• Tidak ada hasil yang ditemukan

CV.ANDHIKA JURNAL UMUM

Dalam dokumen 126 210 pendan materi ekonomi (Halaman 145-150)

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit

Des 31 Ikhtisar biaya produksi - persediaan bahan baku

- persediaan barang dalam proses

Rp 5.500

Rp 4.000 Rp 1.500 Persediaan bahan baku

Persediaan barang dalam proses - ikhtisar biaya produksi

Rp 3.500 Rp 3.000

Rp 6.500 Ikhtisar rugi-laba

- persediaan barang jadi

Rp 8.500

Rp 8.500 Persediaan barang jadi

- ikhtisar rugi-laba

Rp 2.500

Rp 2.500 Beban penjualan

Beban administrasi & umum - perlengkapan kantor

Rp 200 Rp 300

Rp 500 Biaya perlengkapan pabrik

- perlengkapan panrik

Rp 2.000

Rp 2.000 Biaya asuransi pabrik

- asuransi pabrik dibyr di muka

Rp 400

Rp 400 Biaya penyusutan mesin

Biaya penyusutan gedung pabrik - akum. Peny. Mesin

akum. Peny. Gedung pabrik

Rp 4.000 Rp 2.000

Rp 4.000 Rp 2.000 Reparasi pemeliharaan mesin

- hutang biaya

Rp 200

Rp 200

Ad.2 Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur

Laporan keuangan perusahaan manufaktur, pada dasarnya terdiri atas:

Laporan neraca, laporan rugi-laba dan laporan perubahan modal. TetapiSeperti telah di jelaskan,Manajemen sangat berkepentinganterhadap data biaya untuk pengambilan keputusan. Oleh karena itu selain laporan–laporan tersebut diatas, pada setiap akhir periode harus dibuat biaya produksi.

Laporan biaya produksi pda dasarnya berisi perincian mengenai biaya biaya produksi yang terjadi selama satu periode tertentu, dan perhitungan harga pokok produk yang selesai pada periode yang bersangkutan.

Seperti biasanya,kita menysusun neraca lajur (kertas kerja) adalah untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan. Dengan demikian dari data neraca lajur perusahaan industri, dapat disusun:

1) Laporan biaya produksi: data untuk menyusun laporan ini terdapat dalam kolom perhitungan pabrikase.

2) Laporan rugi laba: data untuk menyusun laporan ini terdapat dalam ikhtisar rugi-laba. 3) Laporan neraca: data untuk menyusun neraca terdapat pada kolam neraca.

4) Laporan perubahan modal: data untuk menyusun laporan ini tersedia pada kolom neraca.

Agar lebih jelas, berikut ini ilustrasi penyusunan laporan keuangan perusahaan pabrik “ANDHIKA” yang didasarkan data neraca lajur.

Ad.1) Laporan Biaya Prouksi

Dari data diatas, dapat disusun laporan biaya produksi untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2007 sbb :

Perusahaan Pabrik “ANDHIKA” LAPORAN BIAYA PRODUKSI

Untuk periede yang berakhir 31 Desember 2007 (Dalam ribuan rupiah)

Pemakaian Bahan Baku :

Persedian, 1 Januari 2007... Rp 4.000 Pembelian bahan baku... Rp 28.000 Bhn. Baku tersedia untuk diproses... Rp 32.000 Persedian 31 Desember 2007... (Rp 3500)

Bahan baku yang diproses dalam produksi... Rp 28.500 Upah langsung... Rp 21.000 Biaya produksi tak langsung :

Upah tak langsung... Rp 14.000 Biaya pembangkit tenaga... Rp 5.500 Biaya reparasi dan pemeliharaan mesin... Rp 1.700 Biaya perlengkapan pabrik... Rp 2.000 Biaya asuransi pabrik... Rp 400 Biaya penysutan mesin... Rp 4.000 Biaya penyusutan gedung pabrik... Rp 2.000

Total biaya produksi tak langsung...Rp 29.600 Total biaya pabrik :... Rp 79.100 Persedian barang dalam proses, 1 Januari 2007...Rp 1.500 Total harga pokok barang yanag diproses... Rp 80.600 Persedian barang dalam proses, 31 Desaember 2007... Rp 3.000) Harga pokok produksi... Rp77.600

