• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

B. CYBERBULLYING

1. Pengertian Cyberbullying

Bullying telah terjadi sebelum munculnya cyberbullying. Dahulu bullying dilakukan secara langsung antara pelaku dan korbannya, namun

dengan kemajuan teknologi internet memunculkan bentuk lain dari perilaku bullying, yaitu cyberbullying. Pelaku bullying dapat menggunakan alat bantu tambahan untuk melakukan bullying terhadap orang lain, yaitu melalui internet, telepon genggam, maupun berbagai bentuk lain dari teknologi (Mason, 2008). Olweus mengemukakan bahwa bullying merupakan perilaku yang dilakukan secara berulang dan melibatkan kekuasaan atau kekuatan yang tidak seimbang (Olweus & Limber, 2010a). Para pelaku bullying biasanya memiliki fisik yang lebih besar dan kuat daripada korban dan biasanya didukung dengan popularitas, kemampuan sosial, kepercayaan diri, usia, kepintaran ketika

melecehkan korbannya (Mason, 2008) Jenis bullying terbaru yang dihadapi pada era perkembangan zaman saat ini adalah Cyberbullying.

Peter Smith dan rekannya (2008) mendefinisikan cyberbullying sebagai perilaku agresif yang disengaja dan dilakukan secara individual maupun berkelompok dengan menggunakan media komunikasi elektronik. Perilaku tersebut dilakukan secara berulang dan dari waktu ke waktu terhadap korbannya. Hal yang serupa juga diungkapkan oleh Feinberg dan Robey (2008), cyberbullying meliputi pengiriman teks atau gambar yang berbahaya dan kejam dengan menggunakan internet (misalnya, instant messaging, e-mail, chatting, dan situs jejaring sosial) atau perangkat komunikasi digital lainnya, seperti ponsel. Tidak seperti

bullying , para pelaku cyberbullying tidak selalu memiliki tampilan fisik

yang kuat dan besar dan biasanya tidak diketahui identitasnya (Kiriakidis & Kavoura, 2010). Kebanyakan dari pelaku cyberbullying sulit untuk diidentifikasi identitasnya dan oleh karena itu pelaku merasa leluasa dalam melakukan cyberbullying karena yakin bahwa perilaku yang dilakukan tidak akan menimbulkan hukuman ataupun konsekuensi buruk bagi pelaku (Kiriakidis & Kavoura, 2010).

Berdasarkan pendapat beberapa ahli tersebut, dapat disimpulkan perilaku cyberbullying adalah perilaku mengirimkan atau melakukan postingan dengan materi yang menyakitkan dan mengganggu kepada dan/ tentang orang lain. Perilaku ini dilakukan secara berulang dan disengaja melalui perantara internet dan teknologi digital lain, seperti

melalui e-mail, aplikasi pesan instan (instan messaging), akun jejaring sosial, chat rooms, dan pesan digital atau gambar yang dikirimkan melalui komputer, telepon selular, atau alat komunikasi lainnya.

2. Bentuk-Bentuk Cyberbullying

Kowalski (2012) mengemukakan berbagai bentuk perilaku yang dikategorikan sebagai cyberbullying, yaitu :

a. Flaming: perdebatan, diskusi secara online melalui pesan elektronik

yang menggunakan bahasa vulgar dan ofensif.

b. Harasment/Pelecehan: pengulangan pengiriman pesan ofensif, tidak

menyenangkan dan menghina.

c. Denigration/Pencemaran nama baik: untuk menghina atau mencemarkan nama baik seseorang secara online untuk mengirim rumor, gosip atau kebohongan, biasanya ofensif dan kejam, untuk merusak citra atau reputasi seseorang atau hubungannya dengan orang lain.

d. Impersonation/Peniruan: mendapatkan informasi pribadi atau penampilan seseorang (nick, password, dll), dengan tujuan untuk menyamar sebagai orang lain dan membuat orang itu terlihat buruk, melakukan tindakan tidak pantas, merusak reputasinya atau untuk merusak hubungannya dengan orang lain.

e. Exclusion: Mengucilkan seseorang dalam sebuah grup online atau

f. Outing dan Trickering: untuk menyebarkan rahasia seseorang,

informasi atau foto secara online.

g. Cyberstalking: pengiriman pesan berulang yang menyertakan ancaman

atau sangat mengintimidasi.

2. Faktor-faktor Cyberbullying

Maulida (2011) mengemukakan 5 hal yang dapat menjadi faktor penyebab individu melakukan cyberbullying, yaitu :

a. Bullying Tradisional

Maulida (2011) mengungkapkan bahwa peristiwa bullying yang dialami di dunia nyata memiliki pengaruh besar pada kecenderungan individu untuk menjadi pelaku cyberbullying. Bullying tradisional merupakan bentuk kekerasan yang bertujuan untuk membahayakan atau membuat orang lain menderita atau merasa tidak nyaman secara fisik maupun emosional (Dracic, 2009). Bullying biasanya melibatkan kekuatan dan kekuasaan yang tidak seimbang. Seperti menendang, memukul, mengejek, menuduh, dan mengucilkan seseorang.

