• Tidak ada hasil yang ditemukan

commit to user

Berdasarkan hasil pengujian dan analisis pada Tabel 4.19 dan 4.20 diketahui bahwa:

1. Penambahan serat meningkatkan kuat tekan dan kuat tarik belah beton.

2. Penambahan fly ash menurunkan kuat tekan dan kuat tarik belah beton karena ada fase dimana kuat tekan dan kuat tarik belah beton di bawah beton normal sehingga perlu diperhatikan penggunaan fly ash terkait dengan waktu, waktu pengerasan (setting time) beton fly ash menjadi lebih lama bila d ibandingkan dengan beton tanpa fly ash.

3. Penambahan serat meningkatkan beban maksimum yang mampu ditahan benda uji HBK dan lendutan maksimum saat benda uji HBK runtuh.

4. Penambahan fly ash menurunkan beban maksimum yang mampu ditahan benda uji HBK.

5. Kombinasi penambahan serat dan fly ash menurunkan beban maksimum benda uji HBK tetapi meningkatkan lendutan maksimum benda uji HBK saat runtuh.

6. Penambahan serat menurunkan faktor daktilitas benda uji HBK, sedangkan penambahan fly ash meningkatkan faktor daktilitas benda uji HBK karena perubahan beban maksimum yang mampu ditahan HBK mempengaruhi titik leleh benda uji HBK.

7. Kombinasi penambahan serat dan fly ash meningkatkan faktor daktilitas benda uji HBK dan meningkatkan beban maksimum yang mampu ditahan HBK dibandingkan benda uji yang hanya ditambahkan fly ash.

4.3.7. Pembahasan

1. Pengujian kuat desak beton pada Tabel 4.6 mendapatkan nilai kuat desak beton serat+fly ash rata-rata mengalami penurunan sebesar 43,34 % dari beton normal. Menurunnya kuat desak beton serat+fly ash rata-rata membuat modulus elastisitas beton serat+fly ash (Ec) juga mengalami penurunan.

2. Pengujian kuat tarik belah beton pada Tabel 4.7 didapatkan nilai kuat tarik belah beton serat+fly ash rata-rata mengalami penurunan sebesar 9,82 %.

commit to user

3. Pengujian HBK beton normal dan HBK beton serat+fly ash pada Gambar 4.1 sampai Gambar 4.7 didapatkan hasil bahwa benda uji HBK beton serat+fly ash rata mempunyai serapan energi lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata HBK beton normal, hal ini diketahui dari grafik lendutan dan beban yang menunjukan bahwa rata-rata HBK beton serat+fly ash mempunyai luasan yang lebih kecil dari rata-rata HBK beton normal. Hasil analisis diketahui bahwa rata-rata titik leleh dan beban maksimum HBK beton serat+fly ash lebih rendah dari pada rata-rata HBK beton normal. Tabel 4.11, didapatkan hasil bahwa rata-rata titik leleh HBK beton serat+fly ash mengalami penurunan 24,14 % pada arah beban dan 4,37 % pada arah lendutan. Benda uji HBK beton serat+fly ash rata-rata mengalami penurunan beban maksimum sebesar 24,24 %.

4. Berdasarkan hasil pengujian strain indikator diketahui bahwa tegangan beton belum mencapai tegangan maksimum dan tegangan baja belum mencapai tegangan lelehnya. Berdasarkan hasil pengujian bahan didapatkan bahwa kuat desak rata-rata beton normal sebesar 20,79 MPa dan kuat desak rata-rata beton serat+fly ash sebesar 11,78 MPa, sementara hasil pengujian kuat tarik baja diketahui nilai tegangan leleh baja ulir 13 mm sebesar 378,06 MPa. Analisa dari pengujian strain indikator didapatkan nilai tegangan HBK beton normal maksimum sebesar 11,144 MPa dan tegangan HBK beton serat+fly ash maksimum sebesar 7,114 MPa. Sementara tegangan baja maksimum pada HBK beton normal sebesar 160,400 MPa dan tegangan baja maksimum pada HBK beton serat+fly ash sebesar 239,600 MPa. Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa lokasi beton yang ditinjau belum mencapai beban maksimum dan lokasi baja tulangan yang ditinjau belum mencapai beban leleh, hal ini dikarenakan lokasi yang ditinjau belum mengalami kerusakan (runtuh) sementara joint dari benda uji HBK telah mengalami kerusakan (runtuh).

