• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA

2.6 E-Commerce

2.6.1. Pengertian E-Commerce

E-commerce menurut Turban dalam Sarwono dan Prihartono (2012 : 1) ialah transaksi bisnis atau proses membeli dan menjual atau tukar – menukar produk, jasa atau informasi melalui komputer. Sedangkaan menurut Laudon dalam Sarwono dan Prihartono (2012 : 1) e-commerce

ialah penggunaan internet dan web untuk transaksi bisnis, atau secara lebih formal e-commerce didefinisikan sebagai transaksi perdagangan yang dimungkinkan secara digital antara organisasi dengan organisasi atau dengan individual serta antar individual.

Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa e-commerce berkaitan dengan transaksi jual – beli yang dilakukan secara digital dengan menggunakan komputer yang tersambung dengan internet.

2.6.2. Fase – fase Per kembangan E-Commerce

E-commerce ( perniagaan elektronik ) sebagai bagian dari electronic bussines atau bisnis yang menggunakan electronic tranmission. Pada tahun 1970, e-commerce dikembangkan sebagai sarana transaksi pembayaran melalui internet yang disebut dengan Electronic Funds Transfer ( EFT ). EFT saat ittu hanya digunakan sebagai transaksi pembayaran atar organisasi bisnis besar.

Dalam perkembangan berikutnya ditemukan apa yang disebut dengan Electronic Data Interchange ( EDI ). EDI merupakan suatu teknologi yang digunakan untuk mentransfer secara rutin dokumen – dokumen secara elektronik yang pada perkembangan berikutnya digunakan sebagai sarana dalam transaksi keuangan serta transaksi – transaksi lainnya. Berbeda dengan EFT yang hanya digunakan oleh korporasi besar, maka EDI banyak digunakan oleh manufaktur, pengecer, penjualan jasa dan bisnis – bisnis lainnya.

Memasuki pekembangan internet hingga terciptanya teknologi World Wide Web ( WWW ) pada tahun 1990, maka pelaksanaan e-commerce menjadi semakin semarak. Karena semula internet hanya mampu menampilkan data saja, maka dengan adanya teknologi www internet dapat menampilkan gambar daan suara. Sehingga organisasi – organisasi bisnis yang menjalankan e-commerce dapat menempelkan gambar atau foto produk – produk mereka

Sejak tahun inilah semakin banyak organisasi bisnis yang memulai bisnis mereka di internet dengan memanfaatkan teknologi www mereka membuat website untuk menawarkan produk atau jasa mereka melalui alamat – alamat yang berdomain “dot com” (.com) . Alamat domain yang menggunakan e-commerce tersebut didesain berdasarkan kebutuhan perusahaan, dan sering disebut dengan situs e-commerce.

Dimulai tahun 2000 perkembangan e-commerce menjadi semakin pesat sehingga semakin banyak perusahaan – perusahaan menjalankan bisnis yang dilakukan. Potensi dari e-commerce sendiri, dapat dilihat dari prospek pengguna internet menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII, 12 Desember 2012) pengguna internet di Indonesia mencapai 63.000.000 (enam puluh tiga juta) orang atau sekitar 24,23% dari jumlah penduduk Indonesia. Berdasarkan hasil riset APJII untuk e-commerce, sebanyak 22,8% atau dari 63.000.000 (enam puluh tiga juta) pengguna internet mengaku pernah berbelanja online, sementara sisanya sebanyak 77,2% pengguna internet yang tidak melakukan belanja

online. Angka 22,8%tetap menjadi peluang yang besar jika bisnis masuk ke internet karena didukung dengan perkembangan akses internet semakin murah dan cepat yang akan meningkatkan jumlah pengguna internet. Dukungan dari sektor perbankan yang menyediakan fasilitas internet banking maupun sms banking, yang akan mempercepat proses transaksi. Biaya web hosting yang semakin murah, serta kemudahan dan murah membangun situs e-commerce yang didukung dengan tersedianya berbagai software open source (perangkat lunak sumber terbuka), seperti osCommerce, Magento, dan lain – lain.

Berdasarkan hal tersebut menunjukan betapa banyaknya manusia yang sadar akan keberadaan internet. Dengan adanya website, bahkan manusia mudah mendapatkan informasi mengenai apa saja, termasuk barang – barang kebutuhan, jasa, ataupun informasi lain melalui internet, sehingga dunia maya menjadi lahan bisnis yang menjanjikan.

