• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemberantasan nyamuk secara teknis

Dalam dokumen MAKALAH PENGOLAHAN LIMBAH MAKALAH INI DI (Halaman 32-38)

Pengolahan dan tahapan pengolahan limbah cair

E. Pemberantasan nyamuk secara teknis

- Mengalirkan air yang tergenang seperti didalam kaleng kaleng bekas atau tempat sampah atau wadah ,mencegah air berhenti (Selokan) harus mengalir dalam waktu yang lama.

- Membuat parit sedemikian rupa hingga dasar parit menyempit. - Mengalirkan air selokan/parit secara vertikalke bawah denghan

memasangpipa didalamrawa rawa tersebut.

- Memberantas larva dengan mengalirkan minyak ke atas air, untuk menghalangi asupan oksigen dan udara oleh larva

- Memperbaiki dan memelihara aliran sungai - Penyemprotan dengan DDT

- Pemberantasan secara alamiah dengan menggunakan sejenis ikan gabus atau ikan cupangyang memakan larva nyamuk.

- Memasang kawat-kawat kasa pada rumah-rumah dan memasang lampupada tempat tidur.

F. Beberapa contoh vector seperti nyamuk, lalat, kecoa dan kutu. Lalat merupakan sejenis serangga yang boleh terbang. Lalat makan dengan memuntahkan air liurnya keluar dan menyerap kembali makanan yang separuh hadam masuk kedalam perutnya melalui belalainya.Lalat merupakan sejenis serangga yang mampu menyebarkan penyakit, disebabkan cara

permakanannya dan sifatnya yang sering terbang ketempat yang kotor seperti dalam tandas, tempat sampah dan sebagainya. Lalat adalah salah satu jenis serangga makhluk perosak yang paling mudah dijumpai.Namun begitu jenis lalat buah dan bunga tidak di kategorikan sebagai pembawa penyakit. Walaupun semua lalat suka menghinggapi tempat yang kotor, tong sampah dsbnya, lalat askar hitam umpamanya hanya terbang dipersekitaran kompos untuk tujuan mengawan dan bertelur.

Terdapat berbagai jenis lalat, antaranya

adalah:-1. Lalat rumah atau biasanya dikenali sebagai lalat sahaja.

2. Lalat Kandang biasanya dipanggil Stomoxys calcitrans yang menghisap darah mamalia.

3. Lalat tsetse Dari Kamus Dewan -(sétsi) = lalat ~ sj lalat drpd genus Glossina yg berasal dr Afrika, biasanya menghisap darah manusia dan binatang dan menyebarkan penyakit tidur.

4. Lalat kudaPada kuda - gigitan lalat bisa sangat menyakitkan. Tidak seperti serangga yang menembus kulit, lalat kuda-memiliki bagian mulut yang bekerja seperti pisau mini, yang mereka gunakan untuk memangkas membuka kulit dengan gerakan seperti gunting

5. Lalat askar hitam lihat Wiki English ...Black Soldier Fly (Hermetia illucens) Kecoa, lipas atau coro adalah insekta dari ordo Blattodea yang kurang lebih terdiri dari 3.500 spesies dalam 6 familia. Kecoa terdapat hampir di seluruh belahan bumi, kecuali di wilayah kutub.Di antara spesies yang paling terkenal adalah kecoa Amerika, Periplaneta americana, yang memiliki panjang 3 cm, kecoa Jerman, Blattella germanica, dengan panjang ±1½ cm, dan kecoa Asia, Blattella asahinai, dengan panjang juga sekitar 1½ cm. Kecoa sering dianggap sebagai hama dalam bangunan, walaupun hanya sedikit dari ribuan spesies kecoa yang termasuk dalam kategori ini.

KUTU

Kutu Orang/Kutu kepala adalah sejenis parasit penghisap darah yang biasanya hidup dibahagian kepala. Kutu betina mampu bertelur enam biji sehari. Telur ini selalunya melekat dengan kuat pada rambut. Telur-telur ini akan

menetas selepas lebih kurang 8 hari.Kutu kepala merebak dengan cepat melalui sentuhan terus dengan rambut yang bermasalah. Ia juga melompat ke kepala melalui berus atau sikat rambut, topi, bantal dan tuala.

