan pelog nada tengah dengan laras Jawatimuran. Harapannya akan ditemukan kembali desain yang lebih kecil dan simple sesuai dengan kebutuhan yang ada. Beberapa pengrajin gamelan dari daerah yang berbeda mempunyai karakteristik bunyi yang berbeda sehingga dibutuhkan alat penyelaras dengan frekuensi yang berbeda pula untuk masing-masing daerah tersebut. .

Kata kunci : Limit frekuensi, window time, laras pelog Jawa Timuran PENDAHULUAN

Laras nada gamelan di Indonesia masih menggunakan kepekaan pendengaran pengrajin. Tiap nada gamelan dilaraskan menggunakan instrument gamelan lain yang telah jadi untuk didengarkan serta

diukur menurut ‘rasa’ dari sang penglaras gamelan.

Masing-masing daerah di Indonesia yaitu Jawatimur, Solo, Jogya, Sunda, dan Bali mempunyai frekuensi nada gamelan yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut mencirikan sifat dan budaya masyarakatnya, sehingga nada gamelan tidak dapat di-generalisasi sama untuk seluruh Indonesia.

Nada frekuensi yang spesifik untuk gamelan pada suatu daerah diwariskan secara turun temurun dari pengrajin di dalam keluarganya dalam suatu wilayah tertentu. Sehingga pengetahuan nada frekuensi untuk suatu daerah tersebut tetap sama.

Penelitian yang spesifik tentang frekuensi gamelan belum banyak dilakukan karena beberapa alas an. Frekuensi awal atau frekuensi pukulan maupun frekuensi petikan pada instrument gamelan berlangsung kurang dari beberapa detik. Setelah itu frekuensi ini ditutupi oleh frekuensi dengung jenis gamelan yang digunakan. Beberapa metode penelitian digunakan untuk mampu menangkap suara pukulan pertama pada gamelan ini sehingga diperoleh frekuensi sesungguhnya dari alat music yang dicari. Metode yang sama juga dilakukan untuk mengukur frekuensi alat music lainnya. Dari latar belakang tersebut maka masalah yang dihadapi adalah bagaimana menangkap sinyal frekuensi pukulan pertama pada alat penyelaras gamelan Slendro laras Jawatimuran ?

METODOLOGI PENELITIAN

Untuk menangkap frekuensi pitch pada alat

instrument pengukur frekuensi gamelan, maka

dilakukan langkah langkah sebagai berikut :

1. Menentukan frekuensi acuan untuk masing-masing nada gamelan. (saron pelog laras Jawatimuran) 2. Membuat rangkaian penyelaras nada gamelan

tanpa microcontroller MCS 51 dan menggunakan microcontroller MCS 51

3. Membuat program deteksi frekuensi input untuk microcontroller

4. Uji coba alat.

DATA HASIL DAN PEMBAHASAN

Pemanfaatan knop sebagai pemilihan nada gamelan yang akan dilaras sangat efektif sekali. Selain berguna untuk mematikan frekuensi lain yang tak perlu dideteksi maka juga bermanfaat untuk memilih nyala lampu yang akan menyala.

1. Pemapar an Uji r angkaian alat menggunakan tanpa MCS 51 adalah :

Table 1. Percobaan deteksi suara frekuensi nada ji(1)

Table 3. Percobaan deteksi suara frekuensi nada lu(3)

Table 4. Percobaan deteksi suara frekuensi nada pat(4)

Table 5. Percobaan deteksi suara frekuensi nada mo(5)

Table 6. Percobaan deteksi suara frekuensi nada nem(6)

Table 7. Percobaan deteksi suara frekuensi nada pi(7)

Pada nada mo, nem, pat, dan lu terlihat bahwa tidak ada nyala yang terjadi pada alat. Tetapi nada lain yang selain nada yang diinginkan tidak menyala. Rata- rata kebenaran alat adalah :

Ji : 5/5 x 100% = 100 % Ro : 5/5 x 100% = 100% Lu : 4/5 x 100% = 80% Pat : 4/5 x 100% = 80% Mo : 3/5 x 100% = 60% Nem : 4/5 x 100% = 80% Pi : 5/5 x 100% = 100%

Rata-rata kebenaran alat adalah = 85,715 % Analisa :

Pada beberapa percobaan pada nada lu, pat, mo, nem terlihat bahwa alat tidak mampu mendeteksi. Penyebabnya adalah : Nada alat gamelan yang dibunyikan mencapai puncak frekuensi hanya beberapa saat kurang dari 1 detik. Frekuensi puncak ini sama dengan frekuensi pukulan pada alat sehingga nyala LED kurang dari 1 detik. Nyala LED yang kurang dari 1 detik ini tidak terlihat secara visual oleh mata.

2. Pemapar an Uji r angkaian alat menggunakan MCS 51 adalah :

Table 8. Percobaan deteksi suara frekuensi nada ji(1)

Table 9. Percobaan deteksi suara frekuensi nada ro(2)

Table 10. Percobaan deteksi suara frekuensi nada lu(3)

Table 11. Percobaan deteksi suara frekuensi nada pat(4)

Table 12. Percobaan deteksi suara frekuensi nada mo(5)

Table 13. Percobaan deteksi suara frekuensi nada nem(6)

Table 14. Percobaan deteksi suara frekuensi nada pi(7)

Dari table percobaan dapat diketahui bahwa kebenaran alat mendeteksi frekuensi nada gamelan saron pelog laras Jawa Timuran adalah 100 %

Ji : 5/5 x 100% = 100 % Ro : 5/5 x 100% = 100% Lu : 5/5 x 100% = 100% Pat : 5/5 x 100% = 100% Mo : 5/5 x 100% = 100% Nem : 5/5 x 100% = 100% Pi : 5/5 x 100% = 100%

Rata-rata kebenaran alat adalah = 100 %

Alat ini bekerja sesuai dengan yang

berfungsi menyalakan LED jika mendapatkan input frekuensi yang dikehendaki walaupun input tersebut berlangsung kurang dari 1 detik tetapi microcontroller mampu mendeteksinya karena mempunyai frekuensi sampling sebesar 12 MHz.

KESIMPULAN

1. Rangkaian alat penyelaras gamelan tanpa microcontroller tidak mampu menangkap sinyal frekuensi pukulan awal nada gamelan gamelan dengan keakuratan alat 85,715 %

2. Rangkaian alat penyelaras gamelan menggunakan microcontroller MCS 51 mampu menangkap sinyal frekuensi awal nada gamelan dengan keakuratan alat 100 %

PUSTAKA

Fast Algorithms for Signal Processing, Richard E. Blahut, Cambridge University Press, 2010 Wired For Sound: Engineering And Technologies In

Sonic Cultures, Paul D. Greene, Thomas Porcello, Wesleyan University Press, 2005

PENGUKURAN PERUBAHAN SUHU DAN KELEMBABAN UDARA MENGGUNAKAN

Garis besar

Dokumen terkait