Dengan demikian e-commerce merupakan jalan baru untuk memasuki peluang – peluang bisinis yang tidak ditemukan dalam bisnis konvensional, seperti pasar sasaran yang bersifat global untuk semuajenis produk, untuk semua tingkatan perusahaan, bahkan penjual – penjual dapat menjalankan e-commerce untuk mencapai pasar global. (http://www.apjii.or.id/v2/index.php/read/article/apjii-at-media/133/2012-pengguna-internet-di-indonesia-tembus-63-juta.html)

2.6.3. Tujuan Situs E-Commerce

Menurut Sarwono dan Prihartono (2012 : 83) tujuan dari situs e-commerce adalah :

1. Ruang Komunitas

Menjadikan portal e-commerce tidak sekedar portal belanja, tapi menjadi tempat berkumpulnya komunitas penjual ( merchant ) dengan membangun basis komunitas, membangun konsep pasar bukan sekedar tempat jual beli dan sebagai pusat informasi.

2. Commercialization ( Komerialisasi )

Tujuan utama dari commercialization adalah terjadinya penjualan, namun bukan hanya sekedar berjualan saja, tetapi setelah terjadi penjualan kemudian membangun hubungan yang lebih dekat dengan konsumen agar terjadi penjualan yang berkelanjutan. Selain itu, bersama – sama konsumen menciptakan produk yang benar-benar diinginkan pasar, dengan cara mendengarkan langsung bagaimana tanggapan konsumen setelah menggunakan produk atau jasa kita 3. Add Conection ( Menambah Koneksi )

Melalui kegiatan jual – beli dalam situs e-commerce, penjual dapat berkomunikasi dengan pembeli, selain itu penjual maupun pembeli dapat menambah koneksi. Menjaga hubungan agar selalu dekat dengan pelanggan, melalui kedekatan ini penjual menjaga agar pelanggan tidak meninggalkan mereka, jadi walaupun telah terjadi penjualan pelanggan tidak ditinggal begitu saja. Justru akan menambah koneksi

bagi penjual maupun pembeli. Hal ini untuk menciptakan penjualan yang berkelanjutan, menjadikan pelanggan fans berat produk kita, mengingatkan pelanggan akan keberadaan kita sekaligus memudahkan perusahaan dalam merespon feedback yang diberikan oleh pelanggan.

4. Characterization

Characterization adalah usaha perusahaan dalam meningkatkan brand awareness atau kesadaran terhadap brand sehingga konsumen dapat dengan mudah mengingat, mengenali, dan membedakan dengan jelas brand kita dengan yang lain.

5. Conversation

Kegiatan hampir sama dengan promosi hanya saja dalam conversation tidak hanya promosi melainkan membentuk komunitas untuk membicarakan apa yang perusahaan lakukan sehingga konsumen ikut berperan serta dalam promosi tersebut. Pengelolaan yang berorientasi pada pelayanan, kombinasi konsepsi pelayanan konvensional dan virtual. Sifatnya lebih responsif ( respon yang cepat dan ramah ), dinamis, informatif, dan komunikatif.

2.6.4. Peranan Situs E-Commerce

Peranan dalam perdagangan secara elektronik sangat didukung dengan adanya internet, karena internet sudah menjadi sarana utama dalam proses transaksi. Tanpa adanya internet, maka perdagangan secara

elektronik ini tidak akan pernah terlaksana bahkan tidak akan mewujudkan website dengan e-commerce.

Menurut Sarwono dan Prihartono (2012 : 28) peranan situs e-commerce bagi penjual ataupun pembeli adalah sebagai berikut :

1. Menjadi media utama terjadinya transaksi bisnis secara online.

2. Memungkinkan website perusahaan dapat di ketahui oleh konsumen di seluruh dunia.

3. Memungkinkan pihak penjual atau perusahaan yang akan menjual produk atau jasa secara online.

4. Memungkinkan pihak penjual atau perusahaan yang menjual produk dan jasa mempunyai pasar global..

5. Memungkinkan pihak penjual atau perusahaan yang menjual produk atau jasa berkomunikasi secara cepat dengan konsumen.

6. Memungkinkan pihak perusahaan melakukan brand building untuk produk – produknya secara lebih cepat dan luas.

7. Memudahkan pihak perusahaan membangun relasi dengan konsumen secara lebih cepat dengan biaya yang murah ataupun secara gratis.

2.6.5. Manfaat Situs E-Commerce

Dalam hal menggunakan menggunakan situs e-commerce ini, ada bebarapa hal yang dapat dirasakan penjual tentang manfaat dari situs e-commerce yaitu (Suyanto 2003 : 16) :

1. Penyesuaian yang cepat terhadap kondisi pasar

Perusahaan dapat dengan cepat menambahkan produk pada penawaran mereka serta mengubah harga dan deskripsi.

