• Tidak ada hasil yang ditemukan

Current Meter FLOWATCH FL-03

Dalam dokumen LAPORAN PRAKTI KUM INSTRUMENTASI KELAUTAN (Halaman 31-34)

3. METODOLOGI

3.4 Skema Kerja

3.4.4 Current Meter FLOWATCH FL-03

Skema kerja pengoperasian Current meter flowatch FL-03 dalam perekaman data arah dan kecepatan arus saat praktikum Dinamika Ekosistem Laut di Sendang Biru, sebagai berikut:

Current meter floatch

FL-03

Hasil

Menyambungkan display dan plopeler dengan kabel set

Menekan tombol power untuk menyeting interval kedalaman

Menurunkan propeler kedalam perairan secara perlahan

Ppopeler akan merekam kecepatan dan arah Mencatat nilai x yang muncul pada display

4. PEMBAHASAN 4.1 Analisa Prosedur

4.2.1.1 Observasi Laut

Alat-alat yang digunakan dalam observasi laut yaitu ASD (Alat Selam Dasar), akrilik, alat tulis dan kemera. Akrilik dan alat tulis digunakan untuk mencatat hasil pengamatan. Kamera digunakan untuk mendokumentasikan hasil pengamatan yang meliputi life form karang, substrat, tipe arus dan biota maupun vegetasi yang ditemukan. Praktikum observasi laut yaitu melakukan pengamatan pada ekosistem terumbu karang baik komponen biotik maupun abiotiknya. Pengamatan yang dilakukan meliputu pengamatan life form karang, substrat dan tipe arus pada setiap stasiun pengamatan. Selain itu, diamati juga biota maupun vegetasi yang ada di dalam ekosistem terumbu karang. Hasil pengamatan dicatat pada akrilik sesuai dengan form observasi laut. Selain itu, dilakukan dokumentasi pada setiap pengamatan yang berupa life form karang, substrat, iota dan vegetasi yang ditemukan. Hasil dokumentasi terhadap biota dan vegetasi selanjutnya akan diidentifikasi di laboratorium.

4.1.2 Observasi Darat

Alat-alat yang digunakan dalam melakukan observasi darat meliputi line transek, alat tulis, pengeruk pasir/sendok, form hasil pengamatan, buku panduan dan kamera. Line transek digunakan untuk menentukan dan membatasi daerah pengamatan dalam praktikum. Alat tulis digunakan untuk mencatat data hasil pengamatan. Pengeruk pasir/sendok digunakan untuk mengeruk substrat dan mengambil biota yang berbahaya. Kamera digunakan untuk mendokumentasikan praktikum, substrat dan biota yang ditemukan. Bahan yang digunakan meliputi plastik tip, kertas label dan formalin. Plastik tip digunakan untuk mengambil sampel biota yang ditemukan yang akan diidentifikasi di laboratorium. Kertas label digunakan untuk memberi tanda biota yang ditemukan sesuai dengan stasiunnya. Formalin digunakan untuk mengawetkan biota yang ditemukan agar tidak rusak ketika diidentifikasi di laboratorium.

Line transect sepanjang 5 meter yang telah dibuat diletakkan pada perbatasan antara laut dan daratn yaitu di garis pantai. Line transect diletakkan sebagian di perairan dan sebagian di darat, tegak lurus dengan garis pantai. Setelah itu, dilakukan pengamatan tipe pantai, topografi pantai dan substrat pada setiap stasiun pengamatan di dalam line transect. Setiap jenis (spesies) yang ditemukan pada setiap stasiun pengamatan, dihitung, dicatat masukkan kedalam form pengamatan darat. Biota yang telah ditemukan didokumentasikan dan hasilnya akan digunakan pada identifikasi di laboratorium. Setiap jenis biota maupun vegetasi yang ditemukan diambil sebagai sampel yang akan diidentifikasi di laboratorium dari masing-masing kotak pada line transect pada setiap stasiun pengamatan dimana setiap sampel diambil minimal 1 individu. Sampel yang telah diambil dimasukkan ke dalam plastik tip dan diberi formalin untuk diawetkan dan agar tidak rusak. Pada setiap plastik tip diberi label sesuai tempat ditemukan sampel dan simpan dalam coolbox. Setelah itu, dilakukan identifikasi lanjutandi laboratotium.

