• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 6 PEMBAHASAN

6.2.6. CFR Penderita Kanker Serviks Tahun 2005-2008

CFR penderita TB Paru yang dirawat inap di RS Santa Elisaeth Medan tahun 2005-2008 dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 6.11. CFR penderita Kanker Serviks Rawat Inap di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2005-2008

Berdasarkan gambar 6.11. dapat dilihat bahwa CFR penderita kanker serviks terbesar pada tahun 2008 sebesar 20,0% sedangkan pada tahun 2007 tidak ada penderita yang meninggal dunia. Peningkatan CFR di atas tidak menggambarkan

sehingg

6.3. Analisa Statistik

yang seharusnya (ideal) dikarenakan kasus penderita kanker serviks yang sedikit a tidak menggambarkan jumlah penyebut yang minimal yaitu ≥100 penderita.

6.3.1. Umur Berdasarkan Stadium Klinik

Proprosi umur penderita kanker serviks berdasarkan stadium klinik di RS. anta Elisabeth Medan Tahun 2005-2008 dapat dilihat pada gambar di bawah ini : S

Gambar 6.12. Distribusi Proporsi Umur Berdasarkan Stadium Klinik di RS. Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2008

Berdasarkan gambar 6.12. diatas dapat diketahui pada penderita kanker serviks stadium klinik awal proporsi tertinggi umur 45-55 tahun 70,8%, umur 33-44 tahun 20,8% dan umur >55 tahun 8,3%. Pada stadium klinik lanjut proporsi tertinggi

Hasil analisa statistik dengan menggunakan Chi Square diperoleh nilai p = 0,250. Hal ini berarti secara statistik tidak ada perbedaan antara proporsi umur penderita kanker serviks berdasarkan stadium klinik.

6.3.2. Pekerjaan Berdasarkan Stadium Klinik

Proporsi pekerjaan penderita kanker serviks berdasarkan stadium klinik di RS. Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2008 dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 6.13. Distribusi Proporsi Pekerjaan Berdasarkan Stadium Klinik di RS. Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2008

Berdasarkan gambar 6.13. diatas dapat diketahui pada penderita kanker serviks stadium klinik awal proporsi tertinggi dengan pekerjaaan ibu rumah tangga 75,0%, Wiraswasta 12,5%, Pegawai Swasta, PNS/Pensiunan dan petani masing- masing sebesar 4,2%. Stadium klinik lanjut proporsi tertinggi ibu rumah tangga

3,3%, Wiraswasta 17,8%, PNS/Pensiunan 11,1%, Pegawai Swasta dan Petani masing-masing

6.3.3. Status Perkawinan Berdasarkan Stadium Klinik 5

sebesar 8,9%.

Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square tidak dapat dilakukan karena terdapat 7 sel atau 70,0% yang expected countnya <5, sehingga tidak dapat diketahui apakah ada perbedaan proporsi pekerjaan berdasarkan stadium klinik.

Proporsi status perkawinan penderita kanker serviks berdasarkan stadium klinik di RS. Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2008 dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 6.14. Distribusi Proporsi Status Perkawinan Berdasarkan Stadium Klinik di RS. Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2008

Berdasarkan gambar 6.14. diatas dapat diketahui pada penderita kanker serviks stadium klinik awal proporsi tertinggi pada status kawin 95,8%. Pada penderita dengan stadium klinik lanjut proporsi tertinggi pada status kawin 97,8%.

Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square tidak dapat dilakukan karena terdapat 4 sel atau 66,7% yang expected countnya <5, sehingga

dak dapat diketahui apakah ada perbedaan proporsi status perkawinan berdasarkan stadium klinik

ti

.

Proporsi keluhan utama penderita kanker serviks berdasarkan stadium klinik di RS. Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2008 dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 6.15. Distribusi Proporsi Keluhan Utama Berdasarkan Stadium Klinik di RS. Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2008

Berdasarkan gambar 6.15. diatas dapat diketahui pada penderita kanker serviks dengan stadium klinik awal proporsi tertinggi dengan keluhan perdarahan pervaginam 61,1%, nyeri perut bagian bawah 27,8% dan keputihan 11,1% Pada penderita dengan stadium klinik lanjut proporsi tertinggi dengan keluhan perdarahan pervaginam 56,2%, nyeri perut bagian bawah 39,1% dan keputihan 4,7%.

