Perseroan menjalankan fungsi Shareholder sekaligus Parenting terhadap 9 perusahaan TelkomMetra Group yang tergabung dalam CFU Enterprise yang meliputi:
1. Telkomsigma bergerak di bidang ICT terutama layanan Sistem Integrasi, Data Center dan Cloud.
2. AdMedika penyedia layanan yang mencakup manajemen Klaim Kesehatan, Sistem Informasi Kesehatan dan Penyedia Layanan Kesehatan.
3. MD Media penyedia layanan Advertising Terintegrasi, mulai dari Konsep Kreatif, Penempatan Media, Eksekusi, hingga Aktivasi.
4. Finnet merupakan pengelola portofolio e-Payment.
5. Nutech sebagai penyedia Sistem Integrasi di bidang Transportasi.
6. Infomedia bergerak di bidang industri Business Process Management (BPM).
7. Telkomtelstra menyediakan layanan Manajemen Jaringan, Keamanan dan Infrastruktur dalam bentuk Cloud Computing.
8. SSI sebagai penyedia Business Process Operation (BPO) ATM Managed Service.
9. Bosnet sebagai penyedia aplikasi layanan FMCG Distribution Logistic.
TELKOMSIGMA
PT Sigma Cipta Caraka atau Telkomsigma adalah perusahaan Integrated ICT (Information Communication
& Technology) Solution di Indonesia. Sejak bergabung menjadi bagian dari TelkomGroup pada tahun 2008 yang lalu dengan kepemilikan 88%, Telkomsigma terus berupaya menyediakan berbagai produk dan layanan inovatif berbasis ICT dengan teknologi terkini yang sesuai kebutuhan bisnis. Bisnis portofolio Telkomsigma mencakup layanan IT Services, Data Center, Cloud dan Digital. Jumlah loyalis klien yang terus meningkat dari tahun ke tahun, menunjukkan bahwa Telkomsigma telah menjadi mitra strategis pilihan dalam mendukung pertumbuhan bisnis klien.
Pada tahun 2021, kinerja Pendapatan Telkomsigma melambat dimana tercatat menurun 2,6% dari Rp3,8 triliun menjadi Rp3,7 triliun seiring kondisi pandemi yang menekan bisnis. Sementara itu, Telkomsigma membukukan EBITDA Rp344,5 miliar atau meningkat 173,5% dibandingkan 2020, dan juga membukukan peningkatan rugi bersih 45,3% menjadi sebesar minus Rp390,3 miliar dibandingkan tahun 2020 yang tercatat sebesar minus Rp713,3 miliar. Kenaikan kinerja tersebut dikontribusi oleh project-project dengan margin yang lebih baik dari tahun sebelumnya pada portfolio IT Services & Digital.
Tabel berikut adalah data indikator keuangan dan matriks operasional Telkomsigma selama 3 (tiga) tahun terakhir (2019-2021).
INDIKATOR KEUANGAN
(Dalam jutaan Rupiah) 2021 2020 2019 CAGR
Pendapatan 3.705.673 3.805.387 4.157.583 (5,6%)
EBITDA* 344.461 125.938 (553.163) 21,1%
Laba Bersih (390.313) (713.319) (1.329.029) 45,8%
*disajikan kembali untuk angka 2019-2020 dengan BPPU.
MATRIKS OPERASIONAL
Key Driver Unit 2021 2020 2019
Total Client SI # Client 327 355 417
Total Usage Data Center Sqm 9.672 11.066 9.374
Storage Usage VM & VDC 000 GB 43.928 41.420 39.921
PT Multimedia Nusantara (TelkomMetra) Laporan Tahunan 2021GEARING UP CAPABILITIES AND PERFORMANCE FOR A SUSTAINABLE FUTURE
ADMEDIKA
PT Administrasi Medika atau AdMedika didirikan pada tahun 2002 dan diambil alih oleh TelkomMetra Group pada tahun 2010. Portofolio bisnis AdMedika meliputi bisnis Health Claim Management Services (produk: e-Claim, layanan kesehatan, Digital Claim Services), dan Provider Management Services (produk: HiSys, VAS, Alkes, Obat, PBF, Klinik, Laboratorium, Optik).
Pada tahun 2021, AdMedika membukukan pendapatan sebesar Rp795,2 miliar atau naik sebesar 18,7%
dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp670,2 miliar.
