• Tidak ada hasil yang ditemukan

Company manages liabilities and asset with excellence.

Dalam dokumen Asuransi Bina Dana Arta Tbk 2015 (Halaman 116-120)

iii. Proses penanganan klaim dapat dinilai baik, dimana ABDA telah memiliki kerjasama dengan berbagai macam vendor klaim antara lain bengkel rekanan baik itu authorize maupun umum, supplier sparepart serta vendor klaim non motor lainnya yang akan mempercepat proses klaim.

iv. Sumber daya manusia di Divisi Klaim baik, telah diatur pembagian load kerja, jam kerja, kesempatan untuk berkarir dan pendidikan yang sudah berjalan dan terus dikembangkan.

v. Sistem dan kualitas data di Klaim Terpadu baik dengan dikembangkannya system klaim secara internal sesuai kebutuhan ABDA. Pengembangan berkesinambungan terus dijalankan.

vi. Pemantauan Portofolio Klaim berjalan baik dimana secara rutin tiap bulan diterbitkan report yang menunjukan posisi klaim dan loss ratio.

vii. Kebocoran klaim (claim leakage), saat ini perusahaan memiliki system yang terintegrasi sehingga setiap pengeluaran dan persetujuan klaim akan termonitor dengan baik.

viii.Program reasuransi telah tersedia dan dijalankan secara konsisten untuk memastikan ABDA dapat membayar klaim. Monitoring terus dikembangkan agar dapat memastikan recovery dari reasuransi dapat segera diterima.

ix. Kecurangan klaim (fraud). Saat ini sudah cukup baik dengan pencegahan berupa security dan autority yang berlapis dan ditentukan.

• Proses distribusi produk asuransi dilakukan dengan baik dimana saat ini perusahaan memiliki 36 cabang yang digunakan sebagai jalur pemasaran dengan perjanjian kerjasama dengan rekanan bisnis, agen maupun broker yang menyebutkan struktur komisi secara jelas.

• Pelaksanaan review oleh pihak independen dilakukan dengan cukup baik. Auditor Internal secara berkala melaksanakan program review dan pengawasan atas implementasi kebijakan pengendalian internal pada unit-unit kerja. Di tahun 2015, Auditor Internal memberikan pendapat atas pelaksanaan aktivitas pengendalian internal di 25 lokasi operasional Kantor cabang dan Kantor Pemasaran dengan menggunakan metode pemeringkatan yang dilaporkan kepada Komite Audit, Direksi dan Manajemen Unit setiap tahun sekali.

iii. The process of claims handling is excellent, in which ABDA have had cooperation with a wide range of claim vendors from workshops, either authorized or general, suppliers of spare parts, as well as vendor for non-motor claims,which will accelerate the claims process.

iv. The Claims Division has excellent human resources with existing and growing preset load sharing, working hours, career and education opportunities.

v. Claim system and data quality are well integrated upon the development of internal claim system according to ABDA need and it has an on going development. vi. Monitoring Portfolio of Claims has been

properly executed with regular monthly report showing the position of claims and loss ratio.

vii. Claim leakage, currently the Company has established an integrated system thus every expenditure and approval of claims will be well monitored.

viii.Reinsurance program has been provided and implemented consistently to ensure ABDA be able to pay claims. Monitoring continues to be developed in order to ensure the recovery of reinsurance can be promptly accepted.

ix. Claim fraud has been handled quite well with prevention in the form of layered security and authority.

The process of distribution of insurance products is well performed, and currently the Company has 36 branches as marketing channels with cooperation agreements with business partners, agents and broker stated the commission structure clearly.

Review is conducted by independent party and has been done fairly well. Internal auditors periodically conducts review and monitoring program for the implementation of internal control policies on the working units. In 2015, the Internal Auditor gives an opinion on internal control activities implementation in 25 operating locations of Branches and Sales Offices using the ranking method, and is reported to the Audit Committee, the Board of Directors and Management Unit annually.

9.7. Risiko Dukungan Dana 1. Kemampuan Pendanaan

Kemampuan permodalan Perusahaan yang sangat kuat tercermin dari modal sendiri yang dimiliki Perusahaan per 31 Desember 2015 sebesar Rp. 1,2 triliun. Dengan demikian modal sendiri yang dimiliki Perusahaan jauh melampaui ketentuan permodalan sebagaimana tertuang pada PP No.81/2008 yang mensyaratkan modal sendiri minimum sebesar Rp. 100 miliar di akhir tahun 2014.

Sedangkan Rasio Pencapaian Tingkat Solvabilitas Perusahaan per 31 Desember 2015 (triwulan IV) tercatat sebesar 290,55%. Dengan demikian tingkat solvabilitas Perusahaan juga melampaui ketentuan yang ditetapkan yang tertuang pada Peraturan Menteri Keuangan No.53/ PMK.010/2012 dimana tingkat solvabilitas paling rendah sebesar 120% dari modal minimum berbasis resiko.

2. Tambahan Pendanaan / Permodalan

Sumber penambahan permodalan Perusahaan cukup tinggi yaitu Perusahaan telah menawarkan sahamnya kepada masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia sejak tahun 1989, dengan demikian Perusahaan dapat menambah permodalannya melalui penawaran umum terbatas.

