PENGELOLAAN DAN PEMILAHAN SAMPAH INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FLOW CHART PENANGANAN LIMBAH
URAIAN
1. Memeriksa limbah yang ada berdasarkan daftar limbah B3 dalam PP no. 85 tentang Limbah B3 atau dengan cara memeriksa karakteristiknya sebagaimana disebutkan di bawah ini:
a. Mudah Meledak, b. Mudah Terbakar. c. Bersifat Reaktif,
d. Bersifat Iritasi Jika terkena tubuh, e. Beracun, f. Bersisat Korosif, g. Bersifat Karsinogenik, h. Bersifat Mutagenik Selesai Penampungan Limbahh Non B3 Buang ditempat yang telah ditentukan Menyerahkan ke Lembaga yang Mempunyai Ijin Penampungan Sementara Limbah B3 Ya Mulai
Identifikasi Jenis Limbah
B3
34
Hasil identifikasi limbah tersebut akan digunakan sebagai acuan dalam menyediakan sarana dan prasarana untuk menampung dan membuang limbah yang dihasilkan.
2. Mengidentifikasi jenis limbah yang ada serta sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk menampung dan membuang limbah.
3. Menyediakan sumberdaya secukupnya untuk penyediaan sarana dan prasarana untuk menampung dan membuang limbah yang dihasilkan.
4. Melakukan sosialisasi atau pelatihan tentang tata cara pengelolaan dan penanganan limbah sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku kepada seluruh karyawan.
5. Pengumpulan/penampungan Limbah Sementara.
5.1. Semua Limbah yang dihasilkan akan ditampung/ dikumpulkan sementara dalam tempat – tempat khusus sesuai dengan jenisnya masing
– masing.
5.2. Jenis tempat sampah akan mengacu kepada standar pewarnaan dan kode warna.
5.3. Pengumpulan/penampungan limbah sementara tidak boleh dicampurkan antara limbah B3 dan Non B3.
5.4. Peyimpanan/pengelolaan limbah B3 yang melebihi waktu 90 hari memerlukan surat iijin dari Kementrian Lingkungan Hidup.
5.5. Jumlah masing–masing Limbah yang telah dikumpulkan atau ditampung sementara dalam kurun waktu satu bulan harus dicatat dan dilaporkan staf ahli pengelola limbah B3.
5.6. Memastikan limbah B3 yang disimpan telah sesuai dengan Standar Perlakuan Limbah B3 dan telah memiliki simbol dan label yang sesuai. 6. Pembuangan Limbah.
6.1. Semua Limbah yang telah dikumpulkan pada masing – masing tempat pengumpulan atau penampungan sementara akan dibuang sesuai dengan jenis masing – masing limbah.
6.2. Limbah Non B3 dapat dibuang dengan cara ditimbun pada tempat pembuangan akhir yang sudah ditentukan.
6.3. Limbah Non B3 tidak boleh dibakar untuk memusnahkannya sebab akan menimbulkan polusi udara.
6.4. Sebelum mengajukan atau menentukan tempat pembuangan limbah harus dilakukan Penilaian Dampak Lingkungan untuk meninimalkan kontaminasi dan dampak lingkungan.
6.5. Semua Limbah berbahaya dan beracun (B3) tidak boleh dibuang tetapi diserahkan kepada perusahaan yang telah memiliki ijin dari Dinas Lingkungan Hidup/Badan Pengendali Dampak Lingkungan dan Pemerintah Daerah setempat sesuai petunjuk dari Klien/Pemilik Tambang.
6.6. Limbah Klinik/Medis yang beracun, benda – benda tajam, dan limbah yang dapat menimbulkan infeksi harus dikemas dalam tempat yang aman kemudian diserahkan kepada rumah sakit atau tempat lain yang memiliki Insenerator.
6.7. Setiap pengiriman limbah B3 harus dilengkapi dengan dokumen pengiriman limbah B3 yang dapat diaudit dan dilengkapi dengan label dan simbol yang sesuai.