Health Claim Management Service memiliki kontribusi pendapatan terbesar, sebesar 57% dari total pendapatan AdMedika pada tahun 2021. Pendapatan e-Claim masih mendominasi sesuai core value AdMedika. Peningkatan signifikan ada pada pendapatan Alkes dibandingkan tahun 2020. Pendapatan layanan kesehatan menurun seiring
Tabel berikut adalah data indikator keuangan dan matriks operasional AdMedika selama 3 (tiga) tahun terakhir (2019-2021):
INDIKATOR KEUANGAN
(Dalam jutaan Rupiah) 2021 2020 2019 CAGR
Pendapatan 795.223 670.203 633.261 12,1%
EBITDA* 82.442 75.726 65.014 14,4%
Laba Bersih 36.469 29.260 28.441 13,2%
*disajikan kembali untuk angka 2019-2020 dengan BPPU.
MATRIKS OPERASIONAL
Key Driver Unit 2021 2020 2019
Member e-Claim #Member 5.251.893 4.836.743 5.126.345
Provider HySis #Provider 146 162 145
Penjualan Obat #Resep 402.749 444.675 289.609
Layanan Kesehatan #Peserta 548.035 578.644 246.414
Klinik #Kunjungan 670.327 796.562 531.352
Laboratorium #Kunjungan 109.116 73.115 87.910
Optik #Unit 4.929 6.806 9.561
TINJAUAN
PORTOFOLIO BISNIS
faktor dampak pandemi yang menekan pada sektor layanan kesehatan. Produk penanggulangan Covid-19 di antaranya Antigen & PCR Test, APD, dan vitamin menjadi peluang untuk menambah pendapatan di TelkoMedika namun dengan pembatasan harga dari pemerintah.
Pelaksanaan MCU (lab) dari anak perusahaan maupun eksternal sudah mulai terealisasi pada tahun 2021.
Pencapaian EBITDA pada tahun 2021 adalah sebesar Rp82,4 miliar atau naik 8,9% dibandingkan tahun 2020 yaitu sebesar Rp75,7 miliar. Peningkatan EBITDA ini disebabkan adanya cost leadership pada biaya SDM dan operasional, serta adanya dampak dari PSAK 16/IFRS 73.
Sejalan dengan peningkatan EBITDA, pencapaian laba bersih pada tahun 2021 adalah sebesar Rp36,5 miliar atau naik 24,6% dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp29,3 miliar.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TINJAUAN UNIT PENDUKUNG BISNIS LAPORAN MANAJEMEN IKHTISAR KINERJA ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN PROFIL PERSEROAN MD MEDIA
Didirikan pada tahun 2013, PT Metra Digital Media atau MD Media merupakan hasil dari restrukturisasi Infomedia Nusantara. MD Media bergerak di bidang Media dan Advertising yang menawarkan layanan secara menyeluruh, mulai dari konsep kreatif, penempatan media, eksekusi, hingga aktivasi. Portofolio bisnis MD Media meliputi Digital Media & Content Creative, Integrated Digital Media dan Digital Printing.
Di tahun 2021, MD Media mencatat pendapatan sebesar Rp2,0 triliun atau tumbuh sebesar 36,2% dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan tersebut merupakan kontribusi dari akselerasi bisnis mobile dan new bisnis digital content Sea Today, dengan tetap menjaga revenue assurance melalui implementasi program portfolio alignment dan
Tabel berikut adalah data indikator keuangan dan matriks operasional MD Media selama 3 (tiga) tahun terakhir (2019-2021):
INDIKATOR KEUANGAN
(Dalam jutaan Rupiah) 2021 2020 2019 CAGR
Pendapatan 2.025.785 1.487.422 1.522.975 15,3%
EBITDA* 92.447 (106.142) (472.748) 55,8%
Laba Bersih 35.042 (195.377) (524.666) 74,2%
*disajikan kembali untuk angka 2019-2020 dengan BPPU.
MATRIKS OPERASIONAL
Key Driver Unit 2021 2020 2019
DooH – Inventory Slot Slot * * 281
Traffic SMS Juta SMS 4.532 3.857 3.128
Client Agency # Client 69 103 145
Client Data Analytics # Client * * 24
* DOOH – Inventory Slot dan Client Data Analytic sudah tidak diukur
selected project. Akselerasi bisnis tersebut juga mampu mencover impact pandemic selama 2021 dan penurunan pendapatan Anak perusahaan MDMedia (Balebat).
