• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada simulasi kali ini kita mulai memasuki permasalahan seputar persediaan (Inventory), adapun pada sistem persediaan sendiri sudah digambarkan pada Gambar 2.11 . Dimana sistem persediaan merupakan sistem yang memiliki peninjauan berkala panjang N saat tingkat persediaan sudah diketahui.

Perintah tersebut dibuat untuk membawa tingkat persediaan sampai ketingkat M. Pada akhir periode dalam pertinjauan pertama kuantitas order di tempatkan menjadi Ql. Sedangkan dalam sistem persediaan istilah lead time yaitu panjang waktu antara penerimaan pesanan dengan pengiriman diakumulasikan adalah NOL. Dimana permintaan sendiri biasanya tdak diketahui secara pasti, sehingga jumlah pesansanan bersifat Probabilistik. Pada periode atau waktu tertentu permintaan telah terlihat menjadi seragam pada gambar 2.11, namun pada kenyataanya permintaan tersebut biasanya juga tidak seragam dan dia bersifat Fluktuatif dari waktu ke waktu. Kemungkinan semua permintaan yang ada akan terjadi pada awal waktu siklus, dan lainya juga memiliki Lead Time atau waktu tunggu yang acak dari beberapa proses yang ada.

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 6

Jurusan : Teknik Industri Modul : 6

Kode Mata Kuliah : 52213702 Halaman : 39

Nama Mata Kuliah : Simulasi Komputer Tahun : 2017

Halaman 35 Terdapat catatan bahwa dalam siklus kedua memiliki jumlah persediaan yang kian menurun hingga diwah nol, maka hal tersebut menunjukan adanya kekurangan (Shortage) pada persediaan yang ada. Pada gambar 2.11 juga menggambarkan bahwa di beberapa unit terjadi Backorder atau tidak terpenuhinya perminntaan yang ada ketika pesanan dari konsumen terus menerus datang. Maka permintaan dari barang-barang yang tidak terpanuhi menjadi salah satu hal penting yang menjadi kepuasan pelanggan, dimana lebih baik untuk menghindar dari jenis-jenis kerugian seperti kekurang persediaan dan buffer perlu diselamatkan.

Mengambil persediaan dari Inventory seperti memiliki biaya berkaitan dengan Bunga yang dibayar atas dana pinjaman untuk membeli item tertentu, maka ini juga bisa menjadi bentuk kerugian dari tidak adanya dana yang tersedia untuk tujuan berinvestasi. Maka biaya yang lain dapat ditempatkan pada Ruang penyimpanan atau dengan menyewa penjaga dan lain-lain. Maka sebuah alternatif untuk menjaga persediaan yang banyak adalah dengan pembuatan catatan kegiatan asuk dan keluarnya barang, dan pada akhirnya bisa deiktahui barang-barang lebih sering dibeli atau menetap. Ini juga memiliki keterkaitan dengan biaya pemesanan juga, serta kelak akan ada biaya jangka pendek. Pelanggan bisa saja menjadi marah kerugian yang didapatkannya dikemudian hari, maka

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0 persediaan yang lebih besar bisa menguranggi kemungkinan kekurangan stock, serta biaya-biaya tersebut harus tetap berputar untuk diperdagangkan guna meminimalkan biaya total pada persediaan tersebut.

Dimana total biaya (total keuntungan) pada sistem persediaan atau inventoy adalah ukuran dari kinerja itu sendiri, dan itu dapat dipengaruhi oleh beberpa alternati kebijakan yang ada. Sebagai contoh pada gambar 2.11 pembuat keputusan dapat mengontrol tingkat maksimum dalam persediaan. Panjang siklis M dan N, serta apa efek serta perubahan bagi N yan Maka pada M, N dalam sistem persediaan, beberapa persitiwa yang banyak terjadi adalah permintaan untuk sebuah item atau barang dalam persediaan yang dilihat dari posisi persediaan itu sendiri diakhir periode. Seperti pada gambar yang ada 2.11 bahwa pada akhirnya dua peristiwa terjadi secara bersamaan memiliki berbagai macam biaya?

