4.1 Uji coba
Uji coba merupakan titik terpenting dalam membuat suatu aplikasi. Dimana kita dapat menilai seperti apakah aplikasi yang telah kita buat dan kita dapat mengetahui kekurangan apa saja yang terdapat dalam aplikasi yang telah dibuat.
Dalam aplikasi ini ada beberapa hal yang perlu di tes antara lain bisakah aplikasi tersebut memproses teks yang di inputkan, bagaimana file.wav yang nantinya dihasilkan, serta apakah rule atau aturan-aturan yang ada di aplikasi berjalan dengan baik.
4.1.1 Lingkungan Uji Coba
Lingkungan uji coba aplikasi ini dilakukan pada sebuah notebook Asus X42J dengan spesifikasi seperti berikut ini :
• Processor : Inter® core ™ i3 CPU M 380 @ 2,53GHz
• RAM : 4 GB
• OS : Windows 7 Home Premium 64-bit
4.2 Skenar io Pengujian
Hal yang pertama yang akan diuji adalah bagaimana aplikasi tersebut bekerja setelah diberi inputan yang sesuai dengan aturan-aturan yang disediakan mulai penggunaan 27 faktorial sehingga hanya akan menggunakan huruf saja serta penggunaan 42 faktorial dimana teks yang diinputkan selain berupa huruf dapat berupa angka mulai 0-9 serta beberapa symbol seperti : (titik dua), - ( tanda minus), ( (kurung buka), ) (kurung tutup), serta . (tanda titik). Dalam uji coba ini akan dilihat juga bagaimana hasil yang dihasilkan oleh aplikasi tersebut. Mulai dari file .wav yang dibuat, hingga tangga nada yang dibuat.
Selain itu akan dibahas juga tentang bagaimana dari kualitas nada yang dihasilkan oleh aplikasi tersebut. Kualitas yang dimaksud disini nantinya berupa size dari file yang dihasilkan, durasi dari file yang dihasilkan, simple rate serta bit depth dari file yang nantinya akan dihasilkan oleh aplikasi tersebut. Dimana semua entitas-entitas tersebut akan mempengaruhi bagaimana kualitas dari file nada yang berupa.wav tersebut.
Untuk mengetahui kualitas suara yang dihasilkan akan digunakan software Adobe Audition CSS 5. Software tersebut nantinya akan menunjukan kualitas dari audio (nada) yang nantinya dihasilkan. Software ini akan menunjukan berapa nilai nilai dari durasi audio, bit dept, channel suaranya pakah stereo atau mono, hingga nilai dari simple rate file tersebut.
4.3 Tahap Uji Coba
•Uji coba 1
Gambar 4.1 Uji coba 1 Tahap Enkripsi Stegano file
Disini aplikasi menggunakan 27 Faktorial dimana bisa menampung16 karakter yang hanya terdiri dari huruf, tanda baca spasi dan angka. Ini adalah tahap enkripsi data menjadi stegano file.
Teks yang diinputkan : “hello world” Isi angka : 1474967912327400
Hasil : C cis B c A d dis e f E fis g Dis Gis F gis D Cis a H h G Fis b
Hasil .wav : temp.wav Hasil .txt : clipboard.txt
Hasil .png (notasi) : pic_20124924_014911.png
Notasi gambar :
Gambar 4.2 Not Uji Coba 1
Hasil clipboard :
Tahap Deskripsi Stegano file
Disini aplikasi menggunakan 27 Faktorial dimana bisa menampung 16 karakter yang hanya terdiri dari huruf, tanda baca spasi dan angka. Ini adalah tahap deskripsi stegano file menjadi data.
Input : Hasil :
C cis B c A d dis e f E fis g Dis Gis F gis D Cis a H h G Fis b (setelah itu tekan button decrypt)
Gambar 4.4 Saat Input dan setelah Didekripsi
Gambar diatas menjelaskan ketika kolom hasil diinputkan sesuai hasil enkripsi sebelumnya yaitu C cis B c A d dis e f E fis g Dis Gis F gis D Cis a H h G Fis b, dan button Decrypt ditekan maka isi text dari aplikasi tersebut menampilkan isi text yang sama dari apa yang pertama kali di inputkan ketika akan menkripsi data text menjadi stego file.