35 7. Semua karyawan yang diberi tanggung jawab untuk menangani Limbah harus mendapatkan pelatihan penanganan limbah serta dilengkapi dengan alat pelindung diri sesuai denga jenis masing – masing limbah.
REFERENSI
1. Peraturan Pemerintah No 18 tahun 1999 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun
2. Peraturan Pemerintah No 85 tahun 1999 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah No 18 tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan beracun,
3. Peraturan Pemerintah No 74 tahun 2001 tentang B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
4. Kep-68/Bapedal/05/1994 tentang Ijin untuk penyimpanan, Pengumpulan, penggunaan peralatan dan pembuangan akhir bahan B3.
5. Kep-01/Bapedal/09/1995 tentang prosedur dan persyaratan untuk penyimpanan dan pengumpulan limbah B3
6. Kep-02/Bapedal/09/1995 tentang prosedur dan persyaratan untuk manifest limbah bahan berbahaya dan beracun
7. Kep-03/Bapedal/09/1995 tentang persyaratan teknis dari pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun
8. Kep-04/Bapedal/09/1995 tentang prosedur dan persyaratan untuk pembuangan Limbah B3
9. Kep-05/Bapedal/09/1995 tentang simbol dan label untuk limbah bahan berbahaya dan beracun
36 Lampiran 9 Hasil analisis kriteria green building aspek sumber dan siklus material pada Gedung AHN Rektorat IPB
KODE RATING TOLOK UKUR NILAI EVALUASI REKOMENDASI
NILAI MAKS. HASIL
P 1 Fundamental
Refrigerant
Menggunakan refrigerant non-CFC dan bahan pembersih yang memiliki nilai Ozone Depleting Potential (ODP) kecil, < 1.
P
P Terpenuhi Atau
Apabila masih menggunakan CFC sebagai refrigerant, diperlukan adanya audit dan rencana phase out dalam penggunaan CFC sebagai refrigerant dalam kurun waktu 3 tahun mendatang serta mengurangi konsumsi CFC dari kebocoran dan kerusakan mesin pendingin yang dinyatakan dalam Refrigerant Management System Plam atau RMS Plan.
P
P 2
Material Purchasing
Policy
Adanya surat pernyataan yang memuat kebijakan manajemen puncak yang memprioritaskan pembelanjaan semua material yang ramah lingkungan dalam daftar dibawah ini :
a.Produksi regional
b.Bersertifikat SNI / ISO / ecolabel
c.Material yang dapat didaur ulang (recycle ) d.Material Bekas (reuse )
e.Material Terbarukan (renewable ) f.Material modular atau Pre fabrikasi g.Kayu bersertifikasi
h.Lampu yang tidak mengandung merkuri i.Insulasi yang tidak mengandung styrene
j.Plafond atau Partisi yang tidak mengandung asbestos k.Produk kayu komposit dan agrifiber beremisi
formaldehyde rendah
l. Produk cat dan karpet yang beremisi VOC rendah
P P Tidak
Terpenuhi
Membuat surat pernyataan yang memuat kebijakan manajemen puncak mengenai pembelanjaan material ramah lingkungan seperti pada Lampiran 4.
37 Lampiran 9 Lanjutan
KODE RATING TOLOK UKUR NILAI EVALUASI REKOMENDASI
NILAI MAKS. HASIL
P 3
Waste Management
Policy
Adanya surat pernyataan yang memuat komitmen manajemen puncak yang mengatur pengelolaan sampah berdasarkan pemisahan antara:
a. Sampah Organik, b. Sampah Anorganik, dan c. Sampah yang Mengandung B3
P
P Tidak
Terpenuhi
- Melakukan kampanye tertulis untuk mendorong perilaku pemilahan sampah terpisah.
- Membuat surat komitmen manajemen puncak seperti yang terlampir pada Lampiran 5.
