5.Perhitungan Daya Windlass Penentuan panjang ranta
Gbr 4. 49 chain locker
Pada kapal-kapal penumpang be sar apabila deep tank terletak dibelakang maka chain locker bi asanya diletakkan diatasnya.
terbagi atas dua bagian : 1. Berbentuk segi empat 2. Berbentuk silinder
Tetapi umumnya pada kapal digunakan chain locker yang berbentuk segi em pat. Perhitungan volume chain locker dilakukan sebagai berikut:
Sv = 35 d2
Catatan : Sv : Volume chain locker untuk panjang rantai jangkar 100 fathoms
(183 m)
d : diameter rantai jangkar dalam Beberapa ketentuan-ketentuan dari chain locker :
1. Umumnya didalam dilapisi dengan kayu untuk mencegah suara berbisik pa da saat lego jangkar.
2. Dasar dari chain locker dibuat berlobang untuk mengeluarkan kotoran yang dibawa jangkar dari dasar laut.Dibawah dasar chain locker dilengkapi dengan bak dimana dasar dari semen yang miring supaya kotoran dapat mengalir.
3. Disediakan alat pengikat ujung ranai jangkar agar tidak hilang pada waktu lego jangkar.
4. Harus ada dinding pemisah antara kotak rantai sebelah kiri dan kanan, se hinggan rantai dikiri dan kanan tidak membelit dan tidak menemui kesu karan dalam lego jangkar.
5. Volume bak rantai masing-masing harus dapat menampung seluruh volume rantai
sesuai dengan panjang rantai dan diameter rantai yang disyaratkan oleh badan klasifikasi.
6. Bak rantai harus dibuat dan diletakkan pada posisi sehingga dalam pen goperasian mesin jangkar, rantai jangkar dapat ditarik dengan mudah dari bak rantai.
7. Pada bak rantai harus dipasang perlengkapan pengikat dari ujung rantai kapal bagian dalam, pengikatan ujung rantai jangkar biasanya menggunakan “D”shackle yang cukup kuat dan memili kekuatan tidak ku rang dari 15% beban putus dari rantai jangkarnya.
8. Perlengkapan untuk melepas bagian pengait ujung rantai jangkar tersebut dalam keadaan darurat harus dapat dilepas dari luar bak rantai.
9. Pada bak rantai bagian bawah pelat dibuat berlubang untuk jalan keluarnya kotoran /lumpur yang terbawa oleh rantai, dan dibawah nya terdapat kotak Lumpur yang dengan mudah dapat dibersihkan. Pada bak rantai untuk ka pal2 ukuran tertentu saat ini harus dilengkapi dengan pipa drainase untuk pembuangan air dan Lumpur keluar. 10. Dinding bak rantai ada yang dilapisi dengan lembaran kayu untuk mengu rangi suara berisik karena benturan rantai jangkar. Untuk dinding pelat di lapisi dengan cat khusus tahan air laut sejenis epoxi. 11. Pada dinding bak rantai dilengkapi dengan lubang masuk orang atau man hole untuk keperluan pada saat pemeriksaan bak rantai ataupun pembersi han. Pada sekat pemisah biasanya dilengkapi dengan anak tangga, bentuk anak tangga tidak boleh mengganggu operasi rantai jangkar yaitu dengan cara melobangi dinding sebagai tempat pijakan kaki Konstruksi dari tabung rantai ini sama dengan konstruksi hawse pipe yang ter buat dari steel plate (plat baja). Dibagian ujung bawah chain pipe yang menghadap bak rantai dilengkapi atau dipasang setengah besi bulat. Ujung ba gian atas tabung rantai ini diletakkan tepat pada lubang rantai.
2.6.3. Rangkuman
Umumnya pada kapal-kapal pengangkut letak chain locker ini adalah di depan
collision bulkhead dan di atas forepeak tank. Sebelumnya chain locker diletak
kan di depan ruang muat, hal ini tidak praktis karena mengurangi volume ruang muat.
2.6.4. Tugas
Amati, diskusikan, dan jelaskan apa yang dimaksud dengan cnain locker, serta dimana ditempatkan ?2.6.5. Tes Formatif
1. Dimana letak/ posisi Chain Lockerhead biasanya dipasang pada Kapal ? 2. Chain Locker terbagi menjadi 2 bagian sebutkan ?3. Jelaskan konstruksi tabung rantai hawse pipe yang terbuat dari steel plate?
