PEMBUATAN TEKNOLOGI BANGUNAN KAPAL BARU
DEFENISI PEMBANGUNAN KAPAL
Pembangunan Kapal adalah pengkontsruksian/perakitan kapal, dan tem pat dimana kapal dibangun disebut galangan (shipyard). Pembangunan Kapal adalah industri kontruksi yang menggunakan berbagai jenis kompo nen yang dimanufaktur/diolah dari material. Industri ini, memerlukan ban yak pekerja dari berbagai keahlian, lokasi, peralatan serta struktur organ isasi yang baik. Tujuan utama perusahaan pembangunan kapal adalah mendapatkan keuntungan dari pembangunan kapal.
KAPAL Menurut Tupper (2004), kapal masih tetap sebagai sarana penting da lam bidang ekonomi di beberapa negara dan menjadi alat angkut hampir 95 % total perdagangan dunia. Walaupun industri pesawat terbang telah melayani penyeberangan samudera secara rutin, namun kapal masih tetap mengangkut orangorang dalam jumlah besar untuk berekreasi/berlibur dengan menggunakan kapal – kapal pesiar dan kapal-kapal ferry diseluruh penjuru dunia. Kapal dan bangunan kelautan lainnya juga dibutuhkan untuk mengek splotasi kekayaan laut dalam yang berlimpah.
Sebagai sarana transportasi paling tua, kapal secara konstan mengalami evolu si baik dari sisi perubahan fungsi maupun perlengkapan/peralatan yang dipasang di atas kapal. Hal ini didorong oleh perubahan pola perdagangan
dunia sebagai akibat dari tekanan-tekanan sosial, perkembangan teknologi khu susnya material, teknik-teknik perakitan dan sistem pengendalian terakhir kare na tekanan ekonomi. Terminologi kapal dapat diintrepertasikan secara luas atau dengan kata lain ka pal adalah semua struktur terapung di atas air, biasanya mempuyai penggerak sendiri tetapi ada juga yang tidak seperti tongkang dan beberapa bangunan le pas pantai yang untuk menggerakkannya membutuhkan kapal tunda, selain itu ada pula yang digerakkan dengan angin.
Terminologi kapal menurut Undang-undang N0 17 Tahun 2008 tentang pe layaran pada Bab I pasal 1 butir 36 adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis tertentu, yang digerakkan dengan tenaga angin, tenaga mekanik, energi lainnya, ditarik atau ditunda, termasuk kendaraan yang berdaya dukung dina mis, kendaraan di bawah permukaan air, serta alat apung dan bangunan tera pung yang tidak berpindah-pindah.
Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa kapal adalah merupakan kombinasi yang rumit dari sesuatu, untuk menyederhanakan biasanya di klasifi kasi
berdasarkan dimensi utama, berat (displasmen) dan atau kapasistas angkut (bobot mati) dan bisa juga karena fungsinya. Dalam Materi ini diperkenalkan : A. Proses Pembanngunan Kapal B. Fasilitas Pembangunan Kapal
5.2
ROSES PEMBANGUNAN KAPAL
Suatu industri yang menghasilkan produk-produk seperti kapal (ships), struktur bangunan lepas pantai (offshore structures), bangunan apung (floatingplants) untuk pemesan/pemilik secara pribadi, perusahaan, pemerintah dan lain-lain, disebut industri pembangunan kapal (shipbuilding).5.2.1. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik setelah mengikuti pembelajaran dalam kegiatan belajar ini di harapkan: Mampu mengamati, menganalisis, mengumpulkan informasi, mengasosiasi menjelaskan secara rinci tentang Bahan galangan Kapal Teknologi Baru sesuai dengan standard galangan yang ditentukan
5.2.2. Uraian Materi
Dalam banyak kasus produk dibuat berdasarkan pesanan sesuai dengan per syaratan khusus pemesan. Hal inipun berlaku apabila kapal di buat secara seri/ sejenis (series).