Maka pada M, N dalam sistem persediaan, beberapa persitiwa yang banyak terjadi adalah permintaan untuk sebuah item atau barang dalam persediaan yang dilihat dari posisi persediaan itu sendiri diakhir periode. Seperti pada gambar yang ada 2.11 bahwa pada akhirnya dua peristiwa terjadi secara bersamaan.

Dalam beberapa contoh lain berikutnya yaitu untuk menentukan beraapa banyak koran atau sebuah catatan tertulis untuk membeli hanya dalam jangka satu periode, serta yang lainya hanya satu rancangan yang dibuat. Persediaan yang tersisa pada jangka waktu tertentu bisa di catat atau dibuang. Dan masih banyak permasalahan dalam duania persediaan Inventory termasuk pada penyimpanan suku cadang, barang tahan lama, dan barang-barang khusus untuk musiman [Hadley dan Whitin, 1963].

Misalkan pada kasus ini yaitu perusahaan yang menjual lemari es. Sistem yang mereka gunakan untuk menjaga persediaannya yaitu dengan meninjau kondisi persediaan selama hari yang ditetapkan (sebut N) dan membuat keputusan mengenai apa yang harus dilakukan. Kebijakan yang dikeluarkan yaitu memesan lemari es hingga batas (sebut M), dengan menggunakan persamaan berikut :

π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘π‘’π‘šπ‘’π‘ π‘Žπ‘›π‘Žπ‘› = π‘π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘  π‘π‘’π‘šπ‘’π‘ π‘Žπ‘›π‘Žπ‘› βˆ’ π‘–π‘›π‘£π‘’π‘›π‘‘π‘œπ‘Ÿπ‘– π‘Žπ‘˜β„Žπ‘–π‘Ÿ + π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘˜π‘’π‘˜π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘”π‘Žπ‘›

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0 sebanyak tiga buah. Jumlah lemari es yang dipesan oleh konsumen berdistribusi acak. Data lain yang berdstribusi acak adalah jumlah hari setelah pemesanan ditempatkan oleh supplier sebelum kedatangan, atau lead time. Pihak penjual telah memesan lemari es sebanyak 8 buah yang akan dijual kembali pada hari ke-3 dalam siklus pertama. Artinya, ketika barang yang dipesan tiba, barang tersebut baru akan dijual esok harinya.

Berikut adalah tabel permintaan lemari es dan lead time pemesanan ke

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 6

Jurusan : Teknik Industri Modul : 6

Kode Mata Kuliah : 52213702 Halaman : 39

Nama Mata Kuliah : Simulasi Komputer Tahun : 2017

Halaman 39 Daftar Pustaka

Khosnevish, Behrokh. Discrete System Simulation. New York : McGraw-Hill, Inc. 1994

Bank, Carson, Nelson. Discrete-Event System Simulation. New Jersey : Prentice Hall Inc. 1986

Law, AM., and David W kelton. Simulation Modeling And Analysis, New York : McGraw-Hill, 1991

Levin, Rubin, Stinson, Gardner. Pengambilan Keputusan Secara Kuantitatif, Jakarta, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, 1993

Simatupang, Togar, Pemodelan Sistem. Klaten, Nindita, 1996

Walpole, Ronald., and Raymond H Myers. Ilmu Peluang dan Statistika untuk Insinyur. Penerbit ITB Bandung, 1995

Guritno, Adi Joko., dan Hari Purnomo. Diktat Kuliah Analisa Keputusan, Yogyakarta, 2002

Wirabhuana, Arya. Diktat Kuliah : β€œIndustrial System Simulation”. Yogyakarta : Laboratorium SIMBI. 2002

Mansyur, Agus., dkk, Modul Praktikum Analisis Investasi, Yogyakarta : Laboratorium SIMBI. 1998

Dokumen terkait