Kutu busuk atau bangsat atau kepinding atau tinggi atau disebut juga tumila adalah serangga parasit dari keluarga Cimicidae. Kutu busuk dikenal sebagai spesies yang meminum darah manusia dan hewan berdarah panas lainnya. Kutu busuk senang tinggal di rumah manusia, khususnya pada tempat tidur. Kutu busuk biasa tinggal dan bertelur di lipatan tempat tidur atau bantal dan tempat-tempat tersembunyi lainnya. Kutu busuk bisa menggigit tanpa disadari korbannya, biasanya ia akan agresif pada malam hari. ia akan

menimbulkan bekas gigitannya yang berupa bentol dan terasa gatal serta panas pada korbannya. Serangga parasit ini bisa menimbulkan penyakit ruam-ruam, efek psikologis, dan gejala alergi. Hewan ini beraroma tidak sedap dan sangat menyengat di hidung.

Kutu Tikus Xenopsylla cheopis Penampakan

Berwarna coklat emas dengan kamuflase di dalam bulu inang mereka,Tubuh sangat kecil (2-2,5 mm) yang terdiri dari kepala, dada, dan perut, Tidak seperti kutu lainnya, mereka tidak memiliki genal dan pronotal, Memiliki 8 bagian perut yang terlihat, Memiliki kaki besar yang, mampu lompat dari sarang ke sarang lainnya, Siklus hidup empat tahap: telur, larva, pupa, dewasa, Jenis kutu ini berbeda dari yang lain, memiliki sebutir telur yang sangat besar, Biasanya Telur menetas dalam kurun waktu antara 2-12 hari, Tahap larva biasanya berlangsung 9-15 hari, tetapi dapat terus hingga 200 hari jika kondisi memungkinkan, Selama tahap perubahan pupa suhu dan kelembaban sangat mempengaruhi

pembangunan dan dapat menghambat munculnya dari kepompong, Larva dan dewasa yang telah makan menghindari cahaya, dewasa yang belum makan tertarik pada cahaya, Kaki panjang mereka bisa melompat 100 kali panjang mereka, Dewasa memakan darah rattus Rattus (tikus hitam) dan mamalia lainnya, termasuk manusia.

Sanitasi makanan adalah salah satu usaha pencegahan yang menitik beratkan kegiatan dan tindakan yang perlu untuk membebaskan makanan dan minuman dari segala bahaya yang dapat menganggu atau memasak kesehatan, mulai dari sebelum makanan diproduksi, selama dalam proses pengolahan, penyimpanan, pengangkutan, sampai pada saat dimana makanan dan minuman tersebut siap untuk dikonsumsikan kepada masyarakat atau konsumen. Sanitasi makanan ini bertujuan untuk menjamin keamanan dan kemurnian makanan, mencegah konsumen dari penyakit, mencegah penjualan makanan yang akan merugikan pembeli. mengurangi kerusakan / pemborosan makanan. Dalam pengelolaan makanan ada 6 prinsip yang harus di perhatikan yaitu:

Keadaan bahan makanan

Semua jenis bahan makanan perlu mendapat perhatian secara fisik serta kesegarannya terjamin, terutama bahan-bahan makanan yang mudah membusuk atau rusak seperti daging, ikan, susu, telor, makanan dalam kaleng, buah, dsb. Baham makanan yang baik kadang kala tidak mudah kita temui, karena jaringan perjalanan makanan yang begirtu panjangdan melalui jarngan

perdagangan yang begitu luas. Salah satu upaya mendapatkan bahan makanan yang baika dalah menghindari penggunaan bahan makanan yang berasal dari sumber tidak jelas (liar) karena kurang dapat dipertanggung jawabkan secara kualitasnya.

Cara penyimpanan bahan makanan

Tidak semua bahan makanan yang tersedia langsung dikonsumsi oleh masyarakat. Bahan makanan yang tidak segera diolah terutama untuk katering dan penyelenggaraan makanan RS perlu penyimpanan yang baik, mengingat sifat bahan makanan yang berbeda-beda dan dapat membusuk, sehingga kualitasnya dapat terjaga. Cara penyimpanan yang memenuhi syarat hgiene sanitasi makanan adalah sebagai berikut

Proses pengolahan

Pada proses / cara pengolahan makanan ada tiga hal yang perlu mendapat perhatian Yaitu:

1. Tempat pengolahan makanan

Tempat pengolahan makanan adalah suatu tempat dimana makanan diolah, tempat pengolahan ini sering disebut dapur. Dapur mempunyai peranan yang penting dalam proses pengolahan makanan, karena itu kebersihan dapur dan lingkungan sekitarnya harus selalu terjaga dan diperhatikan. Dapur yang baik harus memenuhi persyaratan sanitasi. 2. Tenaga pengolah makanan / Penjamah Makanan