Menurut Storch (1995) dan Watson (2002), secara umum tahapan pem bangunan kapal sangat bervariasi, bergantung keinginan pemesan, namun secara umum tahapan ini meliputi: x Pengembangan keinginan pemesan (development of owner,s requirements). x Desain konsep atau prarancangan (preliminary/concept design). x Desain kontrak (contract design). x Penawaran/penandatanganan kontrak (bidding/contracting). x Perencanaan dan desain detail (detail design and planning). x Fabrikasi dan Perakitan (construction). Proses pembangunan kapal dapat dipandang sebagai sebuah proses yang dim ulai ketika pemesan membutuhkan kapal sesuai fungsi-fungsi yang diingikan, proses ini melalui beberapa tahanan kerja (desain, penandatangan kontrak, perecananan dan lain-lain). Titik akhir (kulminasi) dari proses ini perakitan dan manufaktur dari jutaan komponen, menjadi sub-assembly, blok dan utuh men jadi kapal. Produktifitas sebuah pembangunan kapal sangat bergantung pada kemampuan dalam penanganan serta pengawasan setiap tahapan secara baik. Dengan demikian proses desain pembangunan kapal terdiri dari rangkaian de sain kapal (ships design) dan desain untuk produksi (design for production), ba
tasan antara keduanya sangat tipis dan tidak dapat dipisahkan, kerena keduan ya teritegrasi secara utuh.
Industri pembangunan kapal merupakan industri yang sangat tua sejalan dengan sejarah peradaban manusia. Teknik-teknik pembangunan kapal selalu berubah sebagai jawaban/respon dari perubahan desain kapal, material, pasar dan metode perakitan. Organisasi perusahaan pembangunan kapal (galangan) pun berupa mengikuti perubahan teknik-teknik pembangunan kapal tersebut. Awalnya sebagaiman terungkap dalam sejarah industri pembangunan kapal sa ma dengan industri lainnya, yaitu berorientasi keahlian/perajin/tukang (the craft
oriented). Yaitu secara eksklusif sangat tergantung pada keahlian tukang/
pekerja dalam sebuah pekerjaan. Dalam memulai perakitan/pekerjaan hanya memerlukan sedikit perencanaan.
Perubahan terjadi ketika besi atau baja digunakan dalam pembangunan kapal, pengunaan skala model dan gambar untuk panduan perakitan sudah digunakan walaupun masih terbatas/sedikit. Saat proses di industri semakin rumit dan efesien, pembangun kapalpun berupa seiring perubahan teknologi. Saat ini pembangunan kapal berorientasi produk yaitu membagi-bagi pekerjaan kapal dalam tiga pekerjaan yaitu konstruksi lambung, out fitting dan pengecatan. Teknik ini dikembangkan berdasarkan teknik produksi massal dan teknologi pengelasan. Mulai tahun tahun 60-an dan -70-an pembuat kapal secara terus menerus mencoba untuk mengembangkan pendekatan produksi massal atau assembly line (rangkaian perakitan). Pendekatan ini dilakukan menggunakan aplikasi grup teknologi untuk Tahapan dalam membangun sebuah kapal :
1. Design, meliputi desain kapal dengan software, bonjean, hidrostatis, dll Proses pembangunan kapal pada dasarnya terdiri dari tiga kegiatan utama yaitu desain/rancangan kapal, desain produksi kapal dan pengkonstruksian. Desain produksi kapal merupakan istilah yang diberikan kepada desainer kapal saat ini, yang bertugas khusus membuat detail rancangan untuk fabrikasi. Juga menen tukan metode dan teknik produksi yang dapat mengurangi jenis pekerjaan produksi, menyederhanakan kerumitan kerja, dan menentukan kebutuhan riil peralatan dan fasilitas kerja, berdasarkan kualitas hasil pekerjaan yang disyarat kan. Saat ini fakta memperlihatkan bahwa keseluruhan rekayasa Desain dibuat sedemikian rupa untuk memastikan bahwa proses produksi dapat terlaksana secara baik . Dengan demikian desain produksi kapal berupaya untuk memadu
padankan keinginan pemesan, dengan kualitas, pelayanan dan kemampurawa tan produk yang dihasilkan serta menghemat/menekan anggaran pem bangunan. Memahami desain produksi kapal dapat membantu mahasiswa da lam pemahaman proses pembangunan kapal, khususnya penerapan konsep teknologi produksi berorientasi produk mencakup rancangan blok, mendefenisi kan material,perencanaan, penjadwalan dan pengendalian produksi yang ber muara pada upaya untuk meningkatkan produktifitas. Dengan memahami kon sep perincian struktur kerja (Work Base Structure) dan grup teknologi akan menjadi modal dasar peserta didik dalam mengaplikasikan produksi berorientasi produk
2. Fabrikasi, meliputi pembentukan shell plate, pemotongan baja, dll