• Tidak ada hasil yang ditemukan

Crosstab antara 24 Male Gender Role dengan Peran Tokoh Pria dalam Film

4.3 Temuan dan Analisis Data

4.4.1 Crosstab antara 24 Male Gender Role dengan Peran Tokoh Pria dalam Film

Tabel 4.2 Crosstab 24 Male Gender Role dengan Peran Tokoh Pria dalam Film Male Gender

Role

Peran dalam Film

Total

Hero Hero Supporter Villain Villain Supporter Neutral

Scholar 9 8 7 0 3 27

Nature Lover 11 5 6 2 8 32

Be The Best You

Can 12 8 11 1 4 36 Good Samaritan 24 40 3 3 13 83 Technician 8 6 3 1 3 21 Work Ethic 5 3 6 3 4 21 Money 4 2 6 0 3 15 Law 9 15 1 8 8 41 Breadwinners 7 2 0 0 7 16 Nurturer 23 38 4 2 16 83 Faithful Husband 1 0 0 0 6 7 Playboy 2 0 1 0 0 3 Control 13 7 17 5 15 57 President 9 3 15 8 0 35 Hurdles 22 30 15 8 15 90 Adventurer 22 35 14 9 13 93 Sportsman 11 5 9 6 0 31

Be Like Your Father 1 0 0 0 0 1

Warrior 12 10 2 2 3 29 Self Reliant 8 4 2 2 2 18 Stoic 8 2 1 1 3 15 Rebel 4 1 5 0 2 12 Tough Guy 17 24 17 9 19 86 Superman 0 0 0 0 0 0 Total 242 248 145 70 147

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa tokoh yang berperan sebagai Hero dalam film paling banyak digambarkan dengan peran gender pria good samaritan, yaitu dengan frekuensi sebanyak 24 tokoh pria, lalu peran gender pria nurturer dengan frekuensi 23 tokoh pria. Sama halnya dengan peran tokoh Hero, pada tokoh yang berperan sebagai Hero Supporter dalam film paling banyak digambarkan dengan peran gender pria good samaritan, yaitu dengan

157

Universitas Kristen Petra frekuensi sebanyak 40, lalu peran gender pria nurturer dengan frekuensi 38. Dengan melihat hal tersebut, maka Disney ingin menunjukkan pada para pemirsanya bahwa tokoh pria yang berperan sebagai Hero dan Hero Supporter digambarkan sebagai pria yang memiliki peran good samaritan (pria yang suka menolong dan melakukan perbuatan baik pada orang lain) dan nurturer (pria yang merawat dan peduli pada orang lain).

Hal tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Hero adalah sosok pria yang peduli pada orang lain (nurturer), karena itulah mereka suka menolong dan melakukan perbuatan baik pada orang lain (good samaritan), meski mereka harus pergi berpetualang dan mengambil resiko mengorbankan diri mereka sendiri (adventurer), namun dengan berani mereka menempuh tantangan yang ada untuk meraih apa yang mereka inginkan (hurdles). Sedangkan tokoh yang memerankan Hero Supporter tentu memiliki peran gender pria yang tidak jauh berbeda dengan tokoh Hero. Hal ini terjadi karena tokoh Hero Supporter selalu berada bersama tokoh Hero sehingga mereka pun melakukan peran yang sama pula. Hasil ini juga sesuai dengan pernyataan Cook (2012, p.45-47) bahwa seorang hero siap untuk mempertaruhkan nyawanya untuk "kebaikan bersama". Hero identik dengan penyendiri/indiviualis meskipun kadang-kadang ia mungkin mencari rekan untuk membantunya. Hero tidak selalu digambarkan sebagai sosok pria berpendidikan tinggi tapi dia tidak bodoh, selalu berkata-kata baik dan bersikap sopan. Hero adalah sosok individual yang bepergian dari satu petualangan ke yang lainnya.

Sedangkan tokoh yang berperan sebagai Villain dalam film paling banyak digambarkan dengan peran gender pria control dan tough guy, yaitu dengan frekuensi sebanyak 17 tokoh pria. Tokoh yang berperan sebagai Villain Supporter dalam film paling banyak digambarkan memiliki peran gender pria tough guy dan adventurer yaitu dengan frekuensi sebanyak 9 tokoh pria. Tokoh Villain dalam film selalu digambarkan dengan sosok pria jahat yang selalu berusaha mengejar kekuasaan dan kesuksesan (president) meski mereka harus menghadapi tantangan untuk melawan tokoh Hero, mereka selalu digambarkan dapat mengontrol orang lain (control) yang menjadi anak buahnya (Villain Supporter). Mereka digambarkan sebagai pria yang tidak pernah menangis dan perasaanya tidak akan tersentuh oleh apapun (tough guy).

