• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cerita dalam Kitab Suci

BAB III. CERITA

B. Cerita dalam Tradisi Kristiani

1. Cerita dalam Kitab Suci

Cerita dalam Alkitab dan Tradisi selalu menjadi perbincangan orang Kristiani. Sejak zaman dahulu cerita telah hadir disusun dan dijabarkan dalam Alkitab. Narasi adalah bagian dari cerita dan cerita jauh lebih luas dari narasi. Thomas Groome (2010:280) mengatakan Cerita Kristen adalah seluruh tradisi iman Kristiani yang diekspresikan atau diwujudkan karena Allah sendiri telah hadir dalam kehidupan manusia. Cerita menjadi sebuah metafora bagi orang kristiani karena dari cerita anugrah Allah menghadirkan iman Kristiani dengan adanya cerita dapat mengalami perbuatan-perbuatan Allah yang menyelamatkan dalam hidup kita.

Cerita menjadi hal penting dalam mengenal Allah orang Kristen Yahudi dan menjadi pengingat dalam mewujudkan kehidupan iman. Cerita nampak dalam perayaan ibadah atau ekaristi kita membawa dan menyerahkan secara penuh diri

56

kita melalui persembahan dan diingatkan lewat perbuatan-perbuatan Allah yang menyelamatkan. Cerita mengingatkan diri kita pada Allah melalui memori akan peristiwa penyelamatan. Alkitab adalah cerita yang berisi peristiwa-peristiwa historis yang memiliki titik puncak orang kristiani lewat kehadiran Allah dalam sejarah kehidupan, kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.

Ruedi Hofmann (1994:1) mengatakan dalam Kristiani cerita digunakan karena berapa hal yaitu Yesus sendiri sangat mempergunakan cerita untuk pewartaanNya mengenai Kerajaan Allah. Cerita yang diambil berasal dari Yesus sendiri, ada yang diambil dari buku-buku Perjanjian Lama tetapi ada juga yang berasal dari nenek moyangNya dan hanya diturunkan secara lisan. Cara Yesus berkomunikasi adalah melalui cerita yang mudah dimengerti dan seirama dengan agama dan filsafat yang diperoleh dari Nenek Moyang. Dalam seluruh Kitab Suci Kebijaksanaan dari Nenek moyang, khususnya dari ibu-ibu dan bapak-bapak bangsa sangat dihormati .Tidak pernah dituntut untuk menolak kebijaksanaan yang berasal dari nenek moyang, kecuali kalau kebijaksanaan itu bertentangan dengan kemanusiaan.

Beberapa alasan teologis dan historis dalam cerita dan visi sebagai ideologi yang diterapkan saat ini adalah pertama sampai kedatangan Allah yang terakhir cerita belum selesai dan tidak akan berakhir. Pada zaman sekarang kita harus memaknai cerita secara kritis tentang pengalaman dalam kehidupan sehari hari kemudian dengan kreatif diperbaiki dan ditambahkan sehingga ada perubahan yang secara teologis memerlukan pemahaman mengenai tradisi yang berkembang. Kedua, cerita direfleksikan secara kritis dan aktif tidak hanya diterima secara pasif

karena memiliki elemen-elemen tentang pernyataan Allah yang datang dalam konteks sejarah yang memiliki nilai, etos sosial budaya dan ideologi.

Maka dikatakan cerita jauh lebih luas daripada teori dengan hadirnya Alkitab dan perumpamaan memungkinkan cerita menjadi direduksi menjadi theoria daripada mengutarakan bahasa filsafat, namun dalam konteks pedagogis makna cerita diperoleh dari luar pengalaman hidup sehingga orang masih terperangkap oleh tujuan praktis yaitu dari teori ke praktik. Cerita dan praksis harus dipertahankan satu sama lain guna mendasari pendidikan agama kristen.

