• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi Kriteria K1.1 : Unit usaha dalam bentuk

(e) Industri pengolahan dan

(f) Eksportir produk olahan memiliki izin yang sah Indikator 1.1.1:

Unit usaha pengolahan adalah produsen yang memiliki izin yang sah Verifier a

Akte pendirian perusahaan dan

perubahan terakhir MEMENUHI

CV Sampora Primajaya (Auditee) telah memiliki Akta Pendirian Perseroan Komanditer No. 02 tanggal 15 April 2005 yang dibuat oleh Notaris Shinta Ikajati Setiadi, SH.

Auditee juga telah membuat Akta perubahan berupa Pengeluaran sebagai Persero serta Perubahan Anggaran Dasar No.02 tanggal 4 Maret 2015 dibuat oleh Notaris Shinta Ikajati Setiadi, SH. Yang beralamat di Jalan Siliwangi No. 55 Kuningan.

Verifier.b.

Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau Izin Perdagangan yang tercantum dalam IUI atau Izin Usaha Tetap (IUT)atau Tanda Daftar Industri(TDI)

MEMENUHI Auditee telah memiliki dokumen Tanda Daftar Ulang (Heregistrasi) Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dengan nomor : 510/HER.146–SIUP/ 2015 tanggal 24 April 2015, yang merupakan perubahan dari SIUP Nomor : 863/10-18/PK/B/IV/2005 tanggal 21 April 2005.

Siup tersebut telah mengacu kepada Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 16 Tahun 2010 Tentang Retribusi Perizinan Tertentu.

Data dan informasi yang tercantum pada SIUP sesuai dengan kegiatan usaha yang dijalankan dan masih berlaku selama perusahaan masih menjalankan usahanya. Verifier.c.

Izin HO (izin gangguan lingkungan sekitar industri)

MEMENUHI Auditee telah memiliki izin Gangguan (HO berdasarkan Keputusan Bupati dengan Nomor: 503/KPTS.253-IG/2015 tanggal 24 April 2015 yang ditandatangani oleh Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Pemerintah Kabupaten Kuningan. Masa berlaku izin selama perusahaan masih beroperasi dan wajib melakukan pendaftaran ulang setiap 3 (tiga) tahun.

Verifier.d.

Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

MEMENUHI Auditee telah memiliki Tanda Datar Perusahaan Persekutuan Komanditer (TDP) dengan nomor 101731600553 tanggal 24 April 2015 yang diterbitkan oleh Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Pemerintah Kabupaten Kuningan dan masa berlaku TDP sampai dengan 21 April 2020.

Penerbitan TDP mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 27 Tahun 2002 tentang Ketentuan Pemberian Tanda Daftar Perusahaan.

Verifier,e.

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

MEMENUHI Auditee telah memiliki dokumen Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP): 02.447.944.6-438.000, an CV Sampora Primajasai, alamat : JL. Raya Kuningan – Cirebon KM.16 Sampora Cilimus, Kabupaten Kuningan Jawa Barat.

Auditee juga telah memiliki Surat Keterangan Terdaftar S-2625KT/WPJ.22/KP.1403/2015. Tanggal mulai terdaftar 18 April 2005. Verifier.f.

AMDAL/Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL)– Upaya Pemantauan Lingkungan Pengelolaan Lingkungan

MEMENUHI Auditee telah memiliki Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Penggergajian Kayu “CV Sampora Prima Jaya”. Auditee juga telah membuat laporan pelaksanaan UKL-UPL semester II tahun 2014 dan semester I tahun 2015 dan telah disampaikan kepada Kepala Balai Pemantauan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Kabupaten Kuningan.

Verifier g.

Izin Uaha Industri (IUI) atau Izin Usaha Tetap (IUT) atau Tanda Daftar Industri (TDI)

MEMENUHI Auditee telah memperoleh Pembaharuan Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu (IUIPHHK) Kapasitas Produksi Sampai Dengan 2.000 Meter Kubik berdasarkan Keputusan Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Pemerintah Kabupaten Kuningan dengan Nomor : 503/1735/Her.IU-IPHHK/KPP/2008 tanggal 17 Desember 2008. Kapasitas Izin Produksi yang diberikan adalah 1.750 Meter Kubik/Tahun, dengan total investasi sebesar Rp 180.000.000, Masa berlaku IUIPHHK adalah selama perusahaan masih beroperasi.