Ad.2) Laporan Rugi-Laba

Laporan rugi laba perusahaan pabrik “ANDHKA” untuk periode yang berakhir 31 Desember 2007, akan tampak sbb :

Perusahaan Pabrik “ANDHKA” Untuk Periode Berakhir 31 Desember 2007

(Dalam ribuan rupiah)

PENGHASILAN

Hasil penjualan... Rp 138.000 HARGA POKOK PENJUALAN :

Persedian produk jadi,

1 Januari 2007... Rp 8.500 Harga pokok produk selesai(HP. Produksi)

selama periode... Rp 77.600 Produk tersedia untuk dijual... Rp 86.100 Persedian produk jadi 31 Januari 200... (Rp 2.500)

Harga pokok penjualan... (Rp 83.600) Laba kotor... Rp 54.400 BEBAN USAHA :

Beban penjualan (total)... Rp 18.200 Beban administrasi dan umum(total)... Rp 9.800

Total beban usaha... Rp 28.000 Pendapatan bersih sebelum pajak... Rp 26.400

Dari laporan rugi laba diatas, tampak bahwa pada dasarnya laporan rugi laba Perusahaan industri, sama dengan laporan rugi laba pada suatu perusahaan dagang.

Sedikit perbedaan terletak pada perhitungan harga pokok penjualan. Dalam hal ini perlu dipahami bahwa dalam perusahaan industri, barang yang akan dijual dalam suatu periode berasal dari sisa periode yang lalu, dan barang yang selesai diproses pada periode yang bersangkutan.

Ad.3) Laporan Neraca

Seperti pada jenis perusahaan lainnya, neraca perusahaan industri berisi laporan mengenai harta, dan modal perusahaan pada suatu saat tertentu. Hal yang membedakan dari jenis perusahaan lain, dan yang merupakan ciri perusahaan industri, adalah persediaan yang dimilikinya. Jenis persediaan yang erat sekali hubungannya dengan kegiatan pokok suatu perusahaan industri, terdiri atas: persedian bahan baku , persedian barang dalam proses dan persedian produk jadi.

Contoh, berkut ini neraca perusahaan pabrik “ANDHIKA”yang atas dasar data neraca lajur pada contoh(Disajikan dalam bentukvertikal)

Perusahaan Pabrik “ANDHIKA” NERACA Per 31 Desember 2007 (dalam ribuan) HARTA. Hart lancar : - Kas Rp 3.400 -Piutang usaha Rp 11.500

-Persedian bahan baku Rp 3.500 -Persedian barang dalam proses Rp 3.000 -Persedian produk jadi Rp 2.500

-Perlengkapan kantor Rp 200

-Perlengkapan pabrik Rp 300

-Asuransi bibayar dimuka Rp 200

Total harta………. Rp 24.600 Harta tetap Mesin-mesin………...Rp 40.000 Akum.peny. mesin……….(Rp 16.000) Rp 24.000 Gedung pabrik,………...Rp 50.000

Akum. Peny. Gedung pabrik…….(Rp 12.000)

Rp 38.000 Tanah………... Rp 30.000

Total harta tetap……… Rp 92.000 Total harta………. Rp 116.600

4) laporan perubahan modal

Laporan perubahan modal adalah laporan mengenai hal-hal yang mengakibatkan terjadinya perubahan modal. Perubahan modal dalam suatu periode, pada umumnya terjadi karena adanya rugi atau laba yang diperoleh dan penarikan modal oleh pemilik dalam periode yang bersangkutan.

