• Tidak ada hasil yang ditemukan

CIRRHOSIS HEPATIS DESKRIPSI PENYAKIT!

Dalam dokumen EBOOK - 20 Penyakit Umum Di Indonesia (Halaman 87-91)

• Sirosis hepatis adalah suatu kondisi patologis dimana hepar mengalami fibrosis hepatis stadium akhir yang ditandai dengan kerusakan arsitektur hepar & pembentukan nodul regeneratif.

• Secara klinis, sirosis hepatis dibagi menjadi:

Compensated cirrhosis kondisi ketika sirosis masih belum / kurang menonjolkan adanya tanda & gejala.

Uncompensated cirrhosis kondisi ketika sirosis sudah menimbulkan tanda & gejala.

• Penyebab sirosis hepatis:

Infeksi (Hepatitis B-C-D viral, cytomegalovirus, toksoplasmosis) Herediter & metabolik (defisiensi α1-antitripsin, fanconi syndrome) ☺ Obat & toksik (alkohol, arsenik, obstruksi bilier)

KLASIFIKASI SIROSIS HEPATIS!

Secara konvensional, sirosis dibagi menjadi: • Makronodular ukuran nodul >3mm • Mikronodular ukuran nodul <3mm • Mixed (makronodular & mikronodular)

PATOGENESIS!

Sirosis alkoholik, dapat disebabkan karena:

• Hipoksia sentrilobular metabolisme dari alkohol akan meningkatkan konsumsi oksigen di daerah central, sehingga dapat menyebabkan hipoksemia dan cedera pada sel perisentral (sel yang terletak jauh dari aliran darah yang membawa oksigen).

• Infiltrasi neutrofil hepatosit yang memetabolisme alkohol akan melepaskan chemoattractant neutrofil. Neutrofil dapat menyebabkan cedera sel apabila melepaskan

sitokin, proteasa & oksigen intermediate.

• Pembentukan acetaldehyde-protein akibat metabolisme alkohol, akan menyebabkan pembentukan acetaldehyde-protein dimana akan berperan sebagai neoantigen & menghasilkan limfosit yang dapat menyerang hepatosit.

• Pembentukan radikal bebas radikal bebas terbentuk melalui jalur alternatif dari

metabolisme alkohol.

• Sitokin fibrosis alkoholik juga dipicu oleh IL-1, PDGF, TGF-β

Sirosis hepatis post-nekrosis (virus & toksik), dapat disebabkan karena:

• Berkaitan dengan sel stellat pada hepar.

• Pada kondisi normal, sel stellat berperan dalam keseimbangan pembentukan matriks ekstrasel dan degradasi sel.

• Apabila terpapar suatu faktor patologis (virus & toksik) secara terus menerus, akan menyebabkan perubahan fungsional sel stellat. Dimana, sel stellat akan menjadi sel

ANAMNESIS (TANDA GEJALA)!

• Compensated cirrhosis Asimtomatik

Lemah, lelah, anorexia, mual, Perasaan perut kembung / penuh

BB turun

Pada pria!!! Impotensi, testis mengecil, ginekomasti. • Uncompensated cirrhosis

☺ Gejala yang lebih menonjol dari compensated cirrhosis, diakibatkan kegagalan hati & hipertensi porta.

Rambut badan rontok

Demam ringan

Gangguan pembekuan darah (perdarahan gusi, epistaksis)

Muntah darah & melena

Perubahan mental (gangguan tidur, confusion, agitasi, coma) DIAGNOSIS BANDING!

• Viral hepatitis, alcoholic hepatitis • Infeksi bakteri

• Obstruksi billier • Keracunan obat

• DM, Wilson disease, hemochromatosis

KEADAAN UMUM!

• Kondisi umum: lemah, lelah • Status Gizi: BB turun

• Tingkat kesadaran: pada kondisi sirosis tahap lanjut terjadi gangguan mental.

VITAL SIGN!

• Tekanan Darah: - • Nadi: -

• Respirasi: -

• Suhu: Demam ringan / tidak demam

PEMERIKSAAN FISIK!

• Kepala-Leher

Ikterus (kulit & mebran mukosa)

Spider-angioma (wajah)

• Thorax

Ginekomastia (pada pria)

• Abdomen

Hepatomegali (pada kondisi awal sirosis), Pengecilan hepar (kondisi akhir

sirosis) apabila teraba, hepar terasa keras & bernodul. ☺ Splenomegali

• Ekstremitas

Spider-angioma (bahu & lengan)

Erythema Palmaris (pada regio thenar & hypothenar)

Muchrche (pada kuku terdapat semacam daerah membentuk pita putih

horizontal yang dipisahkan oleh warna normal kuku)

Kontraktur Dupuytren (fibrosis fascia Palmaris, menyebabkan gangguan

fleksi jari-jari) • Lain-lain:

Fetor hepatikum (bau nafas khas)

Atrofi testis hipogonadism (hanya pada sirosis alkoholik) dapat

menyebabkan impotensi & infertile.