4.1.3 AAQ1183

Pada praktikum Instrumentasi Kelautan materi pengukuran kualitas perairan dengan menggunakan AAQ Sensor 1183 hal pertama yang harus dilaukan adalah menyiapkan alat dan bahan. Alat-alat yang digunakan antara lain AAQ Sensor 1183 untuk mengukur parameter kualitas perairan fisika, kimia dan biologi; handy digunakan untuk menampilkan hasil pengukuran dari AAQ Sensor 1183; kabel kevlar untuk menyambungkan Handy dengan AAQ Sensor 1183 dan kamera digital untuk mengambil gambar. Sedangkan bahan yang digunakan adalah aquades fungsinya untuk mengkalibrasi dan membersihkan alat AAQ Sensor 1183 agar dalam keadaan steril dan battery sebagai sumber energi untuk Handy.

- Pemasangan Alat

AAQ Sensor 1183 yang berfungsi mengukur beberapa parameter yaitu kedalaman, suhu, konduktivitas, salinitas, turbiditas, klorofil, DO dan pH. Sebelum menggunakan AAQ Sensor 1183 dilakukan perakitan alat terlebih dahulu pertama membuka portal AAQ dengan kunci L lalu dilakukan pemasangan kabel set dengan portal AAQ yang kemudian di tutup dengan kunci L, selanjutnya cek terlebih dahulu smart handy dengan 8 buah baterai A3 dan

menutup bagian belakang pada smart handy, lalu buka bagian atas pada smart handy dan pasang kabel set yang sudah terpasang ke portal AAQ kemudian tekan turn on pada smart handy. Sebelum dibawa ke laut ada beberapa yang harus diperhatikan pada AAQ Sensor 1183 tersebut yaitu pada sensor pH (penutup berwarna putih) terdapat cairan pH 9 untuk menyesuaikan kondisi di laut untuk penggunaan alat sebelum diturunkan ke laut harus tetap basah pada ember hitam yang sudah disediakan.

- Penggunaan Alat di Lapang

Pengukuran kualitas perairan dengan menggunakan AAQ Sensor 1183 langkah pertama yaitu menuju ke stasiun 1 dengan menggunakan kapal untuk melakukan pengukuran, kemudian menyiapkan peralatan yang akan digunakan pada saat pengukuran, selanjutnya melakukan kalibrasi sensor yang berguna untuk mengembalikan keadaan alat dalam keadaan steril, kemudian menurunkan sonde secara perlahan dari permukaan perairan, kolom perairan sampai dasar perairan. Setelah sonde diturunkan selanjutnya memposisikan sonde pada kedalaman 0.2, 0,5 dan 0,8 dengan interval beberapa menit setiap pertambahan kedalaman 1 meter. Proses ini dilakukan untuk memberi kesempatan sensor bekerja maksimal dan memberi kesempatan surveyor untuk mencatat data pada layar display. Pada saat sonde menyentuh dasar perairan diangkat ke atas sekitar 20-50 cm untuk menghindari pengaruh dari pengadukan sedimen dasar. Kemudian menunggu proses penyimpanan data sampai selesai, setelah semua data tersimpan merapikan kembali alat-alat yang telah digunakan, dan mendapatkan hasil. Kemudian menuju ke stasiun 2 dan lakukan pengulangan hingga semua stasiun untuk melakukan pengukuran dengan tahapan langkah yang sama seperti pada stasiun 1.

Dalam dokumen LAPORAN PRAKTI KUM INSTRUMENTASI KELAUTAN (Halaman 31-34)

Dokumen terkait