• Tidak ada hasil yang ditemukan

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Grup mereklasifikasi pinjaman utang jangka

Dalam dokumen Financial report 2014 (Halaman 121-124)

pendek pada tanggal 31 Desember 2013 ke akun utang usaha-pihak ketiga dan pinjaman jangka panjang, untuk penyajian yang tepat:

The Group reclassified its short-term loans as of December 31, 2013, to trade payables-third parties and long-term debts, for proper presentation purposes:

As previously As

31 Desember 2013 reported Reclassification Reclassified December 31, 2013

Pinjaman jangka pendek 2.558.679 (2.558.679) - Short-term loan

Utang usaha Trade payables

Pihak ketiga 8.006.504 2.362.336 10.368.840 Third parties

Pinjaman jangka panjang yang

akan jatuh tempo dalam Current maturities of long-term

satu tahun 6.970.099 90.465 7.060.564 debts

Pinjaman jangka panjang

- setelah dikurangi bagian

yang akan jatuh tempo dalam Long-term debts - net of

116

(continued) Manajemen berkeyakinan bahwa reklasifikasi

tersebut di atas tidak berdampak signifikan pada rasio finansial Grup pada tanggal 31 Desember 2013 dan laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The management believes that the above reclassification has no significant impact on the financial ratios of the Group as of December 31, 2013 and on the consolidated financial statements as a whole.

36. LABA PER SAHAM 36. EARNINGS PER SHARE

Laba per saham dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham pada tahun yang bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar masing-

masing sebanyak 800.371.500 saham dan

800.123.833 saham pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

Earnings per share is calculated by dividing the income for the year by the weighted average number of shares outstanding during the year. The weighted average number of shares outstanding is 800,371,500 shares and 800,123,833 shares as of December 31, 2014 and 2013, respectively.

Perusahaan tidak menghitung laba per saham dilusian karena tidak terdapat dampak dilutif yang potensial (anti dilutif) dari saham biasa.

The Company did not compute diluted earnings per share since there were no potentially dilutive ordinary shares (anti-dilutive).

37. PERISTIWA SETELAH TANGGAL PERIODE PELAPORAN

37. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD

Pada tanggal 24 Februari 2015, SC dan PT Citra Tubindo Engineering (CTE), pihak berelasi, mengadakan perjanjian sewa menyewa, dimana SC setuju untuk menyewakan sebuah gudang dan open yard di Kawasan Industri Kabil kepada CTE dengan pembayaran sewa sebesar AS$36.096 per bulan selama sepuluh (10) tahun mulai tanggal 24 Februari 2015 dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu sepuluh (10) tahun berikutnya atas kesepakatan kedua belah pihak. Perjanjian ini dapat dihentikan sebelum akhir masa sewa, dengan ketentuan bahwa pihak yang akan mengakhiri perjanjian memberikan pemberitahuan sebelumnya kepada pihak lainnya paling lambat satu (1) tahun sebelum berakhirnya masa sewa.

On February 24, 2015, SC and PT Citra Tubindo Engineering (CTE), a related party, entered into a lease agreement, whereby SC agreed to lease a warehouse and an open yard at Kabil Industrial Estate to CTE with lease payment amounting to US$36,096 per month for ten (10) years starting from February 24, 2015 and can be extended for the next ten (10) years based on the agreement by both parties. This agreement can be terminated before the end of its term, provided that the party ending the agreement gives a prior notice to the other party not later than one (1) year before the expiration of the rental term.

CTE akan membayar uang jaminan kepada SC pada saat penandatanganan perjanjian ini sebesar AS$108.288 atau setara dengan masa sewa tiga (3) bulan, yang akan dikembalikan (tanpa bunga) oleh SC kepada CTE setelah jangka waktu sewa menyewa ini berakhir dan akan dilakukan pemotongan atas kewajiban-kewajiban CTE yang belum terpenuhi.

CTE will place a security deposit to SC upon signing the agreement amounting to US$108,288 or equivalent to three (3) months lease period and it will be refunded (without interest) by SC to CTE after the expiration of the lease period and if there is due from CTE, it will be net off with any liabilities.

SC dan CTE sepakat bahwa kenaikan harga sewa dapat dilakukan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.

SC and CTE agreed that the lease payments can be increased based on the agreement by both parties.