Penjamah makanan menurut Depkes RI (2006) adalah orang yang secara langsung berhubungan dengan makanan dan peralatan mulai dari tahap persiapan, pembersihan, pengolahan pengangkutan sampai penyajian. Dalam proses pengolahan makanan, peran dari penjamah makanan sangatlah besar peranannya. Penjamah makanan ini mempunyai peluang untuk menularkan penyakit. Banyak infeksi yang ditularkan melalui penjamah makanan, antara lain Staphylococcus aureus ditularkan melalui hidung dan tenggorokan, kuman Clostridium perfringens, Streptococcus, Salmonella dapat ditularkan melalui kulit. Oleh sebab itu penjamah makanan harus selalu dalam keadan sehat dan terampil.

3. Cara pengolahan makanan

Cara pengolahan yang baik adalah tidak terjadinya kerusakan-kerusakan makanan sebagai akibat cara pengolahan yang salah dan mengikui kaidah atau prinsip-prinsip higiene dan sanitasi yang baik atau disebut GMP (good manufacturing practice).

Cara pengangkutan makanan yang telah masak

Pengangkutan makan dari tempat pengolahan ke tempat penyajian atau penyimpanan perlu mendapat perhatian agar tidak terjadi kontaminasi baik dari serangga, debu maupun bakteri. Wadah yang dipergunakan harus utuh, kuat dan tidak berkarat atau bocor. Pengangkutan untuk waktu yang lama harus diatur

shunya dalam keadaan panas 60 C atau tetap dingi 4 C. (lebih lengkap, klik disini)

Cara penyimpanan makanan masak

Penyimpanan makanan masak dapat digolongkan menjadi dua, yaitu tempat penyimpanan makanan pada suhu biasa dan tempat penyimpanan pada suhu dingin. Makanan yang mudah membusuk sebaiknya disimpan pada suhu dingin yaitu < 40C. Untuk makanan yang disajikan lebih dari 6 jam, disimpan dalam suhu -5 s/d -10C.

Cara penyajian makanan masak

Saat penyajian makanan yang perlu diperhatikan adalah agar makanan tersebut terhindar dari pencemaran, peralatan yang digunakan dalam kondisi baik dan bersih, petugas yang menyajikan harus sopan serta senantiasa menjaga kesehatan dan kebersihan pakaiannya.

Pengertian Keracunan Makanan

Keracunan makanan adalah gastroenteritis akut yang disebabkan oleh konsumsi dari bahan makanan atau minuman yang mengandung mikroorganisme patogen atau racun mereka atau jenis zat kimia beracun. Insiden keracunan makanan adalah umum di antara hostel, hotel, menyusui komunal, dan selama musim festival. Kisah biasa adalah, tiba-tiba mengalami gejala serupa dalam kelompok orang dengan riwayat asupan terakhir dari makanan dari sumber yang sama.

Bakteri dapat menyebabkan terjadinya keracunan makanan melalui 2 cara. Beberapa bakteri dapat menginfeksi usus, yang menyebabkan terjadinya peradangan & kesulitan untuk menyerap nutrisi & air, sehingga timbul diare. Bakteri jenis lain dapat menghasilkan senyawa kimia dalam makanan (sering disebut dengan toksin) yang berbahaya bagi sistem pencernaan manusia. Saat termakan, senyawa kimia tersebut dapat menimbulkan mual, muntah, kegagalan ginjal bahkan kematian.

Salmonella adalah bakteri yang dapat menyebabkan terjadinya keracunan makanan dengan gejala mual, muntah, diare berat & sakit kepala serta nyeri persendian (beberapa minggu kemudian). Pada orang dengan kekebalan tubuh yang bermasalah (seperti pada penderita gagal ginjal, penderita HIV/AIDS atau mereka yang menjalani kemoterapi), salmonella dapat menyebabkan penyakit yang membahayakan jiwa. Bakteri tersebut biasanya masuk kedalam tubuh melalui makanan yang tidak dimasak hingga matang (seperti pada telur, unggas, makanan laut ataupun produk susu).