Auditee telah mengajukan penggantian IUIPHHK dimana penanggungjawab dalam IUIPHHK masih Saudara Jan Giovani menjadi Saudara Hartono dan sekaligus meningkatkan kapasitas.

Verifier.h.

Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri (RPBBI) untuk Industri Primer Hasil Hutan (IPHH).

MEMENUHI Auditee telah membuat Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri (RPBBI) Tahun 2015 dan telah disampaikan kepada Kepala Dinas Kehutanan Dan Perkebunan Kabupaten Kuningan dan terdapat Tanda Terima Penyampaian RPBBI dari Dinas Kehutanan Dan Perkebunan Kuningan dengan nomor : 522/159/PSDP/2015 tanggal 31 Januari 2015 yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Kuningan.

Indikator.1.1.2

Eksportir produk kayu adalah eksportir yang memiliki izin sah, berupa eksportir produsen Verifier

Berstatus Eksportir Terdaftar Produk Industri Kehutanan (ETPIK).

- Auditee tidak melakukan penjualan ekspor dan tidak memiliki dokumen Eksportir Terdaftar Produk Industri Kehutanan (ETPIK), sehingga verifier ini tidak diterapkan.

K.1.2

Importir kayu dan produk kayu Indikator 1.2.1

Importir adalah importir yang memiliki izin yang sah. Verifier

Dokumen pengakuan dan/atau

- Auditee tidak melakukan pembelian bahan baku maupun produk dari luar negeri (impor),

pengenal sebagai importir sehingga verifier ini tidak diterapkan. Indikator 1.2.2.

Importir memiliki sistem uji tuntas (due diligence) Verifier

Panduan/pedoman/prosedur pelaksanaan dan bukti pelaksanaan

sistem uji tuntas (duediligence) importir

- Auditee tidak melakukan pembelian bahan baku maupun produk dari luar negeri (impor), sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Indikator 1.3.1.

Kelompok memiliki akte notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan kelompok Verifier

Akte notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan kelompok

MEMENUHI Auditee termasuk kedalam Kelompok Usaha Bersama “Kuningan Lestari” yang didirikan berdasarkan Kesepakatan pada tanggal 18 Agustus 2015 yang terdiri dari 5 (lima) anggota, yaitu: 1. PK Prameisty Mandiri 2. PK Dua Saudari 3. CV Sampora Primajaya 4. UD Wiat Anugerah 5. PK Mustika Jati

Kesepakatan yang dibuat telah ditandatangani oleh seluruh anggota dan telah diberi materai cukup. Di dalam kesepakatan tersebut juga telah diatur tentang konsekuensi antara anggota kelompok, dimana mereka sepakat menerima konsekuensi pembekuan atau pencabutan sertifikat kelompok dalam hal salah satu anggota kelompok tidak memenuhi persyaratan sertifikasi.

Salah satu anggota kelompok Kuningan Lestari mengundurkan diri, yaitu PK Mustika Jati dan telah disetujui oleh rapat anggota luar biasa pada tanggal 9 Oktober 2015 sehingga sekarang tinggal 4 anggota.

Kriteria K2.1.

Keberadaan dan penerapan system penulusuran bahan baku dan hasil olahannya Indikator 2.1.1

Unit usaha mampu membuktikan bahwa bahan baku yang diterima berasal dari sumber yang sah- Verifier a.

Kontrak suplai bahan baku dan/atau dokumen jual beli

MEMENUHI

Berdasarkan hasil verifikasi terhadap pemenuhan bahan baku selama periode bulan Agustus sampai dengan Oktober 2015, bukti pembelian bahan baku kayu bulat dari hutan rakyat (Hak) adalah berupa Nota Pembelian.

Sistem pembayaran yang dilakukan oleh Auditee berupa pembayaran secara langsung dan pembayaran melalui e-banking.

Berita Acara Pemeriksaan yang ditandatangani oleh petugas kehutanan yang berwenang untuk penerimaan kayu bulat dari hutan negara, dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah.

berasal dari kayu rakyat yang dilengkapi dengan SKAU dan Nota Angkutan, bukan kayu bulat yang berasal dari hutan negara, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Verifier c.

Berita acara serah terima kayu dan/ atau bukti serah terima kayu selain kayu bulat dari hutan negara, dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah

MEMENUHI Kayu bulat yang masuk/diterima oleh Auditee telah dilakukan pengecekan oleh petugas pada saat kayu diturunkan dari kendaraan. Pengecekan dilakukan dengan cara menghitung jumlah batang dan memeriksa jenis kayunya disesuaikan dengan dokumen angkutannya.