Kinerja bottom line MD Media pada tahun 2021 menunjukkan tren yang positif, ditunjukkan oleh pencapaian EBITDA sebesar Rp92,4 miliar, tumbuh 187,1% dibandingkan EBITDA tahun 2020 sebesar minus Rp106,1 miliar. Sementara itu, pencapaian laba bersih pada tahun 2021 tercatat sebesar Rp35,0 miliar dibandingkan tahun 2020 sebesar minus Rp195,4 miliar, atau tumbuh 117,9%. Pertumbuhan EBITDA dan laba bersih tersebut menunjukkan keberhasilan Profitability Improvement dan Capability Development yang juga menjadi salah satu program TARA 2021.
PT Multimedia Nusantara (TelkomMetra) Laporan Tahunan 2021GEARING UP CAPABILITIES AND PERFORMANCE FOR A SUSTAINABLE FUTURE
FINNET
Didirikan pada tanggal 31 Desember 2005, PT Finnet Indonesia atau Finnet merupakan pengelola e-Payment, yang memiliki 3 (tiga) portofolio, yaitu Bill Payment Aggregator, Bill Payment Switching dan Online Payment Solution. Layanan yang ditawarkan oleh Finnet berfokus pada pemberian solusi bagi transaksi keuangan berbagai entitas bisnis lewat inovasi produk dan layanan digital payment. Dengan komitmen yang kuat untuk menjadi
“Akselerator Utama Inklusi Keuangan Indonesia”, Finnet telah menjadi portofolio yang memberi kontribusi terbesar di lingkungan ekosistem TelkomMetra.
Pada tahun 2021, Finnet mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp17,7 triliun, naik 10,9% dibandingkan dengan tahun 2020 sebesar Rp16,0 triliun. Kenaikan ini dikontribusi oleh akuisisi aggregator Telkomsel pada channel AD Online sebesar Rp6,5 triliun dan keberhasilan dalam mengakuisisi project PHRI di kota dan kabupaten Kediri.
Seiring dengan kenaikan pendapatan usaha, EBITDA turut meningkat 8,1% dari Rp212,9 miliar di tahun 2020 menjadi Rp230,1 miliar di tahun 2021. Sementara itu, laba bersih Finnet tercatat sebesar Rp111,1 miliar atau naik 6,7% dari tahun 2020 yang tercatat sebesar Rp104,1 miliar.
TINJAUAN
PORTOFOLIO BISNIS
Tabel berikut adalah data indikator keuangan dan matriks operasional Finnet selama 3 (tiga) tahun terakhir (2019-2021).
INDIKATOR KEUANGAN
(Dalam jutaan Rupiah) 2021 2020 2019 CAGR
Pendapatan 17.724.732 15.975.649 13.737.047 13,6%
EBITDA* 230.049 212.893 177.452 13,9%
Laba Bersih 111.054 104.082 92.005 9,9%
*disajikan kembali untuk angka 2019-2020 dengan BPPU.
MATRIKS OPERASIONAL
Key Driver Unit 2021 2020 2019
Bill Payment Aggregator Ribu Trx 734.433 564.542 497.291
Electronic Payment Platform Ribu Trx 252.760 6.960 6.461
Online Payment Solution Ribu Trx 44.847 32.754 9.889
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TINJAUAN UNIT PENDUKUNG BISNIS LAPORAN MANAJEMEN IKHTISAR KINERJA ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN PROFIL PERSEROAN Tabel berikut adalah data indikator keuangan dan matriks operasional Nutech selama 3 (tiga) tahun terakhir
(2019-2021):
INDIKATOR KEUANGAN
(Dalam jutaan Rupiah) 2021 2020 2019 CAGR
Pendapatan 212.722 145.431 212.091 0,1%
EBITDA* 38.423 21.039 22.801 29,8%
Laba Bersih 22.006 12.329 12.323 33,6%
*disajikan kembali untuk angka 2019-2020 dengan BPPU.
