• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

C. Kompetensi Kepribadian Guru Bimbingan dan Konsleing …

2. Ciri-ciri Kompetensi Kepribadian

Cavanagh (Syamsu 2010: 37-44) mengemukakan bahwa karateristik kepribadian guru bimbingan dan konseling sebagai berikut.

a. Pemahaman diri (self-knowledge)

Pemahaman diri ini berarti guru BK memahami dirinya dengan baik, dia memahami secara pasti apa yang dia lakukan, mengapa dia melakukan hal itu, dan masalah apa yang harus diaselesaikan. Pemahaman diri sangat penting, karena beberapa alasan sebagai berikut:

1) Guru BK yang memiliki persepsi yang akurat tentang dirinya cenderung

akan memiliki persepsi yang akurat juga tentang orang lain khususnya siswa.

2) Guru BK yang terampil dalam memahami dirinya, maka dia akan

terampil juga memahami orang lain.

3) Guru BK yang memahami dirinya, maka dia akan mampu mengajar

4) Pemahaman tentang diri memungkinkan guru BK untuk dapat merasa dan berkomunikasi secara jujur dengan orang lain.

b. Kompeten (competent)

Kompeten di sini adalah guru BK harus memiliki kuaitas fisik, intelektual, emosional, sosial, dan moral sebagai pribadi yang berguna. Kompetensi sangatlah penting bagi guru BK, sebab orang lain khususnya siswa akan belajar dan mengembangkan kompetensi-kompetensi yang diperlukan untuk mencapai kehidupan yang efektif dan bahagia.

c. Kesehatan psikologis

Guru BK dituntut memiliki kesehatan psikologis yang lebih baik dari siswanya. Hal ini penting karena kesehatan psikologis (psychological healt) guru BK akan mendasari pemahamannya terhadap perilaku dan keterampilannya. Guru BK yang kesehatan psikologisnya baik memiliki kualitas sebagai berikut:

1) Memperoleh pemuas dan kebutuhan rasa aman, cinta, kekuatan, dan seks.

2) Dapat mengatasi masalah-masalah pribadi yang dihadapinya.

3) Menyadari kelemahan dan keterbatasan kemampuan dirinya.

d. Dapat dipercaya (trustworthiness)

Kualitas ini berarti bahwa guru BK tidak menjadi ancaman penyebab kecemasan bagi siswa. Guru BK yang dipercaya cenderung memiliki kualitas sikap dan perilaku sebagai berikut:

1) Memiliki pribadi yang konsisten

2) Dapat dipercaya oleh orang lain, baik ucapannya maupun perbuatannya.

3) Tidak pernah membuat orang lain kecewa.

4) Bertanggung jawab, mampu merespon orang lain secara utuh,

danmampu membantu secara penuh. e. Jujur (honesty)

Guru BK dituntut untuk bersikap transparan (terbuka), autentik, dan asli (guine). Guru BK yang jujur memiliki karateristik sebagai berikut:

1) Bersikap kongruen, artinya sifat-sifat dirinya yang dipersepsi oleh dirinya sendiri sama seperti yang dipersepsikan oleh orang lain.

2) Memiliki pemahaman yang jelas tentang makna kejujuran.

f. Kekuatan (strength)

Kekuatan atau kemampuan guru BK sangat penting dalam menjalin hubungan dengan konseli, sebab dengan hal itu konseli akan merasa aman. Siswa akan memandang guru BK sebagai orang yang tabah dalam menghadapi masalah, dapat mendorong siswa untuk mengatasi masalahnya, dan dapat menanggulangi kebutuhan dan masalah pribadi.

g. Bersikap hangat

Bersikap hangat itu adalah ramah, penuh perhatian, dan memberikan kasih sayang. Guru BK yang memiliki sikap ramah terhadap orang lain dapat menjadi contoh bagi siswanya untuk bersikap ramah juga kepada orang lain.

h. Sabar (patience)

Melalui kesabaran guru BK dalam menjalin hubungan dengan siswa dapat membantu siswa untuk mengembangkan dirinya secara alami. Sikap sabar guru BK menunjukan lebih memperhatikan diri siswa daripada hasilnya. Sikap ramah ini diperlukan dalam membantu siswa menghadapai masalah yang sulit untuk dipecahkan. Selain itu, sikap sabar juga perlu ditunjukan pada saat guru BK berhadapan dengan siswa yang sering rebut di dalam kelas saan bimbingan.

i. Kepekaan (sensitivity)

Guru BK menyadari tentang adanya dinamika psikologis yang tersembunyi atau sifat-sifat mudah tersingung, baik pada diri konseli maupun pada dirinya sendiri. Dengan mennyadari hal ini, maka guru BK dapat memahami bahwa orang lain juga terutama siswa memiliki sifat-sifat tersembunyi dalam dirinya.