158

Universitas Kristen Petra Tokoh Villain Supporter digambarkan juga digambarkan memiliki peran yang sama dengan Villain yaitu president, hurdles, dan tough guy. Hal ini karena Villain suporter adalah tokoh yang membantu villain maka peran mereka pun juga memiliki tujuan yang sama dengan tokoh villain. Hal ini berarti bahwa Disney ingin menunjukkan pada para pemirsanya bahwa tokoh pria yang berperan sebagai Villain digambarkan sebagai sosok pria jahat yang kuat/tegar dan perasaannya tidak mudah tersentuh (tough guy) dan sebagai suka mengontrol orang lain dalam segala bidang (control) karena mereka tidak suka diperintah orang lain. Sedangkan tokoh pria yang berperan sebagai Villain Supporter digambarkan pria kuat/tegar dan perasaannya tidak mudah tersentuh (tough guy) dan pria yang pergi berpetualang (adventurer) untuk menghalangi tokoh Hero atas perintah dari atasannya (tokoh Villain).

Penggambaran tokoh Villain dalam 24 film animasi Walt Disney yang diamati, nampak cukup sesuai dengan penggambaran tokoh villain dalam film Amerika seperti yang dikatakan Mark dan Pearson, bahwa tokoh villain merupakan lawan/kebalikan dari hero, mereka bertindak sebagai "kekuatan yang mengganggu", mereka ingin ditakuti, dan melanggar aturan untuk keuntungan/kepentingan pribadi, dan berusaha menghindari dari pengasingan. Tokoh villain yang hanya berpokok pada "keserakahan, nafsu atau kebencian" kekuasaan mereka akan berkurang, dan menyebabkan mereka kalah (Cook, 2012, p.16-17).

Tokoh yang berperan Neutral dalam film paling banyak digambarkan dengan peran gender pria tough guy, yaitu dengan frekuensi sebanyak 19 tokoh pria, lalu peran gender pria nurturer dengan frekuensi 16 tokoh pria. Tokoh yang berperan sebagai Neutral dalam film banyak digambarkan sebagai sosok seorang ayah yang menyayangi anaknya dan berusaha melindungi anaknya (nurturer), raja yang mengontrol keluarga dan rakyatnya (control) atau sebagai tokoh yang diculik/ditawan oleh Villain dan diselamatkan oleh tokoh Hero. Melihat hal tersebut, maka Disney menunjukkan pada pemirsanya bahwa tokoh pria dengan peran Neutral digambarkan sebagai sosok pria yang tangguh dan tidak menangis meski mereka diculik/merasa kehilangan (tough guy) dan nurturer (pria yang merawat dan peduli pada orang lain).

159

Universitas Kristen Petra Berdasarkan crosstab diatas, maka benang merah yang dapat diambil adalah bahwa Walt Disney mengajarkan kepada para penonton film animasinya, bahwa seorang pria yang baik (Hero dan Hero Supporter) harus memiliki peran gender pria good samaritan dan nurturer. Sedangkan pria yang jahat (Villain dan Villain Supporter) memiliki peran gender pria tough guy dan control.

Menurut teori social learning yang dikemukakan oleh Walter Mischel, menyebutkan bahwa, individu belajar menjadi maskulin dan feminin terutama dengan meniru orang lain dan mendapatkan tanggapan dari orang lain untuk perilaku mereka. Anak-anak akan meniru komunikasi yang mereka lihat di televisi, film, dan DVD, seperti mereka meniru komunikasi orang tua, guru, dan saudara mereka (Wood, 2011, p.51). Dalam hal ini film animasi Disney berperan sebagai panduan bagi anak untuk mempelajari tentang maskulin, terutama tentang peran gender pria. Akan tetapi, beberapa peran gender pria yang digambarkan pada tokoh dalam film juga ada yang dapat memberikan pesan negatif bagi anak seperti peran gender pria playboy dan rebel, serta tough guy yang dapat memberikan pesan negatif pada anak untuk tidak peduli pada orang lain. Peran stoic juga dapat memberikan pengaruh buruk pada anak dimana stoic mengajarkan pada anak untuk menahan dan mengabaikan rasa sakit pada diri mereka. Selain itu, tokoh villain yang digambarkan bersaing (sportsman) untuk meraih kesuksesan dan kekuasaan (president) namun dengan menggunakan cara yang jahat/curang juga dapat memberikan pengajaran buruk pada anak-anak.

Pesan tentang peran gender pria dalam film memang memiliki aspek positif dan negatif, namun Brannon mengatakan, "jika masyarakat menganggap bahwa peran gender pria memiliki pengaruh negatif terhadap jutaan anak laki-laki yang dibesarkan dengan menganut ajaran tentang peran gender pria tersebut, maka itu adalah sebuah kesalahan” (Harris, 1995, hal.13-14). Oleh karena itu pengaruh peran gender dalam film animasi pada anak, entah itu negatif atau positif, tidak dapat lepas dari campur tangan orang tua yang bertanggung jawab untuk mengawasi dan memilahkan tontonan yang baik bagi anak-anak mereka.

160

Universitas Kristen Petra

4.4.2 Crosstab antara 24 Male Gender Role dengan Peran Tokoh Pria

Dokumen terkait