MATRIKS OPERASIONAL
Key Driver Unit 2021 2020 2019
Pengembangan Produk Unit/Lot 7 5 9
Konversi Kontrak Menjadi Pendapatan % 97% 86% 96,10%
Pemenuhan SLA % 91,39% 100% 99,50%
Kepuasan Pelanggan % 100% 95,1% 89,97%
Akuisisi Pelanggan Baru Nasabah 7 6 7
NUTECH
PT Nutech Integrasi atau Nutech dibentuk pada tahun 2006, dengan konsentrasi usaha di bidang System Integrator di Information & Communicaton Technology (ICT) - Transportasi. Nutech telah diakuisisi oleh TelkomMetra pada 13 Desember 2017 dengan persentase saham sebesar 60%. Pengakuisisian atas Nutech ini bertujuan untuk menguatkan core industry transportasi TelkomMetra serta mendukung misi Telkom sebagai market leader penyedia solusi ICT transportasi.
Di tahun 2021, Nutech memberikan kontribusi pendapatan kepada TelkomMetra sebesar Rp212,7 miliar, meningkat sebesar 46,3% dibandingkan dengan tahun 2020 hal ini sebagian besar karena adanya beberapa proyek strategis nasional yang memberikan kontribusi cukup
baik terhadap pertumbuhan revenue salah satunya adalah proyek System Integration pada AFC LRT JABODEBEK.
Dari sisi EBITDA, Nutech membukukan Rp38,4 miliar, meningkat sebesar 82,6% dari tahun sebelumnya.
Pencapaian ini merupakan upaya atas pemilihan project yang strategis sehingga dapat memberikan kontribusi margin yang cukup baik, hal ini berkontribusi pada akumulatif gross margin sebesar 26,3%. Selain itu juga Manajemen berhasil melakukan upaya cost leadership sepanjang 2021 terutama pada beban personel.
Sementara itu, laba bersih tercatat sebesar Rp22,0 miliar berhasil tumbuh 78,5%. Pertumbuhan ini seiring dengan pertumbuhan EBITDA.
PT Multimedia Nusantara (TelkomMetra) Laporan Tahunan 2021GEARING UP CAPABILITIES AND PERFORMANCE FOR A SUSTAINABLE FUTURE
INFOMEDIA
PT Infomedia Nusantara atau Infomedia diakuisisi oleh TelkomMetra pada tahun 2009 dan resmi menjadi anak perusahaan yang bergerak di bidang industri Business Process Management (BPM).
Dalam lingkup ekosistem TelkomMetra, Infomedia berperan sebagai pengelola 2 (dua) portofolio bisnis, yaitu Share Service Operation (SSO) dan Customer Relationship Management (CRM).
Tabel berikut adalah data indikator keuangan dan matriks operasional Infomedia selama 3 (tiga) tahun terakhir (2019-2021):
INDIKATOR KEUANGAN
(Dalam jutaan Rupiah) 2021 2020 2019 CAGR
Pendapatan 3.597.682 3.228.610 3.073.792 8,2%
EBITDA* 338.687 327.570 278.433 10,3%
Laba Bersih 44.630 30.502 23.787 37,0%
*disajikan kembali untuk angka 2019-2020 dengan BPPU.
MATRIKS OPERASIONAL
Key Driver Unit 2021 2020 2019
Traffic - Digital CRM Traffic 96.860.807 64.876.377 17.856.697
Seat ITSM Seat 509 452 471
Traffic - ESS Traffic 3.150.705 1.706.358 770.241
TINJAUAN
PORTOFOLIO BISNIS
Pada tahun 2021, Infomedia berhasil mencatat pendapatan sebesar Rp3,6 triliun atau naik 11,4% dibandingkan dengan tahun 2020 sebesar Rp3,2 triliun. Pencapaian EBITDA perusahaan juga baik dengan kenaikan sebesar 3,4%
dibanding tahun 2020 menjadi Rp338,7 miliar.
Dari sisi laba bersih, Infomedia mencatat Rp44,6 miliar atau meningkat 46,3% dibandingkan tahun 2020 yang sebesar Rp30,5 miliar. Hal ini disebabkan karena di tahun 2021, Infomedia fokus pada core business, di samping program cost leadership yang berhasil dijalankan sepanjang tahun.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TINJAUAN UNIT PENDUKUNG BISNIS LAPORAN MANAJEMEN IKHTISAR KINERJA ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN PROFIL PERSEROAN TELKOMTELSTRA (DIGISERVE)
PT Teltranet Aplikasi Solusi (Digiserve) dimulai saat Telkom dan Telstra sepakat untuk membentuk perusahaan patungan yaitu Telkomtelstra sebagai perusahaan yang menyediakan Managed Services untuk bisnis di Indonesia, pada tahun 2014. Per 1 September 2021, Telstra mengalihkan seluruh sahamnya dalam joint venture kepada TelkomMetra, sehingga menjadikan Digiserve 100% dimiliki oleh TelkomMetra.