Adanya kampanye dalam rangka mendorong perilaku pemilahan sampah terpisah dengan minimal pemasangan kampanye tertulis secara permanen di setiap lantai, antara lain berupa: stiker, poster, email . P MRC 1 Non ODS Usage
Menggunakan seluruh sistem pendingin ruangan dengan bahan refrigerant yang memiliki ODP = 0 (non CFC dan non HCFC).
2 2 0
Mengganti jenis refrigerant menjadi R410A, R32 atau R290 yang memiliki nilai ODP 0.
38 Lampiran 9 Lanjutan
KODE RATING TOLOK UKUR NILAI EVALUASI REKOMENDASI
NILAI MAKS. HASIL
MRC 2
Material Purchasing
Practice
Daftar Material yang Ramah Lingkungan yaitu:
a. 80% Produksi regional berdasarkan total pembelanjaan material keseluruhan
b. 30% Bersertifikat SNI / ISO / ecolabel berdasarkan total pembelanjaan material keseluruhan c. 5% Material yang dapat didaur ulang (recycle) berdasarkan total pembelanjaan material keseluruhan
d. 10% Material Bekas (reuse) berdasarkan total pembelanjaan material keseluruhan
e. 2% Material Terbarukan (renewable) berdasarkan total pembelanjaan material keseluruhan f. 30% Material modular atau Pre fabrikasi berdasarkan total pembelanjaan material keseluruhan g. 100% Kayu bersertifikasi berdasarkan total pembelanjaan material kayu keseluruhan h. 2.5% Lampu yang tidak mengandung merkuri dari total unit lampu
i. Insulasi yang tidak mengandung styrene
j. Plafond atau Partisi yang tidak mengandung asbestos k. Produk kayu komposit dan agrifiber beremisi l. formaldehyde rendah
m.Produk cat dan karpet yang beremisi VOC rendah 3 1
Pembelian bahan material oleh pihak ketiga maupun IPB dilakukan berpatokan pada daftar material ramah lingkungan seperti terlampir pada Lampiran 4. 1A
Adanya dokumen yang menjelaskan pembelanjaan material sesuai dengan kebijakan dalam prasyarat 2, paling sedikit 3 dari material yang ditetapkan pada “Daftar Material Ramah
Lingkungan” dalam 6 bulan terakhir untuk sertifikasi perdana*.
1 atau
1B
Adanya dokumen yang menjelaskan pembelanjaan material sesuai dengan kebijakan dalam prasayarat 2, paling sedikit 5 dari material yang ditetapkan pada “Daftar Material Ramah Lingkungan dalam 6 bulan terakhir untuk sertifikasi perdana*.
2 atau
1C
Adanya dokumen yang menjelaskan pembelanjaan material sesuai dengan kebijakan dalam prasayarat 2, paling sedikit 7 dari material yang ditetapkan pada “Daftar Material Ramah
Lingkungan” dalam 6 bulan terakhir untuk sertifikasi perdana*.
3 (*) Untuk sertifikasi berikutnya, diperlukan laporan setiap 6 bulan dalam 3 tahun terakhir berdasarkan laporan tahunan.
39 Lampiran 9 Lanjutan
KODE RATING TOLOK UKUR NILAI EVALUASI REKOMENDASI
NILAI MAKS. HASIL
MRC 3
Waste Management
Practice
Adanya Standar Prosedur Operasi, Pelatihan dan Laporan untuk mengumpulkan dan memilah sampah berdasarkan jenis organik dan anorganik dalam 6 bulan terakhir untuk sertifikasi perdana*.
1
4
0
- Membuat SOP pengelolaan limbah seperti yang terlampir pada Lampiran 6;
- Melakukan upaya pengurangan sampah kemasan yang terbuat dari styrofoam dan non-food grade plastic;
- Pembuatan bak kompos untuk pengolahan sampah organik seperti pada Lampiran 7; dan
- Melakukan kerjasama dengan pihak ketiga pengelola sampah anorganik seperti perusahaan pendaur ulang, pengrajin barang bekas, dan lain sebagainya.