Seluruh kayu bulat dari hutan rakyat yang diperiksa telah dibuatkan tanda terima berupa Berita Acara Pemeriksaan Kayu Bulat. Verifier. d.

Dokumen angkutan hasil hutan yang sah

MEMENUHI Bahan baku kayu bulat yang diterima oleh Auditee berupa jenis Pinus dan Mahoni telah dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah, yaitu Surat Keterangan Asal Usul (SKAU) yang dilampiri DKB dan dilengkapi dengan dokumen Deklarasi Kesesuaan Pemasok.

Penggunaan dokumen SKAU dari para pemasok Auditee yang rata-rata berasal dari daerah Jawa Barat, tidak sesuai dengan Format lampiran pada PermenLHK P.21/MenLHK-II/2015, hal tersebut dikarenakan peraturan tersebut belum disosialisasikan secara menyeluruh, sehingga untuk daerah-daerah tertentu masih mengacu kepada Permenhut P.30/Menhut-II/2012, dimana untuk penggunaan kayu jenis Pinus dan Mahoni menggunakan SKAU.

Verifier. e.

Nota dan Dokumen Keterangan (Berita Acara dari petugas kehutanan kabupaten/kota atau dari Aparat Desa / Kelurahan) yang dapat menjelaskan asal usul untuk kayu bekas/hasil bongkaran, serta Deklarasi Kesesuaian Pemasok.

- Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen penerimaan bahan baku, selama periode bulan Agustus-Oktober 2015 Auditee tidak mempergunakan bahan baku kayu bulat yang berasal dari kayu bongkaran atau sejenisnya, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan.

Verifier.f.

Dokumen angkutan berupa Nota untuk kayu limbah industri.

- Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen penerimaan bahan baku, selama periode bulan Agustus-Oktober 2015 Auditee tidak mempergunakan bahan baku kayu bulat yang berasal dari kayu limbah industri, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan.

Verifier g.

Dokumen Sertifikat Legalitas Kayu/ Sertifikat Pengelolaan Hutan Produksi Lestari yang dimiliki pemasok dan/atau

MEMENUHI Seluruh pemasok/suplier baik TPT maupun Hutan Hak belum ada yang memiliki Sertifikat Legalitas Kayu (S-LK) namun sudah menerapkan penggunaan dokumen Deklarasi Kesesuaian Pemasok (DKP).

dokumen Deklarasi Kesesuaian

Pemasok. Tersedia prosedur pemeriksaan terhadap pemasok yang menggunakan DKP, Auditee juga telah memiliki penanggung jawab untuk pemeriksaan dokumen DKP, yaitu saudara Asep Supriadi, sesuai dengan surat Kuasa dari Direktur Nomor: 009/SK/IV/2015 tanggal 03 April 2015. Auditee belum melakukan pemeriksaan kepada pemasok/suplier yang menerbitkan Deklarasi Kesesuaian Pemasok (DKP).

Verifier.h.

Dokumen pendukung RPBBI

MEMENUHI Auditee telah membuat Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri (RPBBI) Tahun 2015 dan telah disampaikan kepada Kepala Dinas Kehutanan Dan Perkebunan Kabupaten Kuningan dan terdapat Tanda Terima Penyampaian RPBBI dari Dinas Kehutanan Dan Perkebunan Kuningan dengan nomor : 522/159/PSDP/2015 tanggal 31 Januari 2015 yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Kuningan.

Sesuai dengan dokumen RPBBI yang telah disampaikan dan diterima oleh Kepala Dinas Kehutanan Dan Perkebunan Kabupaten Kuningan, dokumen tersebut telah didukung oleh dokumen realisasi penerimaan bahan baku berupa dokumen SKAU yang disampaikan kepada Dinas Kehutanan Dan Perkebunan Kabupaten Kuningan setiap bulan.

Indikator 2.1.2

Importir mampu membukti kan bahwa kayu yang diimpor berasal dari sumber yang sah Verifier.a.

Pemberitahuan Impor Barang (PIB).

- Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat, Auditee tidak menggunakan kayu impor, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Verifier. b.