2. Biaya yang lebih rendah

Pemasaran online mencegah biaya pengelolaan toko dan biaya sewa, asuransi, dan prasarana yang menyertainya. Mereka dapat membuat katalog digital dengan biaya yang lebih jauh rendah daripada biaya percetakan dan pengiriman katalog kertas.

3. Pemupukan hubungan

Penjual dapat berbicara langsung dengan pelanggan dan belajar lebih banyak dari mereka.

4. Pengukuran besar pemirsa

Penjual dapat mengetahui berapa banyak orang yang mengunjungi situs online mereka dan berapa banyak yang singgah di tempat tertentu dalam situs tersebut. Informasi ini dapat membantu penjual meningkatkan penawaran dan iklan mereka.

Manfaat bagi konsumen yaitu :

1. Memungkinkan pelanggan untuk berbelanja atau melakukan transaksi lain selama 24 jam sehari sepanjang tahun dari hampir setiap lokasi. 2. Memberikan lebih banyak pilihan kepada pelanggan.

3. Pengiriman menjadi sangat cepat.

5. Memberi tempat bagi para pelanggan lain di electronic community dan bertukar pikiran serta pengalaman.

6. Memudahkan persaingan yang ada pada akhirnya akan menghasilkan diskon secara substansial.

2.6.6. Tipe - tipe Situs E-Ccommerce 1. Business to Business (B2B)

B2B adalah kegiatan atau transaksi yang di lakukan antar perusahaan ke perusahaan. Penyelenggara pelayanan ini yang mengatur atau melayani transaksi binis antar organisasi bisnis. Penyelenggara pelayanan ini berfungsi sebagai perantara bagi organisasi bisnis yang sedang melakukan transaksi jual – beli .

Contohnya: Perusahaan A menjual produknya ke perusahaan B. 2. Business to Customer (B2C)

Kegiatan atau transaksi yang di lakukan antara perusahaan dengan konsumen. B2C merupakan pelayanan secara langsung kepada konsumen melalui barang atau jasa. Dengan penjualan langsung di internet dan pemesanan dapat langsung dilakukan oleh konsumen karena biaya sudah tercantum.

Contohnya: Seorang konsumen membeli produk yang dihasilkan oleh perusahaan A.

3. Consumer to Consumer (C2C)

Kegiatan ini terjadi ketika seorang individu melakukan penjualan produk atau jasa kepada individu lainnya. C2C merupakan salah satu model e-commerce dalam hal ini konsumen menjual secara langsung pada konsumen yang lain, atau dapat dapat juga dikatakatan sebagai transaksi jual-beli antar konsumen. Aktivias C2C dapat dilakukan dengan berbagai cara melalui internet. Jutaan orang melakukan transaksi pembelian dan penjualan pada eBay dan ratusan web site lelang. Aktivitas C2C lainnya adalah iklan klasifikasian, jasa personal, pertukaran, penjualan propertis virtual dan jasa pendukung

2.6.7. Fitur – fitur Situs E-Commerce

Sebuah situs e-commerce biasanya memiliki fitur – fitur sebagai berikut :

1. Etalase/halaman (display) yang memuat nama, deskripsi dan harga barang atau jasa yang ditawarkan.

2. Katalog yang bisa dieksplorasi isinya dengan mudah untuk mencari produk atau jasa yang diinginkan, umumnya difasilitasi dengan fungsi search atau cari.

3. Shopping cart ( keranjang belanja ), yaitu tempat kita menaruh barang – barang atau jasa yang kita inginkan. Memuat nama barang, quantity dan harga serta jumlah bayar, umumnya dilengkapi dengan automatic

calculation yang dapat dimunculkan informasi nominal pembayaran yang harus dilakukan.

4. Payment Method umumnya menawarkan tiga metode cara bayar, yaitu cash/transfer/debit, kredit dengan kartu kredit dan COD ( Cash On Delivery ).

5. Sistem Pengiriman ( Delivery Method ) , umunya berafiliasi dengan pihak ketiga atau perusahaan jasa pengiriman barang dengan berbagai layanannya yang dapat dipilih oleh pembeli misalnya layanan kiriman sampai pada hari yang sama, keesokan harinya dan lain – lain.

6. Contact Link berisi alamat atau nomor telepom atau saluran lain seperti e-mail atau kontak lain yang dimiliki, hingga dapat digunakan untuk komunikasi antara pembeli dan penjual, umumnya disertakan pula contact form yang terdiri dari field – field untuk memasukan identitas pengirim ( nama, e-mail, ataupun website ) serta berita atau pesan yang ingin disampaikan isi pesan yang disampaikan melalui contact form umumnya dapat diteruskan kepada penjual/pengelola/pemilik web dalam bentuk e-mail.