Per 24 September 2021, nama Perusahaan berubah dari PT Teltranet Aplikasi Solusi menjadi PT Digital Aplikasi Solusi (Digiserve). Digiserve sebagai Perusahaan Digital yang menjadi pemimpin dalam Perjalanan Transformasi Digital bagi pelanggan dan perusahaan di Indonesia dalam bentuk digital produk transformasi, seperti: SDWAN, Azure Stack, Cloud Contact Center, Digital Customer Engagement, UC&C, Security NGFW, dan Professional Service Digital Security.
Tahun 2021 merupakan tahun yang masih dipengaruhi oleh pandemi, hal ini cukup menekan sektor bisnis IT terutama pada pendapatan perusahaan di lini produk IGDC.
Walaupun cukup tertekan dengan kondisi tersebut, pada 2021 perusahaan berhasil mencatat pendapatan sebesar Rp212,0 miliar dimana tumbuh 2,6% dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, perusahaan berhasil melakukan upaya Cost Leadership yang berdampak pada penurunan OPEX sebesar 37,4% dibandingkan tahun 2020, hal ini dominan dikontribusi oleh restrukturisasi organisasi termasuk keberhasilan penerapan Talent Mobility dan kebijakan FWA (pengaturan kerja fleksibel). Dengan keberhasilan pencapaian revenue dan pengelolaan biaya (cost leadership) yang dilakukan manajemen, perusahaan berhasil membukukan pertumbuhan EBITDA 1.303,0%
menjadi sebesar Rp38,4 miliar pada 2021.
Tabel berikut adalah data indikator keuangan dan matriks operasional Telkomtelstra selama 3 (tiga) tahun terakhir (2019-2021).
INDIKATOR KEUANGAN
(Dalam jutaan Rupiah) 2021 2020 2019 CAGR
Pendapatan 211.980 206.667 195.171 4,2%
EBITDA* 38.420 (3.194) (34.730) 5,2%
Laba Bersih 10.967 (49.663) (105.218) 67,7%
*disajikan kembali untuk angka 2019-2020 dengan BPPU.
MATRIKS OPERASIONAL
Key Driver Unit 2021 2020 2019
MCS – Office Productivity #Licenses 6.747 4.830 4.492
MCS – Cloud Contact Center #Seat 1.313 648 632
MCS – Digital Customer #Seat
Engagement 74 24 2
MCS – Azure Stack #VM 567 524 423
MNS Sites 16.727 15.081 12.342
MSS Devices 32 27 26
IGDC #FTE 18 29 30
Prof. Services Mandays 1.106 105 58
Customer NPS % 73,0% 56,5% 61,5%
PT Multimedia Nusantara (TelkomMetra) Laporan Tahunan 2021GEARING UP CAPABILITIES AND PERFORMANCE FOR A SUSTAINABLE FUTURE
SSI
Didirikan pada tahun 15 Mei 1996, PT Swadharma Sarana Informatika atau SSI pada awalnya dibentuk dengan fokus pada usaha di bidang layanan maintenance dan instalasi jaringan serta peralatan otomasi perbankan khususnya Bank Negara Indonesia. Layanan SSI kemudian berkembang pada bidang jasa perawatan dan perbaikan mesin ATM. Seiring berjalannya waktu, SSI memperluas usahanya di bidang pengisian uang ATM dan kemudian merambah bidang usaha lain yaitu jasa penjemputan, pengantaran dan pemprosesan uang atau Cash Management.
Pada tanggal 2 April 2018, SSI diakuisisi oleh TelkomMetra dengan persentase saham sebesar 51%. Pengambilalihan SSI bertujuan untuk menguatkan core industri banking and finance TelkomMetra serta mendukung misi Telkom sebagai market leader penyedia end-to-end banking &
finance solution.
Tahun 2021 merupakan tahun penuh tantangan dimana dampak dari pandemi Covid-19 sangat memengaruhi industri perbankan termasuk di dalamnya industri
pengelolaan uang tunai (PJPUR). Hal tersebut membawa dampak penurunan pencapaian kinerja keuangan SSI baik dari sisi pendapatan, EBITDA dan laba bersih.