Jika telah melakukan pemilahan organik dan anorganik, melakukan pengolahan sampah organik secara mandiri atau bekerja sama dengan badan resmi pengolahan limbah organik.
1 0
Jika telah melakukan pemilahan organik dan anorganik, melakukan pengolahan sampah anorganik secara mandiri atau bekerja sama dengan badan resmi pengolahan limbah anorganik yang memiliki prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle ).
1 0
Adanya upaya pengurangan sampah kemasan yang
terbuat dari styrofoam dan non‐food grade plastic. 1 0 Adanya upaya penanganan sampah dari kegiatan
renovasi ke pihak ketiga minimal 10% dari total anggaran renovasi dalam 6 bulan terakhir untuk sertifikasi perdana*.
1 1
(*) Untuk sertifikasi berikutnya, diperlukan laporan setiap 6 bulan dalam 3 tahun terakhir berdasarkan laporan tahunan.
40 Lampiran 9 Lanjutan
KODE RATING TOLOK UKUR NILAI EVALUASI REKOMENDASI
NILAI MAKS. HASIL
MRC 4
Hazardous Waste Management
Adanya Standar Prosedur Operasi, Pelatihan dan Laporan manajemen pengelolaan limbah B3 antara lain: lampu, batere, tinta printer dan kemasan bekas bahan pembersih dalam 6 bulan terakhir untuk
sertifikasi perdana. 2 2 0
- Membuat SOP pengelolaan limbah seperti yang terlampir pada Lampiran 8;
- Mengadakan pelatihan kepada staf-staf khusus yang akan mengelola limbah B3 tersebut minimal pelatihan cara pengemasan dan penyimpanan sementara limbah B3; dan
- Membuat laporan manajemen pengelolaan agar kegiatan pengelolaan limbah B3 lebih terkontrol dan terlaksana sesuai prosedur.
MRC 5
Management of Used Good
Adanya Standar Prosedur Operasi dan laporan penyaluran barang bekas yang masih dapat dimanfaatkan kembali berupa furniture, elektronik, dan suku cadang melalui donasi ata pasar barang bekas dalam 6 bulan terakhir untuk sertifikasi perdana*.
1 1 1
10.00 10.00 6.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 4.50 10.00 A A B.1 B.1 B.1 B.3 B.2 B.2 B.2 B.3 B.3 D.1 B.4 B.4 B.4 D.2 D.3 E
Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor 2015
Judul :
Peta Lokasi Pengambilan Data Primer
Lokasi :
Gedung Andi Hakim Nasoetion Rektorat IPB Keterangan : Skala : 1 : 416 Satuan : Meter Dosen Pembimbing :
Dr. Yudi Chadirin, S.Tp, M.Agr Dr. Ir. Erizal, M.Agr
Dikerjakan Oleh :
Kirana Ayu Pratiwi Sidik (F44110002)
Gambar :
Denah Lantai 1
Pengukuran kualitas udara
Pengukuran tingkat pencahayaan Pengukuran laju udara ventilasi alami
Pengukuran laju udara ventilasi mekanis
Pengukuran tingakat kebisingan A
B C D E
10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 A A B.1 B.1 B.1 B.2 B.2 B.2 B.3 B.3 B.3 D.1 D.2
Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor 2015
Judul :
Peta Lokasi Pengambilan Data Primer
Lokasi :
Gedung Andi Hakim Nasoetion Rektorat IPB Keterangan : Skala : 1 : 416 Satuan : Meter Dosen Pembimbing :
Dr. Yudi Chadirin, S.Tp, M.Agr Dr. Ir. Erizal, M.Agr
Dikerjakan Oleh :
Kirana Ayu Pratiwi Sidik (F44110002)
Gambar :
Denah Lantai 2
Pengukuran kualitas udara
Pengukuran tingkat pencahayaan Pengukuran laju udara ventilasi alami