Kesimpulan Uji Coba 1
Dari data-data yang telah disebutkan diatas dapat disimpulkan untuk mekanisme penginputan 27 faktorial dalam aplikasi tersebut tidak terdapat masalah.Dari data diatas juga dapat dismpulkan segala fungsi-fungsi aplikasi tersebut berjalan dengan baik tanpa terjadi error pada program.
Mengetahui kualitas sound dengan Adobe Audition
Di bagian pengujian ini sound yang dihasilkan oleh aplikasi dalam hal ini file temp.wav akan dilihat bagaimana kualitas suaranya dengan menggunakan software Adobe Audition. Pengukuran kualitas dari fie sound ini menggunakan parameter dari durasi suara, besar file, bit dept, serta simple rate dari file audio tersebut.
Gambar 4.5 Gelombang Frekuensi File
Disini menunjukan bagaimana nantinya gelombang frekuensi yang terbentuk ketika file tersebut dimainkan. Gambar di atas merupakan penggambilan gelombang frekuensi secara acak ketika file diputar.
Gambar 4.6 Gambar Properties yang Menunjukan Kualitas File
Bagian dari gambar properties tersebut yang akan dijadikan patokan dari kualitas file yang dihasilakan adalah Duration, Simple Rate, channels, serta bit depth dari file audio tersebut.
Dari gambar dapat dilihat bahwa file ini mempunya durasi selama 6 detik, Simple rate dari file audio ini 44100 Hz dengan 16 bit bit depth dimana semakin tinggi simple rate dan bit depth berarti semakin baik kualitas file tersebut. Dengan kualitas seperti ini file audio tersebut mempunyai kualitas yang sama dengan kualitas sebuah file standar audio CD. File audio tersebut juga menggunakan channel audio stereo yang artinya kualitas file tersebut diatas kualitas file mono.
•Uji coba 2
Gambar 4.7Uji coba 2 Tahap Enkripsi Stegano file
Untuk uji coba yang kedua aplikasi menggunakan 42 Faktorial dimana bisa menampung 13 karakter yang hanya terdiri dari huruf, tanda baca spasi,angka serta beberapa symbol seperti : (titik dua), - ( tanda minus), ( (kurung buka), ) (kurung tutup), dan . (tanda titik). Ini adalah tahap enkripsi data menjadi stegano file.
Teks yang diinputkan :“hello1 .:-()”
Isi angka : 5094482315244092734
Hasil : B D Gis e f A dis fis Cis g gis a h cis Fis E c F G b H Dis C d
Hasil .wav : temp.wav Hasil .txt : clipboard.txt
Hasil .png (notasi) : pic_20120724_080731.png Notasi gambar :
Gambar 4.8 Not Uji Coba 2
Hasil clipboard :
Tahap Deskripsi Stegano file
Disini aplikasi menggunakan 42 Faktorial dimana bisa menampung 13 karakter yang terdiri dari huruf, tanda baca spasi, angka serta beberapa symbol seperti : (titik dua), - ( tanda minus), ( (kurung buka), ) (kurung tutup), dan . (tanda titik). Ini adalah tahap deskripsi stegano file menjadi data.
Input : Hasil :
B D Gis e f A dis fis Cis g gis a h cis Fis E c F G b H Dis C d (setelah itu tekan button decrypt)
Gambar 4.10 Saat input dan setelah di dekripsi
Gambar diatas menjelaskan ketika kolom hasil diinputkan sesuai hasil enkripsi sebelumnya yaitu B D Gis e f A dis fis Cis g gis a h cis Fis E c F G b H Dis C d, dan button Decrypt ditekan maka isi text dari aplikasi tersebut menampilkan isi text yang sama dari apa yang pertama kali di inputkan ketika akan menkripsi data text menjadi stego file
Dari data-data yang telah disebutkan diatas dapat disimpulkan untuk mekanisme penginputan 42 faktorial dalam aplikasi tersebut tidak terdapat masalah.Dari data diatas juga dapat dismpulkan segala fungsi-fungsi aplikasi tersebut berjalan dengan baik tanpa terjadi error pada program.
