BAB III METODE PENELITIAN
B. Hasil Analisis Identifikasi Cedera Olahraga Sepatu Roda
7. Cedera Siku
8 Cedera pergelangan tangan 6 44 s/d 49 9 Faktor penyebab cedera 9 50 s/d 58
10 Waktu kejadian 4 59 s/d 62
11 Penggunaan alat keamanan 5 63 s/d 67
Duwi Priyanto (2009: 172) menjelaskan jika nilai pada cronbach alpha kurang dari 0,6 maka kurang baik, jika 0,7 dapat diterima, dan di atas 0,8 adalah baik. Hasil uji reabilitas dengan menggunakan cronbach alpha menunjukkan nilai 0,760 maka hasil dari angket tersebut dapat di terima, dengan jumlah pertanyaan sebanya 67 item pertanyaan.
2. Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini merupakan data yang diperoleh dengan menggunakan metode survey yakni mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari subjek. Menurut sugiyono yang dikutip oleh Resty Amelia, (2013: 1) teknik pengumpulan data merupakan langkah paling krusial dalam sebuah penelitian karena hal yang terpenting dalam sebuah penelitian adalah mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan angket kuisioner.
Menurut Suharsimi Arikunto, yang dikutip oleh Danang Supratmanto (2013: 56) menjelaskan bahwa ada 2 macam angket
49
berdasarkan cara menjawabnya yakni angket terbuka dimana responden diberikan kesempatan untuk menjawab dengan kalimat sendiri, serta angket tertutup dimana subyek tinggal memilih jawaban yang sudah disediakan. Angket yang digunakan dalam penelitian ini merupakan angket tertutup sehingga subjek tinggal mengisi angket dengan pilihan jawaban yang ada.
F. Analisis Data
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptifyang bertujuan untukmenggambarkan sebuah masalah sehingga dapat lebih jelas diterima berdasarkan data-data yang ada maka teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif. Menurut Pangestu Subagyo yang dikutip oleh Danang Supratmanto (2013: 61) menjelaskan bahwa statistik deskriptif merupakan bagian dari statistik dimana mempunyai fungsi untuk mengumpulkan data, menentukan nilai-nilai statistik, dan membuat grafik tentang suatu hal agar dapat dibaca dan dipahami dengan mudah.
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2010: 134).Data yang didapat dari angket diberikan nilai untuk setiap butirnya, ada 4 jawaban untuk setiap butir, yaitu jawaban sangat sering memperoleh nilai 3, jawaban sering memperoleh nilai 2, jawaban jarang memperoleh nilai 1 dan jawaban tidak pernah memperoleh nilai 0. Dari data yang telah didapat maka kemudian dikelompokkan sebagai berikut:
50
Tabel 2. Data Nilai Kemungkinan yang Diperoleh
No Indikator Jumlah
pertanyaan
Nilai kemungkinan Terendah Tertinggi
1 Cedera ankle 6 96 288
2 Cedera tungkai bawah 6 96 288
3 Cedera lutut 6 96 288
4 Cedera tungkai atas 6 96 288
5 Cedera panggul 6 96 288
6 Cedera pinggang 7 102 336
7 Cedera siku 6 96 288
8 Cedera pergelangan tangan 6 96 288 9 Faktor penyebab cedera 9 144 432
10 Waktu kejadian 4 64 192
11 Penggunaan alat keamanan 5 80 240
Berdasar data nilai tabel diatas maka nilai kemungkinan dibagi 4 secara sama untuk menentukan kriteria sebagai berikut:
1. Sangat sering 2. Sering 3. Jarang 4. Tidak pernah
Setelah data terkumpul maka dianalisis dengan teknik penelitian pada masisng-masing butir dalam angket pada faktornya, menggunakan persentase yang diperoleh menggunakan rumus (Anas Sudijono, 2006: 43):
P = F x 100% N
Keterangan:
51 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi dan Subyek Penelitian
1. Deskripsi Lokasi
Penelitian dilaksanakan di lapangan/ lintasan sepatu roda yang berada di komplek stadion Mandala Krida, yang merupakan tempat latihan tim Pelatda sepatu roda D.I.Y.
2. Deskripsi Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini merupakan atlet-atlet Pelatda sepatu roda yang akan mewakili D.I.Y di ajang Pra-PON dan yang nantinya juga akan mewakili di ajang PON 2016. Subyek penelitian ini sebanyak 16 orang. Hal ini dikarekan jumlah atlet yang masuk dalam tim pelatda berjumlah 16 orang, dengan rincian 8 atlet putra dan 8 atlet putri.