Berikut ini adalah revisi Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Grup tetapi belum efektif pada tanggal 31 Desember 2014:

The following are the revised Financial Accounting Standards (SAK) issued by Indonesian Institute of Accoutants which are relevant to the Company’s financial reporting but are not yet effective as of December 31, 2014:

Berlaku efektif untuk periode yang dimulai atau setelah tanggal 1 Januari 2015:

Effective for periods beginning on or after January 1, 2015:

i. PSAK No. 1 (Revisi 2013): Penyajian Laporan Keuangan, yang diadopsi dari IAS 1.

i. PSAK No. 1 (Revised 2013): Presentation of Financial Statements, adopted from IAS 1. PSAK ini mengubah penyajian kelompok pos-

pos dalam Pendapatan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi.

This PSAK changes the grouping of items presented in Other Comprehensive Income. Items that could be reclassified to profit or loss would be presented separately from items that will never be reclassified.

ii. PSAK No. 4 (Revisi 2013): Laporan Keuangan Tersendiri, yang diadopsi dari IAS 4.

ii. PSAK No. 4 (Revised 2013): Separate Financial Statements, adopted from IAS 4. PSAK ini hanya mengatur persyaratan

akuntansi ketika entitas induk menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan. Pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian diatur dalam PSAK No. 65.

This PSAK prescribes only the accounting requirements when a parent entity prepares separate financial statements as additional information. Accounting for consolidated financial statements is determined in PSAK No. 65.

iii. PSAK No. 15 (Revisi 2013): Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama, yang diadopsi dari IAS 28.

iii. PSAK No. 15 (Revised 2013): Investments in Associates and Joint Ventures, adopted from IAS 28.

PSAK ini mengatur penerapan metode ekuitas pada investasi ventura bersama dan juga entitas asosiasi.

This PSAK describes the application of the equity method to investments in joint ventures in addition to associates.

iv. PSAK No. 24 (Revisi 2013): Imbalan Kerja, yang diadopsi dari IAS 19.

iv. PSAK No. 24 (Revised 2013): Employee Benefits, adopted from IAS 19.

PSAK ini, antara lain, menghapus mekanisme koridor dan mengubah pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk

menyederhanakan klarifikasi dan

pengungkapan.

This PSAK, among other, removes the corridor mechanism and amends contingent liability disclosures to simple clarifications and disclosures.

v. PSAK No. 65: Laporan Keuangan

Konsolidasian, yang diadopsi dari IFRS 10.

v. PSAK No. 65: Consolidated Financial Statements, adopted from IFRS 10.

PSAK ini menggantikan porsi PSAK No. 4 (Revisi 2009) yang mengenai pengaturan

akuntansi untuk laporan keuangan

konsolidasian, menetapkan prinsip

penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian ketika entitas mengendalikan satu atau lebih entitas lain.

This PSAK replaces the portion of PSAK No. 4 (Revised 2009) that addresses the accounting for consolidated financial statements, establishes principles for the presentation and preparation of consolidated financial statements when an entity controls one or more other entities.

vi. PSAK No. 66: Pengaturan bersama, yang diadopsi dari IFRS 11.

vi. PSAK No. 66: Joint Arrangements, adopted from IFRS 11.

PSAK ini menggantikan PSAK No. 12 (Revisi 2009) dan ISAK No. 12. PSAK ini menghapus opsi metode konsolidasi proporsional untuk mencatat bagian ventura bersama.

This PSAK replaces PSAK No. 12 (Revised 2009) and ISAK No. 12. This PSAK removes the option to account for jointly controlled entities using proportionate consolidation.

118 Berlaku efektif untuk periode yang dimulai atau setelah tanggal 1 Januari 2015 (lanjutan):

Effective for periods beginning on or after January 1, 2015 (continued):

vii. PSAK No. 68: Pengukuran Nilai Wajar, yang diadopsi dari IFRS 13.

vii. PSAK No. 68: Fair Value Measurement, adopted from IFRS 13.

PSAK ini memberikan panduan tentang bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diizinkan.

This PSAK provides guidance on how to measure fair value when fair value is required or permitted.

Grup sedang mengevaluasi dan belum

menentukan dampak dari standar baru maupun revisi di atas terhadap laporan keuangan konsolidasiannya.

The Group is presently evaluating and has not yet determined the effects of the aforementioned new and revised standards on its consolidated financial statements.

Dalam dokumen Financial report 2014 (Halaman 121-124)

Dokumen terkait