Bill of Lading (B/L)

- Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat, Auditee tidak menggunakan kayu impor, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Verifier. c. Packing List (P/L)

- Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat, Auditee tidak menggunakan kayu impor, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Verifier. d. Invoice

- Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat, Auditee tidak menggunakan kayu impor, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Verifier. e. Deklarasi impor

- Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat, Auditee tidak menggunakan kayu impor, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Verifier. f

Rekomendasi impor

- Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat, Auditee tidak menggunakan kayu impor, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Verifier. g

Bukti pembayaran bea masuk (bila terkena bea masuk).

- Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat, Auditee tidak menggunakan kayu impor, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Verifier. h.

Dokumen lain yang relevan (diantaranya CITES) untuk jenis kayu yang dibatasi perdagangannya

- Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat, Auditee tidak menggunakan kayu impor, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Verifier. i

Bukti penggunaan kayu impor

- Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat, Auditee tidak menggunakan kayu impor, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Indikator 2.1.3.

Unit Usaha menerapkan system penulusuran kayu Verifier.a.

Tally sheet penggunaan bahan baku dan hasil produksi.

MEMENUHI Selama periode bulan Agustus-Oktober 2015 Auditee telah memiliki tally sheet/rekaman pada kegiatan penerimaan bahan baku dan proses produksi.

Rekaman penerimaan kayu bulat dicatat dalam form pemeriksaan kayu bulat pada saat kayu bulat diturunkan dari kendaraaan kemudian dibuat berita acara pemeriksaan kayu bulat sedangkan untuk proses penggergajian, rekaman hasil produksi kayu gergajian dicatat dalam buku perolehan. (Buku Hasil Grade)

Verifier b.

Laporanproduksi hasil olahan

MEMENUHI Auditee telah memilki Laporan Produksi kayu gergajian yang dibuat dalam buku perolehan hasil grade dan dibuat dalam bentuk laporan bulanan. Laporan Produksi Kayu gergajian periode Agustus sampai dengan Oktober 2015 sebesar 96.202 keping dengan volume sebesar 295,7037 M3.

Laporan produksi tersebut telah sesuai dengan Laporan Mutasi Hasil Hutan Olahan Kayu (LMHHOK) yang dibuat oleh Auditee pada periode yang sama.

Verifier.c.

Produksi industry tidak melebihi kapasitas produksi yang diizinkan

MEMENUHI Kapasitas produksi Auditee berdasarkan Keputusan Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Pemerintah Kabupaten Kuningan dengan Nomor : 503/1735/Her.IU-IPHHK/KPP/2008 tanggal 17 Desember 2008, Kapasitas Izin Produksi yang diberikan adalah 1.750 Meter Kubik/Tahun, Realisasi produksi kayu gergajian Auditee periode Agustus - Oktober 2015, yaitu sebesar 96.202 keping dengan volume sebesar 295,7037 M3., sehingga belum melebihi kapasitas terpasang yang diizinkan.

Verifier.d.

Hasil produksi yang berasal dari kayu lelang dipisahkan

- Berdasarkan dokumen penerimaan bahan baku kayu bulat periode Agustus-Oktober 2015, tidak terdapat bahan baku yang berasal dari kayu lelang, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Verifier.e

Dokumen LMKB/ LMKBK dan LMHHOK

MEMENUHI Auditee telah memiliki dokumen Laporan Mutasi Kayu Bulat (LMKB) dan Laporan Mutasi Hasil Hutan Olahan Kayu (LMHHOK),

dokumen tersebut dibuat setiap bulan dan telah dilaporkan kepada intasi terkait yaitu Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Kuningan dan BP2HP wilayah VII Jakarta. Dokumen LMKB dan LMHHOK yang dimiliki Auditee telah sesuai dengan dokumen pendukung lainnya yaitu dokumen penerimaan kayu bulat berupa SKAU, Laporan Produksi, dokumen pengiriman kayu gergajian berupa Faktur Angkutan Kayu Olahan (FA-KO). Indikator 2.1.4

Proses pengolahan produk melalui jasa atau kerjasama dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/industri rumah tangga).

Verifier a

Dokumen S - LK atau DKP

- Auditee tidak melakukan kontrak jasa dengan pihak lain, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Verifier .b

Kontrak jasa pengolahan produk antara auditee dengan pihak penyedia jasa (pihak lain)

- Auditee tidak melakukan kontrak jasa dengan pihak lain, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Verifier .c

Berita acara serah terima kayu yang dijasakan

- Auditee tidak melakukan kontrak jasa dengan pihak lain, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Verifier.d

Ada pemisahan produk yang dijasakan pada perusahaan jasa

- Auditee tidak melakukan kontrak jasa dengan pihak lain, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Verifier.e

Adanya pendokumentasian bahan baku, proses dan produksi dan ekspor apabila ekspor dilakukan melalui industri jasa

- Auditee tidak melakukan kontrak jasa dengan pihak lain, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Kriteria. K.3.1

Perdagangan atau pemindah - tanganan hasil produksi dengan tujuan domestik. Indikator. 3.1.1.

