• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lampiran 12 Curriculum Vitae

CURRICULUM VITAE

Ongko Hutama Elyas yang kerap dipanggil ongko lahir di Gunungidul pada tanggan 24 Juli 1995. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri Wiladeg II pada tahun 2006, kemudian lulus dari SMP Negeri I Karangmojo pada tahun 2009. Penulis kembali melanjutkan pendidikan menengah atas di SMA Negeri I Karangmojo pada tahun 2013, kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, tepatnya Program Studi Pendidikan Guru Sekolah dasar dari tahun 2013. Selama menempuh pendidikan di bangku kuliah, peneliti mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh pihak kampus untuk melatih soft skilsl dan hard skills. Beberapa kegiatan yang di ikuti seperti: kursus pembina pramuka tingkat dasar (KMD), Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa I (PPKM I), Comunity Service Learing (CSL) PPKM II, English Club, Anggota Publikasi dan Dokumentasi INSIPRO, Koordinator Divisi Dokumentasi Pelepasan Wisuda, Koordinator Publikasi dan Dokumentasi Seminar Internasional, peserta seminar pendidikan Matematika seminar FREE SEX: THUMBS UP OR THUMBS DOWN?, Koordinator Publikasi dan Dokumentasi kegiatan Malam Kreatifitas, dan parade gamelan anak.

Sebagai ucapan syukur atas ilmu yang telah diperoleh selama menggeluti dunia pendidikan, penulis menyusun modul pembelajaran dengan judul Modul

Pembelajaran IPA untuk kelas IV Sekolah Dasar “Dampak Perubahan Lingkungan Terhadap Mahkluk Hidup”. Degan adanya modul tersebut, diharapkan guru kelas

IV dan siswa kelas IV terbantu dalam mempelajari dan memahami materi secara mudah dan mandiri, serta dapat menumbuhkan sikap peduli lingkungan pada diri siswa.

ABSTRAK

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN KELAS IV DI SD BOPKRI GONDOLAYU

DENGAN PENDEKATAN PPR.

Ongko Hutama Elyas Universitas Sanata Dharma

2017

Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan yang didasari dengan analisis kebutuhan. Peneliti melakukan observasi, wawancara dan menyebarkan kuesioner untuk mengetahui kebutuhan guru dan siswa. Dari hasil analisis kebutuhan di SD BOPKRI Gondolayu tersebut, peneliti mendapatkan data bahwa sikap peduli siswa terhadap lingkungan masih kurang dan perlu ditingkatkan. Guru juga membutuhkan modul pembelajaran yang dapat mengajarkan sikap peduli lingkungan.

Oleh karena itu, peneliti terdorong untuk mengembangkan produk berupa modul pembelajaran IPA untuk menumbuhkan sikap peduli lingkungan siswa dengan pendekatan PPR. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian ini menggunakan 5 tahapan dari Tomlinsson. Tahapan tersebut meliputi: (1) analisis kebutuhan, (2) desain, (3) implementasi, (4) evaluasi, (5) revisi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui cara mengembangkan modul pelajaran IPA kelas IV untuk menumbuhkan sikap peduli lingkungan, mengetahui kualitas modul pelajaran IPA kelas IV untuk menumbuhkan sikap peduli lingkungan, mengetahui pengaruh penggunaan modul pelajaran IPA kelas IV untuk menumbuhkan sikap peduli lingkungan.

Hasil penelitian berdasarkan persepsi siswa terhadap modul pembelajaran IPA untuk menumbuhkan sikap peduli lingkungan siswa kelas IV SD mendapatkan skor rata-rata 3,08 dengan kategori baik. Hasil observasi yang dilakukan selama implementasi modul pembelajaran IPA menunjukkan bahwa modul pembelajaran IPA sudah memenuhi 8 kriteria pengembangan menurut tomlinson, sehingga modul pembelajaran IPA layak untuk digunakan. Serta pengaruh penggunaan modul pembelajaran IPA dapat membuat siswa menjadi terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan menumbuhkan sikap peduli lingkungan pada siswa (humanis). Membuat siswa tertarik, memunculkan rasa ingn tahu, dan muncul kesadaran untuk menjaga lingkungan (kesadaran kritis). Membuat siswa berani untuk mengungkapkan pendapatnya dan saling bertukar pendapat antara siswa dengan guru maupun siswa dengan siswa (mempertanyakan sistem).

THE DEVELOPMENT OF LEARNING MODULE SCIENCE TO GROW ATTITUDE CARING ENVIRONMENT CLASS IV IN PRIMARY SCHOOLS

BOPKRI GONDOLAYU WITH THE APPROACH PPR

Ongko Hutama Elyas

Sanata Dharma University 2017

This study is a research and development based on the needs analysis. Researchers conducted observations, interviews and distributed questionnaires to find out the analysis of the needs of teachers and students. From the analysis of the needs in elementary BOPKRI Gondolayu, the researchers have shown that caring attitude of students towards the environment is still lacking and needs to be improved. Teachers also need a learning module that can mengajarakn environmentally conscious attitude.

Therefore, researchers are encouraged to develop products such as science learning modules to cultivate a caring attitude to the environment students PPR approach. This research is a research and development (Research and Development). This study uses five stages of Tomlinsson. These stages include: (1) analysis of needs, (2) design of the product, (3) implementation, (4) evaluation, (5) a revision. The purpose of this research is to know how to develop modules for teaching science classes IV to cultivate an attitude of care for the environment, knowing the quality of the fourth grade science lesson modules to cultivate an attitude of care for the environment, know the influence of the fourth grade science lesson modules to cultivate an attitude of care for the environment.

The results based on students perceptions of science learning modules to foster environmentally conscious attitude fourth grade students receive an average score of 3.08 in both categories. The results of observations made during the implementation of the module learning science shows that science learning modules already meet eight criteria of development according to Tomlinson, so science learning module unfit for use. As well as the effect of the use of learning modules IPA can make the students actively involved in learning and foster a caring attitude to the environment students (humanist). Make students interested, bring a ingn know, and the awareness to protect the environment (critical consciousness). Make students dare to express their opinions and exchange ideas between students and teachers and students with a student (questioning the system).

Dokumen terkait