Dengan demikian dari data yang terdapat dalam neraca lajur perusahaan pabrik “ANDHIKA” pada contoh di muka, laporan perubahan modal dapat disusun sbb:

________________________________________________________________

Perusahaan pabrik “ANDHIKA” LAPORAN PERUBAHAN MODAL Untuk periode berakhir 31 Desember 2007

(dalam ribuan)

Modal andhi, 1 januari 2007 Rp 75.000

Pendapatan bersih selama periodik, Rp 26.400 Pengambilan prive andhi, Rp -

penambahan terhadap modal, Rp 26.400

modal Andhi, 31 Desembar 2007, Rp 101.400

HargaPokok Produksi

Harga pokok dikenal dengan nama singkatnya “HPP” adalah salah satu komponen dari laporan laba rugi,yang menjadi perhatian manajemen perusahaan dalam mengendalikan operasional perusahaan. Bila berbicara mengenai HPP, kita temukan 3 macam harga pokok yaitu harga pokok persediaan, harga pokok produksi dan harga pokok penjualan. Ketiganya adalah komponen yang yang saling terkait namun bila kita mendengar perkataan HPP, maka kita harus konsen mana yang dimaksudkan. Permasalahan itu timbul karena perbedaan kebutuhan masing-masing tingkat manajemen. Manajer bagian pembelian (Purchase Manager) lebih fokus pada harga pokok persediaan, manajer produksi (production manager) atau manajer operasional (Operation Manager) lebih fokus pada harga pokok produksi. Manajemen tingkat puncak tentunya akan lebih cenderung fokus pada harga pokok penjualan.

Laporan Harga Pokok

Laporan harga pokok adalah sebuah kertas kerja berupa perhitungan secara sistematis. Pada sistem akuntansi Manual biasanya hanya ditampilkan secara periodik namun sistem akuntansi komputer dengan menerapkan metode perpetual inventory dapat menghasilkan informasi secara visual kapan saja. Hal ini dapat dilakukan karena metode perpetual melakukan perhitungan berdasarkan transakasi yang telah di catat ke sistem komputer sedangkan metode Phisik melakukan perhitungan berdasarkan selisih antara persediaan awal ditambahmutasi dan dikurangi dengan sisa. Untuk mendapatkan sisa tentunya melalui perhitungan Phisik.Metode Phisik biasanya hanya menampilkan HPP secara keseluruhan pada satu periode tertentu sedangkan metode perpetual menghasilkan laporan HPP secara spesifik misalnya untuk satu produk tertentu.

Untuk memahami komponen dari harga pokok, perhatikan hubungan komponen-komponen berikut:

o Harga pokok penjualan = Harga Pokok Produksi + Biaya penjualan o Harga Pokok Produksi = Harga Pokok Persediaan + Biaya Produksi

o Harga Pokok Persediaan = Bagian Persediaan Bahan Baku yang

digunakan dalam Proses Produksi.

o Persediaan = Pembelian bahan baku + biaya pembelian o Biaya penjualan = Biaya-biaya yang diperlukan untuk menjual o Biaya Produksi = biaya tenaga kerja + Biaya overhead pabrik

Selanjutnya Komponen-komponen dari Harga Pokok Produksi dapat disusun sbb:

Bahan baku, awal xxx

Pembelian bahan baku xx Pengurangan :

Diskon pembelian xx Retur dan Potongan pembelian xx+

Total xx-

Pembelian dikurangi pengurangan xxx Penambahan ;

Biaya angkut masuk xxx+

Pembelian neto xxx+

Total bahan baku tersedia xxx

Bahan baku, akhir xxx-

Bahan baku yang digunakan xxx

Tenaga kerja langsung xxx

Overhead pabrik xxx+

Biaya Produksi xxx

Barang Dalam Proses, awal xxx+

Total xxx

BarangDalamProses,akhirxxx-

Harga Pokok Produksi xxxx

Format laporan rugi laba perusahaan manufaktur hampir sama dengan Laporan rugi laba perusahaan dagang. Hanya bedanya terletak pada istilah yang digunakan, pada laporan rugi laba perusahaan dagang langsung digunakan istilah Harga Pokok Penjualan, karena memang tidak dibuatkan secara tersendiri sedangkan pada laporan rugi laba perusahaan manufaktur terlebih dahulu digunakan Harga Pokok Produksi karena dihitung secara terpisah dengan laporan rugi laba.

Metode penentuan harga pokok produksi adalah cara untuk memperhitungkan unsur-unsur biaya kedalam harga pokok produksi. Dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi, terdapat dua pendekatan yaitu full costing dan variabel costing.

UNSUR-UNSUR MANAJEMEN

Dalam dokumen 126 210 pendan materi ekonomi (Halaman 145-150)