2.6.6. Lembar Jawaban Tes Formatif
1. Umumnya pada kapal-kapal pengangkut letak chain locker adalah didepan collision bulkhead dan diatas fore peak tank.
2. Chain Locker terbagi atas dua bagian x Berbentuk segi empat
x Berbentuk silinder
3. Konstruksi dari tabung rantai ini sama dengan konstruksi hawse pipe yang terbuat dari steel plate (plat baja). Dibagian ujung bawah chain pipe yang menghadap bak rantai dilengkapi atau dipasang setengah besi bulat. Ujung bagian atas tabung rantai ini diletakkan tepat pada lubang rantai
2.6.7. Lembar Kerja siswa
2.7.
SARANA TAMBAT DAN LABUH
Kapal atau perahu dikatakan tertambat apabila telah terikat ke obyek tetap sep erti dermaga atau obyek terapung seperti dermaga apung. Untuk menambatkan kapal ke dermaga digunakan tali-temali.
2.7.1. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik setelah mengikuti pembelajaran dalam kegiatan belajar ini di harapkan: Mampu mengamati, menganalisis, mengumpulkan informasi, mengasosiasi menjelaskan secara rinci tentang sarana tambat dan labuh kapal dengan baik dan benar yang merupakan perlengkapan tambat pada kapal sesuai dengan standard yang ditentukan
2.7.2. Uraian Materi
Penjangkaran dan penambatan pada kapal merupakan salah satu kriteria da lammendesain sebuah kapal apapun jenisnya, hal ini sudah diisyaratkan dalam peraturan danbadan klasifikasi kapal. Penjangkaran dan penambatan berfungsi untuk membuat kapal dalamkeadaan stabil disaat berhenti. Penjangkaran dan penambatan direncanakan untuk melawangaya-gaya eksternal kapal dan menahan kapal pada posisi yang tetap.Secara definisi adalah sebagai berikut TAMBAT: Mengikat tempat terikatnya kapal di dermaga untuk melakukan kegiatan bongkar muat barang LABUH: Areal tempat kapal berhenti untuk menunggu pandu , dermaga ataupun melakukan kegiatan bongkar muat secara Shift to Shift (STS) atau transitmen
1. TALI TAMBAT
Tali tambat merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menahan kapal dan bangunan terapung lain dari arus, angin ataupun gelombang yang terjadi diperairan, Kapal atau perahu dikatakan tertambat apabila telah terikat ke obyek tetap seperti dermaga atau obyek terapung seperti dermaga apung. Untuk menambatkan kapal ke dermaga digunakan tali-temali. Gbr 4.51Pelaksanaan penambatan yang normal 1,2 dan 3 di haluan dan 4, 5 dan 6 di buritan kapal. Gbr 4.509tali tambat Semakin besar kapal yang dit ambatkan diperlukan tali tambat yang lebih banyak, kapal tangker membutuhkan sampai 12 tali tam bat, kapal layar membutuhkan 4 sampai 6 tali tambat. Untuk menambatkan kapal ke dermaga awak kapal harus berkoordinasi dengan buruh pelabuhan dalam menambatkan tali kapal ke dermaga.
1.1. TALI BAHAN SINTETIS
Untuk kekuatannya didalam perhitungan beban putus sesuai dengan Tabel 1 harus dikalikan dengan satu Koefisien K, yang mana untuk jenis polypropylene K=1,3 dan untuk jenis material sintetis yang lain K=1,2 Diameter tali sintetis minimum yang diijinkan untuk digunakan dikapal adalah 20 mm Pada jenis ka pal – kapal tertentu seperti kapal Penumpang atau kapal Ro-ro dipersyaratkan untuk menambah jumlah tali tambatnya. 1.2. TALI SISAL Gbr 4.52 tali bahan sintetis Tali tambat pada saat ini umumnya terbuat dari bahan sintetis seperti penggunaan bahan polypropylene atau serat nilon. Ukuran dan kekuatan dari tali jenis serat sintetis ini disesuaikan dengan material yang digunakan oleh pabrik pembu atnya yang tentunya memiliki perbe daan antara satu dengan yang lain.
Gbr.1.52. tali sisal
Tali Sisal yang berasal dari jenis pohon Agava yang tidak tahan basah dan lembab