Unit usaha menggunakan dokumen angkutan hasil hutan yg sah untuk perdagangan atau pemindahtanganan hasil produksi dengan tujuan domestik.

Verifier

Dokumen angkutan hasil hutan yang sah.

MEMENUHI Seluruh dokumen Faktur Angkutan Kayu Olahan (FA-KO) yang diterbit oleh Auditee memiliki tanda-tanda legalitas keaslian dokumen. KO diterbitkan oleh penerbit FA-KO yang merupakan pemegang Kartu Tenaga Teknis PHPL PKG-R yaitu An. Asep Supriadi, nomor register: 000402-07/PKG-R/XIII/2013 dan masa berlaku kartu sampai dengan 21 Februari 2016.

Selama periode bulan Agustus sampai dengan Oktober 2015 Auditee telah menerbitkan Dokumen Faktur Angkutan Kayu Olahan (FA-KO) untuk berbagai tempat tujuan pengangkutan sebanyak 47 Set dengan jumlah 137.661 keping dengan volume sebesar 582,2792 M3.

Kriteria K.3.2.

Pengapalan Kayu Olahan Untuk Ekspor Indikator 3.2.1

Pengapalan kayu olahan untuk ekspor harus memenuhi kesesuaian dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB).

Verifier .a

Produk hasil olahan kayu yang diekspor

- Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen LMHHOK periode bulan Agustus-Oktober 2015 dan dokumen legalitas perizinan, Auditee bukan merupakan ekspotir, produk yang dihasilkan berupa kayu gergajian hanya dikirim di dalam negeri, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Verifier. b. PEB

- Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen LMHHOK periode bulan Agustus-Oktober 2015 dan dokumen legalitas perizinan, Auditee bukan merupakan ekspotir, produk yang dihasilkan berupa kayu gergajian hanya dikirim di dalam negeri, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Verifier. c. Packing list

- Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen LMHHOK periode bulan Agustus-Oktober 2015 dan dokumen legalitas perizinan, Auditee bukan merupakan ekspotir, produk yang dihasilkan berupa kayu gergajian hanya dikirim di dalam negeri, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Verifier.d. Invoice

- Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen LMHHOK periode bulan Agustus-Oktober 2015 dan dokumen legalitas perizinan, Auditee bukan merupakan ekspotir, produk yang dihasilkan berupa kayu gergajian hanya dikirim di dalam negeri, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Verifier e. B/L

- Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen LMHHOK periode bulan Agustus-Oktober 2015 dan dokumen legalitas perizinan, Auditee bukan merupakan ekspotir, produk yang dihasilkan berupa kayu gergajian hanya dikirim di dalam negeri, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Verifier .f.

Dokumen Lisensi Ekspor (V-Legal)

- Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen LMHHOK periode bulan Agustus-Oktober 2015 dan dokumen legalitas perizinan, Auditee bukan merupakan ekspotir, produk yang dihasilkan berupa kayu gergajian hanya dikirim di dalam negeri, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Verifier. g.

Hasil verifikasi teknis (laporan surveyor) untuk produk yang wajib verifikasi teknis

- Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen LMHHOK periode bulan Agustus-Oktober 2015 dan dokumen legalitas perizinan, Auditee bukan merupakan ekspotir, produk yang dihasilkan berupa kayu gergajian hanya dikirim di dalam negeri, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Verifier h.

Bukti pembayaran bea keluar bila terkena bea keluar.

- Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen LMHHOK periode bulan Agustus-Oktober 2015 dan dokumen legalitas perizinan, Auditee bukan merupakan ekspotir, produk yang dihasilkan berupa kayu gergajian hanya dikirim di dalam negeri, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Verifier. i.

Dokumen lain yang relevan (diantaranya CITES) untuk jenis kayu yang di batasi perdagangannya

- Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen LMHHOK periode bulan Mei-Jui 2015 dan dokumen legalitas perizinan, Auditee bukan merupakan ekspotir, produk yang dihasilkan berupa kayu gergajian hanya dikirim di dalam negeri, sehingga verifier ini tidak diterapkan. Indikator 3.3.1.