Salmonellosis mengacu pada sejumlah penyakit yang disebabkan oleh bakteri salmonella. Salah satu penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini adalah demam tifoid. Bentuk umum salmonellosis adalah gastroenteritis yang disebabkan oleh bakteri salmonella gastro. Bakteri ini dapat menyebar dari orang ke orang dan dari hewan ke orang. Makanan yang biasanya mengandung salmonella adalah daging, daging unggas, susu dan telur. Salmonella sering ditularkan melalui kontak dengan kotoran atau pakan ternak atau melalui makanan yang terkontaminasi kotoran hewan. Buah dan sayuran yang tidak dicuci dengan bersih juga dapat menyebarkan bakteri ini.’

Gejala gastroenteritis yang disebabkan oleh salmonella termasuk mual, kram perut dan diare. Pada kasus yang parah, ada lendir dan darah pada tinja. Gejala awal biasanya muncul 12 sampai 24 jam setelah menelan makanan yang terkontaminasi. Keracunan ini biasanya tidak serius dan berlangsung selama dua sampai lima hari. Namun, salmonellosis bisa berakibat fatal pada bayi, lansia dan pasien yang sakit parah. Pada kasus yang sangat jarang, salmonella bisa menembus aliran darah sehingga menyebabkan artritis, penyakit jantung, infeksi tulang dan masalah perut jangka panjang.

Staphylococcus aureus

Staphylococcus aureus termasuk bakteri gram positif, non motil, berbentuk kokus yang anaerob fakultatif dan tidak membentuk spora. Suhu pertumbuhannya berkisar antara 7°C- 48°C dengan pertumbuhan optimal terjadi pada suhu 35-40°C. Bakteri ini tumbuh pada kisaran pH 4,0-9,3. Nilai pH optimalnnya 7,0-7,5. Kisaran nilai pH untuk pembentukan enterotoksin lebih sempit dan toksin yang diproduksi lebih sedikit pada pH di bawah 6,0. Habitat bakteri ini adalah di kulit dan pernapasan (WHO, 2006). Staphylococcus aureus menyebabkan infeksi pada luka, menyebabkan rasa panas dan bisul-bisul. Bakteri ini juga salah satu penyebab umum pada keracunan makanan. Sumber bakteri Staphylococcus aureus dapat berasal dari tangan, rongga hidung, mulut dan tenggorokan pekerja. Hal ini menjadi kritis jika pekerja yang sedang sakit tenggorokan dibiarkan bekerja

Keracunan Makanan Secara Kimiawi

Keracunan makanan secara kimiawi disebabkan terdapatnya bahan kimia beracun dalam makanan. Keracunan tersebut dapat berasal dari bahan kimia pertanian, yang sengaja dipergunakan untuk kegiatan produksi. Penggunaan pembasmi rumput dan insektisida sangat penting untuk memperoleh hasil yang baik, tetapi beberapa dari senyawa ini dapat membahayakan jika digunakan tidak sesuai dengan aturan karena dapat bersifat toksis jika dikonsumsi dalam dosis yang tinggi

Kimia racun dalam makanan

Kadang-kadang keracunan makanan melibatkan kimia racun yang diproduksi dalam makanan tertentu yang tidak semestinya disimpan atau di bawah dimasak.Scombroid keracunan terjadi karena besar pelepasan histamin kimia dari ikan ketika itu dimakan.Hal ini dapat mengakibatkan reaksi alergi parah dengan pembengkakan wajah, gatal-gatal, sesak nafas dan kesulitan menelan. Hal ini dapat mengakibatkan kematian akibat tersedak.

HCCP

Physical Hazards

Bahaya fisik dapat berasal dari berbagai sumber termasuk dari orang-orang, tanaman, produk yang sebenarnya, kemasan dan manufaktur atau

penanganan makanan lokal. Ini adalah wilayah yang pasti terhindar dari bahaya pengelompokan dan analisis sebagai bahaya fisik yang berbeda akan memiliki likelihood yang berbeda tetapi lebih penting konsekuensi yang berbeda atau keparahan.

Sebuah contoh yang sangat sederhana akan keparahan pelanggan

mengkonsumsi produk yang memiliki rambut di dalamnya akan sangat berbeda dengan jika pelanggan makan produk Anda yang berisi kaca. Melihat ini secara logis, rambut dan kaca akan di ujung-ujung rating keparahan sehingga

karenanya harus dinilai dan dinilai secara terpisah.

Dalam dokumen MAKALAH PENGOLAHAN LIMBAH MAKALAH INI DI (Halaman 32-38)

Dokumen terkait