Tabel 3. Usia Atlet
no Usia Jumlah Persentase 1 13 tahun 2 orang 12,5% 2 14 tahun 2 orang 12,5% 3 15 tahun 3 orang 18,75% 4 16 tahun 4 orang 25% 5 17 tahun 5 orang 31,25% Sumber: data diolah 2015
B. Hasil Analisis Identifikasi Cedera Olahraga Sepatu Roda
Berdasar pada hasil analisis tingkat cedera yang sering dialami oleh atlet pelatda sepatu roda DIY, ditunjukkan sebagai berikut:
Tabel 5. Persentase cedera pada atlet sepatu roda
No Cedera Persentase
1 Ankle 18%
52
3 Tungkai bawah 14%
4 Tungkai atas 13%
5 Siku 12%
6 Jari & pergelagan tangan 12%
7 Pinggang 7%
8 Panggul 5%
1. Cedera Ankle
Hasil analisis data cedera pada bagian ankle: Tabel. 6 Hasil cedera ankle
Cedera persentase Lecet 47% Memar 22% Abrasi Kulit 14% Keseleo 10% Sayat 8%
Gambar 19. Grafik cedera pada ankle (Sumber. Data yang diolah)
Dari hasil analisis tersebut diperoleh bahwa cedera lecet sebanyak 47%, memar 22%, abrasi kulit 14%, dislokasi sendi 10%, sayat 8%.
Dari hasil analisis pada cedera ankle, lecet disekitar pergelangan kaki menjadi masalah yang sering di temui oleh para atlet hal ini karena kulit
0% 10% 20% 30% 40% 50%
Lecet Memar Abrasi Kulit
Keseleo Sayat
53
pada sekitar pergelangan kaki sering bergesekan dengan bagian lubang atas sepatu roda.Gesekan yang terjadi disebabkan oleh ukuran diameter nya tidak sesuai dengan diameter pergerlangan kaki.
2. Cedera Tungkai Bawah
Hasil analisis cedera tungkai bawah: Tabel. 7 Hasil cedera tungkai bawah
Cedera Persentase kram 33% lecet 30% memar 18% abrasi kulit 10% fraktur 5% sayat 5%
Gambar 20. Grafik cedera pada tungkai bawah (Sumber. Data yang diolah)
Data pada cedera ini menunjukkan cedera yang paling sering dialami adalah kejang otot atau kram 33%, lecet 30%, memar 18%, abraasi kulit 10%, dan sisanya fraktur, dan luka sayat 5%.
0% 10% 20% 30% 40% kram lecet memar abrasi
kulit fraktur sayat
Cedera Tungkai Bawah
54 3. Cedera Lutut
Data hasil penelitan cedera pada lutut : Table. 8 Hasil cedera lutut
Cedera Persentase Keseleo 18% Memar 20% Lecet 39% Sayat 8% Abrasi Kulit 14%
Gambar 21. Grafik cedera pada lutut (Sumber. Data yang diolah)
Dari data yang didapat pada cedera ini kasus paling tinggi adalah lecet 39%, memar 20%, keseleo 18%, abrasi kulit 14% dan sisanya luka sayat 8%.
4. Cedera Tungkai Atas (Paha)
Data hasil penelitian cedera tungkai atas: Tabel. 9 Hasil cedera paha
Cedera persentase
Kram/ Kejang otot 39% 0%
10% 20% 30% 40%
Lecet Memar Keseleo Abrasi Kulit
Sayat
Cedera Lutut
55
Lecet 28%
Memar 17%
Abrasi kulit 14%
Sayat 3%
Gambar 22. Grafik cedera pada paha (Sumber. Data yang diolah)
Data pada cedera ini meliputi kejang otot/ kram 39%, lecet 28% memar 17%, abrasi kulit 14 %, sayat 3%.
5. Cedera Panggul
Data hasil penelitian pada cedera panggul : Tabel. 10 Hasil cedera panggul
Cedera Persentase Memar 43% Lecet 36% Abrasi Kulit 21% 0% 10% 20% 30% 40% Kram/ Kejang otot
Lecet Memar Abrasi kulit
Sayat
Cedera Paha
56
Gambar 23. Grafik cedera pada panggul (Sumber. Data yang diolah)
Berdasarkan pada data tersebut, cedera yag sering dialami didaerah panggul menunjukkan persentase terbesar adalah memar dengan 43%, lecet 36%, abrasi kulit 21%.
6. Cedera Pinggang
Data penelitian pada cedera pinggang : Tabel. 11 Hasil cedera pinggang
Cedera persentase
Kram/ Kejang Otot 42%
Memar 26% Lecet 21% Keseleo 5% Sayat 5% 0% 20% 40% 60%
Memar Lecet Abrasi Kulit
57
Gambar 24. Grafik cedera pada pinggang (Sumber. Data yang diolah)
Dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa pada cedera pinggang jenis cedera yang sering dialami atlet adalah kram/ kejang otot 42%, memar 26%, lecet 21%, keseleo5%, dan sisanya sayat 5%.
7. Cedera Siku
Data hasil penelitian cedera siku: Tabel. 12 Hasil cedera siku
Cedera persentase Lecet 44% Memar 21% Abrasi Kulit 12% Keseleo 6% Fraktur 6% Sayat 6% 0% 20% 40% 60% Kram/ Kejang Otot
Memar Lecet Keseleo Sayat
Cedera Pinggang
58
Gambar 25. Grafik cedera pada siku (Sumber. Data yang diolah)
Pada cedera siku diperoleh persentase jenis cedera sebagai berikut, Lecet 44 %, memar 21 %, abrasi kulit12 %, dan sisanya 6% di tempati oleh keseleo, fraktur, dan luka sayat.