• Tidak ada hasil yang ditemukan

CONSUMER FINANCING RECEIVABLES – NET

Dalam dokumen Laporan Keuangan CFIN 311213 (Halaman 44-49)

Piutang pembiayaan konsumen memiliki suku bunga tetap, sehingga Perusahaan terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk).

The consumer financing receivables are arranged at fixed interest rates, thus exposing the Company to fair value interest rate risk.

2013 2012

Rp'000 Rp'000

Piutang pembiayaan konsumen 3.142.756.876 2.656.047.537 Consumer financing receivables

Pendapatan pembiayaan Unearned consumer financing

konsumen belum diakui (503.904.034) (394.657.632) income receivables

Jumlah 2.638.852.842 2.261.389.905 Total

Cadangan kerugian penurunan nilai (26.192.620) (17.599.863) Allow ance for impairment losses

Bersih 2.612.660.222 2.243.790.042 Net

Jumlah angsuran pembiayaan konsumen sesuai dengan sisa angsuran jatuh temponya pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

Total consumer financing installments based on remaining term to maturity as of December 31, 2013 and 2012 are as follow:

2013 2012

Rp'000 Rp'000

Telah jatuh tempo 52.468.628 42.962.631 Past due receivables Satu tahun berikutnya 1.573.069.804 1.429.345.916 The follow ing year Dua tahun berikutnya 985.827.152 864.287.093 The second follow ing years Tiga tahun berikutnya atau lebih 531.391.292 319.451.897 The third follow ing years or later

Jumlah 3.142.756.876 2.656.047.537 Total

Aset yang dibiayai oleh Perusahaan adalah kendaraan baru dan bekas, dengan tenor pembiayaan adalah 1 - 5 tahun dengan mayoritas pembiayaan di tenor 3 tahun.

Assets funded by the Company are new and used vehicles with period of financing ranging from 1 - 5 years with majority tenor of within 3 years.

Biaya-biaya yang timbul, sehubungan dengan perolehan aset pembiayaan konsumen, dibebankan kepada nasabah.

Additional cost arises, related to leased assets are charged to customers.

Perusahaan menggunakan piutang pembiayaan konsumen sebagai jaminan utang bank dan surat berharga utang yang diterbitkan (Catatan 16 dan 21). Jumlah piutang pembiayaan konsumen (setelah dikurangi pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui) yang dijaminkan masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

The Company uses consumer financing receivables as collateral for bank loans and debt securities issued (Notes 16 and 21). Consumer financing receivables (net of unearned consumer financing income) pledged as collateral, respectively, as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:

2013 2012

Rp'000 Rp'000

Jam inan Utang Bank Bank Loan Collateral

Pihak berelasi Related party

Rupiah Rupiah

Bank Pan Indonesia 108.540.346 - Bank Pan Indonesia

Pihak ketiga Third parties

Bank Negara Indonesia 309.398.045 69.523.500 Bank Negara Indonesia Bank Central Asia 238.111.255 29.874.257 Bank Central Asia

Bank BJB 183.723.218 167.885.922 Bank BJB

Bank Danamon 121.455.706 104.950.594 Bank Danamon

Bank Victoria International 53.990.177 - Bank Victoria International

Bank Mandiri 10.590.569 48.447.720 Bank Mandiri

Bank International Indonesia 3.968.150 29.518.197 Bank International Indonesia

Bank Hana - 159.152 Bank Hana

Jam inan surat berharga utang

yang diterbitkan Debt securities Issued Collateral

Medium Term Notes I Clipan Finance Medium Term Notes I Clipan Finance Indonesia Tahun 2012 293.096.796 349.945.314 Indonesia Year 2012

Obligasi Clipan Finance Indonesia III Bonds III Clipan Finance Indonesia Tahun 2011 170.427.169 237.026.625 Year 2011

Jumlah 1.493.301.431 1.037.331.281 Total

Jumlah piutang pembiayaan konsumen yang direstrukturisasi yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 3.321.889 ribu dan Rp 1.150.439 ribu pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

Amount of consumer financing receivables being restructured that are neither past due nor impaired as of December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp 3,321,889 thousand and Rp 1,150,439 thousand, respectively.

Piutang pembiayaan konsumen dijamin dengan kendaraan bermotor (baru dan bekas) yang dibiayai oleh Perusahaan dan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) dari kendaraan yang bersangkutan.

