• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA A Landasan Teor

4. Customers To Customers (C2C) E-Commerce

Menurut Kotler dan Armstrong (2014:526) Pemasaran online konsumen ke konsumen (C2C) merupakan pertukaran barang dan informasi secara online antara konsumen akhir. Dalam beberapa kasus, internet menyediakan alat yang sangat baik di mana konsumen dapat membeli atau menukar barang atau informasi secara langsung satu sama lain. Dalam kasus lain, C2C melibatkan pertukaran informasi melalui forum internet yang menarik bagi kelompok minat khusus tertentu. Kegiatan semacam itu bisa diatur untuk tujuan komersial maupun nonkomersial.

Menurut Rayport dan Jaworski (2004:5) Customer to Consumer or Peer to Peer (P2P) is exchange involve transaction between and among consumers.

Menurut Rayport dan Jarowski (2004:5) konsumen ke konsumen adalah pertukaran yang melibatkan transaksi antar konsumen.

Menurut Turban, dkk (2012:43) Customers to Customer (C2C) is category consumers transact with other customers or E-Commerce model in which customers sell directly to other consumers.

Menurut Turban, dkk (2012:43) Konsumen ke konsumen adalah kategori bertransaksi antar konsumen dengan pelanggan lain atau model

18 E-Commerce di mana konsumen menjual langsung kepada konsumen lainnya.

Berdasarkan pengertian di atas, C2C E-Commerce merupakan sarana di dalam media internet yang dapat mendorong interaksi antar individu sehingga dapat bertukar informasi serta melakukan perdagangan. 5. Periklanan (X1)

Pemasaran modern memerlukan lebih dari sekedar mengembangkan produk yang baik, menetapkan harga secara atraktif dan membuatnya mudah diakses. Tetapi komunikasi semakin sulit ketika semakin banyak perusahaan berusaha meraih perhatian pelanggan yang semakin kuat dan terbagi. Agar dapat menjangkau dan mempengaruhi pasar sasaran secara efektif, pemasar secara kreatif menerapkan berbagai bentuk komunikasi (Kotler dan Keller, 2012:497).

Dalam lingkungan komunikasi baru saat ini, periklanan sering menjadi elemen pusat dalam program komunikasi pemasaran (Kotler dan Keller, 2012:500).

a. Pengertian Periklanan

Menurut institusi praktisi periklanan Inggris, periklanan adalah pesan-pesan penjualan yang paling persuasive yang diarahkan kepada calon pembeli yang paling potensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya yang semurah-murahnya (Jefkins, 1995:5).

Menurut Kotler dan Keller (2012:524) Periklanan (advertising) adalah sebuah bentuk berbayar atas presentasi nonpribadi dan

19 promosi ide, barang atau jasa oleh sponsor yang jelas. Iklan bisa menjadi cara yang efektif dari segi biaya untuk mendistribusikan pesan, baik dengan tujuan membangun preferensi merek atau mendidik orang. Bahkan dalam lingkungan media yang penuh tantangan saat ini, iklan yang baik akan menghasilkan hasil yang memuaskan.

Menurut Peter dan Olson (2013:205) Periklanan adalah segala sajian informasi nonpersonal berbayar perihal produk, merek, perusahaan atau toko. Iklan dimaksudkan untuk mempengaruhi afeksi dan kognisi. Walaupun terlebih dahulu mempengaruhi afeksi dan kognisi, tujuan iklan adalah mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Iklan dapat disampaikan melalui aneka media—internet, televisi, radio, cetak (majalah, surat kabar) baliho, papan iklan dan media kecil-kecil seperti balon udara panas atau cap kemeja.

Menurut Durianto (2003:1) Periklanan adalah semua bentuk aktivitas yang merupakan bentuk komunikasi untuk menghadirkan dan mempromosikan ide barang atau jasa secara nonpersonal yang dibayar oleh sponsor tertentu. Tujuan periklanan untuk membujuk atau menggiring orang yang akan mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan.

