• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2.2 Client/server

Menurut Budi (2006), Client Server merupakan model konektivitas pada

jaringan yang membedakan fungsi komputer apakah sebagai client atau server. Client

Server ini menempatkan sebuah komputer sebagai server yang bertugas memberikan

layanan pada terminal-terminal lain (client) yang terhubung dalam sistem jaringan itu.

Server dapat bertugas untuk memberikan layanan share file (file server), printer

(printer server), jalur komunikasi (server komunikasi). Client/server memungkinkan

suatu aplikasi dapat diakses secara bersamaan dan dalam waktu yang bersamaan.

Pada arsitektur jaringan ini, client tidak dapat berfungsi sebagai server, tetapi

server dapat berfungsi sebagai client (server non-dedicated). Namun hal ini dihindari

agar arsitektur jaringan Client Server tidak berubah menjadi arsitektur jaringan Peer

to Peer (P2P).

Middleware

Dalam jaringan client/server, terjadi pembagian tugas antara komputer client dan

komputer server. Komputer client digunakan untuk melakukan permintaan,

sedangkan komputer server berfungsi untuk mengolah permintaan dari client dan

mengembalikan hasilnya pada client yang meminta. Prinsip kerja jaringan ini sebagai

berikut, dimana server menunggu permintaan dari client, memproses dan

memberikan hasilnya pada client, sedangkan client akan mengirimkan permintaan ke

server, menunggu proses dan melihat visualisasi hasil prosesnya. Sistem Client

Server ini tidak hanya diperuntukan bagi pembangunan sistem jaringan komputer

lokal, melainkan juga pembangunan jaringan komputer skala luas Sistem ini

menggunakan protokol utama Transmission Control Protokol/Internet

Protokol(TCP/IP).

2.2.1 Komponen Client Server

Pada dasarnya, Client Server dibentuk oleh tiga komponen dasar, yaitu client,

middleware,dan server seperti yang terlihat pada Gambar 2.1.

Client Server

Permintaaan

Layanan

1. Client

Client merupakan terminal yang digunakan oleh operator untuk meminta

layanan tertentu yang dibutuhkan. Terminal client dapat berupa PC, ponsel,

komunikator, robot, televisi dan peralatan lain yang membutuhkan informasi .

2. Middleware

Middleware merupakan komponen perantara yang memungkinkan client dan

server untuk saling terhubung dan berkomunikasi satu sama yang lain.

Middleware memiliki peran yang strategis karena dengan adanya middleware

maka client dapat mengirimkan pesan atau permintaan kepada server,

menterjemahkan pesan dari client agar dapat dimengerti oleh server,

menterjemahkan hasil proses dari server agar dapat dipahami oleh client dan

mengirimkan hasil proses yang telah diterjemahkan kembali ke client

3. Server

Server merupakan pihak yang menyediakan layanan. Secara umum, server

berperan menerima pesan permintaan layanan dari client, memproses

permintaan tersebut dan mengirimkan hasil permintaan kepada client.

2.2.2 Karakteristik Client/Server

1. Berbasis Layanan

Server memberikan sejumlah layanan yang dibutuhkan dan diminta oleh

client, antara lain: berbagi pakai berkas, data, peralatan pendukung, dan

2. Sumber daya yang digunakan bersama

Server mengelola sejumlah sumber daya yang dimilikinya agar dapat diakses

dan digunakan secara bersama-sama oleh terminal-terminal client yang

terhubung pada server.

3. Hubungan dan interaksi client/server

Hubungan yang terjadi antara server dan client adalah one to many yang

berarti satu server melayani banyak client. Dimana client meminta layanan

sedangkan server menanti permintaan layanan secara pasif.

4. Client tidak perlu mengetahui lokasi fisik server.

Server dapat terletak di berbagai lokasi yang belum tentu diketahui oleh

client. Walaupun demikian, client tetap dapat mengakses server untuk

mendapatkan layanan sesuai kebutuhannya.

5. Pertukaran berbasis pesan

Mekanisme dari Client Server berdasar pada pertukaran pesan. Pesan yang

dipertukarkan ialah permintaan layanan dan umpan balik dari permintaan

layanan tersebut.

6. Enkapsulasi layanan

Client tidak perlu mengetahui proses pengolahan permintaan yang terjadi

dalam server sehingga client tidak dapat mengontrol proses pengolahan

7. Skalabilitas

Skalabilitas ialah kemampuan untuk diperbesar dan diperkecil. Ukuran sistem

Client Server dapat diubah secara horizontal maupun vertikal berarti

berpindah ke server yang lebih besar atau lebih cepat atau mendistribusikan

tugas melayani client ke beberapa server . pengubahan horizontal berarti

menambah atau mengurangi jumlah client.

8. Konsistensi data

Data hanya dikelola pada server pusat sehingga konsistensi dan data lebih

terjamin dan biaya pemeliharaan pun menjadi lebih murah.

2.2.3 Arsitektur Client/Server

Arsitektur client/server memiliki beberapa model yang dapat digunakan, diantaranya

yaitu :

1. Model two-tier

Model ini terdiri dari dua tingkat, yaitu presentation layer dan database layer.

Berjalan pada mesin client, presentation layer berfungsi sebagai antarmuka

sistem dengan pengguna dan juga berfungsi sebagai tempat pengolahan informasi

(aplikasi). Tingkat yang kedua adalah database layer. Database adalah pusat

penyimpanan data. Berjalan di mesin server, database diatur dan diorganisasikan

oleh Database Management Sistem (DBMS). Database layer memberikan

layanan data kepada presentation layer yang terdapat pada mesin

Model arsitektur ini dapat dikelompokan menjadi dua macam, yaitu Thin

a. Thin Client-Thick Server

Pada arsitektur ini, client menjalankan satu fungsi, yaitu sebagai penyaji dari

tampilan aplikasi dan data yang diakses dari server. Hal ini berarti beban

server lebih tinggi dan server menjadi titik kritis dari sistem jaringan tersebut,

dimana server harus memberikan layanan penggunaan bersama

aplikasi-aplikasi(Aplication Server) dan data (Data atau File Server) kepada semua

client yang terhubung kepadanya.

b. Thick Client –Thin Server

Arsitektur ini sedikitnya memberi dua peran bagi client, dimana client tidak

hanya berperan sebagai penyaji interface saja, melainkan juga berfungsi

mengoperasikan aplikasi. Sementara itu, server hanya bertugas untuk

mengelola data saja sehingga beban client bertambah.

2. Model Three-tier

Three Tier merupakan arsitektur Client Server yang memisahkan antara data

(Data Management Tier), aplikasi (Middle Tier) dan penyajian (Presentation

Layer). Three Tier juga berfungsi untuk mengoptimalkan penggunaan sistem

jaringan internet, yang memungkinkan untuk menyediakan layanan transaksi

selama 24 jam dengan sekala yang luas hingga mancanegara

3. Model n-tier

Dalam perkembangan berikutnya, muncul istilah n-Tier dimana sebuah aplikasi

client server dibagi-bagi menjadi beberapa layer atau lapisan. Istilah n-Tier

terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu lapisan Presentation(Presentation

Layer), lapisan Application(Application Layer) atau logika bisnis(Bussiness Logic

Layer) dan lapisan data(data layer).

Dokumen terkait