The consumer financing receivables are secured by motor vehicles (new and secondhand) financed by the Company and Vehicle Document of Ownership (BPKB) of the related vehicle.

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

The changes in the allowance for impairment losses as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:

2013 2012

Rp'000 Rp'000

Saldo aw al tahun 17.599.863 16.753.875 Balance at beginning of year

Penyisihan tahun berjalan Provision (reversal of provision) for the year

Individual 38.886.198 52.046.860 Individual

Kolektif 10.653.376 (5.571.544) Collective

Akrual bunga pada piutang yang Accrued interest on impaired

mengalami penurunan nilai (2.390.954) (2.890.711) receivables

Penghapusan (38.555.863) (42.738.617) Write-off

Saldo akhir tahun 26.192.620 17.599.863 Balance at end of year Manajemen berpendapat bahwa cadangan

kerugian penurunan nilai dan agunan yang diterima dari konsumen telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen.

The management believes that the amount of impairment losses and the value of collateral received from consumers are adequate to cover the possible losses that might arise from uncollectible consumer financing receivables.

9. TAGIHAN ANJAK PIUTANG 9. FACTORING RECEIVABLES

Tagihan anjak piutang memiliki suku bunga tetap, sehingga Perusahaan terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk).

The factoring receivables is arranged at fixed interest rates, thus exposing the Company to fair value interest rate risk.

2013 2012

Rp'000 Rp'000

Tagihan anjak piutang 2.323.559.942 1.357.567.353 Factoring receivables Pendapatan anjak piutang

belum diakui (166.116.182) (142.536.085) Unearned factoring income

Jumlah 2.157.443.760 1.215.031.268 Total

Cadangan kerugian penurunan nilai (494.970) (109.731) Allow ance for impairment losses

Bersih 2.156.948.790 1.214.921.537 Net

Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun 17,79% 16,74% Average annual effective interest rate

Jangka waktu tagihan anjak piutang berdasarkan periode dalam perjanjian adalah 26 hari sampai dengan 1 tahun dan dapat diperpanjang.

The term of factoring receivables based on the agreements are 26 days up to 1 year and can be extended.

Tagihan anjak piutang memiliki jaminan tambahan berupa tanah dan bangunan.

Factoring receivables have additional collateral in the form of land and buildings.

Perusahaan menggunakan tagihan anjak piutang masing-masing sebesar Rp 173.979.167 ribu dan Rp 310.517.832 ribu pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 sebagai jaminan surat berharga utang yang diterbitkan untuk obligasi Clipan Finance Indonesia III Tahun 2011 ke Bank Mega selaku wali amanat (Catatan 21).

The Company uses factoring receivables amounting to Rp 173,979,167 thousand and Rp 310,517,832 thousand as of December 31, 2013 and 2012, respectively, as collateral for debt securities issued for Bonds III Clipan Finance Indonesia Year 2011 to Bank Mega as the trustee (Note 21).

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

The changes in the allowance for impairment losses for the years then ended December 31, 2013 and 2012 are as follows:

2013 2012

Rp'000 Rp'000

Saldo aw al tahun 109.731 329.683 Balance at beginning of year

Penyisihan tahun berjalan Provision for the year

Individual 615.441 40.175 Individual

Akrual bunga pada piutang yang Accrued interest on impaired

mengalami penurunan nilai (230.202) (260.127) receivables

Saldo akhir tahun 494.970 109.731 Balance at end of year

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai dan agunan yang diterima dari nasabah telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya tagihan anjak piutang.

The management believes that the amount of allowance for impairment losses and the value of collateral received from consumers are adequate to cover the possible losses that might arise from uncollectible factoring receivables.

10. PIUTANG LAIN-LAIN 10. OTHER RECEIVABLES

2013 2012

Rp'000 Rp'000

Pihak berelasi Related parties

Piutang karyaw an 6.140.901 5.707.947 Employee receivables

Lain-lain 1.438.893 172.015 Others

Subjumlah 7.579.794 5.879.962 Subtotal

Pihak ketiga Third parties

Piutang karyaw an 2.191.977 2.722.242 Employee receivables

Lain-lain 12.254.836 13.016.587 Others

Subjumlah 14.446.813 15.738.829 Subtotal

Jumlah 22.026.607 21.618.791 Total

Pada tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 tidak diadakan penyisihan penurunan nilai karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih.