Implementasi Tanda V - Legal Verifier

Tanda V – Legal yang dibubuhkan sesuai ketentuan

- Berdasarkan Peraturan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.95/Menhut-II/2014 tanggal 22 Desember 2014 pasal 11 ayat 11 : yang wajib menerapkan penandaan tanda V-Legal adalah bagi pemegang izin yang telah memperoleh S-LK atau S-PHPL. Auditee merupakan pemegang IUIPHHK yang baru dilakukan verifikasi awal secara kelompok dalam rangka memperoleh S-LK, sehingga Auditee belum berkewajiban untuk menerapkan penandaan tanda V-Legal pada kayu maupun produk kayunya, sehingga verifier ini diverifikasi tetapi tidak dapat diterapkan.

Kriteria K.4.1.

Pemenuhan ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja Indikator 4.1.1

Prosedur dan implementasi K3 Verifier a.

Pedoman/ prosedur K3

MEMENUHI Auditee telah memiliki prosedur keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam pelaksanaan kegiatan operasional di lapangan, dan untuk mendukung terlaksananya program K3, Auditee juga telah memiliki penanggungjawab K3 berdasarkan Surat Kuasa Penanggungjawab K3 dari Direktur dengan Nomor: 010/SK/IV/2015 tanggal 03 April 2015.

Verifier.b. Implementasi K3

MEMENUHI

Terdapat peralatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja, seperti Kotak P3K, APAR, Alat Pelindung Diri (APD), seperti masker dan sarung tangan. tetapi masih ditemui di lapangan beberapa tenaga kerja yang tidak menggunakan alat pelindung diri.

Auditee juga telah membuat jalur evakuasi dan titik berkumpul apabila suatu saat terjadi bencana, yaitu dengan cara membuat tanda atau petunjuk jalur evakuasi yang di tempel di tempat terbuka dengan jelas.

Verifier.c

Catatan kecelakaan kerja MEMENUHI

Auditee telah memiliki catatan kecelakaan kerja yang dibuat dan direkap setiap bulan dalam Form Kecelakaan Kerja CV Sampora Primajasa. Selama periode bulan Agustus sampai Oktober 2015 tidak pernah terjadi kasus kecelakaan kerja (Nihil).

Untuk tetap mempertahankan supaya tidak terjadi kecelakaan kerja, Auditee telah memasang rambu-rambu peringatan K3 dan telah menyiapkan peralatan K3.

Kriteria K.4.2

Pemenuhan hak hak tenaga kerja Indikator. 4.2.1

Kebebasan berserikat bagi pekerja Verifier :

Serikat pekerja atau kebijakan perusahaan (auditee) yang membolehkan untuk membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat pekerja.

MEMENUHI

Auditee merupakan Industri dengan jumlah karyawan sebanyak 7 (tujuh) orang, sehingga Auditee belum memiliki serikat pekerja. Namun Auditee telah membuat Surat Pernyataan Kebebasan Berserikat tanggal 24 Oktober 2014 yang ditandatangani oleh pimpinan

Indikator 4.2.2

Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP) yang mengatur hak-hak pekerja untuk IUIPHHK dan IUI yang mempeker jakan karyawan > 10 orang.

Verifier :

Ketersediaan dokumen KKB atau PP yang mengatur hak-hak

pekerja MEMENUHI

Auditee telah memiliki Peraturan Perusahaan Tahun 2015 - 2017 yang dibuat pada bulan April 2015 dan telah didaftarkan dan mendapat pengesahan dari Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Pemerintah Kabupaten Kuningan dengan Nomor: 560/Kep/PPTK tanggal 6 April 2015.

Indikator. 4.2.3

Tidak mempekerjakan anak di bawah umur (diluar ketentuan) Verifier :

Pekerja yang masih di bawah umur

MEMENUHI Jumlah karyawan Auditee sebanyak 7 (tujuh) orang seluruhnya laki-laki dan tidak ada yang berusia di bawah 20 tahun. Hal tersebut dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) milik para karyawan dimana usia paling muda adalah kelahiran tahun 1985 atas nama Wawan Gunawan, Jabatan Operator. Auditee juga telah membuat Surat Pernyataan tidak mempekerjakan karyawan yang berusia di bawah 18 tahun atau di bawah umur, yang dibuat oleh Direktur nomor: 015/SK/IV/2015 tanggal 3 April 2015.

Dokumen terkait