a. Cerita dalam Perjanjian Lama

Dalam Kitab Suci perjanjian Lama berisi suatu kejadian dan peringatan tentang masa lampau sehingga menjadi kejadian bersejarah. Dalam mengenang setiap kejadian tak luput dari cerita yang dalam setiap kejadiannya memiliki nilai keselamatan yang aktual. Antara peristiwa keselamatan masa lampau dengan peristiwa yang dirayakan saat ini memiliki hubungan linear yang sekarang kita rayakan ekaristi. Dalam Perjanjian Lama memiliki banyak cerita mengenai identitas Allah Israel sebagai penyelamat yang nampak dengan berbagai macam simbol berupa barang. Banyak macam cerita yang dituang dalam Perjanjian Lama berawal dari Tuhan menciptakan segala sesuatu, awal kesedihan manusia dari dosa Adam dan Hawa, Nuh dan air bah, Janji Tuhan untuk Abraham, Allah menguji kasih Abraham, Yakub sebagai penipu, anak laki-laki kesayangan menjadi budak, Allah memberkati Yusuf si budak, tentang Firaun, tanggung jawab yang diambil Yosua, Simson orang kuat Tuhan, Tentara kecil Gideon,

58

tentang Ruth, Daud anak gembala, Raja daud, Raja Salomo, Elisa, Yehezkiel dan Ratu Ester.

Edward Hughes dalam Bukunya Bible for Children, yang diterjemahkan oleh Widi Astuti tahun 2007 menceritakan tentang Kisah penciptaan langit, bumi mengenai yang menciptakan kita dan Alkitab yang berisi firman Tuhan mengatakan tentang bagaimana keturunan manusia dimulai. Isi ceritanya bertahun lalu Tuhan menciptakan manusia pertama yaitu Adam, Tuhan menciptakan Adam dari debu tanah. Saat Tuhan menghembuskan nafas hidup kepada Adam dia hidup kemudian Adam menemukan dirinya berada dalam sebuah taman indah bernama Eden. Sebelum Tuhan menciptakan Adam, dia menciptakan dunia dan segala isinya dengan hal yang luar biasa seperti bukit, padang rumput yang luas, bunga yang harum dan pepohonan, selain itu hewan yang terbang di udara dan hidup di darat. Sebelum Tuhan menciptakan segala sesuatu tidak ada apapun selain Tuhan ataupun manusia dan tempat lainnya. Tidak ada terang tidak ada gelap, tidak ada atas tidak ada bawah, tidak ada kemarin tidak ada besok. Hanya Tuhan sendiri yang ada tidak berawal kemudian Tuhan bertindak. Pada mulanya Tuhan menciptakan langit dan bumi yang tidak teratur dan kosong yang diselimuti kegelapan, kemudian Tuhan berkata “Jadilah terang.” Dan terang itupun jadi, Tuhan menamai terang itu siang dan kegelapan itu malam maka jadilah malam dan jadilah pagi pada hari pertama. Pada hari kedua, Tuhan membawa air samudera, laut dan danau-danau di bawah langit. Pada hari ketiga, Tuhan berkata, “Biarlah tanah kering muncul.” Dan hal itu terjadi. Kemudian Tuhan memerintahkan rumput, bunga, semak dan pohon muncul itulah hari ketiga. Lalu

Tuhan menciptakan Bulan, matahari dan bintang serta berbagai jenis ikan yang memenuhi lautan, jadilah malam dan pagi itulah hari kelima. Sesudah itu berfirman kembali dan pada hari keenam segala yang istimewa terjadi yaitu segala hewan besar kecil baik yang melata atau serangga. Dan segala sesuatu siap bagi manusia ada makanan di ladang dan binatang maka jadilah manusia menurut gambar dan rupa kita menurut gambar Allah agar berkuasa atas apa yang ada di seluruh bumi. Adam diperintahkan agar semua buah boleh dimakan namun pohon yang dilarang jangan dimakan. Tuhan mengambil sebuah tulang rusuk Adam dan diciptakan perempuan sebagai penolong untuk Adam. Semuanya diciptakan Tuhan dalam enam hari dan pada hari ketujuh sebagai hari untuk istirahat. Dalam taman Eden Adam dan Hawa istrinya hidup bahagia mentaati Tuhan dengan sempurna Tuhan sebagai Allah penyedia mereka dan sahabat mereka (Kej 1-2).