In the years ended December 31, 2013 and 2012, the allowance for impairment losses on other receivables is not established, because the management believes that such receivables are collectible.

Piutang karyawan merupakan pinjaman keuangan biasa, pinjaman untuk pembiayaan pemilikan rumah dan kendaraan bermotor yang diberikan kepada direksi dan karyawan dengan tingkat bunga 0% - 6% per tahun. Jangka waktu pinjaman 1 - 8 tahun dan sisa umur sampai dengan jatuh tempo adalah 1 bulan sampai dengan 96 bulan.

Employee receivables represent ordinary financial loans, housing and car loans for directors and employees with annual interest rates of 0% - 6%. Employee receivables are due within 1 - 8 years and have remaining periods from statement of financial position date to maturity date for 1 – 96 months.

Piutang lain-lain kepada pihak ketiga terutama merupakan uang muka untuk kegiatan operasional dan piutang asuransi.

Other receivables to third parties primarily represent prepaid for operational activities and insurance receivable.

Piutang lain-lain kepada pihak berelasi terutama merupakan piutang bunga atas deposito berjangka dan investasi jangka pendek (Catatan 5 dan 6).

Other receivables to related parties primarily represent interest receivable from time deposit and short-term investment (Notes 5 and 6).

11. BIAYA DIBAYAR DIMUKA 11. PREPAID EXPENSES

2013 2012

Rp'000 Rp'000

Sew a 5.083.810 3.217.573 Rent

Beban ditangguhkan Deferred expense

Pihak berelasi 312.500 287.078 Related party Pihak ketiga 178.571 997.917 Third parties Asuransi 489.818 527.296 Insurance Lainnya 243.671 149.876 Others

Jumlah 6.308.370 5.179.740 Total

12. PROPERTI INVESTASI 12. INVESTMENT PROPERTIES

1 Januari/ 31 Desember/

January 1, Penambahan/ Pengurangan/ December 31,

2013 Additions Deduction 2013

Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000

Biaya Perolehan Cost

Tanah 1.945.500 - - 1.945.500 Land

Fasilitas bangunan 1.354.500 - - 1.354.500 Building facilities

Jumlah 3.300.000 - - 3.300.000 Total

Akum ulasi Penyusutan Accum ulated depreciation:

Fasilitas bangunan 869.138 67.725 - 936.863 Building facilities

Jumlah 869.138 67.725 - 936.863 Total

Jum lah Tercatat 2.430.862 2.363.137 Net Carrying Value

1 Januari/ 31 Desember/

January 1, Penambahan/ Pengurangan/ December 31,

2012 Additions Deduction 2012

Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000

Biaya Perolehan Cost

Tanah 1.945.500 - - 1.945.500 Land

Fasilitas bangunan 1.354.500 - - 1.354.500 Building facilities

Jumlah 3.300.000 - - 3.300.000 Total

Akum ulasi Penyusutan Accum ulated depreciation:

Fasilitas bangunan 801.413 67.725 - 869.138 Building facilities

Jumlah 801.413 67.725 - 869.138 Total

Perusahaan memiliki dua bidang tanah yang disewa operasi di Ruko Permata Hijau Blok D17 dan D18 dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 (dua puluh) tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 8 Januari 2028. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.

The Company owns two leased land at Ruko Permata Hijau Blok D17 and D18 with Building Use Right (HGB) for 20 (twenty) years expiring on January 8, 2028. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the land rights since all the land was acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, seluruh properti investasi, kecuali tanah, telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kepada PT Panin Insurance (pihak berelasi), dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 1.200.000 ribu dan Rp 500.000 ribu. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

As of December 31, 2013 and 2012 all investment properties, except for land, are insured against fire risk to PT Panin Insurance (related parties) for Rp 1,200,000 thousand and Rp 500,000 thousand, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.

Estimasi nilai wajar properti investasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing- masing sebesar Rp 5.000.000 ribu dan Rp 3.500.000 ribu.

The estimated fair value of the investment properties as of December 31, 2013 and 2012, amounted to Rp 5,000,000 thousand and Rp 3,500,000 thousand, respectively.

Dalam dokumen Laporan Keuangan CFIN 311213 (Halaman 44-49)