Penelitian yang dilakukan oleh Riebel,dkk. (2009) menunjukkan bahwa ada hubungan antara bullying dalam kehidupan nyata dan dalam dunia maya.

b. Karakteristik Kepribadian

Karakteristik dari pelaku cyberbullying seperti yang dipaparkan oleh Camodeca & Goosens (2005) dalam Kowalski (2012) adalah

memiliki kepribadian yang dominan dan senang melakukan kekerasan, cenderung temperamental, impulsive, mudah frustasi, sulit untuk mengikuti aturan dan menunjukkan sedikit rasa empati atau belas kasihan kepada mereka yang menjadi korban bully.

c. Persepsi terhadap korban

Maulida (2011) menyebutkan persepsi dan atraksi seseorang terhadap individu tertentu dapat mempengaruhi sikap mereka terhadap individu tersebut.Siswa yang kurang disenangi siswa lain atau memiliki kelemahan cenderung menjadi korban bully.

d. Strain

Agnes (dalam Maulida, 2011) memaparkan strain adalah suatu kondisi psikis yang ditimbulkan dari hubungan negatif dengan orang lain yang menghasilkan efek negatif yang mengarah pada kenakalan e. Peran interaksi orangtua dan anak

Peran orang tua dalam mengawasi pola penggunaan internet sangat berpengaruh pada kecenderungan terjadinya cyberbullying pada anak.Menurut Willard (dalam Maulida, 2011) orangtua yang tidak terlibat dalam aktivitas online anak menjadikan anak lebih rentan terlibat dalam aksi cyberbullying.

3. Media Cyberbullying

Beragam teknologi komunikasi yang ada saat ini dapat dipergunakan sebagai media untuk melakukan cyberbully terhadap individu lain. Beberapa jenis media yang seringkali dipergunakan adalah :

a. Instan Messaging (IM), merupakan komunikasi real-time (saat itu juga)

melalui internet antar individu yang berada dalam daftar kontak aplikasi tersebut. Cyberbullying melalui IM dapat dilakukan dengan berbagai bentuk perilaku, pelaku mungkin mengirimkan pesan yang mengancam kepada orang lain, selain itu pelaku dapat menggunakan nama target

cyberbullying sebagai username kemudian mengirimkan pesan tidak

menyenangkan kepada orang lain, seolah-olah pesan tersebut dikirimkan oleh target.

b. Electronic mail (E-mail), merupakan salah satu komunikasi digital yang

sering dimanfaatkan. Alasan penggunaan e-mail sebagai media

cyberbullying adalah satu e-mail yang dikirimkan pelaku dapat

dikirimkan kepada banyak orang dalam waktu yang bersamaan, pelaku dapat mengirimkn email yang berisi gambar atau informasi yang memalukan tentang korban.

c. SMS/ Pesan teks, meskipun tidak termasuk jenis komunikasi yang

memanfaatkan internet, pesan teks merupakan jenis komunikasi yang menpergunakan telepon selular. Penggunaan pesan teks sebagai sarana untuk melakukan cyberbullying adalah pelaku berusaha untuk

mengirimkan ratusan bahan ribuan pesan teks bernada ancaman atau kemarahan kepada korban.

d. Situs Jejaring Sosial, merupakan media online yang berfungsi atau bermanfaat untuk memfasilitasi penggunanya dalam melakukan hubungan serta interaksi sosial dengan pengguna lainnya. Para pngguna didorong untuk memajang profil diri yang berisi identitas, foto, ketertarikan/minat, bahkan catatan harian. Beberapa contoh dari situs jejaring sosial adalah facebook, twitter, instagram, tumblr, dan lain-lain. Melalui situs jejaring sosial, perilaku cyberbullying yang dapat dilakukan adalah mengirimkan komentar bernada kasar atau offensif, menggunakan identitas orang lain untuk membuat sebuah halaman profil, mengirimkan dan menyebarkan postingan yang mempermalukam orang lain.

e. Blog, bentuk aplikasi web yang berbentuk tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web. Tulisan-tulisan ini seringkali dimuat dalam urutan terbalik (isi terbaru dahulu sebelum diikuti isi yang lebih lama), meskipun tidak selamanya demikian. Situs web seperti ini biasanya dapat diakses oleh semua pengguna Internet sesuai dengan topik dan tujuan dari si pengguna blog tersebut.

f. Web sites adalah kumpulan-kumpulan halaman yang menampilkan

berbagai macam informasi teks, data, gambar diam ataupun bergerak, data animasi, suara, video maupun gabungan dari semuanya, baik itu yang bersifat statis maupun yang dinamis, yang dimana membentuk

satu rangkaian yang saling berkaitan dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan halaman.

C. DEWASA AWAL

Dokumen terkait