7. Uploader biasanya digunakan untuk mengirimkan file sisipan (attachment) yang diperlukan dalam proses produksi barang yang ditawarkan. Misalnya adalah gambar desain yang berasal dari calon pembeli untuk digunakan sebagai acuan pembuatan barang yang akan diproduksi oleh penjual. Uploader juga digunakan oleh penjual dalam meng-upload gambar produk atau jasa yang akan dijual.

8. FAQ (Frequently Asked Question) adalah berbagai macam sejenis pertanyaan yang umumnya diajukan oleh calon pembeli kepada penjual, misalnya cara pesan, garansi produk, minimun pembelian dan lain – lain.

2.6.8. Kegiatan dan Mekanisme dalam Situs E-Commerce

Dalam menggunakan situs e-commerce penjual ataupun perusahaan harus mengetahui, bagaimana kegiatan dan mekanisme dalam situs e-commerce. Menurut Sarwono dan Prihartono (2012 : 33) ada beberapa kegiatan dan mekanisme dalam situs e-commerce yang mana keduanya saling berkaitan. Kegiatan dan mekanisme tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1

Kegiatan dan Mekanisme dalam Situs E-Commer ce

Kegiatan Mekanisme

Mencari informasi, Pasar – pasar elektronik membandingkan,

dan menganalisis

Portal dan Mail

Jual, beli dan E-catalog, Search Engine

Pertukaran dan Direktori

Komunikasi, E-auction

Kolaborasi dan Pembelajaran

Layanan Social

Hiburan Network

Meningkatkan Dunia Virtual

Kinerja

Rekruitmen Keamanan Proses

dan Layanan Pemesanan dan

Pelanggan Pembayaran

Berdasarkan gambar diatas dapat diuraikan bahwa setiap kegiatan dalam situs commerce akan berkaitan dengan jenis mekanisme dalam e-commerce. Berikut uraiannya :

1. Untuk kegiatan mencari informasi mengenai produk atau jasa yang diperlukan oleh konsumen, maka konsumen akan melihat – lihat e-market (electronic market), mall dan portal, search engine ( mesin pencari ), direktori dan e-catalog ( katalog elektronik ).

2. Untuk kegiatan jual – beli dan pertukaran barang, maka orang akan mengacu pada market, search engine, direktori dan catalog serta e-auction ( elektronik lelang ).

3. Untuk kegiatan komunikasi, kolaborasi dan pembelajaran, maka orang akan berhubungan dengan search engine, direktori dan e-catalog, dunia virtual, dan layanan social network.

4. Untuk kegiatan hiburan, maka orang akan berhubungan dengan search engine, direktori dan e-catalog, dunia virtual, dan layanan social network.

5. Untuk upaya peningkatan kinerja orang akan berhubungan dengan search engine, direktori dan e-catalog, dunia virtual, dan layanan social network.

6. Untuk kegiatan rekruitmen dan layanan pelanggan maka orang akan berhubungan dengan dunia virtual dan layanan social network serta keamanan proses pembayaran.

2.6.9. Karakteristik Transaksi dalam Situs E-Commerce

Berbeda dengan transaksi perdagangan biasa, transaksi e-commerce memiliki beberapa karakteristik yang sangat khusus yaitu (Sakti, 2001; 35) :

1. Transaksi Tanpa Batas

Sebelum era internet, batas-batas geografi menjadi penghalang suatu perusahaan atau individu yang ingin go international . Sehingga hanya perusahaan atau individu dengan modal besar yang dapat memasarkan produknya ke luar negeri. Dewasa ini dengan internet pengusaha kecil dan menengah dapat memasarkan produknya secara internasional cukup dengan hanya membuat situs web dan mendaftarkannya pada mesin pencari, maka pelanggan dari seluruh dunia dapat mengakses situs tersebut dan melakukan transaksi secara online.

2. Transaksi Anonim

Para penjual dan pembeli dalam transaksi melalui internet tidak harus bertemu muka satu sama lainnya. Penjual tidak memerlukan nama dari pembeli sepanjang mengenai pembayarannya telah diotorisasi oleh penyedia sistem pembayaran yang ditentukan, yang biasanya dengan kartu kredit.

3. Produk Digital dan Non digital

Produk-produk digital seperti software computer, musik, dan produk lain yang bersifat digital dapat dipasarkan melalui internet dengan cara download secara elektronik. Dalam perkembangannya objek yang

ditawarkan melalui internet juga meliputi barang-barang kebutuhan hidup lainya.