PENJELASAN TEMUAN FISIK!

• Mengapa bisa terjadi ikterus? Hal ini karena peningkatan bilirubin darah (bilirubinemia) yang

melebihi 2-3mg/dl.

• Mengapa bisa muncul splenomegaly? Hal ini karena adanya kongesti darah oleh spleen akibat

hipertensi portal pada sirosis stadium lanjut.

• Mengapa bisa terjadi ascites? Hal ini akibat hipertensi porta & hipoalbuminemia.

• Mengapa bisa muncul spider angioma? Hal ini berkaitan dengan pelepasan estradiol atau

testosterone bebas dalam sirkulasi darah. Penanda tidak spesifik, karena ditemukan juga pada:

kehamilan, malnutrisi, bahkan pada orang normal (walaupun dengan lesi kecil).

• Mengapa bisa muncul erythema Palmaris? Hal ini berkaitan dengan metabolism hormone

estrogen. Penanda tidak spesifik, karena ditemukan juga pada: kehamilan, rheumatoid arthritis,

hipertiroidisme.

• Mengapa bisa muncul muchrche? Hal ini berkaitan dengan kondisi hipoalbuminemia. • Kontraktur Dupuytren? Hanya terdapat pada sirosis alkoholik. Dapat ditemukan pada: DM. • Mengapa bisa terjadi ginekomastia? Hal ini terjadi karena peningkatan androstenedion,

sehingga pada pria terjadi feminisasi.

• Mengapa bisa terjadi fetor hepatikum? Hal ini akibat peningkatan konsentrasi dimetil-sulfit pada darah.

PEMERIKSAAN LABORATORIUM!

• SGOT (AST) & SGPT (ALT) meningkat (peningkatan SGOT > SGPT)

• GGT (Gamma Glutamyl Transpeptidase) meningkat biasanya pada sirosis alkoholik • Bilirubin meningkat pada sirosis uncompensated

• Albumin menurun hal ini karena albumin disintesis oleh hepar, sedangkan sel hepar mengalami fibrosis, sehingga produksinya menurun.

• Globulin meningkat antigen (bakteri) menginduksi produksi imunoglobulin • Serum Natrium menurun (pada kondisi ascites)

• Pansitopenia akibat splenomegaly

PEMERIKSAAN RADIOGRAFI!

• USG

Mengamati permukaan hati, ukuran hati, sudut hati, homogenitas & masa. Mendeteksi splenomegaly & ascites

MANAJEMEN!

• Pemberian diet protein 1gram/kgBB & kalori sebanyak 2000-3000kkal/hari • Program penurunan berat badan

• Pada kondisi sirosis akibat hepatitis B:

Interferon alfa 3 MIU 3x/minggu (subkutan) anti-fibrosis, menurunkan

aktivitas sel stellat

Lamivudin 100mg/hari (oral)

• Pada kondisi sirosis akibat hepatitis C:

Interferon alfa 5 MIU 3x/minggu (subkutan) anti-fibrosis, menurunkan

aktivitas sel stellat

Ribavirin 800-1000mg/hari

• Transplantasi hepar

MANAJEMEN SIROSIS UNCOMPENSATED!

• Ascites

Diet rendah garam

Konsumsi obat diuretik (spironolakton 100-200mg/hari atau furosemide 20-40mg/hari)

Parasentesis dengan suportif pemberian albumin

• Encephalopathy hepatic pemberian laktulosa untuk ekskresi amonia • Varices esophageal

Pemberian propanolol (pre-hemorrhagic & post-hemorrhagic)

Pemberian somatostatin/ocreotide, skleroterapi & ligasi (saat hemorrhagic) • Peritonitis bakterial akibat infeksi ascites memberikan antibiotik (sefotaksim,

amoksilin, aminoglikosida)

• Syndrome hepatorenal menjaga keseimbangan air & garam

EDUKASI & PREVENTIF!

• Jaga kondisi tubuh, keseimbangan gizi, istirahat. • Menghindari asupan obat yang tidak perlu & alkohol.

FAKTOR PROGNOSIS!

• Child-Pugh Prognostic Index

Prognosis pasien sirosis yang akan menjalani operasi

Kelas A survival rate 1 tahun 100%, kadar bilirubin serum <35mg/dl, kadar albumin serum >35gr/dl, ascites tidak ada, encephalopathy tidak ada, nutrisi sempurna.

Kelas B survival rate 1 tahun 80%, kadar bilirubin serum 35-50mg/dl, kadar albumin serum 30-35gr/dl, ascites mudah dikontrol, encephalopathy ringan, nutrisi baik.

Kelas C survival rate 1 tahun 45%, kadar bilirubin serum >50mg/dl, kadar

albumin serum <30gr/dl, ascites sukar dikontrol, encephalopathy berat, gizi buruk.

ANEMIA

Dalam dokumen EBOOK - 20 Penyakit Umum Di Indonesia (Halaman 87-91)

Dokumen terkait