Mengetahui kualitas sound dengan Adobe Audition
Secara garis besar kualitas file audio yang dihasilkan dari aplikasi dengan menggunakan 42 faktorial sama dengan menggunakana factorial. Mulai dari bit depet, sample rate, dan yang lainnya sama dengan uji coba yang sebelumnya. Mungkin disini yang membedakan hanya gelombang frekuensi yang dihasilkan dikarenakan susunan nada yang dihasilkan kedua aplikasi ini berbeda, selebihnya semua sama dengan uji coba pertama.
BAB V PENUTUP 5.1.1 Kesimpulan
Setelah melakukan serangkaian pengujian terhadap aplikasi menganalisa hasil yang didapatkan dari pengujian tersebut, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
a)Aplikasi ini dapat merubah inputan teks menjadi file audio wav yang merupakan kumpulan dari untaian-untaian nada yang terbentuk dari teks yang telah diinputkan sebelumnya. File audio wav tersebut nantinya akan menjadi sebuah stegano file untuk menyembunyikan informasi yang berupa inputan teks tersebut.
b)Dalam membangun aplikasi steganografi tersebut digunakan metode permutasi dengan algoritma shuffling atau swapping, metode tersebut merupakan cara dari aplikasi ini untuk membentuk suatu stegano file yang didalamnya terdapat sebuah hidden messages (pesan tersembunyi).
c)Secara fungsional aplikasi ini natinya akan membentuk menghasilkan 3 macam output atau keluaran antara lain file audio temp.wav yang merupakan bagian terpenti dan menjadi sebuah stegano file, clipboard.txt yang merupakan file .txt yang beris nada yang dihasilkan dari proses enkripsi serta pic.png yang merupakan gambaran dari notasi nada yang dibentuk dalam susunan not balok. Karena menggunakan metode-metode tersebut file stego yang nantinya
5.1.2 Saran
Dari beberapa kesimpulan yang diambil, dapat diambil saran – saran yang dapat digunakan dalam membuat suatu aplikasi :
a)Aplikasi ini memiliki aspek robustness yang cukup tinggi namun kurang memaksimalisasikan metode pengamananya mungkin nanti dalam pengembangannya dapat dimasukan metode kriptografi AES dalam aplikasi tersebut.
b)Diperlukannya tampilan yang lebih user friendly dalam perkembangan selanjutnya dikarenakan aplikasi kasih ini masih berupa aplikasi console yang dibangun menggunakan Visual Studio 2010 mungkin nantinya bisa digunakan windows form atau dengan dengan menggunakan web based.
DAFTAR PUSTAKA
Maulana, Ahmad Mansur, “Data Hiding Steganograph Pada File Image
Menggunakan Metode Least Significant Bit”, PENS-ITS, Surabaya, 2009 Kirovski, D., Malvar, H.S. , “Microsoft Audio Watermarking Tool”, IEEE, 2003. No name,”Steganography”, en.wikipedia.org/wiki/Steganography, tanggal akses
11 November 2011 pukul 17.30
No name,”File Format”, en.wikipedia.org/wiki/File_format, tanggal akses 11 November 2011 pukul 17.30
Ariyus, Dony (2006). Computer Security. Yogyakarta: Penerbit ANDI Wikipedia, Steganografihttp://id.wikipedia.org/wiki/steganografi
Sukrisno, Steganografi (http://mysukris.blogspot.com/2007/04/steganografi-eureka-i-found-it.html,
Peter Jerde, “Cards Explanation”
http://www.jerde.net/peter/cards/explanation.html
Bender,W. Gruhl, D. M. N. L. (August 1998). A.: Techniques for Data Hiding. PhD thesis.
Bender, D. Gruhl, N. A. L. (Februari 1996).Techniques for data hiding. IBM System, 35(3-4).
Johnson, N. F. (2006). http://www.jjtc.com/ihws98/jjgmu.html. Simmons., G. (1983). The prisoner’s problem and the subliminal channel. In Crypto’83:halaman 51–67.
[Westfeld, 1999] Westfeld, A. (1999). The steganographic algorithm, f5. http://wwwrn.inf.tu-dresden.de/Ÿwestfeld/f5.html.