5. Berdasarkan Tabel 4.14. dapat dilihat bahwa faktor daktilitas benda uji HBK beton serat+fly ash rata-rata lebih besar dari rata-rata benda uji HBK beton normal. Berdasarkan hasil analisis benda uji HBK beton serat+fly ash didapatkan faktor daktilitas rata-rata sebesar 3,239 dengan prosentase

commit to user

kenaikan sebesar 27,47 % dibandingkan faktor daktilitas benda uji HBK beton normal rata-rata sebesar 2,541. Benda uji HBK beton serat+fly ash mempunyai faktor daktilitas rata-rata yang lebih besar karena dengan penambahan serat sebesar 10 kg/m3 dan kadar fly ash 25% sebagai bahan pengganti semen membuat benda uji HBK beton serat+fly ash mengalami kenaikan lendutan yang cukup besar sementara kenaikan beban sangat kecil pada saat benda uji mencapai titik leleh.

6. Berdasarkan Tabel 4.15 dapat dilihat bahwa kekakuan benda uji HBK beton serat+fly ash pada saat kondisi leleh maupun runtuh lebih kecil dibandingkan benda uji HBK beton normal. Kekakuan benda uji HBK beton serat+fly ash rata-rata pada saat yield maupun failure yaitu sebesar Ky = 0,335 dan Ku = 0,091 lebih kecil dibandingkan kekakuan benda uji HBK beton normal rata-rata yaitu Ky = 0,414 dan Ku = 0,147. Nilai kekakuan mengalami penurunan seiring dengan penambahan siklus pembebanan.

7. Berdasarkan pengamatan pola retak awal untuk benda uji HBK beton normal rata-rata dimulai dengan retak lentur pada kolom bawah dan retak geser pada joint. Kerusakan cenderung terjadi pada joint sehingga terjad i kegagalan struktur pada joint HBK beton normal. Benda uji HBK beton normal ke-1 terjadi retak maksimum sebesar 6 mm, benda uji HBK ke-2 terjadi retak maksimum sebesar 8 mm dan benda uji HBK beton normal ke-3 terjadi retak maksimum sebesar 8 mm. Benda uji HBK beton normal ke-2 dan ke-3 terjadi spalling.

8. Berdasarkan pengamatan pola retak awal untuk benda uji HBK beton serat+fly ash rata-rata dimulai dengan retak lentur pada kolom bawah, kemudian retak mulai menyerang joint pada benda uji HBK beton serat+fly ash ke-1 pada siklus pembebanan ke-4 yaitu pada beban 4 kN, benda uji HBK beton serat+fly ash ke-2 pada siklus pembebanan ke-4 yaitu pada beban 4 kN dan benda uji HBK beton serat+fly ash ke-3 pada siklus pembebanan ke-4 yaitu pada beban 4 kN. Kerusakan cenderung terjadi pada joint sehingga terjad i kegagalan struktur pada joint HBK beton serat+fly ash. Benda uji HBK beton serat+fly ash ke-1 terjadi retak maksimum sebesar 6 mm, benda uji HBK beton serat+fly ash ke-2 terjadi retak maksimum sebesar 12 mm dan benda uji

commit to user

HBK beton serat+fly ash ke-3 terjadi retak maksimum sebesar 10 mm. Benda uji HBK beton serat+fly ash ke-2 terjadi spalling.

Dokumen terkait