Dari cerita ini mengatakan bahwa manusia diciptakan oleh gambar dan rupaNya.”Baiklah kita menjadi gambar dan rupa kita”(Kej 1:26), lalu manusia diberikan kuasa untuk menguasai alam, menguasai alam berarti secara tanggung jawab, memelihara, melestarikan dan menjaganya maka dibutuhkan kehendak dan akal yang bertanggungjawab. John Wijngaards dalam bukunya Persaudaraan bersama Yesus (1993:21) mengatakan Kitab Suci memiliki amanat yang unik dan pertama-tama Allah diakui lebih tinggi dari semua kekuatan alam yang menguasai alam sebagai raja yang paling tinggi. Dia sebagai Tuhan sejarah tidak ada Allah lain selain Dia. Seperti yang telah dimaklumkan dalam Perjanjian Lama yaitu:

Allah yang sekarang diberitakan kepada kita semua adalah Allah yang menjadikan bumi dan segala isinya. Ia adalah Tuhan atas langit dan bumi, dan ia tidak diam dalam kuil buatan tangan manusia. Ia juga tidak membutuhkan apa-apa yang dapat kita sediakan dengan kerja tangan kita

60

sebab Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu pada semua orang.

Perjanjian Lama memiliki hal yang penting mengenai kesaksian dan kepercayaan pada Allah yaitu Allah yang Maha Kuasa, Allah yang satu, Allah yang Tunggal, Allah yang kudus dan kekal yang lain daripada manusia dan dunia namun sangat dekat dan penuh cinta kasih. Dalam Perjanjiannya nampak berbagai hal konkrit mengenai perjanjian sejarah Israel di Sinai dan kepenuhan akan janji Tuhan pada manusia. Dalam penciptaanNya Allah memiliki rencana dan semuanya yang dikerjakan adalah berkat kuasa Bapa yang penuh kasih dalam menciptakan segala yang baik di muka bumi ini bagi kita. Allah menunjukan kuasaNya yang besar agar manusia sadar akan kasih Allah yang begitu mencintai manusia dengan segala kebutuhan yang diperlukan manusia Tuhan menciptakannya sehingga semuanya menjadi sempurna dan baik yang dapat dipergunakan manusia dalam kelangsungan hidupnya.

b. Cerita dalam Perjanjian Baru

Dr. T. Jacobs dalam bukunya Siapa Yesus dalam Perjanjian baru (1982:18) mengatakan buku Perjanjian Baru merupakan sebuah buku berisi kumpulan karangan yang merupakan rumusan kesatuan iman. Dilihat dari bentuknya atau dari segi sastra memiliki jenis karangan yang bersifat surat dan karangan yang berupa Injil atau karangan historis. Kitab suci (Injil) merupakan jenis kesusastraan yang khas kristiani yang bersifat pewartaan namun ada pula yang menekankan ajaran atau anjuran. Dalam Perjanjian Baru Kitab Suci

(Injil)memiliki arti yang sama dengan Perjanjian Lama yaitu berasal dari kata “euangelion” yang berarti pewartaan kabar gembira khususnya mengenai kemuliaan Allah sebagai Raja yang mengungkap perkembangan iman umat dalam kesadaran iman .

Dalam Perjanjian Baru sejarah memiliki makna dari pengalaman yaitu pengalaman akan Allah mengenai hidup Yesus melalui Sabda. Kelahiran Yesus dari Maria mengingatkan tentang nabi Yesaya juga cerita mengenai sengsara Yesus mengingatkan tentang Tuhan yang menderita. Sebelum kematian Yesus para rasul berkumpul memperbincangkan cerita mengenai Yesus dan Kitab Suci, saling bercerita antara satu dengan yang lainnya adalah sebagai pengibur mengenang Sabda dan yang diperbuat Yesus. Dalam peristiwa tradisi menjadi kata dan sabda. Dalam perjanjian Baru menceritakan kisah setelah Yesus lahir dan berbagai mujizat yang membuat orang semakin dihantarkan pada kenangan akan Allah dari Yesus lahir, menderita disalib dan bangkit beroleh keselamatan. Cerita mengenai kisah Yesus memiliki makna bagi kehidupan sehari-hari sebagai contoh dan teladan bahwa Yesus pun mati dan menderita sampai rela disalib bagi kita jadi cerita dalam Perjanjian Baru menghantar kita pada apa yang harus dilakukan dan sebagai patokan kita dalam menjalani kehidupan.

Bagi Croatto proses sebelum dan sesudah munculnya Kitab Suci cerita menjadi tradisi lisan dan tertulis dan ada yang berkembang yaitu bahasa dan praksis. Kitab Suci bukanlah awal dan akhir dari sebuah tradisi dan tetap berkembang. Dengan demikian cerita selalu bersifat progresif berkembang menuju masa depan.

62

Dokumen terkait