Keluhan perdarahan pervaginam pada stadium klinik awal sensitivitas 61,1%

dan pada stad keluhan tersebut

menuru

ium klinik lanjut 56,2%, hal ini terlihat bahwa

n pada stadium klinik lanjut. Nyeri perut bagian bawah pada stadium klinik awal sebesar 27,8% dan pada stadium klinik lanjut 39,1%, hal ini terlihat bahwa pada nyeri perut bagian bawah meningkat pada stadium klink lanjut. Keputihan pada

stadium klinik awal sebesar 11,1% dan pada stadium klinik lanjut 4,7%, hal ini menunjukkan bahwa pada keluhan keputihan menurun pada stadium klinik lanjut.

di bawah

Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square tidak dapat dilakukan karena terdapat 2 sel atau 33,3% yang expected countnya <5, sehingga tidak dapat diketahui apakah ada perbedaan proporsi keluhan utama berdasarkan stadium klinik.

6.3.5. Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Stadium Klinik

Proporsi penatalaksanaan medis penderita kanker serviks berdasarkan stadium klinik di RS. Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2008 dapat dilihat pada gambar

ini :

Gambar 6.16. Distribusi Proporsi Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Stadium Klinik di RS. Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2008

Dari gambar diatas dapat diketahui pada penderita kanker serviks dengan stadium klinik awal proporsi tertinggi penatalaksanaan operasi 41,7%, radioterapi 20,8%, kemoterapi 16,7%, lain-lain 16,6% serta operasi+radioterapi 4,2%. Pada

stadium klinik lanjut proporsi tertinggi penatalaksanaan radioterapi 62,2%, lain-lain 29,0%, kemoterapi 4,4% serta operasi dan penatalaksanaan operasi+radioterapi masing-masing 2,2%.

Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square tidak dapat dilakukan karena terdapat 5 sel atau 50,0% yang expected countnya <5. sehingga tidak dapat diketahui apakah ada perbedaan proporsi penatalaksanaan medis berdasarkan stadium klinik.

Berdasarkan literatur operasi dapat dilakukan tingkat IA2, IB atau IIA

alaup

16

Rata Berdasarkan Stadium Klinik

(stadium awal), radiasi dapat diberikan pada stadium awal atau stadium lanjut.31 W un hasil penatalaksanaan operasi dan radioterapi tidak banyak berbeda. Operasi dilanjutkan dengan radioterapi dilakukan untuk memperoleh hasil atau prognosis yang lebih baik, sedangkan kemoterapi dapat dilakukan pada stadium IB2- IVA.

6.3.6. Lama Rawatan Rata-

Lama rawatan rata-rata penderita kanker serviks berdasarkan stadium klinik di RS. Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2008 dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 6.17. Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Stadium Klinik di RS. Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2008

Berdasarkan gambar 6.17. dapat diketahui bahwa lama rawatan rata-rata rata-rata penderita stadium

berdasarkan stadium klinik.

6.3.7. Keadaan Sewaktu Pulang Berdasarkan Stadium Klinik penderita stadium klinik awal adalah 6,9 hari, lama rawatan

klinik lanjut adalah 8,4 hari. Berdasarkan hasil uji t-test diperoleh nilai p>0,05, artinya tidak ada perbedaan lama rawatan rata-rata penderita kanker serviks

Proporsi keadaan sewaktu pulang penderita kanker serviks berdasarkan stadium klinik di RS. Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2008 dapat dilihat pada

ambar di bawah ini : g

mbar 6.18. diatas dapat diketahui pada penderita kanker serviks pada stadium klinik awal proporsi tertinggi pulang berobat jalan 83,3%. Sedangkan penderita kanker serviks pada stadium klinik lanjut proporsi tertinggi pulang dengan berobat jalan 53,3%.

Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square tidak dapat dilakukan karena terdapat 3 sel atau 37,5% yang expected countnya <5, tidak dapat diketahui apakah ada perbedaan proporsi keadaan sewaktu pulang berdasarkan stadium klinik.

Gambar 6.18. Distribusi Proporsi Keadaan Sewaktu Pulang Berdasarkan Stadium Klinik di RS. Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2008 Berdasarkan ga

Dokumen terkait