4. Produk Barang Tidak Berwujud

Banyak perusahaan yang bergerak dalam bidang e-commerce dengan menawarkan barang tidak berwujud seperti data, software, dan ide-ide yang dijual melaui internet.

2.6.10.Keuntungan dan Kerugian Situs E-Commerce

Menurut Sarwono dan Prihartono (2012 : 216) dalam perkembangannya situs e-commerce terus mengalami perubahan agar selalu memberikan yang terbaik dalam memfasilitasi antara penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi secara online. Hal tersebut membuat situs e-commerce dinilai memiliki keuntungan – keuntungan yang dapat dirasakan penjual maupun pembeli antara lain :

1. Keberadaan situs e-commerce memiliki jangkauan yang lebih luas, karena dilakukan melalui internet yang akan melampaui batas – batas geografis hingga ke konsumen global.

2. Pihak penjual dapat memperoleh konsumen – konsumen baru melalui internet.

3. Dengan adanya situs e-commerce dapat menghemat sumber daya yang ada secara fisik ( ruang/toko dan karyawan )

5. Menyediakan perbandingan belanja mengenai apa yang konsumen beli berdasarkan harga – harga yang ada di e-mall.

6. Situs e-commerce menyediakan informasi yang banyak mengenai keterkaitan produk atau jasa yang dijual dengan cepat.

7. Menciptakan komunikasi sasaran terhadap pasar yang dituju untuk mengomunikasikan produk – produk baru.

8. Situs e-commerce buka setiap saat selama 24 jam tanpa berhenti dan dapat dioperasikan melalui mobile phone.

9. Situs e-commerce memfasilitasi penjual untuk selalu aktif dalam memasarkan pruduk barang atau jasa lebih meluas.

10.Menciptakan pasar dan produk khusus yang biasanya sulit didapat melalui toko – toko fisik.

Disamping keuntungan – keuntungan diatas, terdapat beberapa kerugian dalam situs e-commerce, diantaranya :

1. Kemungkinan terjadi kecurangan (fraud) dalam e-commerce besar karena transaksi dilakukan melalui internet tanpa tatap muka langsung. 2. Kompetitor banyak dimana batas persaingan hanya sebatas satu “klik”

mouse di tangan konsumen.

3. Keamanan transaksi rawan karena sistem komputer dan jaringan pihak penjual dan pembeli mudah ditembus oleh pihak lain.

4. Ada saatnya konsumen ingin membeli produk yang tidak dapat dilakukan secara online karena konsumen ingin mengalami apa yang

dia perlukan, misalnya konsumen akan membeli mobil, maka yang bersangkut tidak dapat mencobanya melalui internet.

2.6.11.Keamanan Situs E-Commerce

Keamanan ( security ) situs e-commerce secara umum merupakan salah satu komponen atau service yang dibutuhkan untuk menjalankan e-commerce. Beberapa bagian dari keamanan ini sudah dibahas diatas dalam bagian tersendiri. Seperti infrastruktur kunci publik, dan privacy untuk menjamin keamanan, perlu adanya kemampuan dalam bidang ini yang dapat diperoleh melalui penelitian dan pemahaman. Beberapa topik issues yang harus dikuasai antara lain :

1. Teknologi Kriptografi

Teknologi kriptografi menjelaskan bagaimana mengamankan data dengan menggunakan enkripsi. Berbagai sistem sudah dikembangkan sepeti sistem private key dan public key. Penguasaan algoritma popular digunakan untuk mengamankan data juga sangat penting. Salah satu masalah dalam mengamankan enkripsi adalah bagaimana memastikan bahwa hanya sang penerima yang dapat mengakses data. Kita dapat menggembok data dan mengirimkannya bersama kuncinya ke alamat tujuan, untuk memastikan kunci itu tidak dicuri orang di tengah jalan, salah satu cara untuk memecahkannya adalah bahwa penerima mengirimkan gemboknya, tetapi tidak mengirimkan kuncinya. Dengan

enkripsi yang kompleks akan sangat sulit bagi orang itu untuk mengakses data yang sudah digembok.

2. One Time Password

Penggunaan password yang hanya dapat dipakai sebanyak satu kali. Biasanya password angka digital yang merandom angka setiap kali transaksi.

3. Konsultan Keamanan

Konsultan, organisasi, dan institusi yang bergerak di bidang keamanan dapat membantu meningkatkan dan menjaga keamanan akun ataupun situs. Contoh organisasi yang bergerak di bidang ini adalah IDCERT. Jadi keamanan merupakan salah satu elemen penting yang harus diperhatikan oleh pelaku bisnis terutama yang menerapkan e-commerce.

Dokumen terkait