Menurut Hermawan (2012:54) Periklanan adalah semua bentuk penyajian nonpersonal dan promosi ide, barang atau jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu. Dengan karakteristik dapat mencapai konsumen

20 yang terpencar secara geografis, dapat mengulang pesan berkali-kali, bersifat impersonal dan komunikasi satu arah, serta dapat sangat mahal untuk beberapa jenis media.

Periklanan merupakan bagian untuk memenuhi fungsi pemasaran di mana periklanan tidak sekedar memberikan informasi kepada khalayak tetapi juga ditujukan untuk mempengaruhi perasaan, pengetahuan, makna, kepercayaan, sikap dan citra konsumen yang berkaitan dengan suatu produk atau merek (Hermawan, 2012:78).

Menurut Kotler dan Armstrong (2016:474) Advertising is any paid of nonpersonal presentation and promotion of ideas, goods or services by an identified sponsor.

Menurut Kotler dan Armstrong (2016:474) Periklanan adalah sesuatu yang dibayar atas presentasi nonpersonal dan ide promosi, barang atau jasa oleh sponsor yang teridentifikasi.

To be effective, an advertisement first must be noticed. Next, it must be remembered. Then, the message of the advertisement should incite somekind of action, such as a purchase, a shift in brand loyalty, or, at the very least, find a place in the buyer’s long-term memory (Clow dan Baack, 2012:132).

Agar efektif, sebuah periklanan pertama-tama harus diperhatikan. Selanjutnya, harus diingat. Kemudian, pesan iklan harus membujuk tindakan, seperti pembelian, pergeseran loyalitas merek, atau

21 setidaknya, menemukan tempat di memori jangka panjang pembeli (Clow dan Baack, 2012:132).

Menurut Moriarty, dkk (2009:55) Advertising is a paid form persuasive communication that uses mass and interactive media to reach broad audiences in order to connect an identified sponsor with buyers (a target audience) and provide information about products (goods, services and ideas).

Menurut Moriarty, dkk (2009:55) Periklanan adalah bentuk komunikasi persuasif berbayar yang menggunakan massa dan media interaktif untuk menjangkau audiens yang luas untuk menghubungkan sponsor dengan pembeli (pemirsa sasaran) dan menyediakan informasi tentang produk (barang, jasa dan ide).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa periklanan adalah segala bentuk komunikasi berbayar atas suatu produk, merek atau perusahaan melalui berbagai kegiatan dan media untuk mencapai tujuan atau sasaran.

b. Keputusan Penting dalam Program Periklanan

Menurut Kotler dan Armstrong (2016:475) Manajemen pemasaran harus membuat keputusan penting ketika mengembangkan program periklanan (lihat gambar 2.1).

22 Gambar 2.1

Keputusan Periklanan Utama

Sumber: Kotler dan Armstrong (2014:457) 1) Menetapkan tujuan

Tujuan-tujuan ini harus didasarkan kepada keputusan masa lalu tentang pasar sasaran, positioning dan bauran pemasaran yang mendefinisikan tugas yang harus dilaksanakan iklan dalam program pemasaran total. Keseluruhan tujuan periklanan membantu membangun hubungan pelanggan dengan mengkomunikasikan nilai pelanggan.

Tujuan periklanan bisa digolongkan berdasarkan tujuan utama (lihat tabel 2.1).

Keputusan pesan Evaluasi periklanan Strategi pesan Eksekusi pesan Penetapan tujuan Keputusan anggaran Keputusan media Dampak komunikasi Dampak penjualan dan laba Tingkat pengembalian periklanan Jangkauan, frekuensi, dampak Tipe media utama Kendaraan media tertentu Penetapan waktu media Pendekatan terjangkau Persen penjualan Paritas kompetitif

Tujuan dan tugas Tujuan

komunikasi

Tujuan penjualan

23 Tabel 2.1

Tujuan Periklanan

Dokumen terkait