10. PERKARA PENTING YANG SEDANG DIHADAPI PERUSAHAAN

KASUS NAMING RIGHT Perdata

Perusahaan terdaftar sebagai Tergugat I di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dalam perkara Perdata yang diajukan oleh P4A sebagai Penggugat dalam sengketa mengenai hak kepemilikan atau pemakaian naming right “PLAZA ABDA” yg dimiliki oleh Perusahaan. Putusan Perkara yang dikeluarkan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 24 November 2010, memutuskan antara lain: Menolak gugatan yang diajukan penggugat dan menyatakan nama gedung perkantoran yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman Kaveling 59 No.77 Jakarta Selatan bernama PLAZA ABDA. Melalui serangkaian proses banding sampai dengan kasasi yang dilakukan oleh P4A, pada tanggal 21 Oktober 2015 ABDA menerima Reelas Putusan tanggal 9 Oktober 2015, yang putusannya antara lain:

Mengabulkan gugatan Penggugat dan menghukum Tergugat I atau siapapun yang mendapat hak daripadanya untuk segera mencabut, membongkar dan memindahkan/menurunkan nama Plaza ABDA.

9.7. Funding Support Risk 1. Funding Capability

The Company has a strong capital capability reflected in its equity capital per December 31, 2015 amounted to Rp. 1.2 trillion. Thus the equity capital far exceeded the capital requirements as set forth in Regulation No.81 / 2008, which requires a minimum equity of Rp. 100 billion at the end of 2014.

While the Company Solvency Ratios Achievement Rate per December 31, 2015 (the IV quarter) stood at 290,55%. Thus the Company’s solvency is also surpassed the conditions set forth in the Regulation of the Minister of Finance No. 53 / PMK.010 / 2012 on the minimum target of solvency of 120% of the minimum risk-based capital.

2. Additional Funding / Capital

The Company’s sources for additional capital is quite strong since the Company has offered its shares to public through Indonesia Stock Exchange since 1989, thus the Company can increase its capital through Rights Issues.

10. MATERIAL LITIGATION FACING THE COMPANY

NAMING RIGHT Perdata

The Company was named as the Defendant Iat the South Jakarta District Court in the civil case filed by P4A as the Plaintiff, in the dispute regarding the ownership or the use of naming right of “PLAZA ABDA”, which is owned by the Company. Based on the Decision in Civil Case No. 317/Pdt.G/2010/ PN.Jkt.Sel issued by the South Jakarta District Court on 24 November 2010, decided, among other things:

Reject demands from Plaintiff and Stated the name of the building at Jalan Jendral Sudirman Kav. 59 No. 77, Jakarta Selatan as PLAZA ABDA.

Through series of the appeal processes, until the cassation made by P4A, on October 21, 2015, ABDA received the Release of the Decision dated October 9, 2015, the decision of which include:

Granting Plaintiff’s claim in part and punishing the Defendant I or any rightful parties to immediately dismantle, disassemble, and move / put down the Plaza ABDA name.

On October 29, 2015, we as a Defendant I has already carried out the decision from the Supreme Court of the Republic of Indonesia to remove, disassemble and move / put down the Plaza ABDA

ETIKA BISNIS DAN BUDAYA PERUSAHAAN

Etika Bisnis dan Pedoman Perilaku merupakan dasar dalam pelaksanaan GcG yang dikembangkan menjadi Budaya Perusahaan.

Nilai-nilai Perusahaan yang dianut dan disepakati oleh seluruh karyawan ABDA menyatukan kami menjadi INSAN ABDA yang mengedepankan Integritas, Kerja sama Tim yang solid, Tangguh dan Fokus kepada pelanggan.

Nilai-nilai Perusahaan ini senantiasa disosialisasikan kepada seluruh level karyawan, dan merupakan materi sosialisasi pada kegiatan Orientasi Karyawan Baru. Penjabaran Nilai-nilai Perusahaan dan Etika Bisnis yang dianut Perusahaan membentuk Pedoman Perilaku Insan ABDA yang tercermin dalam setiap Pedoman Operasi Perusahaan.

BUSINESS ETHICS AND CORPORATE CULTURE

Business Ethics and the Code of Conduct are as a basis for implementing GCG which has been developed into the Corporate Culture.

Corporate Values adopted and agreed upon by all ABDA’s employees have united the employees to be INSAN ABDA bringip up Integrity, Solid Teamwork, Perseverance, and Focus on Customers.

The Corporate Values were continually socialized to all levels of employees, and introduced in each the Induction Training of New Employees.

The elaboration of Corporate Values and Business Ethics adopted by the Company are compiled into the Code of Conduct for INSAN ABDA and reflected in the Company’s Operations Guidelines.

Pada Tanggal 29 Oktober 2015, kami selaku Tergugat I sudah melaksanakan Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia dengan mencabut, membongkar dan memindahkan/menurunkan nama Plaza ABDA .

Dalam dokumen Asuransi Bina Dana Arta Tbk 2015 (Halaman 116-120)

Dokumen terkait