Menjadi guru BK yang berkepribadian baik memang bukan perkara mudah bagi guru BK, mengingat keadaan lingkungan selalu berubah-ubah setiap waktu sehingga kepribadian juga akan terus berubah. Namun tidak ada salahnya untuk terus belajar untuk merubah diri sendiri demi tercapainya tujuan layanan BK yang optimal di sekolah. Jika guru BK memiliki karateristik kepribadian seperti yang diungkapkan oleh Cavanagh di atas, maka tidak perlu diragukan lagi akan ketercapaian tujuan BK yang optimal di sekolah dan akan berimbas pada ketercapaian tujuan pendidikan nasional.

Penelitian ini hanya berfokus pada kompetensi kepribadian guru bimbingan dan konseling menurut persepsi siswa kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014. Kompetensi kepribadian guru BK yang merujuk pada kualitas pribadi guru BK yang berkenan dengan kemampuan menampilkan diri yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menghargai dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, individualitas, dan kebebasan untuk memilih, menunjukan stabilitas dan integritas yang kuat, dan menampilkan kinerja yang berkualitas tinggi.

3. Aspek-aspek Kompetensi Kepribadian Guru Bimbingan dan Konseling

Kompetensi kepribadian guru BK merujuk pada kualitas pribadi guru BK yang berkenan dengan kemampuan menampilakan diri yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menghargai dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, individualitas, dan kebebasan untuk memilih, menunjukan stabilitas dan integritas yang kuat, dan menampilkan kinerja yang berkualitas tinggi (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008 Tentang Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor).

a. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Karateristik ini memberikan gambaran bahwa guru bimbingan dan konseling dituntut untuk selalu bertindak dan berperilaku sesuai nilai, norma, dan moral yang berlaku. Ciri ini hendaknya tercermin pada diri guru bimbingan dan konseling dalam perilaku kesehariannya maupun dalam segala tindakan konseling yaitu dalam memperlakukan siswa, dan dalam

pengambilan keputusan ketika merancang pendekatan yang akan dipergunakan. Ciri ini juga hendaknya ditampilkan oleh guru BK dengan cara menjalankan kehidupan beragama dan menghargai pemeluk agama lain.

b. Menghargai dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, individualitas, dan kebebasan untuk memilih.

Guru BK yang berkualitas akan menampilkan perilaku yang menghargai dan mengembangkan potensi individu yaitu dalam hal ini adalah siswa, peduli terhadap kemaslahatan siswa, dan bersikap demokratis terhadap siswa. Guru bimbingan dan konseling juga hendaknya memandang siswa sebagai makhluk yang hidup dalam lingkaran dan suasana moral yang berlaku, sehingga keputusan konseling tidak hanya didasarkan pada pemikiran rasional semata-mata. Karateristik ini juga memiliki makna bahwa seorang guru bimbingan dan konseling hendaknya memperlakukan siswa sebagai individu normal yang sedang berkembang mencapai tingakat tugas perkembangannya dengan segala kekuatan dan kelemahannya yang hidup dalam suatu lingkungan masyarakat. Karateristik ini juga menunjuk kepada suatu perlakuan guru bimbingan dan konseling terhadap siswa dengan didasarkan pada anggapan bahwa siswa sama dengan dirinya sendiri sebagai makhluk yang harus dihargai dan tidak boleh diabaikan dalam perlakuan-perlakuan. Di samping itu, guru bimbingan dan konseling tidak boleh membeda-bedakan perlakuan kepada

siswa. Hendaknya siswa diperlakukan sama dan sederajat, baik dengan guru bimbingan dan konseling maupun dengan siswa lainnya.

c. Menunjukan integritas dan stabilitas yang kuat.

Guru bimbingan dan konseling hendaknya memiliki kepribadian yang utuh, sehingga ia tidak terpengaruh oleh suasana yang timbul pada saat konseling. Guru BK juga haruas mampu mengendalikan dirinya dari pengaruh suasana hati yang dialaminya sebagai guru bimbingan dan konseling, sebagai anggota keluarga atau masyarakat. Selain itu, guru BK juga harus memiliki kestabilan emosi yang mantap, agar ia tidak mudah larut atau terbawa oleh suasana emosional siswanya serta mampu berempati dengan baik terhadap keadaan yang dialami siswa.

d. Menampilkan kinerja yang berkualitas tinggi.

Ciri ini sangat diperlukan oleh seorang guru bimbingan dan konseling, sebab ia harus dapat mengambil keputusan tentang tindakan apa yang seharusnya dilakukan dalam menghadapi siswa yang seperti apapun kondisinya. Guru BK juga harus dapat menarik hati siswa karena banyak siswa yang sebelum bertemu dengan guru bimbingan dan konseling sudah mempunyai pandangan negatif terhadapnya. Banyak siswa yang bukannya terdorong untuk menemui guru BK, tetapi malah takut atau benci. Ciri ini juga menunjukankan bahwa guru BK perlu menampilkan perilaku yang cerdas, kreatif–inovatif, produktif, berdisplin, berpenampilan menarik dan menyenangkan,berkomunikasi secara efektif, dan humoris.

Dokumen terkait