Di tahun 2021, SSI membukukan penurunan pendapatan sebesar 8,1% menjadi Rp737,8 miliar yang terutama dikontribusikan oleh pengisian uang ATM sebesar 80%.
Penurunan pendapatan ini disebabkan oleh menurunnya jumlah kelolaan ATM karena adanya program dismantle (penonaktifan) ATM sebesar 1.131 unit (5% dari populasi kelolaan) dan mekanisme lelang yang lebih selektif dan kompetitif terutama pada bank Himbara yang mengakibatkan churn kelolaan ATM tercatat sebanyak 457 unit (2% dari populasi kelolaan).
Dari sisi EBITDA, SSI membukukan Rp64,3 miliar menurun 42,7% dari tahun sebelumnya. Hal ini sejalan dengan penurunan skala bisnis. Namun di sisi lain, SSI telah melakukan upaya cost leadership yang cukup baik, dimana Cash Opex menurun 9,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, laba bersih tercatat sebesar minus Rp35,6 miliar atau turun 1.534,1% dari tahun sebelumnya, hal ini seiring dengan penurunan pendapatan dan EBITDA.
TINJAUAN
PORTOFOLIO BISNIS
Tabel berikut adalah data indikator keuangan dan matriks operasional SSI selama 3 (tiga) tahun terakhir (2019-2021):
INDIKATOR KEUANGAN
(Dalam jutaan Rupiah) 2021 2020 2019 CAGR
Pendapatan 737.818 803.180 864.476 (7,6%)
EBITDA* 64.339 112.262 110.170 (23,6%)
Laba Bersih (35.606) 2.483 53.567 (18,5%)
*disajikan kembali untuk angka 2019-2020 dengan BPPU.
MATRIKS OPERASIONAL
Key Driver Unit 2021 2020 2019
ATM Machine 18.274 22.583 23.484
Operations Center Office 99 106 106
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TINJAUAN UNIT PENDUKUNG BISNIS LAPORAN MANAJEMEN IKHTISAR KINERJA ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN PROFIL PERSEROAN BOSNET
PT Bosnet Distribution Indonesia atau Bosnet adalah penyedia Solusi Distribusi FMCG. Bosnet menyediakan sistem manajemen distribusi yang dirancang khusus untuk menangani secara end-to-end pelaksanaan perusahaan distribusi barang konsumen yang bergerak cepat. Aplikasi Bosnet memiliki lebih dari 3.000 laporan siap pakai untuk mempercepat dalam mengambil tindakan yang diperlukan.
Pada tahun 2021 perusahaan berhasil membukukan kenaikan pendapatan sebesar 25,4% menjadi Rp41,9
miliar jika dibandingkan tahun 2020. Hal ini dikontribusi oleh pendapatan atas produk software (implementasi, license, dan maintenance).
Kenaikan pendapatan juga berdampak pada kenaikan EBITDA sebesar 69,1% menjadi Rp6,8 miliar dibandingkan dengan 2020, hal ini dikontribusi juga atas peningkatan margin (GPM) dengan melakukan upaya optimalisasi penggunaan existing resources untuk project yang sedang berjalan. Pencapaian Revenue & EBITDA mampu mendukung kinerja dari Net Income dengan pertumbuhan 92,8% menjadi Rp2,3 miliar pada tahun 2021.
Tabel berikut adalah data indikator keuangan dan matriks operasional Bosnet selama 3 (tiga) tahun terakhir (2019-2021):
INDIKATOR KEUANGAN
(Dalam jutaan Rupiah) 2021 2020 2019 CAGR
Pendapatan 41.916 33.434 47.694 (6,3%)
EBITDA* 6.797 4.020 11.002 (21,4%)
Laba Bersih 2.308 1.197 6.797 (41,7%)
*disajikan kembali untuk angka 2019-2020 dengan BPPU.
MATRIKS OPERASIONAL
Key Driver Unit 2021 2020 2019
Client WON #of Client 38 32 41
Leads WON #of Project 186 165 275
PT Multimedia Nusantara (TelkomMetra) Laporan Tahunan 2021GEARING UP CAPABILITIES AND PERFORMANCE FOR A SUSTAINABLE FUTURE