Pengukuran laju udara ventilasi mekanis
Pengukuran tingakat kebisingan A B C D E Lampiran 10 Lanjutan 42
10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 PR5 A B.2 B.2 B.2 B.1 B.1 B.1 B.3 B.3 B.3 C E D.1 D.2 D.3
Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor 2015
Judul :
Peta Lokasi Pengambilan Data Primer
Lokasi :
Gedung Andi Hakim Nasoetion Rektorat IPB Keterangan : Skala : 1 : 322 Satuan : Meter Dosen Pembimbing :
Dr. Yudi Chadirin, S.Tp, M.Agr Dr. Ir. Erizal, M.Agr
Dikerjakan Oleh :
Kirana Ayu Pratiwi Sidik (F44110002)
Gambar :
Denah Lantai 3
Pengukuran kualitas udara
Pengukuran tingkat pencahayaan Pengukuran laju udara ventilasi alami
Pengukuran laju udara ventilasi mekanis
Pengukuran tingakat kebisingan A B C D E Lampiran 10 Lanjutan 43
10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 B.2 B.2 B.2 B.1 B.1 B.1 B.3 B.3 B.3 D.3 D.2 D.1
Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor 2015
Judul :
Peta Lokasi Pengambilan Data Primer
Lokasi :
Gedung Andi Hakim Nasoetion Rektorat IPB Keterangan : Skala : 1 : 303 Satuan : Meter Dosen Pembimbing :
Dr. Yudi Chadirin, S.Tp, M.Agr Dr. Ir. Erizal, M.Agr
Dikerjakan Oleh :
Kirana Ayu Pratiwi Sidik (F44110002)
Gambar :
Denah Lantai 4
Pengukuran kualitas udara
Pengukuran tingkat pencahayaan Pengukuran laju udara ventilasi alami
Pengukuran laju udara ventilasi mekanis
Pengukuran tingakat kebisingan A B C D E Lampiran 10 Lanjutan 44
50.00 50.00 10.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 10.00 10.00 7.00 3.00 2.00 6.00 2.00 3.00 4.00 3.00 10.00 50.00 10.00 10.00 5.00 5.00 3.50 6.50 10.00 B.2 B.2 B.2 B.1 B.1 B.1 B.3 B.3 B.3 D.3 D.1 D.2
Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor 2015
Judul :
Peta Lokasi Pengambilan Data Primer
Lokasi :
Gedung Andi Hakim Nasoetion Rektorat IPB Keterangan : Skala : 1 : 263 Satuan : Meter Dosen Pembimbing :
Dr. Yudi Chadirin, S.Tp, M.Agr Dr. Ir. Erizal, M.Agr
Dikerjakan Oleh :
Kirana Ayu Pratiwi Sidik (F44110002)
Gambar :
Denah Lantai 5
Pengukuran kualitas udara
Pengukuran tingkat pencahayaan Pengukuran laju udara ventilasi alami
Pengukuran laju udara ventilasi mekanis
Pengukuran tingakat kebisingan A B C D E Lampiran 10 Lanjutan 45
10.00 10.00 10.00 10.00 5.00 5.00 5.00 5.00 10.00 10.00 10.00 5.00 5.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 5.00 5.00 5.00 5.00 10.00 10.00 10.00 5.00 5.00 10.00 10.00
A
B
B
B
C
C
C
E
Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor 2015
Judul :
Peta Lokasi Pengambilan Data Primer
Lokasi :
Gedung Andi Hakim Nasoetion Rektorat IPB Keterangan : Skala : 1 : 208 Satuan : Meter Dosen Pembimbing :
Dr. Yudi Chadirin, S.Tp, M.Agr Dr. Ir. Erizal, M.Agr
Dikerjakan Oleh :
Kirana Ayu Pratiwi Sidik (F44110002)
Gambar :
Denah Lantai 6
Pengukuran kualitas udara
Pengukuran tingkat pencahayaan Pengukuran laju udara ventilasi alami
Pengukuran laju udara ventilasi mekanis
Pengukuran tingakat kebisingan A B C D E Lampiran 10 Lanjutan 46
47